Anda di halaman 1dari 2

Kasus 1

Seorang wanita bernama Ny. A datang ke rumah sakit dengan di bawa oleh keluarganya karena
mengalami perkosaan . Keluarga mengatakan ny. A tampak murung, tidak mau di ajak berbicara dan
mengurung diri di kamar, pada saat berkomunikasi ny. A tidak mau menatap lawan bicara, tampak
sedih, klien menghindar ketika perawat mengajak bersalaman. Pada saat pemeriksaan tanda vital
tekanan darah 150/ 100 mmHg, nadi 105 x/ menit, pernapasan 22 x/menit, suhu 37 °C, ny. A tampak
gelisah, Ny. A mengatakan merasa ada teror dari seseorang dan merasa terancam setelah kejadian
pemerkosaan yang dialaminya.

Kasus 2

Seorang remaja bernama Nn C. datang ke rumah sakit dengan di bawa oleh keluarganya karena
mengalami perkosaan . Keluarga mengatakan Nn. C selalu menangis, tidak mau bertemu orang lain,
tidur larut malam bahkan kadang tidak bisa tidur sama sekali, tidak ada minat untuk melakukan
aktifitas apapun, pada saat pengkajian Nn C mengatakan dirinya tidak berguna, Nn C mengatakan
merasa bersalah, Nn. C mengatakan merasa malu dan berulang kali menyalahkan dirinya sendiri,
tidak mau menatap lawan bicara, Nn C tampak gelisah, klien mengatakan merasa putus asa. Pada
saat pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/ 70 mmHg, nadi 76 x/ menit, pernapasan 18
x/menit, suhu 36,5 °C, Nn C tampak tidak betah di ajak berkomunikasi dan meninggalkan orang yang
mengajak bicara.

Kasus 3

Seorang wanita bernama Nn D datang ke rumah sakit dengan di bawa oleh keluarganya karena
mengalami perkosaan . Pada saat pengkajian saat berkomunikasi Nn. D tidak mau menatap lawan
bicara, tampak bingung , klien selalu berkata tidak ada gunanya lagi saya hidup lebih baik mati saja.
Klien mengatakan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, semua urusan saya serahkan dengan kelurga saya
saya tidak bisa menyelesaikan masalah saya kalau tidak ada keluarga yang membantu, Pada saat
pemeriksaan tanda vital tekanan darah 130/ 80 mmHg, nadi 84 x/ menit, pernapasan 17 x/menit,
suhu 37 °C, Nn D tampak tidak menghiraukan orang disekitarnya, banyak melamun, selalu berkata
banyak sekali masalah .

Kasus 4

Seorang wanita bernama Nn. N datang ke rumah sakit dengan di bawa oleh keluarganya karena
mengalami perkosaan . Pada saat pengkajian Nn N tampak gemetar, wajah tegang dan gelisah,
kontak mata kurang. Klien mengatakan khawatir jika peristiwa yang dialaminya terulang lagi, Pada
saat pemeriksaan tanda vital tekanan darah 150/ 100 mmHg, nadi 98 x/ menit, pernapasan 22
x/menit, suhu 37 °C, Nn N tampak berkeringat, keluarga mengatakan klien tidak napsu makan dan
mengeluh pusing , tidak bisa tidur. Klien mengatakan sangat malu atas kejadian ini, klien mengatakan
malu kalau orang lain tahu akan mengucilkannya, klien mengatakan tidak percaya diri untuk
berteman dengan orang lain.

Kasus 5

Seorang wanita bernama Nn. F datang ke rumah sakit dengan di bawa oleh keluarganya karena
mengalami perkosaan . Keluarga mengatakan Nn. F sering melamun, tampak murung, tidak mau di
ajak berbicara dan mengurung diri di kamar, Beberapa hari setelah kejadian baru klien mampu
menceritakan apa yang dialaminya kepada keluarganya. Pada saat pengkajian klien mengatakan tidak
mampu menghadapi masalahnya dan tidak mampu untuk meminta bantuan untuk menghadapi
masalah saya, saya sering marah – marah kepada orang lain, klien mengatakan menggunakan alkohol
untuk melupakan masalahnya. Pada saat pemeriksaan tanda vital tekanan darah 100/ 70 mmHg, nadi
70 x/ menit, pernapasan 18 x/menit, suhu 36,8 °C, keluarga mengatakan klien ada membenturkan
kepala ke dinding dan memukul dirinya sendiri, tampak ada bekas memar di kepala klien

Anda mungkin juga menyukai