Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan

yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian dapat

diterapkan, suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan

sebelum pengumpulan data dan akan digunakan untuk mendefinisikan struktur

penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2015).

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Eksperimental dengan

rancangan One Group Pretest – Posttest Group Design. Ciri dari penelitian ini

adalah menggunakan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu

kelompok subyek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi,

kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2015).

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian Pra Eksperimental


Subjek Pre test Perlakuan Post test

K O1 I O2

Keterangan

K : Subjek (anak laki-laki akan sirkumsisi usia 7-12 tahun)

O1 : Observasi kecemasan sebelum intevensi

I : Intervensi (pemberian terapi bermain : game edukasi islami)

O2 : Observasi kecemasan sesudah intervensi

56
57

4.2 Kerangka Kerja

Kerangka kerja merupakan tahapan mulai dari penelitian, populasi, sampel

dan seterusnya yaitu kegiatan sejak awal penelitian yang akan dilaksanakan

(Nursalam, 2015).

Populasi:

Anak usia 7-12 tahun yang akan menjalani prosedur


sirkumsisi.

Total Sampling

Sampel : 24 dan memenuhi kriteria inklusi


dan eksklusi

Pre test
Observasi kecemasan setelah HE dan sebelum anastesi

Intervensi
Terapi bermain : game edukasi islami
selama proses sirkumsisi

Post test
Observasi kecemasan 10 menit setelah sirkumsisi

arthritis
Paired T-test

Analisa data

Hasil

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Bermain : Game Edukasi


Islami Terhadap Kecemasan Sirkumsisi Pada Anak Usia 7-12
Tahun.
58

4.3 Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini,

populasinya adalah anak usia 7-12 tahun yang akan menjalani prosedur sirkumsisi

di beberapa rumah khitan di Gresik, yaitu rumah khitan Ag Wound Care, Griya

Luka Giri dan Khitan, Rumah Rawat Luka dan Khitan Modern Bungah pada

bulan Februari 2019 – Maret 2019.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2015). Sampel pada

penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani prosedur sirkumsisi yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2015). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah:

1) Anak yang akan menjalani prosedur sirkumsisi bersedia menjadi

responden.

2) Anak dengan agama islam.

3) Anak yang tidak mengkonsumsi obat-obatan anti cemas.

4) Anak yang didampingi oleh wali/orang tua/keluarga.


59

2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam,

2015). Kriteria eksklusi dari penelitian ini adalah:

1) Anak yang hiperaktif.

2) Anak dengan kebutuhan khusus (Autis, Retardasi Mental, Cerebral

Palsy, Tunanerta, Tunarungu dan Tunawicara)

4.3.3 Besar Sampel

Besar sampel adalah banyaknya anggota yang akan dijadikan sampel

(Nursalam, 2015). Penentuan besar sampel untuk populasi kecil atau lebih kecil

dari 1000 dengen tingkat kesalahan d = 5% dan tingkat kepercayaan 95%

menggunakan rumus sebagai berikut:

N
n= 1+N (d2 )

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat signifikasi (p) (Nursalam, 2015)

Berdasarkan rumus di atas bila diketahui:

N = 25, maka :

25
1 + 25 (0,052 )

25
=
1 + 25 (0,0025)
60

25
=
1. 0625

= 23.529

= 24 Responden

Jadi, besar sampel pada penelitian ini sebesar 24 responden.

4.3.4 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada (Nursalam, 2015). Penelitian ini menggunakan teknik

Total Sampling yaitu pengambilan sampel yang sama dengan jumlah populasi

yang ada (Arikunto, 2006).

4.4 Identifikasi Variabel

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain, semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi, mana yang

termasuk variabel bebas (independent variabel) dan variabel tergantung

(dependent variabel) (Nursalam, 2015).

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau nilainya

menentukan variabel lain (Nursalam, 2015). Variabel independen dalam

penelitian ini adalah terapi bermain : game edukasi islami.

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya ditentukan

oleh variabel lain. Variabel respons akan muncul sebagai akibat dari manipulasi
61

variabel-variabel lain (Nursalam, 2015). Variabel dependen pada penelitian ini

adalah kecemasan sirkumsisi.

4.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan, karakteristik yang dapat diamati itulah yang

merupakan kunci definisi operasional (Nursalam, 2015).

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel Pengaruh pengaruh terapi

bermain : game terhadap tingkat kecemasan sirkumsisi pada anak usia 7-12 tahun.

No Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor


Penelitian Operasional Ukur Data
1. Variabel Terapi yang - - - -
Independen: dilakukan
Terapi dengan cara
bermain :anak
game edukasi memainkan
islami gadget dan di
dalamnya
berisikan
game edukasi
islami
2. Variabel Respon Terdapat 14 Skala Ordinal 1. Dikatakan
Dependen: terhadap gejala, yaitu : penguk tidak ada
kecemasan adanya Perasaan uran kecemasan
sirkumsisi ketakutan Cemas, ( skala jika total
pada anak saat anak ketegangan, HARS) skor <6
usia 7-12 dilakukan ketakutan, 2. Dikatakan
tahun tindakan gangguan kecemasan
sirkumsisi tidur, ringan jika
gangguan total skor 7-
kecerdasan, 14
perasaan 3. Dikatakan
depresi, kecemas
gejala sedang jika
somatik/fisik, total skor
(otot), gejala 15-21
somatik/fisik, 4. Dikatakan
(sensorik), kecemasan
gejala berat jika
kardiovaskul total skor
62

er, gejala 22-27


respirasi, 5. Dikatakan
gejala kecemasan
gastrointestin panik jika
al, gejala total skor
urogenital, >28
gejala
autonom,
tingkah laku.
kecemasan
skala HARS
yang
disesuaikan
dengan anak

4.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data

4.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan lebih muda (Nursalam, 2015). Instrumen yang digunakan pada

terapi bermain yaitu dengan gadget yang berisikan game edukasi islami dengan

tujuan meningkatkan kemampuan anak dalam mengembangkan imajinasi,

kreativitas dan belajar agama dengan efektif dan menyenangkan..

Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran/skala psikososial

(skala HARS) dan kuesioner demografi yang dimodifikasi peneliti. Skala HARS

sendiri merupakan skala pengukuran kecemasan yang didasarkan pada munculnya

symptoms individu yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14

symptomp yang nampak pada individu yang mengalami kecemasan. Setiap item

yang diobservasi diberi 5 tingkatan skor antara 0 sampai dengan 4. Dalam

pengisian kuesioner data demografi dan skala HARS, peneliti yang akan mengisi

dengan cara observasi dan wawancara pada anak.


63

4.6.2 Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat yang digunakan dalam penilitian ini yaitu gadget, dengan sistem

android, ios Jellybean dan minimal RAM 1 Giga byte (Gb).

2. Gadget terconnect pada data internet.

3. Aplikasi “Game Anak Sholeh”.

4. Kuesioner penelitian : Kuesioner demografi dan HARS.

4.6.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di beberapa rumah khitan di wilayah Gresik, yaitu

rumah khitan Ag Wound Care, Griya Luka Giri dan Khitan, Rumah Rawat Luka

dan Khitan Modern Bungah. Penelitian dimulai pada bulan Februari 2019 – Maret

2019.

4.6.4 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam penelitian

(Nursalam, 2015). Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan

data diperoleh melalui :

1. Peneliti meminta izin pada pihak PSIK FIK Universitas Gresik.

2. Peneliti melakukan kontak dan persetujuan dengan beberapa klinik khitan di

Gresik, yaitu rumah khitan Ag Wound Care, Griya Luka Giri dan Khitan,

Rumah Rawat Luka dan Khitan Modern Bungah

3. Peneliti meminta persetujuan kepada orang tua dengan memberikan inform

consent yang disusun oleh peneliti dan memberikan penjelasan tentang

tindakan yang akan dilakukan kepada anak.


64

4. Peneliti menjelaskan kepada anak tentang tindakan yang akan diberikan

kepada anak dan memberikan simulasi bermain game.

5. Peneliti melakukan observasi dan wawancara pada anak dengan

menggunakan kuesioner demografi dan HARS sebelum sirkumsisi dilakukan.

6. Petugas medis memberikan HE kepada orang tua dan anak tentang proses

sirkumsisi dan metode yang akan digunakan nanti.

7. Saat proses sirkumsisi dimulai, peneliti melakukan intervensi pemberian

terapi bermain : game edukasi islami, dilakukan sampai proses sirkumsisi

selesai.

8. Setelah 10 menit postsirkumsisi, peneliti kembali melakukan observasi dan

wawancara pada anak.

4.6.5 Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses/analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan

relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2015). Sebelum dilakukan pengolahan data

tersebut dilakukan pentahapan.

1. Editing yaitu meneliti setiap observasi tentang situasi dengan memeriksa

kondisi dan perubahan pada responden.

2. Tabulasi yaitu mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian,

memebuat tebel distribusi frekuensi.

3. Coding yaitu setelah data terkumpul, lembar skala pengukuran dilakukan

cek nama dan identitas, cek kelengkapan data dan memberikan kode pada

tiap anak dengan menggunakan huruf atau angka.


65

4. Skor variabel dependent :

Penilaian jawaban diberi 5 tingkatan skor anatar 0 = tidak ada gejala

kecemasan, 1 = satu dari gejala yang ada, 2 = sedang/setengah dari gejala

yang ada, 3 = berat/lebih dari setengah gejala yang ada, 4 = sangat berat

semua gejala ada. Jadi, dikatakan tidak ada kecemasan jika total skor

jawaban <6, kecemasan ringan dengan skor 7-14, kecemasan sedang

dengan skor 15-21, kecemasan berat dengan skor 21-27, kecemasan panik

skor >28.

5. Proccessing

Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar, maka langkah

selanjutnya peneliti memproses data agar dapat dianalisis.

6. Prosentating

Dari skor yang diperoleh responden kemudian dibuat dalam posentasi

dengan memakai rumus :

N = Sp x100%
Sm
Keterangan:

N = Nilai yang didapat didalam bentuk presentasi

Sp = Skor yang didapat oleh responden

Sm = Skor maksimal

7. Analisis Univariat

Analisis univariat menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel.

Analisis ini dilakukan untuk mendeskripsikan variabel penelitian dengan

membuat tabel distribusi frekuensi dan sebaran data dalam bentuk tabel.

Tujuan dari analisis univariat adalah untuk menjelaskan karakteristik


66

masing-masing variabel yang diteliti. Data yang ditampilkan dalam analisa

univariat adalah distribusi frekuensi dari karakteristik sampel, standar

deviasi, nilai rata-rata, nilai maksimum dan minimum dari tingkat

kecemasan dan data presentase tingkat kecemasan sebelum dan sesudah

intervensi dengan skor derajat kecemasan, tidak ada kecemasan jika total

skor jawaban <6, kecemasan ringan dengan skor 7-14, kecemasan sedang

dengan skor 15-21, kecemasan berat dengan skor 21-27, kecemasan panik

skor >28.

8. Analisis Bivariat

Analisa bivariat dilakukan pada dua variabel untuk mengetahui adanya

hubungan atau korelasi. Peneliti memilih Paired t-test dengan

menggunakan nilai signifikasi ≤ 0,05 digunakan untuk mengetahui apakah

terdapat perbedaan rata-rata dua sampel (dua kelompok) yang berpasangan

atau berhubungan dan merupakan analisis dengan melibatkan dua

pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau

perlakuan tertentu (Widiyanto, 2013). Dalam penelitian biasanya test yang

diberikan disebut dengan pretest (test sebelum mengadakan perlakuan) dan

posttest (setelah sampel diberi perlakuan).

4.7 Etika Penelitian (Ethical Clearance)

Menurut Pedoman Nasional Etika Penulisan Kesehatan (Depkes RI, 2008).

Semua penelitian yang erat kaitannya dengan manusia sebagai objek harus

mempertimbangkan etika. Maka etika penelitian harus dilakukan oleh seorang

peneliti antara lain:


67

4.7.1 Surat Persetujuan (Informed Consent)

Sebelum memberikan informed consent (surat persetujuan) kepada orang

tua, peneliti memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian yang

akan dilakukan. Surat persetujuan disini diberikan kepada orang tua, karena anak

masih dibawah 17 tahun. Jika responden bersedia diteliti maka orang tua harus

menandatangani lembar persetujuan, tetapi jika menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-haknya.

4.7.2 Tanpa Nama (Anonimity)

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti sengaja tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, peneliti cukup dengan

memberikan nomor kode masing-masing lembar tersebut.

4.7.3 Kerahasiaan (Confiendentiality)

Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden, dijamin

keberhasilannya oleh peneliti. Hanya kelompok data tertentu saja yang akan

dicantumkan sebagai hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai