INTISARI
1
ABSTRACT
2
PENDAHULUAN sosial bersifat wajib yang
diberikan kepada masyarakat.
Menurut UU No. 23
Adanya sistem JKN (Jaminan
(1992) Kesehatan adalah
Kesehatan Nasional) dapat
suatu keadaan sehat dari
memberi manfaat
badan, jiwa dan sosial yang
pemeliharaan dan
memungkinkan hidup
perlindungan dalam
produktif secara sosial dan
memenuhi kebutuhan dasar
ekonomi. Dalam pengertian
kesehatan seperti yang
tersebut maka kesehatan dapat
tercantum dalam Peraturan
dilihat sebagai satu kesatuan
Presiden RI nomor 12 tahun
yang utuh yang terdiri dari
2013 tentang jaminan
unsur fisik, mental dan sosial,
kesehatan.
serta didalamnya kesehatan
jiwa termasuk dalam bagian Program JKN
integral kesehatan (Jaminan Kesehatan
Nasional) diberikan secara
Kesehatan merupakan
perorangan dengan sistem
salah satu kebutuhan pokok
komperehensif. Penerapan
bagi masyarakat. Semakin
JKN (Jaminan Kesehatan
meningkatnya taraf hidup
Nasional) yang telah
dalam masyarakat, maka
diberlakukan menuntut
meningkat pula tuntutan
fasilitas-fasilitas kesehatan
masyarakat akan kualitas
agar dapat memberi
kesehatan. Upaya untuk
pelayanan sesuai dengan
meningkatkan kualitas
standar pelayanan yang
kesehatan perlu diadakan
optimal (Fudholi, dkk, 2015).
penerapan sistem JKN
(Jaminan Kesehatan Kepuasan pasien yang
Nasional). Jaminan Kesehatan didapatkan selama program
Nasional adalah perlindungan JKN (Jaminan Kesehatan
kesehatan berupa asuransi Nasional) merupakan faktor
3
penting yang dapat METODE PENELITIAN
membentuk kepercayaan
Penelitian ini
pasien terhadap rumah sakit.
merupakan penelitian
Hal tersebut menciptakan
loyalitas mereka sebagai deskriptif non-eksperimental
konsumen jasa pelayanan
yang bertujuan untuk
kesehatan serta pelayanan
menganalisis kinerja
mutu yang baik, sehingga
dapat pula meningkatkan pelayanan yang dilakukan
kualitas mutu suatu rumah
oleh farmasis kepada
sakit (Kemenkes, 2004).
penerima jasa pelayanan.
Pelayanan atas fasilitas
kesehatan yang tidak Metode yang digunakan pada
memuaskan akan
penelitian ini adalah cross
menyebabkan terhambatnya
sectional yaitu objek
penanganan terhadap pasien
era JKN (Jaminan Kesehatan penelitian yang diukur dan
Nasional) (Rimawati, 2016).
dikumpulkan secara simultan
Tingkat kepuasan atau dalam satu waktu yang
konsumen/pasien dapat
bersamaan (Notoatmodjo,
diukur berdasarkan dimensi
keandalan (reliability), 2012). Pengambilan sampel
dimensi daya tanggap dilakukan dengan purposive
(responsiveness), dimensi
sampling pada pasien di
kepastian (assurance),
dimensi empati (empathy), instalasi farmasi rawat jalan
serta dimensi berwujud Rumah Sakit Swasta Daerah
(tangible) (Ingerani, 2002).
Sleman Yogyakarta.
4
Instrumen Penelitian paling tepat. Pertanyaan yang
5
A B
Harapan
C D
2006): Prioritas Rendah Berlebihan
𝑋𝑖 Kepuasan
Tki = 𝑌𝑖 𝑋 100%
Keterangan :
2. Analisa Importance
a. Kuadran A :
Perfomance Analysis
Pada kuadran ini termasuk
Analisa ini digunakan unsur-unsur yang dianggap
sangat penting yang
untuk menggambarkan suatu
mempengaruhi kepuasan
tingkat rata-rata kepuasan pasien, namun pada
pasien terhadap suatu pelaksanaannya belum
sesuai dengan harapan
pelayanan. Tingkat rata-rata
pasien.
kepuasan didapatkan dari
b. Kuadran B :
perbandingan antara tingkat
Pada kuadran ini
rata-rata harapan pasien dan
menunjukkan bahwa sudah
tingkat rata-rata kepuasan dilakukan dalam
(kinerja pelayanan) pelaksanaannya dan sudah
sesuai dengan harapan
(Supranto, 2011).
pasien, maka atribut
6
kepuasan pasien, sehingga Dim 3,60 3,96 90,7
ensi %
pada pelaksanaannya
kean
dianggap biasa. dala
n
d. Kuadran D : Dim 3,33 3,31 90,15
ensi %
Pada kuadran ini daya
tang
menunjukkan ada beberapa gap
faktor yang dianggap Dim 3,32 3,97 89,29
ensi %
berlebihan, namun pada kepa
pelaksanaannya dianggap stian
Dim 3,39 3,97 85,48
sangat memuaskan. ensi %
emp
athy
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dim 3,31 3,96 83,68
ensi %
berw
1. Analisis Kepuasan Pasien
ujud
Untuk melakukan Dari tabel 1 dapat
analisis kepuasan pasien dapat dilihat bahwa yang memiliki
dilihat dari setiap dimensi nilai kesesuaian terendah
yaitu dimensi Kehandalan yaitu pada dimensi berwujud,
(reliability), Daya Tanggap maka dapat diartikan
(responsiveness), Kepastian pelayanan yang dilakukan
(Assurance), Empati belum sepenuhnya sesuai
(empathy), dan dimensi dengan harapan pasien.
Berwujud (tangible).
Kemudian untuk nilai
Tabel 1. Hasil Analisis kesesuaian tertinggi pada
Kepuasan Pasien dimensi daya tanggap, dapat
Rata-Rata diartikan pada pelayanan yang
Ting
dilakukan sudah memenuhi
Dim Kep Har kat
ensi uasa apa keses harapan pasien.
n n uaia
n
7
A. Dimensi Keandalan sehar
usnya
(Reliability) obat
dimin
um
Dimensi kehandalan Petug 3,43 3,95 86,8
meliputi kemampuan suatu as 4
farma
penyedia pelayanan atau jasa si
yang dijanjikan dengan akurat menje
laska
dan memuaskan. Pada n
kuesioner dalam dimensi ini tentan
g cara
diwakili 5 pernyataan. penyi
mpan
Tabel 2. Hasil Analisis an
Kepuasan Pasien Terhadap obat
Petug 3,41 3,96 86,1
Dimensi Keandalan as 1
Rata-rata
Ting farma
kat si
Pern menje
Kep Har Kese
yataa laska
uasa apa suaia
n n
n n n
(%) tentan
Petug 4 3,97 100, g efek
as 8 sampi
farma ng
si obat
menje Petug 3,43 3,95 86,8
laska as 4
n cara kegiat
pengg an
unaan admi
obat nistra
Petug 3,71 3,99 92,9 si
as 8 tampa
farma k
si lebih
menje teratu
laska r
n
tentan
Tabel 2 menunjukkan
g
dosis bahwa yang memiliki nilai
8
kesesuaian terendah yaitu Informasi tersebut sangat
pada item pernyataan petugas bermanfaat karena dapat
farmasi menjelaskan tentang memberikan hasil terapi yang
efek samping obat, hal ini diharapkan oleh pasien. Dapat
dapat diartikan bahwa disimpulkan berdasarkan data
beberapa responden yang didapat, pernyataan
mengatakan bahwa petugas dalam dimensi kehandalan ini
farmasi dalam pelayanan obat masuk kategori sangat
belum atau tidak menjelaskan memuaskan.
tentang efek samping obat
B. Dimensi Daya Tanggap
yang diberikan.
(Responsiveness)
Pada umumnya pasien
meminta informasi obat Dimensi kualitas
terkait dosis obat, pelayanan ini meliputi
penyimpanan obat serta efek kemampuan petugas untuk
samping obat. Petugas farmasi memberikan pelayanan yang
sangat penting memberikan tepat, prosedur sederhana dan
informasi kepada pasien memberikan waktu
tentang pengobatannya pemeriksaan yang tepat.
(Krueger, 2011). Dalam dimensi ini diwakili
oleh 6 pernyataan
Sedangkan yang
memiliki nilai kesesuaian
tertinggi yaitu pada item
pernyataan petugas farmasi
menjelaskan tentang
penggunaan obat, hal tersebut
diartikan bahwa petugas
farmasi dalam pelayanannya
sudah memberikan informasi
yang tepat, sesuai dan akurat.
9
Tabel 3. Hasil Analisis teram
pil
Kepuasan Pasien Terhadap
semas
Dimensi Daya Tanggap a
pelay
Pern Rata-rata Ting
anan
yataa Kep Har kat
pasie
n uasa apa Kese
n
n n suaia
Kaunt 3,44 3,96 86,8
n
er 7
Prose 3,26 3,95 82,5 infor
dur 3 masi
penya disedi
mpaia akan
n jika
infor ada
masi perso
jelas alan
dan tentan
muda g obat
h Petug 3,3 3,96 83,3
dime as 3
ngerti farma
Petug 3,83 3,99 95,9
si
as 9 hadir
farma pada
si waktu
cakap yang
dalam diteta
melak pkan
ukan dalam
pelay jadwa
anan l
di Taha 3,79 3,97 95,4
instal p 7
asi disipl
farma in
si petug
ruma as
h farma
sakit si
Petug 3,85 3,98 96,7 mem
as 3 uaska
farma n
si
namp
ak
10
Tabel 3 menunjukkan C. Dimensi Kepastian
bahwa yang memiliki nilai (Assurance)
kesesuaian terendah yaitu
Dimensi ini mencakup
pada item pernyataan
pengetahuan pengetahuan,
prosedur penyampaian
kesopanan, kerapian, dan
informasi yang jelas dan
sikap dapat dipercaya yang
petugas farmasi cakap dalam
dimiliki petugas farmasi
melakukan pelayanan.
dalam hal pelayanan. Pada
Beberapa pasien mengatakan
dimensi ini diwakili oleh 7
bahwa prosedur informasi
pernyataan.
yang diberikan kurang jelas.
Tabel 4. Hasil Analisis
Sedangkan untuk
Kepuasan Pasien Terhadap
pernyataan dengan nilai
Dimensi Kepastian
kesesuaian tertinggi yaitu
P Rata-rata
pada item petugas farmasi Ke Ha
e
nampak terampil semasa pua rap
r san an
pelayanan pasien. Dari hasil
n
tersebut dapat diartikan bahwa Tin
y gkat
petugas farmasi dapat Kes
a
memenuhi harapan pasien esua
t ian
tentang petugas farmasi
a
nampak terampil semasa
a
pelyanan pasien. Secara
n
keseluruhan data yang
Pasien 3,7 3,9 94,4
didapatkan pada dimensi ini yakin 6 8 7
termasuk dalam kategori obat
yang
memuaskan. diberik
an
dapat
menye
mbuhka
11
n kecaka
mereka pan
Petugas 3,8 3,9 95,7 dalam
farmasi 0 7 2 membe
dapat rikan
diperca pelayan
ya an
Kualita 3,2 3,9 82,7
s 7 5 8
pelayan Tabel 4 menunjukkan
an di bahwa item pernyataan yang
farmasi
dijamin memiliki nilai kesesuaian
mutuny terendah yaitu pada item
a
Layana 3,0 3,9 76,8 pernyataan layanan yang
n yang 5 7 3 diberikan cepat dan tepat.
diberik
an Beberapa responden
cepat mengatakan kurang
dan
tepat optimalnya pelayanan yang
Petugas 3,5 3,9 90,1 diberikan, terkait waktu
farmasi 7 6 5
ramah tunggu yang lama dan antrian
dan yang lama.
sopan
kepada
pasien Item pernyataan
saat dengan nilai kesesuaian
membe
rikan tertinggi yaitu pada item
obat pernyataan privasi informasi
Privasi 3,8 3,9 95,9
informa 1 7 7 pasien selalu dijaga oleh
si petugas farmasi. Hal tersebut
pasien
selalu sesuai dengan harapan pasien
dijaga tentang privasi informasi
oleh
petugas pasien yang selalu dijaga oleh
farmasi petugas farmasi.
Petugas 3,5 3,9 89,1
farmasi 3 6 4
mempu
nyai
12
D. Dimensi Empati Tabel 5. Hasil Analisis
(Empathy) Kepuasan Pasien Terhadap
Dimensi Empati
Dimensi ini
P Rata-rata
merupakan kemampuan suatu
Ke Ha
e
penyedia pelayanan untuk pua rap
r san an
memahami masalah yang
n
dialami oleh pelanggan serta Tin
y gkat
memberikan pelayanan yang
Kes
a
sesuai dengan harapan pasien, esua
t ian
perhatian tanpa pilih-pilih dan
a
memenuhi kebutuhan pasien.
a
Pada dimensi ini diwakili oleh
n
7 item pernyataan.
Petugas 3,5 3,9 88,6
farmasi 5 1
memant
au
keluhan
pasien
tentang
pengob
atan
Petugas 3,5 3,9 89,2
farmasi 5 8
membe
rikan
perhatia
n yang
baik
kepada
pasien
Petugas 3,5 3,9 89,4
farmasi 5 7 2
membe
rikan
layanan
dengan
sepenu
h hati
13
Komun 3,5 3,9 87,7 responden beranggapan
ikasi 9 2
bahwa petugas farmasi belum
yang
baik meprioritaskan pasien dalam
antar
hal pengobatan hal tersebut
pasien
dan berkaitan dengan lamanya
petugas
waktu tunggu.
farmasi
Petugas 3,2 3,9 81,3
farmasi 2 6 1 Sedangkan untuk nilai
tidak kesesuaian tertinggi yaitu
membia
rkan pada item petugas farmasi
pasien memberikan layanan dengan
menung
gu lama sepenuh hati. Dalam hal ini
Petugas 3,2 3,9 80,8 dapat dilihat dari sikap ramah
farmasi 6 1
mempri petugas farmasi dalam
oritaska memberikan pelayanan
n
pasien kepada pasien, khususnya
terkait pasien rawat jalan rumah
pengob
atan sakit.
Petugas 3,2 3,9 81,3
farmasi 2 6 1 Sikap ramah dapat
senanti
menunjukkan sikap yang
asa
menum profesional saat bekerja, serta
pukkan
secara tidak langsung dapat
perhatia
n saat meningkatkan kepercayaan
kerja
dan kepuasan konsumen
dalam mendapatkan suatu
Pada dimensi ini item
pelayanan (Al Ghurair, 2012).
pernyataan dengan nilai
kesesuaian terendah yaitu Dapat disimpulkan
14
1. Dimensi Berwujud mudah
dicapai
(Tangible) Fasilitas 3,35 3,9 84,3
seperti 7 8
Dimensi ini meliputi AC
maupun
fasilitas berwujud, kipas
perlengkapan, pegawai, angin
maupun
kerapian penampilan dan TV yang
ada di
sarana komunikasi. Dimensi ruang
ini diwakili 5 item pernyataan. tunggu
membua
t
Tabel 6. Hasil Analisis nyaman
Kepuasan Pasien Terhadap Arahan 3,27 3,9 82,5
pada 6 8
Dimensi Berwujud label
obat
P Rata-rata mudah
e dipaham
i
r Semua 3,24 3,9 82,0
obat 5 3
n
Tin yang
y gkat ada pada
Ke Ha resep
Kes
a pua rap selalu
esua
san an tersedia
t ian
di
a instalasi
farmasi
a rumah
n sakit
Berdasarkan data yang
Tempat 3,24 3,9 82,0
duduk di 5 3 diperoleh nilai kesesuaian
ruang
terendah yaitu pada item
tunggu
instalasi tempat duduk pada ruang
farmasi
mencuk tunggu dan semua obat yang
upi ada pada resep selalu tersedia
Letak 3,46 3,9 87,3
instalasi 6 7 di instalasi farmasi. Pada item
farmasi
di pernyataan tempat duduk pada
rumah ruang tunggu mencukupi,
sakit
yang responden tidak setuju karena
15
mereka merasa bahwa tempat 2. Importance Performance
duduk pada ruang tunggu
Analysis (IPA)
masih kurang dan
penempatannya masih kurang. Analisis ini
Kemudian untuk item menggunakan sebuah diagram
pernyataan semua obat pada kartesius yang digunakan
resep selalu tersedia, menurut untuk mengukur tingkat
beberapa responden, obat kepuasan seseorang.
yang ada pada resep tidak Kepuasan tersebut dapat
semuanya tersedia di instalasi diukur dengan cara
farmasi. membandingkan harapan
konsumen dengan kinerja
Sedangkan untuk item
dalam suatu pelayanan.
pernyataan dengan nilai
Dikatakan puas apabila
kesesuaian tertinggi yaitu tingkat harapan lebih tinggi
daripada kinerja.
pada item letak instalasi
16
Dalam diagram 1. Kuadran A
kartesius perlu menentukan
Pada kuadran A memuat
sumbu X dan sumbu Y.
item pernyataan yang
Sumbu X didapat dari rata-
rata skor kinerja/kepuasan, mempengaruhi kepuasan
sedangkan sumbu Y didapat
pasien pengguna JKN
dari rata-rata skor harapan.
rawat jalan terhadap
Pada diagram tersebut
terdapat 4 kuadran, yaitu pelayanan kefarmasian di
kuadran A, B, C dan D.
Rumah Sakit Swasta
22 2 7
3.99
20 12 8
3.98
harapan
15 28 21 11 1
3.97
13 17
24 23 29 10 4 27 18 16
3.96
25 9
6 30
26 3 19
3.95
14 5
17
a. Item nomor 15 ruang tunggu, pasien
18
perusahaan atau pengelola dosis/seharusnya obat
diberikan. diberikan.
19
di instalasi farmasi e. Item nomor 11 (Tahap
puas. menyembuhkan)
dipercaya)
20
Pada item ini pasien memberikan perhatian
21
pelayanan agar pasien Pada kuadran C
22
harapan pasien. Maka c. Item nomor 14
melakukan penyiapan
23
obat secara cepat, akan petugas farmasi rumah
24
instalasi farmasi agar Walaupun dalam hal
rumah sakit)
25
Dalam kuadran ini b. Item nomor 4 (Petugas
pengobatan pasien.
26
Item ini dianggap ramah dan sopan
pengobatan. memberikan
(Petugas farmasi
27
Pada item ini dianggap
Pada kuadran A
28
memuat item maupun TV yang ada
kepuasan pasien
KESIMPULAN DAN SARAN
peserta JKN (Jaminan
A. Kesimpulan
Kesehatan Nasional) 1. Hasil analisis keseluruhan
Sleman Yogyakarta,
2. Dari hasil analisis ada 2 item
tetapi dalam
pernyataan yang menjadi prioritas
pelaksanaannya belum
utama untuk diperbaiki oleh pihak
sesuai dengan harapan
Instalasi Rawat Jalan Rumah
pasien, sehingga perlu
Sakit Swasta Daerah Sleman
menjadi prioritas
Yogyakarta yaitu:
dalam pelaksanannya.
a. Layanan yang
Item pernyataan
diberikan cepat dan
tersebut adalah
tepat
layanan yang
b. Fasilitas AC, kipas
diberikan cepat dan
angin maupun TV
tepat serta fasilitas
yang ada diruang
AC, kipas angin
29
tunggu membuat DAFTAR PUSTAKA
30
Depkes RI, 2009, Undang-Undang Gay, L.R., Diehl, P.L., 1992.
Republik Indonesia Research Methods for
Nomor 44 Tahun 2009 Business and
tentang Rumah Sakit, Management. New York :
Departemen Kesehatan MacMillan Publishing
Republik Indonesia , Company.
Jakarta.
Ingerani, 2002. Tingkat Kepuasan
Depkes RI, 2013, Buku Pegangan Pelanggan Terhadap
Sosialisasi Jaminan Pelayanan Kesehatan Di
Kesehatan Nasional provinsi DKI Jakarta.
(JKN) dalam Sistem Laporan penelitian kerja
Jaminan Sosial Nasional, sama Dinkes prop. DKI
Jakarta. Jakarta dan Badan
Litbangkes Depkes RI.
Dianto, Angga Rahmat., 2014, Jakarta
Analisis Tingkat
Kepuasan Konsumen Irwandy., 2016. Evaluasi Program
terhadap Kualitas Jaminan Kesehatan
Pelayanan di The Body Nasional di Indonesia.
Art Fitness & Aerobic. J Jurnal Kebijakan
Kesehatan Olahraga. Kesehatan Indonesia. Vol
2014:02(02):225-236 05 No. 03:110-114.
Firdaus, F.F., Dewi, A., 2015. Kementerian Kesehatan Republik
Evaluasi Kualitas Indonesia., 2013.
Pelayanan Terhadap Peraturan Menteri
Kepuasan Pasien Rawat Kesehatan RI No 71
Jalan Peserta BPJS di Tahun 2013 Tentang
RSUD Panembahan Pelayanan Kesehatan
Senopati Bantul, Program pada JKN. Jakarta:
studi Manajemen Rumah Kementerian Kesehatan
Sakit, Universitas Republik Indonesia.
Muhammadiyah
Yogyakarta Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Fudholi, dkk., 2015. Kepuasan No.1197/Menkes/X/2004
Pasien Diabetes Melitus tentang Standar
Rujuk Balik Peserta BPJS Pelayanan Farmasi di
Kesehatan Terhadap Rumah Sakit,
Pelayanan Kefarmasian Departemen Kesehatan
Di Klinik Dan Apotek RI, Jakarta
Kota Yogyakarta. Jurnal
Manajemen dan Kotler, Philip, 2005. Manajemen
Pelayanan Farmasi Pemasaran, Jakarta :Indeks.
Volume 5 Nomor 4 Krueger JL., Hermansen-Kobulnicky
CJ., 2011. Patient
31
Perspective of Putri, Noprilyana, A.E., 2017.
Medication Information Analisis Tingkat
Desired and Barriers to Kepuasan Pasien
Asking Phamacist Terhadap Pelayanan
Quetions. J Am Pharm Farmasi Di Instalasi
Assoc. 2011;51 (4):510- Farmasi Satelit Rawat
519 Jalan Rumah Sakit Umum
Daerah Cilacap.
Lusianti, Dina., 2017. Pengukuran Universitas
Kepuasan Peserta JKN Muhammadiyah
Melalui Pendekatan Yogyakarta.
Importance-Performance
Analysis. Volume XVI, Rejeki, R., Arso, S.P., Sriatmi, A.,
No. 1 2015. Sosialisai Program
Kesehatan Jaminan
Notoatmodjo, 2012, Metodologi Nasional oleh Tim Badan
Penelitian Kesehatan, Jakarta : Penyelenggara Jaminan
Rineka Cipta Sosial Kepada Pasien di
RSUD RAA Soewondo
Peraturan Menteri Kesehatan
Kabupaten Pati. Jurnal
Republik Indonesia
Kesehatan Masyarakat (e-
Nomor 72 Tahun 2016
Journal). Vol 3
tentang
No.1:2356-3346
Standar Pelayanan
Rimawati., 2016. Gambaran
Kefarmasian di Rumah
Kepuasan Pasien BPJS
Sakit, Departemen
Terhadap Pelayanan
Kesehatan Republik
Kesehatan. Jurmal Stikes.
Indonesia, Jakarta
Vol 9 No. 1
Peraturan Presiden RI Nomor 12
Sangadji, E.M., dan Sopiah. 2013.
Tahun 2013. Jaminan Kesehatan.
Perilaku Konsumen:
Jakarta
Pendekatan Praktis
Pemerintah RI. 1992. Undang- Disertai: Himpunan
undang RI No. 23 Tahun Jurnal Penelitian.
1992 tentang Kesehatan, Yogyakarta: Penerbit
Pemerintahan negara RI. Andi
Jakarta: Lembaran
Sondari, Aer. Analisis Kepuasan
Negara RI tahun 1992
Pasien Rawat Jalan
No.100
Peserta Jaminan
Priyatno, Duwi., 2010, Teknik Mudah Kesehatan Nasional
Dan Cepat Melakukan (JKN) di Rumah Sakit
Analisis Data Penelitian Umum Daerah (RSUD)
Dengan SPSS, Gava Kabupaten Brebes. 2015.
Medis, Yogyakarta.
Supranto, J., 2006, Perilaku
Konsumen dan Strategi
32
Pemasaran Untuk
Menangkan Bisnis, Edisi
ke 2, Mitra Wacana
Media, Jakarta.
Utama, P.Y., 2013. Analisis Tingkat
Kepuasan Pasien Rawat
Inap Rumah Sakit Islam
Sultan Agung Semarang
Dilihat Dari Dimensi
Kualitas Pelayanan.
Diponegoro Journal Of
Social And Politic Tahun
2013, halaman 1-9.
Yuniar, Y., Handayani, R.S., 2016.
Kepuasan Pasien Peserta
Program Jaminan
Kesehatan Nasional
terhadap Pelayanan
Kefarmasian di Apotek.
Jurnal Kefarmasian
Indonesia. Vol.6 No.1-
Feb. 2016:39-48
33