Anda di halaman 1dari 2

Nama : Petrus Fraidylegif Putra Djatu

NIM : 17/421638/PEK/23215
Materi : Corporate Social Repsonsibility (CSR) Magister Akuntansi
Case : Pepsi Cola Products Philippines Inc. Universitas Gadjah Mada
Responsible Business Is Good Business
Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya tidak lepas dari lingkungan
sekitar perusahaan dan pihak-pihak yang berkaitan. Lingkungan sekitar perusahaan adalah saaah
satu faktor utama yag mendukung perkembangan perusahaan. Sehingga Penting bagi perusahaan
dalam menjaga hubungan baik dengan salah satu programnya yaituCorporate Social responsiblty
(CSR).
Social responsibility adalah bentuk pertanggungjawaban organisasi untuk dampak dari
keputusan dan aktivitas perusahaan. The World Business Council for Sustainabl Development
menggambarkan CSR sebagai kontribusi bisnis untuk perkembangan ekonomi. CSR (Beyond
Law) komitmen dan berkaitan untuk : corporate governance dan ethics; health dan safety;
environmental stewardship; human right (including core labour right); sustainable development;
conditions of work; industrial relations; community involvement, development and investment;
involvement of and respect for diverse cultures and disadvantaged peoples; corporate philanthropy
and employee volunteering; customer satisfaction and adherence to principles of fair competition;
anti-bribery and anti-corruption measures; accountability, transparancy and performance
reporting; and supplier relations, for both domestic and international supply chains.
Business Case For CSR
Masalah bisnis untuk CSR adalah kegagalan perusahaan dalam mensejahterakan pihak-
pihak yang berleasi denganya. Hal ini akan menimpulkan masalah apabila perusahaan gagal dalam
pemenuhan ini. CSR juga mengatur terkait etika perusahaan. Jika perusahaan menerapkan CSR
maka akan meberikan manfaat bagi perusahaan tersebut diantara lain :
1. Better Anticipation and management of an ever-exanding spectrum of risk
2. Improved reputation management
3. Enhamced ability to recruit, develop and retain staff
4. Improved Innovation, competitivesness and market positioning
5. Enhanced operational effiencies and cost savings
6. Improved ability to attract and build effective and efficient supply chain relationship
7. Enhanced ability to address change
8. More robust “social licence” to operate in the comminity
9. Access to capital
10. Improved relations with regulators
11. A catalyst for responsible consumption
Hubungan CSR dan Hukum
Terdaoat hubungan yang dekat antara CSR dan hukum. Pemerintah mendorong pelaku
usaha untuk mengelola dengan menggunakan instrumen, salah satunya peraturan hukum. CSR
ditujukan untuk perusahaan agar menerapkan nilai etika dan menjaga hungungan baik bagi pihak-
pihak yang berkaitan dengan perusahaan (Stakeholdres) diantaranya terkait kesehatan, keamanan,
hak asasi, konsumen, pekerja, perpajakan, perlindungan lingkungan, penyuapan, korupsi, dan tata
kelola perusahaan.
Nama : Petrus Fraidylegif Putra Djatu
NIM : 17/421638/PEK/23215
Materi : Corporate Social Repsonsibility (CSR) Magister Akuntansi
Case : Pepsi Cola Products Philippines Inc. Universitas Gadjah Mada
Implementasi CSR
Tahapan-tahapan implenetasi rerangka konseptual
Tahap 1 (Perencanaan)
a. Conduct a CSR assessment
b. Develope a CSR strategy
Tahap 2 (Melakukan)
a. Develop CSR commitments
b. Implement CSR commitments
Tahap 3 (Pemeriksaan) – Assure and report on progresss
Tahap 4 (Mengembangkan) – Evaluasi penerapan dan pengembangan

Case : Pepsi Cola Products Philippnes Inc.


Pepsi cola menduduki peringkat kedua setelah Coca-Cola dengan market share 20%. Untuk
meningkatkan penjualan, Pepsi meluncurkan kampanya terkait “Number Fever”. Promosi
berbentuk hadiah tunia yang dicetak dibalik tutup botol pepsi dimulai dari 100 pesos sampai 1
miliar pesos. Dengan promosi tersebut, pepsi berhasil meningkatkan penjualnnya dan market
share mendekati 40%. Berdasarkan kesuksesan promo ini, perusahaan memperpanjang masa
promo. Terdapat lebih dari 51.000 pemenang. Kebanyakan memenangi 100 pesos,, dan 17 orang
memenangi 1 miliar peso. Pemimpin pepsi menyadari terjadi kesalahan terkait promo tersebut dan
menghentikan promo dan juga menolak membayar untuk yang 1 miliar peso. Akhirnya perusahaan
memutusakan untuk memayar 500 peos kepada setiap pemenang. Lebih dari 48.000 pemenang
telah mendatangi perusahaan untuk meminta pembayaran. Pepsi telah melakukan pembayaran
berlebihan senilai 10.000.000.000 peso. Dan akan menyentuh 18 miliar peso apabila perusahaan
tetap membayar 1 miliar peso per orang yang memenangi nilai tersebut.

Tanggapan:
Stakeholder dalam kasus ini:
1. Konsumen
2. Manajemen
3. Karyawan
4. Supplier
Perioritas dalam kasus ini dilihat dari dampak yang ditimbulkan, menurut kasus ini yang diurutkan
berdasarkan dampak yang diterima. Perusahaan melanggar kontrak sosial yaitu kontrak promo
dengan para pembeli. Hal tersebut tercermin dari perusahaan meolak membayar 1 miliar peso
kepada 17 pemenang, Alasannya adalah keuangan perusahaan akan sangat terbebani akan hal
tersebut. Atas penolakan oleh Pepsi, masyarakat menjadi marah dan menyebabkan kegiatan
operasi pepsi dihentikan. Setelah mulai tenang, perusahaan menawarkan pembayaran senilai 500
peso terhadap para pemenang.

Anda mungkin juga menyukai