inti sistem: mencerminkan baik sasaran – dalam hal ini adalah keuntungan – yang menjadi
obyek penyusunan anggaran, maupun komponen-komponennya dalam hal ini fungsi-fungsi
pemasaran, produksi, keuangan, administrasi yang mencerminkan pihak-pihak yang paling
berkepentingan di dalam upaya merealisasikan sasaran yang ditentukan. Bagian pemasaran
menentukan barang atau jasa yang diharapkan dapat dijual dan menghasilkan keuntungan.
Bagian produksi yang harus menjabarkan rencana penjualan menjadi rencana produksi yang
menunjang rencana penjualan. Bagian keuangan yang harus mengusahakan serta mengatur
arus danan yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Tanda panah dalam
hal ini menggambarkan aliran atau urutan aktivitas. Bagian pemasaran umunya merupakan
titik yang paling lemah sehingga menjadi faktor hambatan bagi kegiatan bagian-bagian yang
lain. Bagian produksi manapun.
Karenanya prospek produk tertentu juga mempengaruhi prospek produk perusahaan yang
bersangkutan. Demikian pula harga serta struktur persaingan yang harus dihadapi oleh
produk masing-masing perusahaan perlu diketahui untuk dapat dipakai sebagai landasan
menyusun program pemasaran yang tepat. Sebab itulah data dan analisa tentang keadaan
lingkungan harus masuk dalam perhitungan perusahaan, agar rencana dan program-program
yang disusun memiliki tingkat kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi dan tidak lepas
dari realita yang dihadapi.
Subsistem penunjang: mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya
diperlukan untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. Struktur organisasi dari
perusahaan seharusnya mencerminkan pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti
yang dimaksudkan dalam penyusunan dan pertanggungjawaban anggaran. Demikian juga
tertib administrasi yang ada hendaknya mendukung tertib administrasi dari segi anggaran.
Hasil analisa data statistik intern seperti statistik harga jual, biaya produksi, analisa Break Even
dan sebagainya akan sangat membantu di dalam menyusun dan mengendalikan anggaran.
Subsistem Lingkungan: Kalau subsistem penunjang merupakan variabel tentang perusahaan
itu sendiri, sehingga sedikit banyak terkendali, maka subsistem lingkungan merupakan
variabel yang terletak di luar perusahaan, oleh karenanya tidak dapat dikendalikan. Namun
perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya. Oleh karenanya perusahaan perlu
membuat forecast tentang variabel ini dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang
diperlukan. Dengan demikian perusahaan dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan
yang diciptakan oleh lingkungannya.
3. Anggaran dan Penganggaran
Salah satu definisi anggaran yang banyak dipakai adalah sebagai berikut, Business budget
adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab
manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari definisi tersebut dapat diambil intinya yakni:
- Bahwa Business Budget harus bersifat formal, artinya bahwa Business Budget disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
- Bahwa Business Budget harus bersifat sistematis, artinya bahwa Business Budget disusun
dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
- Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil
keputusan. Sehingga Business Budget merupakan suatu hasil pengambilan keputusan
yang berdasar beberapa asumsi tertentu.
- Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas
perencanaan. Sedang budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang
diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri,
implementasi dari hasil melaksanakan rencana itu. Demikianlah perbedaan dari kata anggaran
dan penganggaran.
Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat
yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes dan kontinyu. Realistis, artinya tidak
terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai
peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinyu,
artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan tidak merupakan suatu usaha
yang insidentiil. Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa perusahaan menyusun anggaran
karena perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan
berbagai relevant variables dalam mencapai tujuan, mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi
secara efektif, mempunyai kemampuan untuk memberikan motivasi kepada anggota-
anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.