Oleh:
NURMALASARI
NIM. 101011158
UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2014
PROPOSAL PENGAMBILAN DATA AWAL PENELITIAN
DI PENGADILAN AGAMA DAN PENGADILAN NEGERI
KABUPATEN LUMAJANG
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Menurut Supranto (2008, h. 2), data merupakan sesuatu yang
0
menjadi dua kategori, yaitu data cross section dan data berkala (time
hal ini disebut cerai hidup merupakan salah satu penyebab putusnya
1
perkawinan, selain karena kematian (cerai mati) dan keputusan
itu, di Nepal, jumlah perceraian juga meningkat hingga 70% yang banyak
dilakukan oleh para wanita dengan pendidikan tinggi serta setengah dari
2007, h. 23).
Kasus perceraian di Indonesia juga mengalami peningkatan. Pada
tahun 2007, jumlah perceraian yang diputus oleh Pengadilan Agama (PA)
2008, dan 223.371 kasus pada tahun 2009 (Lestari, n.d., h. 175).
peningkatan dari 1,76% pada tahun 2009 menjadi 1,82% pada tahun
DKI Jakarta (1,80%), Jawa Barat (2,12%), Jawa Timur (1,80%), Nusa
2
(1,73%), Sulawesi Tengah (2,06%), Sulawesi Selatan (1,95%), Sulawesi
2012).
Semakin tingginya angka perceraian di beberapa daerah di
perkawinan, yang dalam hal ini adalah perceraian, maka akan timbul
berbagai masalah yang harus dihadapi baik oleh pasangan yang bercerai
dengan status belum kawin sebesar 71,5 dan pada yang bercerai hanya
yaitu:
1) Pengalaman traumatis pada salah satu pasangan hidup baik
laki-laki maupun perempuan, seperti kesedihan, kekecewaan,
frustasi, ketidaknyamanan, tidak tenteram, tidak bahagia,
stress, depresi, takut, dan khawatir dalam diri sendiri. Selain
itu, juga sulit konsentrasi dalam pekerjaan, tidak berdaya,
putus asa, dan jika tidak tertanggulangi dengan baik maka
3
bisa mengakibatkan gangguan psikosomatis, gila, bahkan
lebih parah lagi bunuh diri.
2) Pengalaman traumatis pada anak. Anak-anak yang
ditinggalkan orang tua yang bercerai akan mengalami
kebingungan harus ikut siapa dan merasa tidak ada contoh
positif yang harus ditiru, sehingga mempunyai pandangan
negatif terhadap perkawinan dan orang tua. Ketika dewasa,
anak-anak merasa takut mencari pasangan hidup dan
menikah, karena adanya kekhawatiran akan berakhir pada
perceraian juga.
3) Ketidakstabilan kehidupan dalam pekerjaan. Ketidakstabilan
psikologis karena perceraian mengakibatkan ketidakstabilan
pada fisiologis individu, seperti tidak dapat tidur dengan
tenang dan tidak dapat berkonsentrasi dalam bekerja,
sehingga mengganggu kehidupan kerja, prestasi kerja
menjadi turun, dan tentu menurunkan produktivitas kerja
yang nantinya berkaitan dengan pendapatan yang diperoleh.
perempuan muda menjadi ibu di luar nikah. Apabila dilihat dalam skala
produktif dan tidak dapat diandalkan sebagai modal SDM (Sumber Daya
akan menjadi beban masyarakat dan negara (Tresia, 2006, h. 2). Hasil
4
Indonesia memainkan peranan yang cukup besar bagi wanita untuk terjun
berkisar dari beberapa tahun sampai beberapa hari atau bahkan beberapa
5
Analisis deret berkala (time series) yang merupakan salah satu
lalu dari suatu variabel dan atau kesalahan masa lalu, untuk menemukan
masa depan (Makridakis, dkk., 1988, h. 9). Bentuk atau jenis pola data
dalam deret data historis terdiri dari empat macam, yaitu: 1) Pola
Horisontal (H); 2) Pola Musiman (S); 3) Pola Siklis (C); dan 4) Pola
Trend (T) (Makridakis, dkk., 1988, h. 10). Berbagai bentuk atau jenis
kasus pada tahun 2010 menjadi 74.777 kasus pada tahun 2011 yang
6
merupakan kalkulasi dari cerai talak dan cerai gugat dari Januari-
Desember.
Cerai talak adalah perceraian khusus bagi yang beragama islam,
jika yang mengajukan adalah istri maka disebut “gugat cerai” dan jika
cerai” dan diajukan oleh suami kepada Pengadilan Agama (PA) (YLBHI,
yang diajukan kepada Pengadilan Negeri (PN), baik diajukan oleh istri
kasus cerai talak di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2010 adalah
daerah di Jawa Timur, terdapat 15 daerah dengan jumlah kasus cerai talak
dengan jumlah kasus di atas rata-rata jumlah kasus Jawa Timur terdapat
7
(2.255), Bojonegoro (1.402), Jember (3.220), Kediri (Kab.) (2.145),
daerah di Jawa Timur, terdapat 14 daerah dengan jumlah kasus cerai talak
dengan jumlah kasus di atas rata-rata jumlah kasus Jawa Timur terdapat
Tulungagung (1.584).
Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa salah satu daerah
dengan jumlah kasus cerai talak dan cerai gugat tahun 2010-2011 di atas
rata-rata jumlah kasus Provinsi Jawa Timur, yaitu Lumajang dengan total
kasus perceraian pada tahun 2010 sebanyak 2.835 kasus dan pada tahun
8
2011 sebanyak 2.469 kasus. Sedangkan pada tahun 2012, menurut
dikatahui bahwa jumlah kasus cerai talak dan cerai gugat mengalami
peningkatan dari tahun 2011, yakni menjadi 1.034 kasus cerai talak dan
Apabila terjadi sesuatu dengan perkawinan, yang dalam hal ini adalah
perceraian, maka akan timbul berbagai masalah yang harus dihadapi baik
salah satu alat, yakni peramalan (forecasting) dengan metode time series
9
(box-jenkins), serta metode regresi. Pemilihan teknik tersebut untuk
tahun 2015, maka terlebih dahulu harus mengetahui pola data dalam
10
III.2 Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan data kasus perceraian tahun 2009-2013 di
berikut.
1) Data kasus perceraian secara umum tahun 2009-2013;
2) Data kasus perceraian tahun 2009-2013 yang disusun per bulan;
3) Data kasus perceraian tahun 2009-2013 yang digolongkan
softcopy.
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
V.1 Peneliti
Nama Lengkap : Nurmalasari
NIM : 101011158
Departemen : Biostatistika dan Kependudukan
11
Prodi : S-1 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas : Universitas Airlangga
Alamat : Jalan Sutorejo No. 26 Surabaya
Uranggantung. Jarit. Candipuro. Lumajang
No. Handphone : 085-730-637-509
E-mail : nurmalasari-10@fkm.unair.ac.id
V.2 Tempat
1. Pengadilan Agama Kabupaten Lumajang
Jalan Jenderal Ahmad Yani, No. 12, Lumajang, Jawa Timur.
2. Pengadilan Negeri Kabupaten Lumajang
Jalan Gatot Subroto No.74, Lumajang, Jawa Timur.
V.3 Waktu
10 Februari 2014-28 Maret 2014
Bulan
Bulan Maret
Februari
No Kegiatan Minggu ke-
Minggu ke-
III IV V I II III IV V
1. Penyusunan Proposal
Pengambilan Data
Awal Penelitian
2. Pengajuan Surat ke
Fakultas dan Perizinan
3. Pengajuan Surat ke
Pengadilan Tinggi
Agama Surabaya dan
Perizinan
4. Perizinan ke
Pengadilan Agama
dan Pengajuan Surat
Pengadilan Negeri
Kabupaten Lumajang
5. Pengambilan data
awal penelitian di
Pengadilan Agama
dan Pengadilan Negeri
Kabupaten Lumajang
VII. PENUTUP
12
Demikian proposal kegiatan pengumpulan data awal penelitian skripsi ini
disusun. Besar harapan kami agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KEGIATAN PENGAMBILAN DATA AWAL PENELITIAN
13
DI PENGADILAN AGAMA DAN PENGADILAN NEGERI
KABUPATEN LUMAJANG
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Skripsi, Pelaksana,
14