Anda di halaman 1dari 3

ANGGARAN SEBAGAI PERALATAN MANAJEMEN

1. Anggaran Sebagai Sistem Perencanaan Terpadu


Semakin kompleksnya masalah menyebabkan banyak kegiatan harus dilaksanakan
berdasarkan perencanaan yang cermat. Anggaran atau lengkapnya business budget adalah
satu bentuk dari berbagai rencana yang mungkin disusun, meskipun tidak setiap rencana
dapat disebut sebagai anggaran.
Business budget, orang sering menterjemahkannya menjadi anggaran perusahaan, adalah
rencana tentang kegiatan perusahaan. Rencana ini mencakup berbagai kegiatan operasional
yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Perusahaan sebagai lembaga ekonomi umumnya mengejar keuntungan, dan karenanya
menggunakan kriteria efisiensi sebagai alat pengukurnya. Karena itulah perusahaan
membutuhkan alat erencana dan pengendali keuntungan.
Untuk mencapai tingkat efisiensi tertentu dan seterusnya menghasilkan keuntungan yang
diharapkan, perusahaan melaksanakan kegiatan-kegiatan fungsional bidang pemasaran,
produksi, tertib keuangan dan tertib administrasi. Masing-masing bidang ini merupakan
kegiatan yang menuntut spesialisasi tersendiri dengan programnya masing-masing. Bilamana
masing-masing bidang membuat dan menentukan programnya sendiri terlepas dari program
dan kegiatan bidang yang lain, maka besar sekali kemungkinannya program-program ini
bukannya saling membantu dalam mencapai sasaran bersama yakni keuntungan, melainkan
malah dapat saling bertentangan satu sama lain atau setidaknya tidak saling mendukung.
Untuk mencegah hal tersebut diperlukan suatu mekanisme sistem perencanaan dan
pengendalian yang terpadu (integrated) yang kemudian kita kenal dengan istilah anggaran
perusahaan (Business Budget).
2. Anggaran Pendekatan Sistem
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai
suatu sub-sistem yang memerlukan hubungan (interface) dengan subsistem lain yang ada
dalam perusahaan itu.
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara-
cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta
cara kerja sistem lain yang ada dalam perusahaan, tetapi sekaligus juga dapat dianggap
sebagai suatu subsistem, yakni bagian dari sistem lain yang lebih besar. Sebabnya karena
anggaran bukan satu-satunya alat perencana dan pengendali yang ada dan diperlukan oleh
perusahaan untuk dapat berfungsi secara menetap.
Per definisi, yang dimaksud dengan sistem adalah kumpulan komponen yang saling
berinteraksi atau saling bergantung, yang dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu kebulatan, dan diorganisir untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai suatu
sistem dia merupakan kumpulan dari berbagai subsistem. Subsistem dalam hal ini tidak lain
adalah bagian dari sistem yang melaksanakan satu atau lebih fungsi yang diperlukan dalam
sistem itu sendiri.

inti sistem: mencerminkan baik sasaran – dalam hal ini adalah keuntungan – yang menjadi
obyek penyusunan anggaran, maupun komponen-komponennya dalam hal ini fungsi-fungsi
pemasaran, produksi, keuangan, administrasi yang mencerminkan pihak-pihak yang paling
berkepentingan di dalam upaya merealisasikan sasaran yang ditentukan. Bagian pemasaran
menentukan barang atau jasa yang diharapkan dapat dijual dan menghasilkan keuntungan.
Bagian produksi yang harus menjabarkan rencana penjualan menjadi rencana produksi yang
menunjang rencana penjualan. Bagian keuangan yang harus mengusahakan serta mengatur
arus danan yang diperlukan perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Tanda panah dalam
hal ini menggambarkan aliran atau urutan aktivitas. Bagian pemasaran umunya merupakan
titik yang paling lemah sehingga menjadi faktor hambatan bagi kegiatan bagian-bagian yang
lain. Bagian produksi manapun.
Karenanya prospek produk tertentu juga mempengaruhi prospek produk perusahaan yang
bersangkutan. Demikian pula harga serta struktur persaingan yang harus dihadapi oleh
produk masing-masing perusahaan perlu diketahui untuk dapat dipakai sebagai landasan
menyusun program pemasaran yang tepat. Sebab itulah data dan analisa tentang keadaan
lingkungan harus masuk dalam perhitungan perusahaan, agar rencana dan program-program
yang disusun memiliki tingkat kemungkinan keberhasilan yang cukup tinggi dan tidak lepas
dari realita yang dihadapi.
Subsistem penunjang: mencerminkan berbagai hal sebagai subsistem yang fungsinya
diperlukan untuk membantu kelancaran bekerjanya inti sistem. Struktur organisasi dari
perusahaan seharusnya mencerminkan pembagian wewenang dan tanggung jawab seperti
yang dimaksudkan dalam penyusunan dan pertanggungjawaban anggaran. Demikian juga
tertib administrasi yang ada hendaknya mendukung tertib administrasi dari segi anggaran.
Hasil analisa data statistik intern seperti statistik harga jual, biaya produksi, analisa Break Even
dan sebagainya akan sangat membantu di dalam menyusun dan mengendalikan anggaran.
Subsistem Lingkungan: Kalau subsistem penunjang merupakan variabel tentang perusahaan
itu sendiri, sehingga sedikit banyak terkendali, maka subsistem lingkungan merupakan
variabel yang terletak di luar perusahaan, oleh karenanya tidak dapat dikendalikan. Namun
perusahaan tidak mungkin menghindar daripadanya. Oleh karenanya perusahaan perlu
membuat forecast tentang variabel ini dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang
diperlukan. Dengan demikian perusahaan dapat memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan
yang diciptakan oleh lingkungannya.
3. Anggaran dan Penganggaran
Salah satu definisi anggaran yang banyak dipakai adalah sebagai berikut, Business budget
adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab
manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Dari definisi tersebut dapat diambil intinya yakni:
- Bahwa Business Budget harus bersifat formal, artinya bahwa Business Budget disusun
dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
- Bahwa Business Budget harus bersifat sistematis, artinya bahwa Business Budget disusun
dengan berurutan dan berdasarkan suatu logika.
- Bahwa setiap saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil
keputusan. Sehingga Business Budget merupakan suatu hasil pengambilan keputusan
yang berdasar beberapa asumsi tertentu.
- Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi
manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.

Anggaran merupakan kata benda, yakni hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan tugas
perencanaan. Sedang budgeting menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang
diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri,
implementasi dari hasil melaksanakan rencana itu. Demikianlah perbedaan dari kata anggaran
dan penganggaran.

Di dalam menyusun suatu anggaran perusahaan maka perlu diperhatikan beberapa syarat
yakni bahwa anggaran tersebut harus realistis, luwes dan kontinyu. Realistis, artinya tidak
terlalu optimis dan tidak pula terlalu pesimis. Luwes, artinya tidak terlalu kaku, mempunyai
peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinyu,
artinya membutuhkan perhatian secara terus menerus, dan tidak merupakan suatu usaha
yang insidentiil. Selain itu perlu pula diperhatikan bahwa perusahaan menyusun anggaran
karena perusahaan yakin bahwa dirinya mempunyai kemampuan untuk mengendalikan
berbagai relevant variables dalam mencapai tujuan, mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi
secara efektif, mempunyai kemampuan untuk memberikan motivasi kepada anggota-
anggotanya, dan mempunyai kemampuan untuk mendorong adanya partisipasi.

4. Anggaran Komprehensif dan Anggaran Parsiil


Di dalam praktek seringkali perusahaan dapat memilih antara dua alternatif dipandang dari
segi ruang lingkup ataupun intensitas penyusunannya. Alternatif pertama menyusun
anggaran dengan ruang lingkup yang menyeluruh. Anggaran jenis ini disebut budget
komprehensif, karena jenis kegiatan yang dicakupnya meliputi seluruh aktivitas perusahaan
bidang marketing, produksi, keuangan, personalia dan tertib administrasi. Anggaran yang
baik seharusnya mencakup semua aktivitas ini. Tetapi di dalam kenyataannya seringkali
perusahaan dengan sengaja tidak memilih cara ini karena berbagai pertimbangan praktis.
Misalnya perusahaan hanya menyusun perencanaan produksi saja, karena tidak ada masalah
baik di dalam memasarkan hasil produksi maupun di dalam pembiayaannnya. Ataupun
membatasi perencanaan segi keuangan saja, karena perusahaan sedang mengalami
kesulitan di bidang ini. Alasan lain yang sering tidak diakui yakni karena memang tidak
memiliki kemampuan (teknis dan pembiayaan) untuk menyusun anggaran komprehensif.
Utnuk anggaran yang ruang lingkupnya terbatas ini dipakai istilah anggaran parsiil atau
Budget parsiil.
5. Anggaran dan Fungsi Manajer
Fayol, seorang ahli di bidang manajemen mengatakan

Anda mungkin juga menyukai