Ringkasan Inisiatif :
A. MASALAH, PENDEKATAN DAN HASIL
1. Alasan pengembangan program dan permasalahan yang dihadapi
Persoalan yang mendasari munculnya inisiatif ini:
Tingkat kerusakan dan keparahan penyakit gigi dan mulut yang cukup tinggi
mempunyai dampak yang luas yaitu gangguan pada kualitas hidup antara lain
keterbatasan fungsi, disabilitas fisik, ketidaknyamanan psikis dan disability psikis.
Mayoritas masyarakat Indonesia pernah mengalami sakit gigi. Hal ini diperkuat dengan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2007 yang
menyatakan bahwa 72% penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi
berlubang) dan 46,5% diantaranya adalah karies aktif yang belum di rawat. Gambaran
yang sama mengenai tingginya kerusakan dan keparahan penyakit gigi dan mulut juga
ditemukan di lingkungan kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Kabupaten
Pontianak Kalimantan Barat yang memiliki jumlah penduduk 31.382 jiwa.
1. Dengan melihat rasio gigi yang ditumpat (ditambal) dan dicabut di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 cukup
signifikan yakni 1:20 sehingga banyak ditemukan masyarakat pada usia produktif
pada usia 10 tahun hingga lebih dari 70 tahun yang edentulism (tidak bergigi/
ompong). Hal ini disebabkan karena :
a. Tingkat pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya merawat gigi masih kurang
b. Kerusakan gigi yang parah sehingga gigi harus dicabut.
2. Perlunya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang paripurna, terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan gigi guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan gigi
merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup.
3. Mahalnya biaya perawatan gigi yang disebabkan biaya masuk impor bahan-bahan
perawatan gigi karena masuk kategori barang mewah. Meskipun biaya perawatan gigi
mahal harus tetap diberikan pada semua penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Sungai Pinyuh, termasuk penduduk miskin yang jumalahnya mencapai 13.216
jiwa
4. Perlunya sebuah upaya menanggulangi kerusakan gigi lebih parah yang berakibat
fatal sejak usia dini yang menarik minat masyarakat untuk lebih peduli terhadap
kesehatan gigi dan mulut melalui upaya promotif dan preventif
2. Unsur Inovasi
Banyak ditemukan masyarakat pada usia produktif pada usia 10 tahun hingga 70 tahun
yang edentulism (tidak bergigi/ ompong) yang disebabkan karena tingkat pengetahuan dan
kesadaran akan pentingnya merawat gigi masih kurang serta ditemukan kerusakan gigi yang
parah pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh sehingga
banyak gigi harus dicabut. Hal ini mendorong dilakukannya upaya kesehatan gigi yang
paripurna, terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan kesehatan gigi guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Langkah awal yang ditempuh adalah dengan
memaksimalkan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang paling dasar yang
banyak dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh yang merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan gigi dan mulut baik di Puskesmas, sekolah, dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat seperti Poskesdes, Polindes, Posyandu. Optimalisasi program pengembangan dan
inovasi yang dijalankan antara lain UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), UKGM (Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat) Pengembangan dan inovasi program tersebut antara lain :
Aplikasi simulator karies merupakan sebuah software. Irene’s donut yang dibuat
berdasarkan penelitian disertasi S3 Dr. drg. Irene Adyatmaka. Pembuatan program ini dibantu
oleh seorang programmer Brigitta Witjara, S.Kom. MM dengan dukungan penuh dari FKG
Universitas Indonesia, CHAMPS FKM UI, Dikti Depdiknas, YanMed DEPKES, BPK Penabur
Jakarta, PARTNERSIS & GC Asia Dental Pte Ltd
Software ini merupakan kumpulan kuisioner yang terdiri 20 buah pertanyaan tentang
kebiasaan dalam kehidupan sehari- hari yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut,
dengan indikator-indikator antara lain tingkat pH kuman (keasaman kuman) pada plak,
kebersihan gigi dan mulut, konsumsi makanan dan minuman dan karakteristik keluarga
(pengetahuan,sikap dan praktik orang tua) serta kebiasaan anak yang berhubungan dengan kesehatan
gigi dan mulut. Instrument Pelaksanaan kegiatan UKGS inovatif ini menggunakan instrumen berupa
program Irene’s Donut yang merupakan aplikasi simulator karies. Sebelum menjawab
kuisioner ini, operator diwajibkan untuk mengecek tingkat keasaman kuman pada anak dengan
menggunakan plak cek. Setelah pengisian kuisioner, akan didapatkan diagram resiko terjadinya
karies serta saran-saran untuk mencegah terjadinya karies (Irene’ s donut, 2009)
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim di Poli gigi dibantu oleh semua staf Puskesmas rawat Inap Sungai
Pinyuh Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat.
Keterlibatan pemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, warga masyarakat dan sektor
swasta
Partisipasi aktif dalam kegiatan ini dari para motivator (key person) di masyarakat seperti :
Orangtua murid/anak, guru, kepala sekolah, ketua yayasan/pondok pesantren/panti asuhan, tokoh
Masyarakat, kepala Poli gigi dengan bimbingan langsung dari Dr. drg. Irene Adyatmaka, CHAMPS
FKM UI, Dikti Depdiknas, YanMed DEPKES & GC Asia Dental Pte Ltd, Dinas Kesehatan
Propinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Menyerahkan dan menjelaskan hasil simulasi (raport saran) pada orangtua untuk dipantau dan
dikerjakan semua saran yg ada di rumah
4. Petugas Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh (Dokter gigi dan Perawat gigi) melakukan beberapa
upaya pencegahan dan perawatan gigi pada murid-murid TK
- Penambalan gigi susu dan gigi tetap dengan glass ionomer cement
- Surface Protection dengan glass ionomer cement yang mengandung fluoride tinggi (7 kali
lebih tinggi dari bahan tambal manapun)
Salah satu pencegahan gigi berlubang, yaitu dengan Surface Protection. Ini merupakan
pemberian lapisan pada dataran kunyah pada pit and fissure, sehingga bisa mencegah
terjadinya gigi berlubang pada gigi tetap yang pertama kali tumbuh diusia 6 tahun, dimana
masih banyak anak belum bisa menjaga kebersihan giginya, sehingga banyak ditemukan
kasus gigi ini sudah rusak, berlubang pada usia anak-anak. Padahal ini adalah gigi tetap yang
seharusnya tetap ada sampai kita tua nanti.
6. Keahlian Pelaksana
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah segala upaya pencegahan dan
pengobatan penyakit, pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi atau tenaga kesehatan gigi lainnya
dengan individu/ masyarakat yang membutuhkan. Jenis pelayanan kesehatan gigi
ditujukan pada keluarga dan masyarakat yang dilaksanakan di gedung Puskesmas dan
luar gedung seperti sekolah , posyandu, panti asuhan. Pelayanan pencegahan
diantaranya:
a. Pelayanan ditujukan pada komunitas melalui penyuluhan (kampanye) kesehatan gigi
b. Pelayanan yang ditujukan pada kelompok melalui program pendidikan pada
kelompok tertentu, program UKGS dan UKGM
c. Pelayanan yang ditujukan pada perorangan melalui pemeriksaan gigi dan mulut,
nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygiene mulut, pembersihan gigi
dan pelaksanaan surface protection.
Jumlah tenaga pelaksana:
Dokter gigi : 1 orang (PNS)
Perawat gigi : 3 orang (PNS)
Perawat gigi : 1 orang (Honorer)
Uraian tugas masing-masing tenaga pelaksana dalam kegiatan ini adalah :
1. Dokter gigi
- Menyusun rencana kerja dan kebijakan tehnis pelayanan kesehatan gigi
- Menentukan pola dan tata cara kerja
- Mengindentifikasi masalah dan merencanakan pemecahan masalah
- Mengkoordinir semua tenaga pelaksana terkait kegiatan ini
- Melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi dan pelayanan darurat gigi
dengan penuh tanggungjawab
- Membuat rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan
- Memimpin pelaksanaan kegiatan
- Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan pelayanan
kesehatan gigi
- Meningkatkan mutu kegiatan yang sedang dilakukan
2. Perawat gigi
- Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi, membuat catatan-catatan
yang perlu dalam rekam medik gigi secara baik dan lengkap serta
dipertanggungjawabkan
- Melaksanakan dan menjaga keselamatan kegiatan pelaksanaan kesehatan gigi
meliputi keamanan dan kebersihan alat dan ruangan serta pencegahan
pencemaran lingkungan
- Bersama-sama menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi
3. Guru
Bersama-sama menjalankan kegiatan dalam mengkoordinasi dan bimbingan pada
murid dan orangtua murid tentang kesehatan gigi
4. Orangtua/ wali murid/ anggota keluarga
Melakukan pemantauan harian terkait tugas dan saran harian yang diberikan pada
anak-anak agar kebiasaan menjaga dan merawat gigi bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
7. Sumber Pembiayaan
Seluruh pembiayaan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebagian besar
bersumber dari swadana yang dikelola oleh Masyarakat. Berikut tabel kebutuhan dan
sumber dana yang didapat untuk kegiatan ini (diambil salah satu contoh di TK Matlaul
Anwar Sungai Pinyuh sebanyak 51 anak) :
Sumber pembiayaan yang dikelola secara swadana berasal dari orang tua murid yang
dikumpulkan pada guru atau orangtua yang ditunjuk oleh kelompok dengan
mengumpulkan uang sebesar Rp 5.000 setiap anak setiap bulannya, bantuan masyarakat
lain baik secara pribadi maupun kelompok
1. Interaksi emosional
2. Percakapan sosial dengan komunikasi tatap muka bisa digunakan untuk menilai
minat seseorang terhadap kesehatan gigi dan mulut
3. Pemeriksaan langsung terhadap kondisi gigi anak, ini adalah bentuk interaksi yang
berada dalam kontrol yang meminta atau menuntut informasi langsung tentang
kesehatan giginya
4. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orng
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab.
Komunikasi interpersonal dalam upaya promotif preventif di bidang kesehatan gigi
memiliki beberapa tujuan diantaranya:
a. Mengetahui langsung kondisi gigi geliginya, memberikan kesempatan berdiskusi
tentang keadaan gigi
b. Memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan penyakit-penyakit gigi serta
pencegahannya dari sumber yang terpercaya.
c. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, salah satu keinginan orang yang
paling besar adalah membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Mengubah sikap dan prilaku untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigi
e. Memperoleh kesenangan, dengan berdiskusi kita seringkali mendapatkan cerita lucu.
Hal semacam ini dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang
memerlukan rilrks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Dapat membantu memecahkan permasalahan tentang kesehatan gigi
Efektivitas pendekatan interpersonal ini dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangakan yaitu keterbukaan (openess), empati (empathy), sikap mendukung
(supportiveness), sikap positif (positiveness) dan kesetaraan (equality).
Bila pendekatan interpersonal ini sudah dilakukan secara maksimal, pelaksanaan
program pengembangan dan inovasi dengan menggunakan simulator deteksi karies ini
juga dapat berjalan sesuai harapan yang diinginkan.
Fungsi dari kegiatan pengembangan dan inovasi yang dilakukan Tim Poli gigi
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh dianggap dapat mereformasi pelayanan
kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut karena dapat Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dan dapat mengurangi biaya perawatan
kesehatan. reformasi kesehatan akan lebih mengedepankan partisipasi masyarakat.
Model penyelenggaraan kesehatan berbasis pemberdayaan (empowerment) harus
disusun secara rasional dengan sedapat mungkin melibatkan semua stakeholder terkait.
dalam menyusun dan menyelenggarakan aspek kesehatannya dengan sesedikit mungkin
intervensi pemerintah. Pemberdayaan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan dan
pemihakan terhadap kaum miskin menjadi syarat penerimaan universalitasnya. Model
penyelenggaraan kesehatan berbasis pemberdayaan (empowerment) harus disusun
secara rasional dengan sedapat mungkin melibatkan semua stakeholder terkait.
PENGGUNAAN SIMULATOR DETEKSI KARIES (GIGI BERLUBANG) MELALUI
PENDEKATAN INTERPERSONAL DALAM PELAKSANAAN UPAYA PENGEMBANGAN DAN
INOVASI
PROGRAM UKGS (UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH) SERTA
OPTIMALISASI UKBM
(UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT) DI POLI GIGI PUSKESMAS
RAWAT INAP SUNGAI PINYUH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas Limpahan Rahmat
dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan dan menyusun tulisan guna mengikuti Kompetisi
Inovasi Unit Pelayanan Publik pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah tahun 2014
Kami berharap penyusunan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang ide kreatif dalam
memperbaharui kinerja program dan upaya pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas. Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, tetapi kami akan berusaha
untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan pembuatan tulisan yang akan datang. Untuk
itu kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Gubernur Kalimantan Barat
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat
3. Bupati Kabupaten Pontianak
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak beserta staf
5. Camat Sungai Pinyuh beserta staf
6. Seluruh Lurah/Kepala Desa beserta Staf di wilayah Puskesmas Rawat Inap Sungai
Pinyuh
7. Seluruh staf Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
8. Masyarakat Sungai Pinyuh dan semua pihak yang membantu pelaksanaan tercapainya
program kerja poli gigi
Sebagai akhir kata kami selalu berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat sehingga dapat
meningkatkan integritas, akuntabilitas dan pelayanan terhadap masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang komprehenshif dan terpadu sesuai
standar dan etika profesi
2. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
4. Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
5. Mendorong kerjasama lintas program dan lintas sektor
6. Meningkatkan kemandirian palayanan kesehatan khususnya peningkatan terhadap status
kesehatan gigi dan mulut
BAB II
ANALISA SITUASI DAN KECENDERUNGAN
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh terutama kelurahan Sungai Pinyuh
merupakan tempat strategis karena merupakan tempat persinggahan dari berbagai Kabupaten
pencahariaannya, pedagang, nelayan, peternak, petani, buruh, PNS, TNI, POLISI, dan lain-
lain. Sedangkan pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinyuh cukup
Lain
Panti
No PAUD TK SD SLTP SLTA - Jumlah
Asuhan
Lain
1. 3 9 26 7 7 4 - 57
Jumlah penduduk yang tidak pernah sekolah ada 4,608 orang, 6,234 orang jumlah penduduk
yang tidak tamat SD, yang tamat SD berjumlah 10,705 orang, tamat SMP 6,436 orang, tamat
SLTA berjumlah 5.370 orang, D3 berjumlah 802 orang, S1 berjumlah 197 orang.
Puskesm - - - 1 1 1 1 - 2
as
Jumlah - - - 1 1 1 1 - 2
2.3 Kecenderungan
1. Penyakit gigi dan mulut saat ini tidak terbatas pada penyakit karies dan jaringan
penyangga gigi, tetapi lebih berkembang menjadi masalah system stomatognatik, fasial pain,
celah bibir dan langit-langit, penyakit-penyakit mulut (sariawan, jamur, dan lain-lain), serta
penyakit dan kelainan yang dapat timbul pada mulut dan rongga mulut
2. Penyakit gigi dan mulut merupakan faktor resiko penyakit kronis seperti penyakit
jantung, system pernafasan, diabetes, kanker, diet yang tidak sehat (unhealthy diet),
penggunaan tembakau, penggunaan alcohol dan kebersihan mulut yang buruk
3. Kelainan/kerusakan akibat trauma pada jaringan gigi dan mulut semakin meningkat
4. Penyakit yang ditularkan melalui darah seperti HIV/AIDS dan hepatitis semakin
meningkat.
5. Meningkatnya jumlah usia lanjut karena umur harapan hidup meningkat memerlukan
rehabilitasi fungsi kunyah dan memerlukan perawatan penyembuhan yang sangat kompleks
6. Pentingnya keadaaan gigi geligi seseorang sebagai identitas
7. Peran dokter gigi dan tenaga kesehatan gigi dalam mendorong kemitraan unsure terkait,
termasuk masyarakat di bidang kesehatan gigi
a. Posyandu
b. Pustu/Polindes
d. Poskesdes
e. UKS/UKGS
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN INOVATIF KESEHATAN
GIGI DAN MULUT DALAM MENDUKUNG MDGs
Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan pendekatan
terintegrasi dengan program kesehatan lainnya dengan memperhatikan sasaran yang ingin
dicapai.Beberapa program pengembangan dan inovatif yang mendukung percepatan
pencapaian MDGs (Millenium Development Goals).
- Sakit gigi, infeksi gigi dan mulut, gigi ompong akan mempengaruhi pada malnutrisi,
karena kesulitan pada waktu makan.
- Masyarakat miskin terkena imbas yang bermakna akibat biaya pengeluaran untuk
perawatan gigi
- Masalah gigi dan mulut dapat berpengaruh terhadap ketidakhadiran pegawai masuk kerja
yang akan berimbas pada penghasilan serta juga berpengaruh terhadap pengeluaran biaya
untuk perawatan gigi.
Program pengembangan yang dilakukan oleh Poli gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
berupa pelayanan kuratif yang dilakukan baik di dalam maupun diluar gedung
- Masalah gigi dapat berpengaruh terhadap tidak hadir murid untuk sekolah dan mempunyai
efek terhadap konsentrasi belajar.
Program pengembangan dan inovatif yang dilakukan dengan memaksimalkan UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah)
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan
- Para ibu harus mengetahui cara memelihara kebersihan gigi dan mulut bagi kesehatan
anaknya.
- Hubungan HIV/AIDS dengan kesehatan gigi dan mulut terutama bila ditemukan
manifestasi dalam rongga mulut yang dapat menjadi Indikator dini infeksi HIV/AIDS
- Gigi berlubang merupakan penyakit masa kanak-kanak yang paling sering terjadi.
- Kontrol infeksi silang yang tepat dibutuhkan untuk menghindari penularan penyakit selama
perawatan gigi
- Penanganan kesehatan gigi dan mulut yang melibatkan penggunaan teknologi yang sesuai,
kontrol infeksi yang efektif serta pembuangan limbah medis yang aman.
HASIL KEGIATAN
Cara pelaksanaan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan
pendekatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai kewenangannya
yang akan dilakukan pada pelayanan kesehatan di puskesmas, rumah sakit, usaha kesehatan
gigi sekoolah (UKGS) serta UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat) seperti posyandu,
pustu/polindes, poskesdes. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya mendorong keikutsertaan
baik perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu dan
berkesinambungan terutama dalam upaya kesehatan gigi dan mulut.
Optimalisasi UKBM dalam pelaksanaan program pengembangan dan inovatif poli gigi
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh:
1. UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) antara lain :
a. Posyandu (Data Terlampir)
b. Poskestren /Panti asuhan (Data Terlampir)
Kegiatan yang dilakukan di UKGMD :
- Mengintegrasikan promosi kesehatan gigi dan mulut kedalam program perilaku hidup
bersih dan sehat.
- Melakukan pendidikan tentang pentingnya perawatan gigi dan mulut yang teratur oleh
tenaga kesehatan gigi baik secara individu maupun masyarakat.
- Upaya kesehatan gigi perorangan dengan model Basic Package Oral Care
- Penerapan Metode ART
- Melakukan rujukan upaya kesehatan Gigi dan mulut
BAB V
5.2 Saran
a. Perlu pendanaan yang memadai guna pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
baik di dalam gedung maupun di luar gedung, karena pendanaan yang ada masuk dalam
program prioritas yang didasarkan pada pembangunan kesehatan seperti menurunkan angka
AKI, AKB, peningkatan umur harapan hidup, serta menurunkan gizi kurang.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut perlu dicantumkan dalam standar pelayanan
minimal bidang kesehatan sehingga dukungan dana, sarana dan prasarana masih kurang.
c. Kebiasaan menyikat gigi perlu dicantumkan dalam indikator PHBS (Prilaku hidup Bersih
dan Sehat).
d. Pemerataan jumlah dokter gigi sesuai dengan kebutuhan ideal masyarakat sehingga
mampu menumbuhkan antusiasme masyarakat untuk melakukan kerjasama baik lintas
program maupun lintas sektor.
LA M P I R A N
Lampiran I Planning of Action / Rencana Usulan Kegiatan dalam gedung dan luar
gedung di Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Kab. Pontianak Kalimantan Barat
tahun 2012
Lampiran IIJadwal pelaksanaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) tahun 2012
Lampiran V Grafik dan data tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan
distribusi per desa bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012
Lampiran VI Grafik dan data jumlah perawatan gigi pada balita, murid TK, SD/MI,
SMP/MTs, SMA sederajat melalui kegiatan dalam dan luar gedung (UKGM di Posyandu dan
UKGS di sekolah) bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012
Lampiran VII Grafik dan data kasus yang ditangani di Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012
LAMPIRAN III
2 MIN 21 25 23 20 26 8 19 24 21 19
. Gala Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg.E
ng Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety ty
Suka Peno Mun Supri Suka Peno Mun Supri Suka Peno
sih dhi sih dhi sih
LAMPIRANII
JADWAL PELAKSANAAN UKGS TAHUN 2012
NO JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN VOLUME TENAGA KEBUTUHAN SUMBER BESAR KET
PELAKSANA KEGIATAN DANA PEMBIAYAAN
1 KEGIATAN DALAM
GEDUNG
A. Pelayanan Menambah Masyarakat Tiap hari Drg. Ety Alat dental APBN/APBD (sdh
konsultasi pengetahuan umum kerja Wiyanti S diagnostic Swadana Rp. 500.000 tersedia)
kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan (pasien) Sukasih Panthom peny. Swadana Rp. 300.000
mulut mulut pada pasien Supriyadi Gigi
N.Mundhi, Poster terbaru
Amd.KG
Drg. Ety
2. Memberikan Wiyanti S
pengobatan dan Sukasih (sdh
tindakan serta Tiap hari Supriyadi tersedia)
pelayanan (jadwal N.Mundhi,
Siswa-siswi terlampir) Amd.KG
B. Kegiatan 1. Memberikan TK, SD/MI, * Alat dental APBN /
UKGS (Usaha penyuluhan untuk SMP/MTS, diagnostik APBD
Kesehatan Gigi menambah SMU/MA * phantom (alat
Sekolah) pengetahuan peraga) Swadana
kesehatan gigi dan *alat 100rb-
mulut pada siswa- penyuluhan gigi 200rb /bln
siswi di sekolah *poster Untuk
*Alat tumpatan pembelian
2. Melakukan gigi sederhana pasta gigi dan
tindakan preventif (ART Kit) alat
melalui sikat gigi *Alat penunjang
massal di sekolah Drg. Ety pencabutan gigi kebutuhan
Wiyanti S sederhana tindakan (sdh
3. Memberikan Sukasih pelayanan tersedia)
tindakan dan Supriyadi kesehatan gigi
pelayanan kesehatan N.Mundhi, di sekolah
gigi dan mulut pada Amd.KG
siswa-siswi di sekolah
4. Melalukan
kegiatan penjaringan * Alat dental
kesehatan gigi dan diagnostik
mulut Tiap hari * phantom (alat
(jadwal peraga)
Anak-anak terlampir) *alat
C. Kegiatan 1. Memberikan panti penyuluhan gigi
UKS/ UKGS (Usaha penyuluhan untuk asuhan *poster APBN /
Kesehatan Gigi menambah yang dibina *Alat tumpatan APBD
Sekolah) di Panti pengetahuan (jadwal gigi sederhana
Asuhan kesehatan gigi dan terlampir) (ART Kit)
mulut pada anak *Alat
panti asuhan pencabutan gigi
sederhana
2. Melakukan
tindakan preventif
melalui sikat gigi Drg. Ety (sdh
massal di panti Wiyanti S tersedia)
asuhan Sukasih
Supriyadi
3. Memberikan N.Mundhi,
tindakan dan Amd.KG
pelayanan kesehatan
umum dan gigi pada
anak panti asuhan
* Alat dental
diagnostik
* phantom (alat
peraga)
*alat
penyuluhan gigi
*poster
*Alat tumpatan
gigi sederhana
(ART Kit)
*Alat
pencabutan gigi
sederhana
*Alat
pemeriksaan dan
obat-obatan