FARMAKOTERAPI HIPERTENSI
Praktikum 1
Disusun Oleh :
B. Kasus
Bapak BMW, pensiunan PNS, usia 75 tahun, BB=75 kg, TB=165 cm, mengalami keluhan sakit
kepala, dua minggu yang lalu periksa ke dokter dengan tekanan darah 160/90 mmHg. Sebelumnya bapak
BMW sudah diterapi dengan diuretic selama 6 bulan.Pada saat periksa dua minggu yang lalu, pasien juga
mengeluhkan lutut dan persendian jari kaki terasa sakit.Dokter menyarankan pasien untuk melakukan
pemeriksaan laboratotorium.
Data lab:
TD : 160/100 mmHg
Pasien sudah menerima terapi hipertensi dengan diuretik yaitu furosemide 2 x sehari 40 mg, namum
tekanan darah pasien tidak memperlihatkan penurunan tekanan darah, sehingga hasil yang diinginkan
tidak tercapai.
C. Definisi
Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke
seluruh anggota tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya di
tunjukkan dengan angka seperti berikut : 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada
pembuluh arteri ketka jantung berkontraksi, disebut dengan tekanan sistolik.Angka 80 menunjukkan
tekanan ketika jantung sedang berelaksasi.Disebut dengan tekanan diastolik (Surasono, 2007).
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri.Secara
umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang upnormal tinggi di dalam
arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap struk, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan
kerusakan ginjal (Katzung, 2001).
Hipertensi adalah peningkatan tekana darah sistolik dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90
mmHg. Diagnosis hipertensi tidak berdasarkan peningkatan tekanan darah yang hanya sekali . Tekanan
darah harus di ukur dalam posisi duduk dan berbaring (Baradero, 2005).
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami.Bayi dan anak-anak secara
normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah dari pada dewasa. Tekanan darah juga di
pengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah
ketika beristirahat (Katzung, 2001).
Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda ; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah
pada saat tidur malam hari. Definisi hipertensi menurut WHO :
Gout atritis (asam urat) adalah suatu penyakit gangguan metabolik dimana tubuh tidak dapat
mengontrol asam urat sehingga terjadi penumpukan asam urat yang mennyebapkan rasa nyeri pada
tulang dan sendi.
Gout dapat menyerang siapa saja, tetapi pria dengan berat badan berlebih dan memiliki riwayat keluarga
untuk penyakit tersebut lebih mungkin terserang . Kondisi ini biasanya ditemui juga pada perempuan
yang sedang memasuki masa menopause. Jika dibiarkan tanpa perawatan, Gout dapat menyerang urat,
sendi dan jaringan-jaringan lainnya.
Atritis pirai atau gout adalah suatau proses inflamasi yang terjadi karena defosisi kristal asam urat pada
jaringan sekitar sendi. Gout juga suatu istila yg di pakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang di
tandai dengan meningkatnya konsentrasi asam urat (Hiperurisemia).
Gout artritis adalah gangguan metabolisme asam urat yang di tandai dengan hiperurisemia dan seposit
kristal urat dalam jaringan sendi, menyebapkan serangan akut.
D. Patofisiologi
Patopisiologi gout
Dalam gout yang di ketahui berperan adalah konsentrasi asam urat. Dalam darah Adanya gangguan
metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi
asam urat yang tidak kuatMenghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah
(Hiperurecemia)Akibatnya kristal asam urat menumpuk di dalam tubuh menyebapkan iritasi lokal dan
respon inflamasi
E. Etiologi
Hipertensi ini tidak diketahui secara jelas penyebabnya.Biasanya, disebut juga hipertensi idiopatik.
Beberapa hal yang di mungkinkan menjadi factor penyebab adalah factor keturunan (genetic),
hiperaktivitas susunan saraf simpatetis, sistem renin-angiotensin, defek dalam ekstraksi natrium (Na),
peningkatan Na dan kalsium (Ca) intraseluler, dan factor gaya hidup (kebiasaan makan, alcohol, dan
rokok). Hipertensi jenis ini justru lebih banyak kasusnya.
Penyebab spesifik hipertensi ini di ketahui. Diantaranya, yaitu penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
kelebihan berat badan, kelebihan kolesterol, dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
(Julianti,2005).
¤ Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur, bakteri, dan pirus yang
lebih ganas
¤ Faktor lain seperti stress, diet ketat, cidera sendi, darah tinggi, dan olahraga berlebihan ( VitaHealth,
2007 )
¤ Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas diabetes millitus, hipertensi, gangguan ginjal yang akan
menyebapkan pemecahan asam yang dapat menyebapkan hiperuricemia (asam urat berlebihan)
¤ Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama deuretika (furosemid dan
hidroklorotiazida)
¤ Konsumsi alkohol berlebi, karena alkohol merupakan salah satu sumber purin yg juga dapat
menghambat pembuangan urin melalui ginjal
F. Faktor Resiko
Hipertensi atau tekanan atau darah tinggi bisa menyerang siapa saja. Namun, ada beberapa farktor
yang dapat meningkatkan resiko seseorang mengalami tekanan darah tinggi, yaitu:
Faktor keturunan
Hipertensi ternyata bisa di turunkan dari orang tua ke anaknya.Jika kedua orang tua memiliki
riwayat hipertensi maka kemunhkinan anaknya juga beresiko mengalaminya.
Usia
Usia yang makin bertambah biasanya membuat daya tahan tubuh menurun. Kondisi tubuh yang
makin tua ternyata bisa memicu serangan hipertensi. Semakin tua usia maka pembuluh darah
akan berkurang elastisitasnya sehingga pembuluh darah cenderung menyempit. Akibatnya,
tekanan darah akan meningkat.
Gender
Meski bisa dialami siapa saja namun pada usia 45 tahun pria lebih beresiko mengalami tekanan
darah tinggi. Pada usia 45 sampai 64 tahun pria dan wanita memiliki tingkat resiko yang sama.
Namun, jika diatas usia itu, wanita lebih beresiko.
Kurang Gerak
Kegiatan pasif seperti duduk atau tidur terlalu lama ditambah kurangnya olahraga cenderung
meningkatkan resiko penyempitan atau penyumbatan di pembuluh darah.
Pola Makan
Makanan yang dikonsumsi sehari-hari bisa menjadi pemicu munculnya hipertensi.Jadi, mulai
sekarang hindari makanan tinggi kalori, gula, lemak, dan garam.Perlu diketahui bahwa makanan
bergaram bisa menahan banyak cairan dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan tekanannya.
Stres
Stres tak hanya bisa merusak mood. Saat dilanda stress produksi hormon adrenalin akan
meningkat sehingga jantung memompa darah lebih cepat, akibatnya tekanan darah meningkat.
Selain itu, pada saat stress biasanya pilihan makanan kita kurang baik. Kita akan cenderung
melahap apapun untuk merilekskan diri, dan itu bisa berdampak secara tidak langsung pada
tekanan darah kita.
Faktor resiko gout
1. Umur dan jenis kelamin
Pria menghasilkan lebih banyak asam urat daripada wanita, meskipun kadar asam urat wanita
mendekati pria setelah menopause.
2. Genetika
Riwayat keluarga yang menderita gout arthritis meningkatkan kemungkinan berkembangnya
penyakit ini pada keturunannya.
3. Gaya hidup
Minum alkohol dapat mengganggu dalam menghilangkan asam urat dari tubuh. Makan diet purin
tinggi juga meningkatkan jumlah asam urat dalam tubuh.
4. Paparan timbal
Paparan atau tercemar timbal kronis dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa kasus gout
arthritis.
5. Obat
Penyakit gout arthritis disebabkan oleh obat-obatan tertentu yang dapat meningkatkan kadar asam
urat dalam tubuh; ini termasuk beberapa diuretik dan obat-obatan yang mengandung salisilat.
6. Berat badan
Kelebihan berat badan meningkatkan risiko gout arthritis karena ada lebih banyak pergantian
jaringan tubuh, yang berarti lebih banyak produksi asam urat sebagai produk sisa metabolisme.
Tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi juga dapat meningkatkan peradangan sistemik karena sel-
sel lemak menghasilkan sitokin pro-inflamasi.
7. Masalah kesehatan lainnya
Insufisiensi ginjal dan masalah ginjal lainnya dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk secara
efisien membuang produk-produk limbah, yang menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Kondisi lain yang terkait dengan artritis gout termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, dan
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Trauma atau operasi baru-baru ini juga dapat meningkatkan
risiko gout arthritis.
G. Diagnosis
Untuk mengetahui keberadaan hipertensi, pengukuran tekanan darah harus dilakukan dalam
keadaan duduk rileks atau berbaring selama 5 menit.Apabila hasil pengukuran menunjukkan angka
140/90 mmHg atau lebih, hal ini dapat diartikan sebagai keberadaan hipertensi, tetapi diagnosis tidak
dapat dipastikan hanya berdasarkan satu kali pengukuran saja.Jika pada pengukuran pertama hasilnya
tinggi, maka tekanan darah diukur kembali sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan
adanya hipertensi.
Pertama-tama, dokter akan melontarkan beberapa pertanyaan (anamnesis) terkait gejala penyakit yang
pasien alami, gaya hidup harian untuk tahu apakah pasien mengonsumsi asupan-asupan pencetus
hiperurisemia, dan riwayat kesehatan keluarga karena faktor genetik mempengaruhi.
H. Pengobatan
Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hypnosis dapat mengontrol system
saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah.
o Melakukan olahraga seperti senam aerobic atau jalan cepat selama 30-40 menit
sebanyak 3-4 kali seminggu.
o Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol.
2) Pengobatan Farmakologi
-Diuretik
Diuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga
menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler.Akibatnya terjadi penurunan CO
(cardiac output) dan tekanan darah.Beberapa diuretik juga menurunkan resistensi perifer
sehingga menambah efek hipotensinya.
-Golongan Thiazide
Obat golongan ini bekerja dengan menghambat transport bersama Na/Cl di
+¿ −¿
tubulus ginjal, sehingga ekskresi Na ¿ dan Cl ¿ meningkat. Umumnya kurang
efektif pada gangguan ginjal, dapat memperburuk fungsi ginjal, dan pemakaian lama
menyebabkan hiperlipidemia (peningkatan kolesterol, LDL, dan trigliserida).Efek
hipotensif baru terlihat setelah 2-3 hari dan mencapai maksimum setelah 2-4 minggu.
Efek samping dari golongan thiazide dapat menyebabkan hipokalemia yang berbahaya
bagi pasien yang mendapat digitalis. Efek samping ini dapat dihindari bola thiazide
diberikan dalam dosis rendah atau dikombinasi dengan obat lain seperti diuretic hemat
kalium , atau penghambat ACE (Angiostensin Converting Enzyme). Sedangkan suplemen
kalium tidak lebih efektif.Thiazide juga dapat menyebabkan hiponatremia, hipomagnesia,
dan hipokalsemia.Selain itu thiazide dapat menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan
pada pasien hiperurisemia dapat mencetuskan seragan gout akut. Thiazide dapat
meningkatkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida. Pada penderita DM (diabetes
mellitus), thiazide dapat menyebabkan hiperglikemia karena mengurangi sekresi
insulin.Pada pasien pria, terkadang dapat timbul gangguan fungsi seksual.
-Diuretik Kuat
Diuretik kuat bekerja di ansa Henle ascendens bagian epitel tebal dengan cara
menghambat ko-transport Na, K, Cl dan menghambat resorpsi air dan elektrolit.
Onsetnya lebih cepat dan efek diuretiknya lebih kuat daripada golongan thiazide.Waktu
paruh diuretik kuat umumnya pendek sehingga diperlukan pemberian 2 atau 3 kali sehari.
Efek samping hampir sama dengan thiazide, kecuali bahwa diuretik kuat menimbulkan
hiperkalsiuria dan meningkatkan kadar kalsium darah. Contoh obatnya adalah asam
etakrinat, furosemid, dan bumetanid.
I. Analisis Kasus
Nama Pasien : Bapak BMW
Umur : 75 tahun
Riwayat Alergi :-
2. Obyektif (O) :
TD : 160/100 mmHg
-Diberikan obat :
o Pemilihan obat
- Obat hipertensi
a). obat yang dipilih
J. KIE
a) Pasien diberikan informasi mengenai cara pakai obat dan waktu penggunaan
b) Beritahukan perkiraan efek samping obat yang mungkin terjadi
c) Memberikan konsekuensi yang serius dari tekanan darah yang seharusnya dicapai
d) Pasien harus mengetahui tekanan darahnya dan tahu berapa target berapa tekanan darah
yang seharusnya dicapai
e) Berikan informasi keuntungan pengontrolan tekanan darah
f) Memberitahukan obat-obat bebas yang harus dihindari (seperti obat-obat yang
mengandung gingseng, nasal decongestan, dll)
g) Gunakan keahlian mendengarkan secara aktif sewaktu pasien menjelaskan penyakitnya
h) Menyarankan untuk menjaga gaya hidup dengan mengatur pola makan dan menghindari
makanan tertentu dan olahraga yang cukup
i) Bantu pasien dengan cara tertentu untuk tidak lupa meminum obat.
j) Penggunaan amlodipin untuk hipertensi diminum satu kali sehari satu tablet pada malam
hari
k) Penggunaan allopurinol untuk asam urat diminum satu kali sehari dan setidaknya minum
8 gelas lebih cairan sehari.
K. Monitoring
Diskusi dengan pasien motivasi dan pendapatnya
Bicara keluhan pasien tentang terapi
Membantu pasien agar tidak lupa meminum obat
Berikan informasi tentang keuntungan pengontrolan tekanan darah
Pengontrolan asam urat
K. Daftar Pustaka