Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PROSEDUR DARURAT & SAR

KAPAL KANDAS

NAMA : PRANA ADYA MUHAMMAD


KELAS : NAUTIKA III ECHO
NRP : 18.9480/N
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan Rahmat-

nya kita dapat menjalankan sebuah kehidupan dengan penuh realita yang

berkepanjangan. Dimana kita dapat mebuat sebuah makalah penuh dengan

kesadaran dan tidak kesadaran.

Dalam membuat sebuah penyusunan kata untuk merangkai sebuah kata hanya

ini yang aku bisa. Tidak lebih dan tidak kurang dari sebuah apa yang kita pikirkan

dan hanya ini yang aku bisa. Dimana kita dapat membuat sebuah makalah yang

bertema hukum dan HAM dalam islam. Semua isi-nya hanya bisa di pahami dan bisa

di mengerti.

Demikian atas partisapasi kami dalam membuat makalah ini dengan penuh

kesederhanaan. Karena hanya ini yang aku bisa. Kalau ada kritik dan saran tolong

di sempurnakan.

Penulis
KAPAL KANDAS

2.1 Macam-macam kapal kandas

a. Kapal kandas Beached


Beacheda dalah kandasnya kapal pada dasar perairan secara disengaja
untuk usaha penyelamatan kapal dari bahaya tenggelam.
b. Kapal kandas Stranded
Standed adalah kandasnya suatu kapal pada dasar perairan secara
tidak sengaja karena kelalaian petugas jaga dalam melaksanakan
tugasnya.

2.2 Tanda-tanda kapal kandas

Kapal yang megalami kandas memiliki tanda-tanda:

a. Badan kapal berguncang keras.


b. Petunjuk putaran mesin pada RPM 0.
c. Asap dicerobong mendadak menghitam.

2.3 Tata cara khusus dalam prosedur darurat untuk mengatasi kandasnya
kapal

a. Stop mesin.
Karena belum mengetahui jenis dasar laut.
b. Bunyikan sirine/alarm bahaya.
Untuk menarik perhatian dan memberitahukan seluruh crew dan
penumpang bahwa sedang terjadi keadaan darurat yang berupa bunyi
dari genta kapal dianjungan dan gong diburitan jika kapal dengan
panjang lebih dari 100 m.
c. Pintu-pintu kedap air ditutup.
Untuk membatasi dan atau mencegah menjalaranya air kekompartmen-
kompartmen lain.
d. Nahkoda diberitahu.
Karena kadang nahkoda tidak selalu berada diatas anjungan.
e. Kamar mesin diberitahu.
Untuk mempersiapkan peralatan.
f. VHF dipindah ke channel 16.
Sebagai Komunikasi umum baik intern maupun ekstern.
g. Tanda-tanda kapal kandas dibunyikan atau diperlihatkan.
 Pada siang hari perlihatkan isyarat benda 2 bola-bola hitam di
tempat yang dapat dilihat dengan jelas (diatas anjungan dan di
haluan kapal).
 Pada malam hari perlihatkan penerangan yang berupa 2 lampu
keliling berwarna merah di atas anjungan dan lampu putih di
haluan kapal.
h. Lampu deck dinyalakan
pada saat malam hari.
i. Got-got dan tanki-tanki di sounding.
Untuk mengetahui ada tidaknya kebocoran
j. Kedalaman laut disekitar kapal di sounding.
Untuk mengetahui jenis dasar laut dan dimana letak kandasnya.
k. Posisi kapal tersedia dikamar radio dan diperbaharui apabila ada
perubahan.
Digunakan untuk keperluan pelaporan ke pihak-pihak terkait.

2.4 Tindakan cepat yang harus dilakukan untuk mengatasi kapal kanda

a. Bila seluruh bagian lunas kandas (jenis laut berlumpur)


Setelah dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan bahwa tidak terjadi
kebocoran dan dasar perairannya berlumpur (tidak ada wreck /
karang), maka pada saat air pasang tertinggi, angin, dan arus
bertiup/mengalir kearah lepasnya kapal dari kandas, maka gunakan
mesin dan atau kapal tunda atau ground tackle untuk melepaskan kapal
dari kandas dengan sesegeramungkin
b. Bila sebagian saja dari lunasnya kandas (kandas di karang/wreck)
Setelah dilakukan pemeriksaan dimana didapatkan bahwa terdapat
kebocoran, jangan gunakan mesin/kapal tunda/ground tackle untuk
melepaskan kapal dari kandas karena akan menyebabkan bertambah
parah kerusakan. Pada keadaan seperti ini tindakan yang segera
dilakukan adalah memperingan berat kapal seperti membuang
ballast/muatan (bila diperlukan) lalu laksanakan prosedur seperti
diatas.
2.5 Tindakan yang dilakukan oleh Nahkoda apabila kapal kandas disuatu
perairan pada haluan dan lambung kirinya

a. Cek kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat dari kandasnya kapal.


b. Bila diperlukan pertolongan, pancarkan PAN-PAN urgency signal.
c. Menentukan bagian mana yang terdapat air didalamnya.
d. Menentukan keadaan angin dan arus.
e. Memperkecil draft kapal.
f. Bila keadaan memungkinkan gunakan mesin (mesin mundur).
g. Bila usaha membebaskan kapal dari kandas tidak mungkin dilaksanakan
sampai pertolongan datang, maka minimalkan kerusakan-kerusakan dan
air yang masuk keruangan-ruangan kapal.
h. Mencatat risalah dalam logbook kapal termasuk tindakan-tindakan yang
telah dilakukan.
2.6.1 Prosedur untuk melepaskan kapal dari kandas
a. Mempersiapkan kapal untuk lepas dari kandas.
b. Menetapkan waktu untuk pelaksanaannya.
c. Melakukan gerak lepas dari kandas.
d. Mencatat pelaksanaan olahgerak lepas dari kandas dalam log book
kapal.
KM Bukit Raya Kandas di Perairan Natuna, 248 Penumpang Dievakuasi

KM Bukit Raya yang mengalami kecelakaan di perairan Pulau Sedanau, Kecamatan Bunguran
Barat, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Jumat (18/5/2018) siang kemarin sampai
saat ini masih mengalami kerusakan. Kasat Polairud Polres Natuna Iptu Zulkarnain melalui
sambungan selulernya kepada Kompas.com mengatakan, sampai saat ini kapal masih kandas
akibat menabrak karang yang ada di sekitar perairan Pulau Sedanau. Sementara 248
penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. Mereka dibawa ke salah satu hotel yang ada
di kawasan Batu Hitam, Ranai, Natuna.

"Sampai saat ini kapal masih nyangkut di karang dan mengalami kebocoran. Namun tim teknis
dari Jakarta sudah diterjunkan dan jika tidak ada halangan siang ini tiba di Natuna," kata
Zulkarnain. "Nantinya kapal akan dilakukan penampalan sebelum akhirnya kembali
melanjutkan perjalanan menuju ke sejumlah yang ada di Natuna dari pelabuhan Selat Lampat,
Natuna," tambahnya. Dia menyebutkan KM Bukit Raya akan menuju ke Pelabuhan Selat
Lampa, Natuna setelah bertolak dari Anambas, Jumat (18/5/2018) dini hari. "Mudah-
mudahan tidak ada halangan agar sore nanti kapal bisa kembali melanjutkan perjalanannya,"
ucapnya. Zulkarnain mengatakana, kerusakan kapal tidak begitu parah karena hanya
mengalami kebocoran sedikit di bagian lambung sebelah kanan, kuat dugaan akibat benturan
karang. "Seperti saya katakan tadi, kebocorannya tidak riskan dan akan dilakukan
penampalan oleh tim teknis dari Jakarta," ujarnya.
Kapal Kandas di Pulau Pari, Terumbu Karang 1,000 Meter Persegi Rusak

Terumbu karang berukuran 51x20 meter atau seluas 1.020 meter persegi di kawasan Pulau
Pari, Kepulauan Seribu, rusak akibat kandasnya Kapal Gandha Nusantara 15 pada Sabtu
(5/5/2018) lalu. Staf Polisi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
Wahyu Suparta menyatakan, kerusakan tersebut diketahui setelah petugas KLHK dan Sudin
Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu melakukan investigasi ke lokasi kandasnya kapal.
"Berdasarkan investigasi kapal, sementara ada sekitar 51 x 20 meter terumbu karang yang
mengalami kerusakan," kata Wahyu kepada wartawan, Selasa (8/5/2018).

Wahyu mengatakan, temuan tersebut nantinya akan diteruskan ke KLHK. KLHK, kata Wahyu,
akan mencari solusi terkait kerusakan tersebut. “Ini baru tahap penyelidikan, yang penting
KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melalui Suku Dinas Lingkungan Hidup
Kepulauan Seribu sudah melakukan aksi. Selanjutnya akan dirapatkan dulu di tingkat
kementerian,” kata dia. Kapal Gandha Nusantara kandas di perairan Pulau Pari pada Sabtu
lalu. Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian mengatakan, kapal itu kandas karena
terbawa arus dan lampu suar sebelah timur laut dalam keadaan mati

Anda mungkin juga menyukai