Anda di halaman 1dari 72

APLIKASI PENGUSULAN PRAKTEK INOVASI

Nama Unit : Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh


Nama Kementerian : Kementerian Kesehatan
Lembaga / Pemda : Kabupaten Pontianak
Kategori Pelayanan : Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Alamat :Jln Seliung No 13 Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak
Kalimantan Barat
Nama Pimpinan : dr Hj. Armini MPH
Unit : Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak
Nama Kontak : drg. Ety Wiyanti S
Telp/Mobile phone : 081256161613
No Fax : 0561-691288
Email : etywiyanti@yahoo.com
Kriteria : Bidang Pelayanan Publik

Ringkasan Inisiatif :
A. MASALAH, PENDEKATAN DAN HASIL
1. Alasan pengembangan program dan permasalahan yang dihadapi
Persoalan yang mendasari munculnya inisiatif ini:
Tingkat kerusakan dan keparahan penyakit gigi dan mulut yang cukup tinggi
mempunyai dampak yang luas yaitu gangguan pada kualitas hidup antara lain
keterbatasan fungsi, disabilitas fisik, ketidaknyamanan psikis dan disability psikis.
Mayoritas masyarakat Indonesia pernah mengalami sakit gigi. Hal ini diperkuat dengan
data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2007 yang
menyatakan bahwa 72% penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi
berlubang) dan 46,5% diantaranya adalah karies aktif yang belum di rawat. Gambaran
yang sama mengenai tingginya kerusakan dan keparahan penyakit gigi dan mulut juga
ditemukan di lingkungan kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Kabupaten
Pontianak Kalimantan Barat yang memiliki jumlah penduduk 31.382 jiwa.

Alasan utama dilakukannya peningkatan pelayanan publik sebelum munculnya inisiatif :

1. Dengan melihat rasio gigi yang ditumpat (ditambal) dan dicabut di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 cukup
signifikan yakni 1:20 sehingga banyak ditemukan masyarakat pada usia produktif
pada usia 10 tahun hingga lebih dari 70 tahun yang edentulism (tidak bergigi/
ompong). Hal ini disebabkan karena :
a. Tingkat pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya merawat gigi masih kurang
b. Kerusakan gigi yang parah sehingga gigi harus dicabut.
2. Perlunya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal yang menyelenggarakan
upaya kesehatan yang paripurna, terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan gigi guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Kesehatan gigi
merupakan bagian integral dari kesehatan secara keseluruhan yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup.
3. Mahalnya biaya perawatan gigi yang disebabkan biaya masuk impor bahan-bahan
perawatan gigi karena masuk kategori barang mewah. Meskipun biaya perawatan gigi
mahal harus tetap diberikan pada semua penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rawat
Inap Sungai Pinyuh, termasuk penduduk miskin yang jumalahnya mencapai 13.216
jiwa
4. Perlunya sebuah upaya menanggulangi kerusakan gigi lebih parah yang berakibat
fatal sejak usia dini yang menarik minat masyarakat untuk lebih peduli terhadap
kesehatan gigi dan mulut melalui upaya promotif dan preventif
2. Unsur Inovasi
Banyak ditemukan masyarakat pada usia produktif pada usia 10 tahun hingga 70 tahun
yang edentulism (tidak bergigi/ ompong) yang disebabkan karena tingkat pengetahuan dan
kesadaran akan pentingnya merawat gigi masih kurang serta ditemukan kerusakan gigi yang
parah pada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh sehingga
banyak gigi harus dicabut. Hal ini mendorong dilakukannya upaya kesehatan gigi yang
paripurna, terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan kesehatan gigi guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Langkah awal yang ditempuh adalah dengan
memaksimalkan fungsi fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang paling dasar yang
banyak dimanfaatkan langsung oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh yang merupakan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan gigi dan mulut baik di Puskesmas, sekolah, dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat seperti Poskesdes, Polindes, Posyandu. Optimalisasi program pengembangan dan
inovasi yang dijalankan antara lain UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah), UKGM (Usaha
Kesehatan Gigi Masyarakat) Pengembangan dan inovasi program tersebut antara lain :

1. Mengetahui tingkat keparahan Penyakit gigi/ karies gigi (gigi berlubang)


2. Meningkatkan pengetahuan orangtua murid melalui penyuluhan berkala agar senantiasa
membimbing putra-putri untuk menjaga kesehatan gigi di rumah
3. Meningkatkan derajat kesehatan anak didik, terutama dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut.
4. Mengetahui sejak dini adanya kerusakan gigi dan kelainan jaringan mulut sekitarnya.
5. Mengidentifikasi upaya pencegahan penyakit gigi
6. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak sekolah dengan jalan mengadakan usaha
preventif dan promotif
7. Mengusahakan timbulnya kesadaran dan keyakinan bahwauntuk meningkatkan taraf
kesehatan gigi perlu pemeliharaan kebersihan mulut (oral hygiene)
8. Mengusahakan agar anak-anak TK mau memelihara kebersihan mulutnya di rumah (habit
formation)
9. Meningkatkan taraf kesehatan gigi anak-anak TK dengan menjalankan usaha kuratif
apabila usaha preventif gagal melalui sistem selektif (selective approach)
10. Meningkatkan kesadaran kesehatan gigi dengan suatu system pembiayaan yang bersifat
praupaya (prepayment system)
3. Hasil dan Dampak terhadap Masyarakat

Berbeda dengan program konvensional sebelumnya, program pengembangan dan inovasi


dilakukan upaya promotif dengan cara pendekatan interpersonal dengan semua lapisan
masyarakat baik melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) maupun
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan suatu kegiatan yang sangat relevan dalam
pelaksanaan upaya penanggulangan penyakit gigi dan mulut. Proses pendekatan individu,
interpersonal, dan kelompok merupakan proses intervensi masyarakat yang ditujukan pada
individu, hubungan interpersonal, dan dinamika kelompok. Kegiatan ini merupakan yang
paling awal dilakukan dan yang paling populer dalam perkembangan organisasi. Proses ini
merupakan program perubahan yang membantu orang-orang untuk mendapatkan
keterampilan dan pengetahuan individu, kompetensi interpersonal, dan mengembangkan
efektivitas kelompok. Intervensi pelatihan, pendidikan dan pengembangan, terutama ditujukan
bagi individu. Program ini dilakukan untuk memperbaiki kompetensi dan pengembangan
pribadi. Proses konsultasi, intervensi pihak ketiga, dan pembentukan tim, merupakan bagian
dari proses pendekatan interpersonal dan kelompok.
Proses konsultasi tidak hanya digunakan sebagai cara membantu kelompok menjadi
efektif, tetapi juga membantu mereka belajar untuk mendiagnosa dan memecahkan
masalahnya sendiri, dan melanjutkan pengembangan kompetensi dan kedewasaan. Aktivitas
yang penting untuk proses ini adalah komunikasi, peran dari anggota kelompok, kesulitan
dalam pemecahan masalah dan norma pengambilan keputusan. Pembentukan tim secara
langsung memperbaiki efektivitas kelompok dan cara bagaimana tiap anggota tim bekerja
bersama sama. Tim dapat bersifat permanen atau sementara tradisional atau virtual tetapi tiap
anggotanya memiliki tujuan dan aktivitas yang sama. Proses umum dari pembentukan tim
sama seperti proses konsultasi yaitu mencoba melengkapi kelompok dalam menangani
pemecahan masalah yang sedang terjadi.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan masyarakat yang
ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di
sekolah binaan yang dirancang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi
individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Program
UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) konvensional telah berdiri sejak tahun 1951
sebagaimana program kesehatan pada umumnya dilakukan dengan metode penyuluhan dan
pemeriksaan sederhana.
Sedangkan program UKGS Inovatif dalam pelaksanaannya mempertimbangkan
keikutsertaan masyarakat di dalamnya. Instrumen pelaksanaan kegiatan UKGS inovatif ini
menggunakan instrumen berupa program Irene’s Donut yang merupakan aplikasi simulator
karies. Program ini terdiri dari 20 kuisioner tentang kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut, dengan indikator-indikator antara lain
tingkat pH kuman (keasaman kuman) pada plak, kebersihan gigi dan mulut, konsumsi makanan
dan minuman dan karakteristik keluarga (pengetahuan, sikap dan praktik orang tua).
Beberapa usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut yang yang dapat dilakukan melalui
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) Inovatif ini, adalah :
1. Sosialisasi kegiatan pada lintas sektor, guru dan orangtua/wali murid.
2. Melakukan simulasi aplikasi irene’s donut
3. Menyerahkan dan menjelaskan hasil simulasi (raport saran) pada orangtua untuk dipantau dan
dikerjakan semua saran yg ada di rumah
4. Melakukan beberapa upaya pencegahan dan perawatan gigi pada murid-murid TK, melalui
kegiatan:

a. Pencegahan (Preventif), wajib bagi semua siswa dan orangtua/wali:


- Penyuluhan Kesehatan Gigi
- Pemeriksaan berkala secara teratur.
- Sikat gigi bersama dengan pemakaian disclosing solution
b. Perawatan (Kuratif) bagi siswa yang membutuhkan dan orangtua menyetujui
diantaranya:
- Tindakan pencabutan gigi susu yang diperlukan.
- Penambalan gigi susu dan gigi tetap dengan glass ionomer cement (ART)
- Surface Protection dengan bahan yang mengandung fluoride tinggi untuk
menambah kekuatan gigi sejak tumbuhnya gigi permanen.

B. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN


4. Pihak yang terlibat
Pihak yang terlibat dalam kegiatan pengembangan dan inovasi ini semua warga masyarakat di lingkungan
kerja Puskesmas sungai Pinyuh, khususnya anak-anak dan orangtua yang sekolah di Taman kanak-kanak
(TK) binaan , anak-anak dan orang tua yang aktif di posyandu binaan, anak-anak dan orang tua di Pondok
Pesantren/ Panti Asuhan binaan.
Penggagas

Aplikasi simulator karies merupakan sebuah software. Irene’s donut yang dibuat
berdasarkan penelitian disertasi S3 Dr. drg. Irene Adyatmaka. Pembuatan program ini dibantu
oleh seorang programmer Brigitta Witjara, S.Kom. MM dengan dukungan penuh dari FKG
Universitas Indonesia, CHAMPS FKM UI, Dikti Depdiknas, YanMed DEPKES, BPK Penabur
Jakarta, PARTNERSIS & GC Asia Dental Pte Ltd
Software ini merupakan kumpulan kuisioner yang terdiri 20 buah pertanyaan tentang
kebiasaan dalam kehidupan sehari- hari yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut,
dengan indikator-indikator antara lain tingkat pH kuman (keasaman kuman) pada plak,
kebersihan gigi dan mulut, konsumsi makanan dan minuman dan karakteristik keluarga
(pengetahuan,sikap dan praktik orang tua) serta kebiasaan anak yang berhubungan dengan kesehatan
gigi dan mulut. Instrument Pelaksanaan kegiatan UKGS inovatif ini menggunakan instrumen berupa
program Irene’s Donut yang merupakan aplikasi simulator karies. Sebelum menjawab
kuisioner ini, operator diwajibkan untuk mengecek tingkat keasaman kuman pada anak dengan
menggunakan plak cek. Setelah pengisian kuisioner, akan didapatkan diagram resiko terjadinya
karies serta saran-saran untuk mencegah terjadinya karies (Irene’ s donut, 2009)

Pelaku utama dan Penggerak

Kegiatan ini dilakukan oleh Tim di Poli gigi dibantu oleh semua staf Puskesmas rawat Inap Sungai
Pinyuh Kabupaten Pontianak Kalimantan Barat.

Keterlibatan pemangku kepentingan seperti instansi pemerintah, warga masyarakat dan sektor
swasta
Partisipasi aktif dalam kegiatan ini dari para motivator (key person) di masyarakat seperti :
Orangtua murid/anak, guru, kepala sekolah, ketua yayasan/pondok pesantren/panti asuhan, tokoh
Masyarakat, kepala Poli gigi dengan bimbingan langsung dari Dr. drg. Irene Adyatmaka, CHAMPS
FKM UI, Dikti Depdiknas, YanMed DEPKES & GC Asia Dental Pte Ltd, Dinas Kesehatan
Propinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten

5. Strategi dan pengorganisasian proses


Semua kegiatan inovatif yang menggunakan simulator (software) ini membutuhkan alat
dan bahan diantaranya : laptop, printer, hand glove, plaque check, form penilaian kuisioner,
cairan pengukur keasaman plak, tisue.
Metode Pelaksanaan kegiatan ini melalui tahapan :
1. Sosialisasi kegiatan pada lintas sektor, guru dan orangtua/wali murid
2. Melakukan simulasi aplikasi irene’s donut
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian
b. Mendata siswa-siswi TK (nama siswa, nama orang tua, alamat).
c. Mengunjungi ke rumah siswa-siswi yang bersangkutan.
d. Melakukan pemeriksaan tingkat keasaman plak dengan cara mengambil sampel
plak dari siswa, menetesi cairan pengukur keasaman plak, mengamati perubahan
warna yang ada.
e. Melakukan penelitian dengan teknik wawancara kepada orang tua siswa, yang
dibantu dengan Software program Irene’s Donut.
f. Mencetak saran dari hasil wawancara dengan software program Irene’s Donut ini,
kemudian menyerahkan hasilnya pada orang tuayang bersangkutan

3. Menyerahkan dan menjelaskan hasil simulasi (raport saran) pada orangtua untuk dipantau dan
dikerjakan semua saran yg ada di rumah

4. Petugas Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh (Dokter gigi dan Perawat gigi) melakukan beberapa
upaya pencegahan dan perawatan gigi pada murid-murid TK

a. Pencegahan (Preventif), wajib bagi semua siswa dan orangtua/wali:


- Penyuluhan Kesehatan Gigi - Pemeriksaan berkala secara teratur.

- Sikat gigi bersama dengan pemakaian disclosing solution


b.Perawatan (Kuratif), bagi siswa yang membutuhkan dan orangtua menyetujui :
- Pencabutan gigi susu yang diperlukan.

- Penambalan gigi susu dan gigi tetap dengan glass ionomer cement

- Surface Protection dengan glass ionomer cement yang mengandung fluoride tinggi (7 kali
lebih tinggi dari bahan tambal manapun)
Salah satu pencegahan gigi berlubang, yaitu dengan Surface Protection. Ini merupakan
pemberian lapisan pada dataran kunyah pada pit and fissure, sehingga bisa mencegah
terjadinya gigi berlubang pada gigi tetap yang pertama kali tumbuh diusia 6 tahun, dimana
masih banyak anak belum bisa menjaga kebersihan giginya, sehingga banyak ditemukan
kasus gigi ini sudah rusak, berlubang pada usia anak-anak. Padahal ini adalah gigi tetap yang
seharusnya tetap ada sampai kita tua nanti.

Kendala dalam implementasi serta solusi yang diambil dalam mengatasinya


Untuk memulai kegiatan ini ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya:
1. Minimnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut
2. Kurangnya minat masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut karena masih dianggap
kurang penting. Masyarakat masih mengabaikan kesehatan gigi meskipun jelas ada
hubungan antara kesehatan gigi dengan kualitas hidup seseorang yg bisa diukur dari 4
dimensi yaitu dimensi fungsi, dimensi nyeri, dimensi psikologis serta dimensi sosial.
3. Tidak tersedianya sarana (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam implentasi kegiatan ini
Adapun upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut adalah:
1. Membentuk tim kerja untuk melakukan kegiatan penyuluhan interpersonal
a. Mengelompokan masyarakat dengan membagi kelompok yang mengerti dan tertarik
dengan kesehatan gigi, tidak mengerti tapi tertarik dengan kesehatan gigi, mengerti
tapi tidak tertarik dengan kesehatan gigi serta kelompok yang tidak mengerti dan tidak
tertarik dengan kesehatan gigi. Aktivitas yang penting untuk proses ini adalah
komunikasi, peran dari anggota kelompok, kesulitan dalam pemecahan masalah dan
norma pengambilan keputusan. Pembentukan tim secara langsung memperbaiki
efektivitas kelompok dan cara bagaimana tiap anggota tim bekerja bersama sama.
b. Proses umum dari pembentukan tim sama seperti proses konsultasi yaitu mencoba
melengkapi kelompok dalam menangani pemecahan masalah yang sedang terjadi.
c. Penyuluhan interpersonal ini lebih efektif dalam memberi gambaran terhadap masing-
masing individu
2. Untuk mengatasi sarana yang tidak tersedia pembiayaan diperoleh secara swadana

6. Keahlian Pelaksana
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut adalah segala upaya pencegahan dan
pengobatan penyakit, pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi dan mulut yang
dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi atau tenaga kesehatan gigi lainnya
dengan individu/ masyarakat yang membutuhkan. Jenis pelayanan kesehatan gigi
ditujukan pada keluarga dan masyarakat yang dilaksanakan di gedung Puskesmas dan
luar gedung seperti sekolah , posyandu, panti asuhan. Pelayanan pencegahan
diantaranya:
a. Pelayanan ditujukan pada komunitas melalui penyuluhan (kampanye) kesehatan gigi
b. Pelayanan yang ditujukan pada kelompok melalui program pendidikan pada
kelompok tertentu, program UKGS dan UKGM
c. Pelayanan yang ditujukan pada perorangan melalui pemeriksaan gigi dan mulut,
nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygiene mulut, pembersihan gigi
dan pelaksanaan surface protection.
Jumlah tenaga pelaksana:
Dokter gigi : 1 orang (PNS)
Perawat gigi : 3 orang (PNS)
Perawat gigi : 1 orang (Honorer)
Uraian tugas masing-masing tenaga pelaksana dalam kegiatan ini adalah :
1. Dokter gigi
- Menyusun rencana kerja dan kebijakan tehnis pelayanan kesehatan gigi
- Menentukan pola dan tata cara kerja
- Mengindentifikasi masalah dan merencanakan pemecahan masalah
- Mengkoordinir semua tenaga pelaksana terkait kegiatan ini
- Melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi dan pelayanan darurat gigi
dengan penuh tanggungjawab
- Membuat rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan
- Memimpin pelaksanaan kegiatan
- Melaksanakan pengawasan, pengendalian, dan evaluasi kegiatan pelayanan
kesehatan gigi
- Meningkatkan mutu kegiatan yang sedang dilakukan
2. Perawat gigi
- Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan gigi, membuat catatan-catatan
yang perlu dalam rekam medik gigi secara baik dan lengkap serta
dipertanggungjawabkan
- Melaksanakan dan menjaga keselamatan kegiatan pelaksanaan kesehatan gigi
meliputi keamanan dan kebersihan alat dan ruangan serta pencegahan
pencemaran lingkungan
- Bersama-sama menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi
3. Guru
Bersama-sama menjalankan kegiatan dalam mengkoordinasi dan bimbingan pada
murid dan orangtua murid tentang kesehatan gigi
4. Orangtua/ wali murid/ anggota keluarga
Melakukan pemantauan harian terkait tugas dan saran harian yang diberikan pada
anak-anak agar kebiasaan menjaga dan merawat gigi bisa diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari

7. Sumber Pembiayaan
Seluruh pembiayaan yang dibutuhkan untuk kegiatan ini sebagian besar
bersumber dari swadana yang dikelola oleh Masyarakat. Berikut tabel kebutuhan dan
sumber dana yang didapat untuk kegiatan ini (diambil salah satu contoh di TK Matlaul
Anwar Sungai Pinyuh sebanyak 51 anak) :

No Nama Alat / Bahan Jumlah Estimasi dana Sumber dana


kebutuhan (1tahun)
(1tahun)
1 Laptop 2 - Milik pribadi
2 printer 1 Rp 600.000 Swadana (guru
dan tim poli
gigi)
3 kertas 5 rim Rp 150.000 Swadana
4 Tinta printer 4 Rp 180.000 Swadana
5 Alat diagnostik dasar 4 set - Aset puskesmas
(kaca mulut, pinset
dental, sonde half
moon, sonde lurus,
exavator)
6 Masker 2 kotak Rp. 50.000 Swadana
7 Hand glove 3 kotak Rp 150.000 Swadana
8 Plastik filling 1 - Aset puskesmas
9 Stoper cement 1 - Aset puskesmas
10 Tang extraksi anak 1 set - Aset puskesmas
11 Tempat kapas 1 - Aset puskesmas
12 Alat peraga 1 - Aset puskesmas
13 Bahan tumpatan 3 box - Aset puskesmas
14 Cotton roll, cotton 2 set Rp. 100.000 Swadana
pellet
15 Alkohol 70% 1 liter Rp. 25.000 Swadana
16 Chlor etyl 1 botol - Aset puskesmas
17 Kapas, tampon 1 gulung (1kg) Rp 50.000 Swadana
18 Vitamin gigi 55 tube Rp 11.000.000 Swadana dan
(CPPACP) bantuan
19

Sumber pembiayaan yang dikelola secara swadana berasal dari orang tua murid yang
dikumpulkan pada guru atau orangtua yang ditunjuk oleh kelompok dengan
mengumpulkan uang sebesar Rp 5.000 setiap anak setiap bulannya, bantuan masyarakat
lain baik secara pribadi maupun kelompok

8. Monitoring dan evaluasi


Kegiatan pengembangan inovasi UKGS dan UKGM ini menghasilkan catatan-
catatan penting mengenai kondisi gigi anak sebelum dilakukan intervensi terhadap gigi
maupun prilaku (habit) anak maupun orangtua, yang biasa disebut raport gigi anak.
Raport gigi anak harus menggambarkan tingkat kerusakan gigi anak sebelum dan
sesudah dilakukan perawatan maupun perubahan habit anak. Monitoring diperlukan
sebagai kegiatan pengamatan yang dilakukan secara terus menerus untuk melihat
apakah kegiatan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan apa yang disarankan.
Evaluasi dilakukan minimal 2 minggu sekali dan maksimal 1 bulan sekali dengan
melakukan analisa terhadap hasil monitoring serta penyimpangan yang terjadi.
Monitoring dan evaluasi yang dilakukan diharapkan dapat menjadikan program
ini lebih berkembang ke arah pelayanan mandiri kesehatan gigi dan mulut promotif dan
preventif agar aspek-aspek yang diharapkan dapat terwujud. Aspek tersebut adalah
aspek peningkatan mutu dan aspek peningkatan cakupan. Peningkatan mutu dengan
melakukan perbaikan terhadap pelayanan mandiri yang meliputi unsur-unsur
administratif dan tehnis. Aspek peningkatan cakupan bertujuan meningkatkan mutu
pelayanan mandiri secara optimal.
Monitoring dan evaluasi ini dilakukan oleh dokter gigi Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh pada kegiatan yang dilakukan oleh Tim kerja poli gigi puskesmas, guru
maupun raport gigi anak yang diisi setiap harinya oleh orang tua murid. Bila dari hasil
ditemukan ketidaksesuaian antara apa yang dilakukan dengan yang diharapkan
diperlukan intervensi lebih extra pada individu/kelompok tersebut untuk diberikan
penjelasan dan pemahaman yang lebih mendalam.

C. KEBERLANJUTAN DAN PELUANG REPLIKASI


9. Pembelajaran utama
Program dan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dianggap lebih efektif
bila dialakukan dengan pendekatan atau komunikasi interpersonal, karena pendekatan
ini merupakan upaya mengubah sikap, pendapat atau prilaku seseorang. Pendekatan ini
sifatnya dialogis berupa percakapan untuk menanyakan segala sesuatu mengenai
kesehatan gigi seluas-luasnya, arus balik bersifat langsung untuk mengetahui tanggapan
saat itu juga.
Dengan menggunakan simulator deteksi karies yang dibuat berdasarkan penelitian
disertasi S3 Dr. drg. Irene Adyatmaka dibantu oleh seorang programmer Brigitta Witjara,
S.Kom. MM yang didukung penuh dari FKG Universitas Indonesia, CHAMPS FKM UI,
Dikti Depdiknas, YanMed DEPKES, BPK Penabur Jakarta, PARTNERSIS & GC Asia Dental
Pte Ltd menjadikan program dan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif terhadap
penyakit dan kerusakan gigi melalui pendekatan interpersonal ini menjadi lebih menarik
minat masyarakat terutama anak-anak dan orang tua. Begitupun sebaliknya tanpa
simulator deteksi karies ini tidak berfungsi maksimal saat kita gagal melakukan
pendekatan interpersonal. Jenis pendekatan interpersonal meliputi :

1. Interaksi emosional
2. Percakapan sosial dengan komunikasi tatap muka bisa digunakan untuk menilai
minat seseorang terhadap kesehatan gigi dan mulut
3. Pemeriksaan langsung terhadap kondisi gigi anak, ini adalah bentuk interaksi yang
berada dalam kontrol yang meminta atau menuntut informasi langsung tentang
kesehatan giginya
4. Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orng
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab.
Komunikasi interpersonal dalam upaya promotif preventif di bidang kesehatan gigi
memiliki beberapa tujuan diantaranya:
a. Mengetahui langsung kondisi gigi geliginya, memberikan kesempatan berdiskusi
tentang keadaan gigi
b. Memperoleh pengetahuan tentang kesehatan gigi dan penyakit-penyakit gigi serta
pencegahannya dari sumber yang terpercaya.
c. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, salah satu keinginan orang yang
paling besar adalah membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Mengubah sikap dan prilaku untuk lebih peduli terhadap kesehatan gigi
e. Memperoleh kesenangan, dengan berdiskusi kita seringkali mendapatkan cerita lucu.
Hal semacam ini dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang
memerlukan rilrks dari semua keseriusan di lingkungan kita.
f. Dapat membantu memecahkan permasalahan tentang kesehatan gigi
Efektivitas pendekatan interpersonal ini dimulai dengan lima kualitas umum yang
dipertimbangakan yaitu keterbukaan (openess), empati (empathy), sikap mendukung
(supportiveness), sikap positif (positiveness) dan kesetaraan (equality).
Bila pendekatan interpersonal ini sudah dilakukan secara maksimal, pelaksanaan
program pengembangan dan inovasi dengan menggunakan simulator deteksi karies ini
juga dapat berjalan sesuai harapan yang diinginkan.

10. Aspek Berkelanjutan


Penetapan regulasi program pengembangan dan inovasi dengan menggunakan
simulator deteksi karies (gigi berlubang) ini disampaikan dalam rapat semua Kepala
sekolah TK/PAUD di wilayah kerja Puskesmas rawat Inap Sungai Pinyuh. Program ini
juga bisa berjalan dengan baik atas dasar komitmen bersama antara Tim Puskesmas,
Kepala sekolah, guru dan orang tua. Kesepakatan pihak-pihak yang terlibat akan
menghasilkan keputusan dan kebijakan yang akan dilakukan secara bersama-sama dan
berkelanjutan. Bagi kepala sekolah berminat dengan program ini memulai membuat
perencanaan awal dengan sosialisasi kegiatan ini kepada para guru dan orang tua.
Rencana awal yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini oleh tim poli
gigi puskesmas adalah denga melakukan survei awal terhadap kondisi gigi anak-anak,
melatih dan membimbing para guru untuk lebih mamahami konsep kerja dan pertanyaan-
pertanyaan yang ada dalam simulator deteksi karies sehingga guru juga bisa
menggunakan simulator ini untuk diujicobakan pada anak-anak dan orang tua murid.
Hasil yang akan muncul dalam simulator tersebut adalah proyeksi atau gambaran
persentase tingkat kerusakan gigi anak sebelum dilakukan intervensi oleh semua pihak
baik tenaga kesehatan gigi, guru dan orangtua, muncul juga perubahan gambaran
persentase setelah dilakukannya intervensi pihak-pihak terkait dalam mengurangi
kerusakan gigi dan membiasakan habit (prilaku) positif terhadap kesehatan gigi dan
mulut.
Sumber daya yang dibutuhkan dalam kegiatan pengembangan dan inovasi dengan
menggunakan simulator ini adalah tenaga kesehatan gigi yang sudah terlatih, guru yang
sudah dilatih, kader kesehatan gigi yang sudah terlatih. Pelatihan yang diberikan tentang :
a. Peran pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Pengetahuan ini yang
akan disebarluaskan secara langsung oleh guru maupun kader kesehatan gigi
yang sudah terlatih
b. Pengenalan simulator dan unsur-unsur yang diperlukan
c. Manajemen keuangan yang baik. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini adalah adalah swadana masyarakat
maka pengelolaan keuangan yang bersifat terbuka, pencatatan keuangan yang
benar dan menarik minat pihak ketiga untuk membantu terselenggaranya
kegiatan ini serta dapat dipertanggungjawabkan kepada semua anggota
kelompok

11. Peluang Replikasi


Sebuah tantangan pada saat kita akan memulai program pengembangan dan
inovasi ini di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap inap Sungai pinyuh, hal ini
disebabkan salah satunya oleh kondisi masyarakat yang multi ethnis dan kental dengan
budaya. Struktur masyarakat yang masih sederhana dan belum banyak dimasuki oleh
pihak luar. Hal ini dikarenakan baik budaya, tatanan hidup dan kegiatan masyarakat
relatif homogen dan masing-masing individu merasa mempunyai kepentingan yang sama
dan tanggungjawab melaksanakan dan mengawasi hukum yang sudah disepakati
bersama. Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh berada di
kawasan pesisir. Masyarakat pesisir adalah masyarakat yang memiliki temperamental dan
karakter watak yang keras, rawan dengan kekerasan, tidak mudah diatur dan kritis
terhadap kebijakan yang dinilai tidak benar. Menghadapi kondisi masyarakat seperti ini
harus dengan pendekatan interpersonal yang cukup persuasif.
Melihat kondisi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
yang cukup plural dan program pengembangan ini bisa diterima baik oleh masyarakat
serta memperoleh tanggapan dan respon yang positif juga oleh semua lapisan
masyarakat, maka sangat memungkinkan program ini juga bisa dijalankan dan diterapkan
pada semua puskesmas di Kabupaten Pontianak kalimantan Barat. Awal tahun 2013 atas
inisiatif drg Ety Wiyanti S (dokter gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh) Dinas
Kesehatan kabupaten Pontianak mengambil langkah mensosialisasikan program ini ke
seluruh Poli gigi di seluruh puskesmas di Kabupaten Pontianak.
Program pengembangan dan inovasi ini juga sedang dikembangkan dalam skala
nasional. Untuk memudahkan pelaksanaan program ini agar lebih tenaga kesehatan gigi
maupun sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam kegiatan program pengembangan
dan inovasi ini tidak kesulitan dalam penggunaan software dan perangkat yang
diperlukan, saat ini sedang dikembangkan aplikasi simulasi dengan konsep manual.
Sehingga bisa digunakan untuk daerah yang pedalaman dan daerah yang kondisi
listriknya belum baik dan merata. Baik dengan software maupun dengan konsep manual
(menggunakan lembar balik yang memiliki nilai konversi persentase kerusakan gigi)
upaya promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut lebih menarik perhatian dan
minat masyarakat. Perpaduan alat (simulator deteksi karies) dengan metode (pendekatan
interpersonal) diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat indonesia untuk
lebih peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut.

12. Perspektif Reformasi birokrasi


Merujuk pada target capain reformasi birokrasi tahun 2014, kegiatan
pengembangan dan inovasi yang sudah dilaksanakan oleh poli gigi Puskesmas Rawat
Inap Sungai Pinyuh mengenai penyelenggaran pemerintahan yang baik bebas korupsi,
kolusi dan nepotisme, kualitas pelayanan publik, kapasitas dan akuntabilitas kinerja serta
profesionalisme Sumber Daya Manusia dalam skala unit terendah yang menyentuh
langsung dengan masyarakat sudah bisa dikatakan tercapai.
Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik terutama bidang
kesehatan semakin meningkat. Bentuk Respon tuntutan tersebut adalah munculnya
aspirasi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas.
Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS) salah satu kegiatan dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik adalah menyusun Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak
ukur terhadap optimalisasi kinerja publik kepada masyarakat. Diharapkan dengan
terukurnya kepuasan masyarakat penyedia sarana kesehatan seperti puskesmas dapat
meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan kesehatan, khususnya kesehatan
gigi dan mulut sejalan dengan program pengembangan dan inovasi yang dilakukan di poli
gigi puskesmas.
Dalam area perubahan reformasi birokrasi ada delapan area perubahan yang
diharapkan. Kegiatan pengembangan dan inovasi dengan mengunakan simulator deteksi
karies melalui pendakatan interpersonal kepada masyarakat diharapkan bisa memenuhi
salah satu harapan diantaranya pada area perubahan pelayanan publik dan menjadikan
program yang dijalankan bisa mendukung pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat.

Upaya mereformasi Puskesmas untuk meningkatan pelayanan kesehatan


dilakukan dengan memperbaiki dua sisi dalam pelayanan kesehatan, yakni pihak
Puskesmas sebagai pemberi layanan dan masyarakat sebagai pihak pengguna layanan.
Keluhan masyarakat dijadikan dasar untuk membuat perubahan dalam program
peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas. Pelayanan yang
diberikan bersamaan dengan pelaksanaan program kegiatan pengembangan dan
inovasi tersebut tetap berdasar pada standar opersional prosedur (SOP) dan semua
Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam kegiatan ini termasuk partisipasi tenaga non
kesehatan dari masyarakat yang ikut dilibatkan dalam kegiatan ini selalu menggunakan
standar yang sudah ada. Sehingga kegiatan dan program kesehatan gigi dan mulut yang
dilakukan baik didalam maupun diluar gedung tetap mengutamakan pada pelayanan
prima yang bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Fungsi dari kegiatan pengembangan dan inovasi yang dilakukan Tim Poli gigi
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh dianggap dapat mereformasi pelayanan
kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut karena dapat Meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat dan dapat mengurangi biaya perawatan
kesehatan. reformasi kesehatan akan lebih mengedepankan partisipasi masyarakat.
Model penyelenggaraan kesehatan berbasis pemberdayaan (empowerment) harus
disusun secara rasional dengan sedapat mungkin melibatkan semua stakeholder terkait.
dalam menyusun dan menyelenggarakan aspek kesehatannya dengan sesedikit mungkin
intervensi pemerintah. Pemberdayaan masyarakat menjadi tolok ukur keberhasilan dan
pemihakan terhadap kaum miskin menjadi syarat penerimaan universalitasnya. Model
penyelenggaraan kesehatan berbasis pemberdayaan (empowerment) harus disusun
secara rasional dengan sedapat mungkin melibatkan semua stakeholder terkait.
PENGGUNAAN SIMULATOR DETEKSI KARIES (GIGI BERLUBANG) MELALUI
PENDEKATAN INTERPERSONAL DALAM PELAKSANAAN UPAYA PENGEMBANGAN DAN
INOVASI
PROGRAM UKGS (UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH) SERTA
OPTIMALISASI UKBM
(UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT) DI POLI GIGI PUSKESMAS
RAWAT INAP SUNGAI PINYUH

DISUSUN GUNA MENGIKUTI KOMPETISI INOVASI UNIT PELAYANAN PUBLIK


PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015
DISUSUN OLEH
DRG. ETY WIYANTI S
NIP 19790922 200803 2 001
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH
KABUPATEN PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas Limpahan Rahmat
dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan dan menyusun tulisan guna mengikuti Kompetisi
Inovasi Unit Pelayanan Publik pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah tahun 2014
Kami berharap penyusunan tulisan ini dapat memberikan gambaran tentang ide kreatif dalam
memperbaharui kinerja program dan upaya pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas. Kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, tetapi kami akan berusaha
untuk memperbaiki kekurangan yang ada. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan pembuatan tulisan yang akan datang. Untuk
itu kami mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Gubernur Kalimantan Barat
2. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Barat
3. Bupati Kabupaten Pontianak
4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak beserta staf
5. Camat Sungai Pinyuh beserta staf
6. Seluruh Lurah/Kepala Desa beserta Staf di wilayah Puskesmas Rawat Inap Sungai
Pinyuh
7. Seluruh staf Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
8. Masyarakat Sungai Pinyuh dan semua pihak yang membantu pelaksanaan tercapainya
program kerja poli gigi
Sebagai akhir kata kami selalu berharap agar tulisan ini dapat bermanfaat sehingga dapat
meningkatkan integritas, akuntabilitas dan pelayanan terhadap masyarakat.

Sungai Pinyuh, Februari 2014

Penyusun

drg. Ety Wiyanti S


NIP. 19790922 200803 2 001
Penata tk I

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II
ANALISA SITUASI DAN KECENDERUNGAN...................................................... 2
2.1 Gambaran Umum Fasilitas Kesehatan yang Ada .............................................................. 2
2.2 Sumber Daya Manusia / Tenaga Kesehatan yang Ada ...................................................... 4
2.3 Kecenderungan .................................................................................................................. 5
2.4 UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat) ................................................. 5
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN INOVATIF
KESEHATAN GIGI DAN MULUT DALAM MENDUKUNG MDGs ..................... 8
BAB IV
HASIL KEGIATAN ..................................................................................................... 12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 13
5.2 Saran .................................................................................................................................. 13
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mayoritas masyarakat Indonesia pernah mengalami sakit gigi. Hal ini diperkuat dengan data
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2007 yang menyatakan
bahwa 72% penduduk Indonesia mempunyai pengalaman karies (gigi berlubang) dan 46,5%
diantaranya adalah karies aktif yang belum di rawat
Fasilitas kesehatan gigi dan mulut adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan gigi dan mulut baik di Puskesmas, rumah sakit, sekolah, dan upaya
kesehatan berbasis masyarakat seperti Poskesdes, Polindes, Posyandu.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal menyelenggarakan upaya kesehatan yang
paripurna, terpadu dan berkualitas yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan kesehatan gigi guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.Kesehatan gigi merupakan bagian integral dari kesehatan
secara keseluruhan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup. Prevalensi karies gigi dan
penyakit periodontal tinggi di masyarakat dan hasil penelitian menunjukan karies gigi
mempunyai dampak yang luas yaitu gangguan pada kualitas hidup antara lain keterbatasan
fungsi, disabilitas fisik, ketidaknyamanan psikis dan disability psikis.
WHO pada tahun 2003 telah membuat acuan Global Goals for Oral Health 2020 yaitu
meminimalkan dampak dari penyakit mulut dan kraniofasial dengan menekankan pada upaya
promotif dan mengurangi dampak penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut
dengan diagnosa dini, pencegahan dan managemen yang efektif untuk penyakit sistemik.

1.2 Tujuan
1. Terwujudnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang komprehenshif dan terpadu sesuai
standar dan etika profesi
2. Meningkatkan manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang efektif dan efisien
3. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
4. Memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
5. Mendorong kerjasama lintas program dan lintas sektor
6. Meningkatkan kemandirian palayanan kesehatan khususnya peningkatan terhadap status
kesehatan gigi dan mulut

BAB II
ANALISA SITUASI DAN KECENDERUNGAN

2.1 Gambaran Umum Fasilitas Kesehatan yang Ada


a. Geografi
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh terletak di Kelurahan Sungai Pinyuh, Kecamatan
Sungai Pinyuh Kabupaten Pontianak.Wilayahnya merupakan dataran rendah dan rawa-
rawa.Dari ibukota Kabupaten, Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh berjarak kira-kira 17
Km. Transportasi ke Desa-desa semua bisa di tempuh dengan kendaraan darat. Sungai Pinyuh
mempunyai jarak dengan pantai 2 Km, Sungai Batang mempunyai jarak dengan pantai 1,3
Km, SBBL mempunyai jarak dengan pantai 500 m, SBBD mempunyai jarak dengan pantai 4
Km, Sungai Rasau mempunyai jarak dengan pantai 8 Km, Galang mempunyai jarak dengan
pantai 5 Km.
Wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinyuh mempunyai luas wilayah 54.58km yang terbagi
menjadi 1 kelurahan dan 5 desa binaan yang terdiri dari 18 dusun, 122 RT, 21 RW, dengan
jumlah penduduk 31.382 jiwa, jumlah penduduk miskin 13.216 jiwa.Tingkat kepadatan
penduduk rata 456 /Km2, dan kepadatan tertinggi di Sungai Pinyuh yaitu 1.121/Km. Adapun
desa yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinyuh Kecamatan Sungai Pinyuh
adalah:

No Kelurahan / Desa Jumlah Luas Wilayah


1.
. Kelurahan Sungai Pinyuh 17.507
Penduduk 17.68 km2
2. Desa Sungai Bakau Besar Laut 3.263 9.5 km2
3. Desa Sungai Bakau Besar Darat 3.342 2.4 km2
4. Desa Galang 3.857 15.4 km2
Peta
5. Desa Sungai Rasau 1.640 4.8 km2
6. Desa Sungai Batang 1.773 4.5 km2
Jumlah 31.382
Wilayah Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
b. Sosial Ekonomi dan Pendidikan

Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh terutama kelurahan Sungai Pinyuh

merupakan tempat strategis karena merupakan tempat persinggahan dari berbagai Kabupaten

dan juga merupakan pusat perdagangan.Sosial ekonomi masyarakatnya bervariasi mata

pencahariaannya, pedagang, nelayan, peternak, petani, buruh, PNS, TNI, POLISI, dan lain-

lain. Sedangkan pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sungai Pinyuh cukup

baik, didukung adanya sarana pendidikan, yaitu:

Data Sekolah Yang Ada Diwilayah Kerja


Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh

Lain
Panti
No PAUD TK SD SLTP SLTA - Jumlah
Asuhan
Lain

1. 3 9 26 7 7 4 - 57

Jumlah penduduk yang tidak pernah sekolah ada 4,608 orang, 6,234 orang jumlah penduduk

yang tidak tamat SD, yang tamat SD berjumlah 10,705 orang, tamat SMP 6,436 orang, tamat

SLTA berjumlah 5.370 orang, D3 berjumlah 802 orang, S1 berjumlah 197 orang.

2.2 Sumber Daya Manusia/ Tenaga kesehatan yang Ada


a. Jumlah Tenaga Kesehatandi Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
Tahun 2012

Jumlah Tenaga Medis


Unit Kerja Dokter Dokter Dokter Dokter
Jumlah Keluarg
Spesialis Umum Gigi
a
Puskesmas - 1 1 2 0
Jumlah 0 1 1 2 0

b. Jumlah Tenaga Kefarmasian dan Gizi di Sarana Kesehatan

Tenaga Farmasi Tenaga Gizi


D
A J D- - D
Unit S1
po D-III Ass u IV/ II -I Ju
Kerja Fa
te Farma Apot m S1 I G ml
rm
ke si eker la Giz G iz ah
asi
r h i iz i
i

Puskesm - - - 1 1 1 1 - 2
as

Jumlah - - - 1 1 1 1 - 2

c. Jumlah Tenaga Keperawatan dan Bidan di Sarana Kesehatan

Tenaga Keperawatan dan Bidan


Perawat Bidan
N Unit D- Bid
o Kerja Sarjana D-III Lulus Lulus
Juml III an Juml
Keperawat Peraw an an
ah Bid PT ah
an at SPK PBB
an T
Puskes
1 - 6 3 9 5 8 3 16
mas
2 Pustu - 1 - 1 - - 1 1
Polinde
3 - - - - 1 1 2 4
s
Jumlah - 7 3 10 6 9 6 21

d. Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan

Tenaga Kesmas Tenaga Sanitasi


Sarja
Unit D-III
Kerja na D-III Di
Kesma Jumlah Jumlah
Kesm Sanitasi Sanitasi
s
as
Puskesm
- - - 2 - 2
as
Jumlah - - - 2 - 2
e. Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Sarana Kesehatan
Tenaga Teknisi Medis
Unit Kerja Tem
Analis Fisioter
&P.Ront P.Anestesi Jumlah
Lab. apis
g
Puskesmas 2 - - - 2
Jumlah 2 - - - 2

2.3 Kecenderungan
1. Penyakit gigi dan mulut saat ini tidak terbatas pada penyakit karies dan jaringan
penyangga gigi, tetapi lebih berkembang menjadi masalah system stomatognatik, fasial pain,
celah bibir dan langit-langit, penyakit-penyakit mulut (sariawan, jamur, dan lain-lain), serta
penyakit dan kelainan yang dapat timbul pada mulut dan rongga mulut
2. Penyakit gigi dan mulut merupakan faktor resiko penyakit kronis seperti penyakit
jantung, system pernafasan, diabetes, kanker, diet yang tidak sehat (unhealthy diet),
penggunaan tembakau, penggunaan alcohol dan kebersihan mulut yang buruk
3. Kelainan/kerusakan akibat trauma pada jaringan gigi dan mulut semakin meningkat
4. Penyakit yang ditularkan melalui darah seperti HIV/AIDS dan hepatitis semakin
meningkat.
5. Meningkatnya jumlah usia lanjut karena umur harapan hidup meningkat memerlukan
rehabilitasi fungsi kunyah dan memerlukan perawatan penyembuhan yang sangat kompleks
6. Pentingnya keadaaan gigi geligi seseorang sebagai identitas
7. Peran dokter gigi dan tenaga kesehatan gigi dalam mendorong kemitraan unsure terkait,
termasuk masyarakat di bidang kesehatan gigi

2.4 UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat)


Beberapa fasilitas kesehatan gigi dan mulut salah satunya adalah UKBM (Upaya Kesehatan
Berbasis Masyarakat), UKBM yang ada di wilayah kerja Puskesmas rawat inap sungai pinyuh
diantaranya adalah :

a. Posyandu
b. Pustu/Polindes

c. Poskestren/ panti asuhan

d. Poskesdes

e. UKS/UKGS
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN INOVATIF KESEHATAN
GIGI DAN MULUT DALAM MENDUKUNG MDGs

Pelaksanaan program dan kegiatan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan pendekatan
terintegrasi dengan program kesehatan lainnya dengan memperhatikan sasaran yang ingin
dicapai.Beberapa program pengembangan dan inovatif yang mendukung percepatan
pencapaian MDGs (Millenium Development Goals).

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

- Sakit gigi, infeksi gigi dan mulut, gigi ompong akan mempengaruhi pada malnutrisi,
karena kesulitan pada waktu makan.
- Masyarakat miskin terkena imbas yang bermakna akibat biaya pengeluaran untuk
perawatan gigi
- Masalah gigi dan mulut dapat berpengaruh terhadap ketidakhadiran pegawai masuk kerja
yang akan berimbas pada penghasilan serta juga berpengaruh terhadap pengeluaran biaya
untuk perawatan gigi.
Program pengembangan yang dilakukan oleh Poli gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
berupa pelayanan kuratif yang dilakukan baik di dalam maupun diluar gedung

Mencapai pendidikan dasar untuk semua

- Masalah gigi dapat berpengaruh terhadap tidak hadir murid untuk sekolah dan mempunyai
efek terhadap konsentrasi belajar.

Program pengembangan dan inovatif yang dilakukan dengan memaksimalkan UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah)
Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan

- Para ibu harus mengetahui cara memelihara kebersihan gigi dan mulut bagi kesehatan
anaknya.

Menurunkan angka kematian anak

- Infeksi gigi, NOMA (gangrenous stomatisis) yang dapat berpengaruh terhadap


kematian.

Memperbaiki kesehatan ibu


- Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada ibu hamil secara tidak langsung dapat
berpengaruh terhadap kelahiran dan berat badan bayi.

Memerangi HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit lainnya

- Hubungan HIV/AIDS dengan kesehatan gigi dan mulut terutama bila ditemukan
manifestasi dalam rongga mulut yang dapat menjadi Indikator dini infeksi HIV/AIDS
- Gigi berlubang merupakan penyakit masa kanak-kanak yang paling sering terjadi.
- Kontrol infeksi silang yang tepat dibutuhkan untuk menghindari penularan penyakit selama
perawatan gigi

Memastikan kelestarian lingkungan hidup

- Penanganan kesehatan gigi dan mulut yang melibatkan penggunaan teknologi yang sesuai,
kontrol infeksi yang efektif serta pembuangan limbah medis yang aman.

Membangun kemitraan global untuk pembangunan


- Kerjasama dalam upaya mempromosikan kesehatan gigi dan mulut diantara para
stakeholder
- Akses terhadap obat-obat mendasar, perawatan gigi dan mulut dasar dan pencegahan
penting untuk dibangun.
BAB IV

HASIL KEGIATAN

Cara pelaksanaan di setiap fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan dengan
pendekatan melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai kewenangannya
yang akan dilakukan pada pelayanan kesehatan di puskesmas, rumah sakit, usaha kesehatan
gigi sekoolah (UKGS) serta UKBM (upaya kesehatan berbasis masyarakat) seperti posyandu,
pustu/polindes, poskesdes. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya mendorong keikutsertaan
baik perorangan, kelompok, maupun masyarakat secara terencana, terpadu dan
berkesinambungan terutama dalam upaya kesehatan gigi dan mulut.
Optimalisasi UKBM dalam pelaksanaan program pengembangan dan inovatif poli gigi
Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh:
1. UKGMD (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) antara lain :
a. Posyandu (Data Terlampir)
b. Poskestren /Panti asuhan (Data Terlampir)
Kegiatan yang dilakukan di UKGMD :
- Mengintegrasikan promosi kesehatan gigi dan mulut kedalam program perilaku hidup
bersih dan sehat.
- Melakukan pendidikan tentang pentingnya perawatan gigi dan mulut yang teratur oleh
tenaga kesehatan gigi baik secara individu maupun masyarakat.
- Upaya kesehatan gigi perorangan dengan model Basic Package Oral Care
- Penerapan Metode ART
- Melakukan rujukan upaya kesehatan Gigi dan mulut

2. UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah)


(Data Terlampir)
Kegiatan yang dilakukan UKGS antara lain :
- Melakukan Upaya Promotif dan Preventif baik Komunitas maupun Pendekatan Personal
- Melakukan UKGS Inovatif (Irene Donut’s dan Fit For School)
- Upaya kesehatan gigi perorangan dengan model Basic Package Oral Care
- Penerapan Metode ART
- Melakukan rujukan upaya kesehatan Gigi dan mulut

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Penyelenggaraan Kesehatan Gigi dan Mulut yang bersifat pemeliharaan, peningkatan, dan
perlindungan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan di Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh melalui beberapa kegiatan baik kegiatan dan pelayanaaan yang dilakukan di
dalam gedung maupun pelaksanaan kegiatan di luar gedung seperti kegiatan UKGMD dan
Kegiatan UKGS memberikan hasil yang baik terhadap peningkatan kepuasan masyarakat.
Penyelenggaraan program yang ada juga dirasa masih kurang mengingat tidak meratanya
jadwal pelayanan yang lebih intens pada masing–masing fasilitas pelayanan kesehatan gigi
terutama pada beberapa UKBM yang secara geografis letaknya jauh dan transportasinya sulit.

5.2 Saran
a. Perlu pendanaan yang memadai guna pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
baik di dalam gedung maupun di luar gedung, karena pendanaan yang ada masuk dalam
program prioritas yang didasarkan pada pembangunan kesehatan seperti menurunkan angka
AKI, AKB, peningkatan umur harapan hidup, serta menurunkan gizi kurang.
b. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut perlu dicantumkan dalam standar pelayanan
minimal bidang kesehatan sehingga dukungan dana, sarana dan prasarana masih kurang.
c. Kebiasaan menyikat gigi perlu dicantumkan dalam indikator PHBS (Prilaku hidup Bersih
dan Sehat).
d. Pemerataan jumlah dokter gigi sesuai dengan kebutuhan ideal masyarakat sehingga
mampu menumbuhkan antusiasme masyarakat untuk melakukan kerjasama baik lintas
program maupun lintas sektor.

LA M P I R A N

Lampiran I Planning of Action / Rencana Usulan Kegiatan dalam gedung dan luar
gedung di Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Kab. Pontianak Kalimantan Barat
tahun 2012

Lampiran IIJadwal pelaksanaan UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) tahun 2012

Lampiran III Jadwal pelaksanaan kegiatanpelayanan kesehatan gigi sekolah tahap


paripurna/kelas selektif inovatif/tahap III)
Lampiran IV Jadwal kunjungan UKGM (Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat)
penyuluhan dan pemeriksaan gigi di meja 4 posyanduPuskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh
Tahun 2012

Lampiran V Grafik dan data tindakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut berdasarkan
distribusi per desa bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012

Lampiran VI Grafik dan data jumlah perawatan gigi pada balita, murid TK, SD/MI,
SMP/MTs, SMA sederajat melalui kegiatan dalam dan luar gedung (UKGM di Posyandu dan
UKGS di sekolah) bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012

Lampiran VII Grafik dan data kasus yang ditangani di Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2012

LAMPIRAN III

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI SEKOLAH


TAHAP PARIPURNA/KELAS SELEKTIF INOVATIF/TAHAP III)

Tgl dan Bulan Kegiatan


N Instit
Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des
o usi
1 TK/ 20 24 22 19 25 7 18 23 20 18
. MA Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg.E
Matl Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety ty
aul Mun Supri Suka Peno Mun Supri Suka Peno Mun Supri
Anw dhi sih dhi sih dhi
ar

2 MIN 21 25 23 20 26 8 19 24 21 19
. Gala Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg. Drg.E
ng Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety Ety ty
Suka Peno Mun Supri Suka Peno Mun Supri Suka Peno
sih dhi sih dhi sih

Tehnis Kegiatan Pelaksanaan :


1)Melakukan upaya pembinaan dan pelayanan kesehatan di sekolah.
2)Pembinaan UKS/ UKGS Inovatif untuk rutin melaksanakan :
 Mendata % sehat dan % rusak masing-masing anak
 Penyuluhan kesehatan di sekolah
 Memperoleh saran harian sebagai tugas harian menjaga dan merawat kesehatan gigi
dirumah
 Penumpatan atau penambalan gigi
 Sikat gigi massal rutin tiap hari
 Cuci tangan sebelum dan sesudah makan
 Pemakaian obat rutin/6 bulan sekali
 Evaluasi laporan kegiatan triwulan

Penanggungjawab Kegiatan Kepala Puskesmas Rawat Inap


Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Sungai Pinyuh,
Pinyuh,

dr. Hj. Novitasari Nurlaila


drg. Ety Wiyanti. S NIP. 19671129 200502 2 001
NIP. 19790922 200803 2 001
L A M P I R A N IV
JADWAL KUNJUNGAN UKGM (USAHA KESEHATAN GIGI MASYARAKAT) PENYULUHAN DAN PEMERIKSAAN GIGI DI MEJA 4 POSYANDU
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUHTAHUN 2012
TANGGAL DAN BULAN
N NAMA TEMPAT POSYANDU PETUGAS
J F M A M J J A S O N D
O POSYANDU
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L T P T V S
T
1 ANGGREK G. PANCASILA DRG. ETY WIYANTI S. 6 4 4
2 CEMPAKA G. GUSTI HAIDIR I SUPRIYADI 8 6 5
3 TERATAI G. SEPAKAT SUKASIH * 1 1 9 1 9 8 1 8 7 9 9 7
1 0 1 0
4 MAWAR SELIUNG (SMPNG KNTR CAMAT) DRG. ETY WIYANTI S. 1 1 1
3 1 3
5 MELATI G. USAHA PENO, AMd.KG 1 1 1
7 4 2
6 KENANGA SAMPING KNTR LURAH PENO, AMd.KG 1 1 1
8 6 4
7 ANYELIR KP API-API SUPRIYADI 2 1 1
1 9 7
8 DELIMA G. LIMA MUNDHI, AMd.KG * 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1
4 4 1 4 3 0 0 1 9 9 3 9
9 SEJAHTERA POLINDES DRG. ETY WIYANTI S. 1 1 1
4 3 4
1 BAHAGIA G. BAHAGIA SUKASIH * 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 6 6 6 6 6 5 6 6 7 6 9 7
1 TUNAS BARU I BALAI DESA SBBL DRG. ETY WIYANTI S. 4 1 5
1
1 TUNAS BARU II IBU ZUBAIDAH PENO, AMd.KG 5 3 6
2
1 NANAS I BALAI DESA GALANG SUPRIYADI * 5 6 5 5 7 5 5 6 5 5 9 5
3
1 NANAS II (SORE) RMH P. RAHMAN GALANG PENO, AMd.KG 1 1 1
4 0 1 0
1 TUNAS BARU RMH P. ALPAWI SELIUNG DALAM PENO, AMd.KG 1 1 1
5 5 6 4
1 MAWAR RMH KADER NURHASANAH DRG. ETY WIYANTI S. 1 1 1
6 7 6 7
1 ANGGUR RMH KADER MAYSAROH PENO, AMd.KG 2 2 2
7 0 1 1
1 NYIUR HIJAU PUSTU SBBD MUNDHI, A.Md.KG* 5 6 5 5 7 5 5 6 5 5 9 5
8
1 TERATAI RMH KADER SARIYEH PENO, AMd.KG* 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 9 1
9 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
2 RAMBUTAN RMH KADER MASTUM DRG. ETY WIYANTI S. 1 1 1
0 5 5 5
2 SALAK RMH KADER ROSITA PENO, AMd.KG 2 2 2
1 0 0 0
2 MANGGA RMH PAK NURHASAN SUPRIYADI * 9 8 8 9 8 8 9 8 7 8 8 7
2
2 SHINTA DEPAN POLINDES LAMA S.RASAU PENO, AMd.KG * 6 6 6 5 7 6 6 6 6 5 6 6
3
2 KARTINI RMH P. SAHROI DRG. ETY WIYANTI S. 2 2 2
4 5 9 1
2 DEWI SARTIKA RMH P. HALILI PENO, AMd.KG 1 9 1
5 1 1

Penanggungjawab Kegiatan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,


Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,

drg. Ety Wiyanti. S dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19790922 200803 2 001 NIP. 19671129 200502 2 001

LAMPIRANII
JADWAL PELAKSANAAN UKGS TAHUN 2012

Sasaran 1 Jmlh Waktu kegiatan


N Nama Sklh Keg Petug tahun Keseluruhan
O as J P M A M J J A S o n d
a e a p e u u g e k o e
n b r r i n l s p t v s
i i
1 Paud Al- Pnyuluhan Mund 22 siswa 22 siswa 2 2 2 1
Khasanah,Sui.Ra kesgilut,sikat gigi hi L: 13
sau mssal,pencabutan Sukas P: 9
gigi susu ih
2 Anug.Indah,Glg Pnyuluhan Supri 26 siswa 26 siswa 3 3 3 2
kesgilut,sikat gigi Peno L :7
mssal,pencabutan P: 19
gigi susu
3 Tunas Bangsa,SP Pnyuluhan Drg.E 31 siswa 31 siswa 4 4 4 3
kesgilut,sikat gigi tty L:18
mssal,pencabutan Peno P:13
gigi susu
4 TK.Pertiwi.SP Pnyuluhan Mund 38 siswa 5 5 5 4
kesgilut,sikat gigi hi L:23
mssal,pencabutan Sukas P:15
gigi susu ih
5 TK.Bunda Pnyuluhan Supri 40 siswa 9 9 9 8
kesgilut,sikat gigi Peno L:26
mssal,pencabutan P:14
gigi susu
6 TK Matlaul Pnyuluhan Drg.E 50 siswa 1 1 1 9
Anwar kesgilut,sikat gigi tty L:31 0 0 0
mssal,pencabutan Peno P:19
gigi susu
7 TK.Kartini Pnyuluhan Mund 25 siswa 1 1 1 1
kesgilut,sikat gigi hi L:11 1 1 1 0
mssal,pencabutan Sukas P:14
gigi susu ih
8 TK Pnyuluhan Supri 20 siswa 1 1 1 1
St.Christoporus kesgilut,sikat gigi Peno L:3 2 2 2 1
mssal,pencabutan P:3
gigi susu

9 TK.Panca Pnyuluhan Drg.E 28 siswa 1 1 1 1


Karsa,SBBL kesgilut,sikat gigi tty L:14 6 6 6 5
mssal,pencabutan Peno P:14
gigi susu
1 TK.Darma Bakti Pnyuluhan Mund 25 siswa 25 siswa 1 1 1 1
0 kesgilut,sikat gigi hi L:16 7 7 7 6
mssal,pencabutan Sukas P:9
gigi susu ih
1 TK.GKKB Pnyuluhan Supri 28 siswa 28 siswa 1 1 1 1
1 kesgilut,sikat gigi Peno L:15 8 8 8 7
mssal,pencabutan P: 13
gigi susu
1 TK.Bhayangkari Pnyuluhan Drg.E 17 1 1 1 1
2 kesgilut,sikat gigi tty Siswa 9 9 9 8
mssal,pencabutan Peno L:7
gigi susu P:10
1 SDN 01 SP Penyuluhan ,sikt Mund 57 siswa 328 siswa 2 2 2 2
3 gigi massal,kntrl hi L:26 L:175 4 3 3 2
rutin fluor,survey Sukas P:14 P:153
DMFT,Scalling ih
1 SDN 02 SP Penyuluhan ,sikt Supri 60 siswa 337 siswa 2 2 2 2
4 gigi massal,kntrl Peno L:32 L: 174 5 4 4 3
rutin fluor,survey P:28 P:163
DMFT,Scalling
1 SDN 03 SP Penyuluhan ,sikt Drg.E 62 siswa 310 siswa 2 2 2 2
5 gigi massal,kntrl tty L:156 6 5 5 4
rutin fluor,survey Peno L:35 P:154
DMFT,Scalling P:27
1 SDN 04 SP Penyuluhan ,sikt Mund 24 siswa 115 siswa 3 2 2 2
6 gigi massal,kntrl hi L:16 L:93 0 6 6 5
rutin fluor,survey Sukas P:8 P:72
DMFT,Scalling ih
1 SDN 05 SP Penyuluhan ,sikt Supri 60 siswa 266 siswa 1 1 1 5
7 gigi massal,kntrl Peno L:133
rutin fluor,survey L: 29 P:133
DMFT,Scalling P:31

1 SDN 06 SP Penyuluhan ,sikt Drg.E 65 siswa 321 siswa 2 2 2 6


8 gigi massal,kntrl tty L;38 L: 166
rutin fluor,survey Peno P:27 P:155
DMFT,Scalling
1 SDN 07 SP Penyuluhan ,sikt Mund 72 siswa 365 siswa 6 3 6 7
9 gigi massal,kntrl hi L:39 L:190
rutin fluor,survey Sukas P:33 P:175
DMFT,Scalling ih
2 SDN 19 SP Penyuluhan ,sikt Supri 55 siswa 234 siswa 7 7 7 8
0 gigi massal,kntrl Peno L:34 L:136
rutin fluor,survey P:21 P:90
DMFT,Scalling
2 SDN 24 SP Penyuluhan ,sikt Drg.E 34 siswa 156 siswa 8 8 8 1
1 gigi massal,kntrl tty L:13 L:92 2
rutin fluor,survey Peno P:21 P:64
DMFT,Scalling
2 SDN 26 SP Penyuluhan ,sikt Mund 42 siswa 212 siswa 9 9 9 1
2 gigi massal,kntrl hi L:17 L:121 3
rutin fluor,survey Sukas P:25 P:91
DMFT,Scalling ih
2 SDN 08 S.Btg Penyuluhan ,sikt Supri 28 siswa 201 siswa 1 1 1 1
3 gigi massal,kntrl Peno L:12 L:103 3 0 3 4
rutin fluor,survey P:16 P:98
DMFT,Scalling
2 SDN 11 Galang Penyuluhan ,sikt Drg.E 30 siswa 176 siswa 1 1 1 1
4 gigi massal,kntrl tty L:14 L:88 4 4 4 9
rutin fluor,survey Peno P:16 P:88
DMFT,Scalling
2 MIN Galang Penyuluhan ,sikt Mund 40 siswa 194 siswa 1 1 1 2
5 gigi massal,kntrl hi L:21 L:99 5 5 5 0
rutin fluor,survey Sukas P:19 P:95
DMFT,Scalling ih

2 SDN 18 S.R Penyuluhan ,sikt Supri 33 siswa 138 siswa 1 1 1 2


6 gigi massal,kntrl Peno L:15 L: 6 6 6 1
rutin fluor,survey P:19 P:27
DMFT,Scalling
2 SDN 10 SBBD Penyuluhan ,sikt Drg.E 15 siswa 72 siswa 2 2 2 2
7 gigi massal,kntrl tty L:4 L: 0 1 7 2
rutin fluor,survey Peno P:11 P:
DMFT,Scalling
2 SDN 21 SBBD Penyuluhan ,sikt Mund 39 siswa 143 siswa 2 2 2 2
8 gigi massal,kntrl hi L:20 L:80 1 2 8 6
rutin fluor,survey Sukas P:19 P:63
DMFT,Scalling ih
2 SDN 23 SBBD Penyuluhan ,sikt Supri 12 siswa 101 siswa 2 2 2 2
9 gigi massal,kntrl Peno L:7 L:59 2 3 9 7
rutin fluor,survey P:5 P:42
DMFT,Scalling
3 MIS Penyuluhan ,sikt Drg.E 10 siswa 38 SISWA 2 2 3 2
0 DARUTTAUHID gigi massal,kntrl tty L:6 3 4 0 8
SBBD rutin fluor,survey Peno P:4
DMFT,Scalling
3 MIS ASSASUL Penyuluhan ,sikt Mund 8 siswa 40 siswa 2 2 3 2
1 MUTTAQIN gigi massal,kntrl hi L:4 L:21 7 8 1 9
SBBD rutin fluor,survey Sukas P:4 P:19
DMFT,Scalling ih
3 MIS SUNGAI Penyuluhan ,sikt Supri 21 SISWA 150 SISWA 2 2 3 3
2 RASAU gigi massal,kntrl Peno L:16 8 9
rutin fluor,survey P:5
DMFT,Scalling
3 MIS RIYADUL Penyuluhan ,sikt Drg.E 17 SISWA 146 SISWA 5 4 4 4
3 ULUM gigi massal,kntrl tty L:8
rutin fluor,survey Peno P:9
DMFT,Scalling
3 SD MATLAUL Penyuluhan ,sikt Mund 33 SISWA 138 6 5 5 5
4 ANWAR gigi massal,kntrl hi L:14 SISWA
rutin fluor,survey Sukas P:19 L:71
DMFT,Scalling ih P:69

3 SD GKKB Penyuluhan ,sikt gigi Supri 43 SISWA 222 SISWA 7 6 6 6


5 massal,kntrl rutin Peno L:21 L:112
fluor,survey P:22 P:110
DMFT,Scalling
3 SD BUNDA Penyuluhan ,sikt gigi Drg.E 25 SISWA 72 SISWA 8 7 1 1
6 massal,kntrl rutin tty L:13 L:37 0 0
fluor,survey Peno P:12 P:35
DMFT,Scalling
3 SDN 09 SBBL Penyuluhan ,sikt gigi Mund 23 SISWA 139 SISWA 1 1 1 1
7 massal,kntrl rutin hi L:10 2 1 1 1
fluor,survey Sukas P:13
DMFT,Scalling ih
3 SDN 20 SBBL Penyuluhan ,sikt gigi Supri 19 SISWA 129 SISWA 1 1 1 1
8 massal,kntrl rutin Peno P:10 3 2 2 2
fluor,survey L:9
DMFT,Scalling
3 MIN 1 SBBL Penyuluhan ,sikt gigi Drg.E 23 SISWA 207 SISWA 1 1 1 1
9 massal,kntrl rutin tty L:12 4 3 3 3
fluor,survey Peno P:11
DMFT,Scalling
4 SMU 1 SP Penyuluhan ,survey Mund 1 1 1 1
0 DMFT,pemb.UKS/UKG hi 5 4 7 4
S Sukas
ih
4 SMP 1 SP Penyuluhan ,survey Supri 1 1 1 1
1 DMFT,pemb.UKS/UKG Peno 9 8 8 7
S
4 SMK PANCA Penyuluhan,pengobata Drg.E 2 1 1 1
2 KARSA n,tind.gigi dsr,kntrl tty 0 9 9 8
rutin,scalling Peno
4 PA AL Penyuluhan,pengobata Mund 40 SISWA 2 2 1
3 HASANAH SP n,tind.gigi dsr,kntrl hi 0 0 9
rutin Sukas
ih
4 PA FIZUL Penyuluhan,pengobata Supri 28 SISWA 2 2 2
4 QURAN SP n,tind.gigi dsr,kntrl Peno 1 4 0
rutin
4 PA ASSYURO Penyuluhan,pengobata Drg.E 28 SISWA 2 2 2
5 GALANG n,tind.gigi dsr,kntrl tty 5 5 1
rutin Peno

4 PA Penyuluhan,pengob Mund 25 SISWA 2 2 2


6 ALMASYITOH atan,tind.gigi hi 6 6 6
SP dsr,kntrl rutin Sukas
ih
4 PA NURUL Penyuluhan, Supri 25 SISWA 2 2 2
7 HUDA SR pengobatan,tind.gig Peno 7 7 7
i dsr,kntrl rutin
4 PA Penyuluhan,pengob Drg.E 20 SISWA 2 2 2
8 DARUTTAUHID atan,tind.gigi tty 8 8 8
SBBD dsr,kntrl rutin Peno

Penanggungjawab Kegiatan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,


Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,

drg. Ety Wiyanti. S dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19790922 200803 2 001 NIP. 19671129 200502 2 001
LAMPIRAN V
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JANUARI 2012
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN FEBRUARI 2012
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN MARET 2012

GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN


DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN APRIL 2012
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN MEI 2012
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JUNI 2012
GRAFIK TINDAKAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT BERDASARKAN
DISTRIBUSI PER DESA
POLY GIGI PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JULI 2012
LAMPIRAN VI
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN JANUARI TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN FEBRUARI TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN MARET TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN APRIL TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN MEI TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN JUNI TAHUN 2012
JUMLAH PERAWATAN GIGI PADA BALITA, MURID TK/APRAS, SD/MI, SMP/MTS
MELALUI KEGIATAN DALAM DAN LUAR GEDUNG
(UKGM DI POSYANDU DAN UKGS DI SEKOLAH)
BULAN JULI TAHUN 2012
LAMPIRAN VII

GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI


PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JANUARI TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN FEBRUARI TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN MARET TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN APRIL TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN MEI TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JUNI TAHUN 2012
GRAFIK DAN DATA KASUS YANG DITANGANI DI POLY GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH BULAN JULI TAHUN 2012
LAMPIRAN I
PLANNING OF ACTION (POA) / RENCANA USULAN KEGIATAN DALAM GEDUNG DAN LUAR GEDUNG POLI GIGI
PUSKESMAS RAWAT INAP SUNGAI PINYUH KAB. PONTIANAK KALBAR
TAHUN 2012

NO JENIS KEGIATAN TUJUAN SASARAN VOLUME TENAGA KEBUTUHAN SUMBER BESAR KET
PELAKSANA KEGIATAN DANA PEMBIAYAAN
1 KEGIATAN DALAM
GEDUNG

A. Pelayanan Menambah Masyarakat Tiap hari Drg. Ety Alat dental APBN/APBD (sdh
konsultasi pengetahuan umum kerja Wiyanti S diagnostic Swadana Rp. 500.000 tersedia)
kesehatan gigi dan kesehatan gigi dan (pasien) Sukasih Panthom peny. Swadana Rp. 300.000
mulut mulut pada pasien Supriyadi Gigi
N.Mundhi, Poster terbaru
Amd.KG

B. Tindakan Masyarakat Tiap hari APBN/APBD


medis gigi dan 1. Mengurangi umum kerja APBN/APBD (sdh
mulut angka kesakitan gigi (pasien) Drg. Ety Alat dental APBN/APBD tersedia)
(relief of pain) Wiyanti S diagnostic (sdh
2. Mengurangi Sukasih Dental unit APBN/APBD tersedia)
angka pencabutan Supriyadi Alat tumpatan Swadana Rp. (sdh
gigi N.Mundhi, gigi Swadana 750.000/bln tersedia)
Amd.KG Bahan Tumpatan Rp.
gigi APBN/APBD 1.000.000/ (sdh
 Bahan bln tersedia)
Tump GI
Masyarakat Tiap hari  Bahan APBN/APBD
C. Pelayanan umum kerja Tump LSTR APBN/APBD
rujukan 1. Memberikan (pasien)  Bahan APBN/APBD (sdh
(dari dan oleh Poli tindakan pelayanan Tump Laser tersedia)
gigi ) kesgilut Drg. Ety APBN/APBD
Wiyanti S Alat pencabutan Swadana
Sukasih gigi Swadana (sdh
Supriyadi tersedia)
N.Mundhi, APBN/APBD Rp. (sdh
Amd.KG Alat dental 250.000/bln tersedia)
Masyarakat Tiap hari diagnostic APBN Rp. 500.000/ (sdh
umum kerja Dental unit /APBD bln tersedia)
(pasien) Alat tumpatan
2. Relief of pain gigi (sdh
(Mengurangi angka Bahan Tumpatan tersedia)
kesakitan gigi) Masyarakat Tiap Akhir gigi
umum bulan Drg. Ety  Bahan APBN
(pasien) Wiyanti S Tump GI /APBD
3. Mengurangi Sukasih  Bahan (sdh
angka pencabutan Supriyadi Tump LSTR tersedia)
gigi Masyarakat Tiap Akhir N.Mundhi,  Bahan
D. Pelaporan umum bulan Amd.KG Tump Laser
kegiatan (pasien) APBD (sdh
Drg. Ety Alat pencabuatan tersedia)
1. Memperoleh Wiyanti S gigi
dan merangkum data Sukasih
kunjungan Supriyadi Bahan dan obat-
2 2. Membuat grafik N.Mundhi, obatan (sdh
kegiatan Amd.KG medikamentosa tersedia)
KEGIATAN LUAR Masyarakat Tiap hari Drg. Ety
GEDUNG (pasien) di (jadwal Wiyanti S
25 terlampir) Sukasih Bahan dan obat- APBN /
A. Kegiatan posyandu Supriyadi obatan APBD (sdh
UKGMD (Upaya 1. Memberikan meliputi N.Mundhi, medikamentosa tersedia)
Kesehatan Gigi penyuluhan untuk ibu hamil, Amd.KG gigi dan mulut
Masyarakat) di menambah ibu
Posyandu pengetahuan menyusui,
kesehatan gigi dan bayi dan ATK
mulut pada balita
masyarakat

Drg. Ety
2. Memberikan Wiyanti S
pengobatan dan Sukasih (sdh
tindakan serta Tiap hari Supriyadi tersedia)
pelayanan (jadwal N.Mundhi,
Siswa-siswi terlampir) Amd.KG
B. Kegiatan 1. Memberikan TK, SD/MI, * Alat dental APBN /
UKGS (Usaha penyuluhan untuk SMP/MTS, diagnostik APBD
Kesehatan Gigi menambah SMU/MA * phantom (alat
Sekolah) pengetahuan peraga) Swadana
kesehatan gigi dan *alat 100rb-
mulut pada siswa- penyuluhan gigi 200rb /bln
siswi di sekolah *poster Untuk
*Alat tumpatan pembelian
2. Melakukan gigi sederhana pasta gigi dan
tindakan preventif (ART Kit) alat
melalui sikat gigi *Alat penunjang
massal di sekolah Drg. Ety pencabutan gigi kebutuhan
Wiyanti S sederhana tindakan (sdh
3. Memberikan Sukasih pelayanan tersedia)
tindakan dan Supriyadi kesehatan gigi
pelayanan kesehatan N.Mundhi, di sekolah
gigi dan mulut pada Amd.KG
siswa-siswi di sekolah
4. Melalukan
kegiatan penjaringan * Alat dental
kesehatan gigi dan diagnostik
mulut Tiap hari * phantom (alat
(jadwal peraga)
Anak-anak terlampir) *alat
C. Kegiatan 1. Memberikan panti penyuluhan gigi
UKS/ UKGS (Usaha penyuluhan untuk asuhan *poster APBN /
Kesehatan Gigi menambah yang dibina *Alat tumpatan APBD
Sekolah) di Panti pengetahuan (jadwal gigi sederhana
Asuhan kesehatan gigi dan terlampir) (ART Kit)
mulut pada anak *Alat
panti asuhan pencabutan gigi
sederhana

2. Melakukan
tindakan preventif
melalui sikat gigi Drg. Ety (sdh
massal di panti Wiyanti S tersedia)
asuhan Sukasih
Supriyadi
3. Memberikan N.Mundhi,
tindakan dan Amd.KG
pelayanan kesehatan
umum dan gigi pada
anak panti asuhan

* Alat dental
diagnostik
* phantom (alat
peraga)
*alat
penyuluhan gigi
*poster
*Alat tumpatan
gigi sederhana
(ART Kit)
*Alat
pencabutan gigi
sederhana
*Alat
pemeriksaan dan
obat-obatan

Penanggungjawab Kegiatan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,


Poli Gigi Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh,

drg. Ety Wiyanti. S dr. Hj. Novitasari Nurlaila


NIP. 19790922 200803 2 001 NIP. 19671129 200502 2 001

Anda mungkin juga menyukai

  • Vfe
    Vfe
    Dokumen20 halaman
    Vfe
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Gic
    Gic
    Dokumen76 halaman
    Gic
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Kebaya Cantik
    Kebaya Cantik
    Dokumen10 halaman
    Kebaya Cantik
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Vfe
    Vfe
    Dokumen20 halaman
    Vfe
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • GGHH
    GGHH
    Dokumen1 halaman
    GGHH
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Dokumen2 halaman
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Draft Laporan Ppi
    Draft Laporan Ppi
    Dokumen13 halaman
    Draft Laporan Ppi
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Ety
    Ety
    Dokumen74 halaman
    Ety
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Bab 5-9
    Bab 5-9
    Dokumen8 halaman
    Bab 5-9
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal Uts Bahasa Indonesia
    Soal Uts Bahasa Indonesia
    Dokumen2 halaman
    Soal Uts Bahasa Indonesia
    Mahrus Ali Asymuni
    Belum ada peringkat
  • Simulator Resiko Gigi Berlubang
    Simulator Resiko Gigi Berlubang
    Dokumen1 halaman
    Simulator Resiko Gigi Berlubang
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Gic
    Gic
    Dokumen76 halaman
    Gic
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Ety
    Ety
    Dokumen95 halaman
    Ety
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Dokumen2 halaman
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • SK Mutu Klinis
    SK Mutu Klinis
    Dokumen2 halaman
    SK Mutu Klinis
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Panduan Praktik Klinis
    Panduan Praktik Klinis
    Dokumen65 halaman
    Panduan Praktik Klinis
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen34 halaman
    1
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Kelas I
    Kelas I
    Dokumen6 halaman
    Kelas I
    tazzy12420_
    Belum ada peringkat
  • Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Dokumen2 halaman
    Hotel Surabaya - 15 Mei 2015
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal UKK Matematika Kelas 3 PDF
    Soal UKK Matematika Kelas 3 PDF
    Dokumen3 halaman
    Soal UKK Matematika Kelas 3 PDF
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • SK Mutu Klinis
    SK Mutu Klinis
    Dokumen2 halaman
    SK Mutu Klinis
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Kartu Nama
    Kartu Nama
    Dokumen15 halaman
    Kartu Nama
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal mm1
    Soal mm1
    Dokumen22 halaman
    Soal mm1
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal Baru
    Soal Baru
    Dokumen64 halaman
    Soal Baru
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal mm1
    Soal mm1
    Dokumen22 halaman
    Soal mm1
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal Ujian Tenga Semester 2 Kelas 3
    Soal Ujian Tenga Semester 2 Kelas 3
    Dokumen32 halaman
    Soal Ujian Tenga Semester 2 Kelas 3
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat
  • Soal Kls 2 Sem 2
    Soal Kls 2 Sem 2
    Dokumen58 halaman
    Soal Kls 2 Sem 2
    Perry Rajagukguk
    Belum ada peringkat