Anda di halaman 1dari 5

Tugas Fisika

Stephen.R.V.S
8F / 28
Bahan Kimia dalam makanan antara lain :

 Pengawet
Pengawet dibagi Menjadi 2 Yaitu :
 Pengawet Alami
Macam – macam Pengawet Alami Dalam Makanan antara lain :
 GARAM
Garam yang kemudian dibuat larutan , dan dimasukkan ke dalam jaringan
diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab
pembusukan, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet. Prosesnya biasa disebut
dengan pengasinan (curing) atau penggaraman. Pengawetan dengan garam ini
memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibandingkan dengan produk
segarnya yang hanya bisa bertahan selama beberapa hari atau jam. Contohnya
ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan dapat tahan selama
berminggu – minggu. Tentu saja prosedur pengawetan ini memerlukan perhatian
karena konsumsi garam secara berlebuhan bisa memicu penyakit darah tinggi.
 KARAGENAN
Keragenan adalah bahan alami pembentuk gel yang dapat digunakan untuk
mengenyalkan bakso dan mie basah sebagai bahan alternatif yang aman
pengganti borax. Karagenan dihasilkan dari rumput laut Euchema sp yang telah
dibudidayakan di berbagai perairan Indonesia. Dijelaskannya bahwa setiap 1
kilogram bakso membutuhkan 0,5 – 1,5 gram karagenan untuk
mengenyalkannya. Di pasaran 0,5 – 1,5 gram karagenan dijual dengan harga
Rp750 sampai Rp900. Karagenan dalam industri sering dijadikan bahan
campuran kosmetik, obat-obatan, es krim, susu, kue, roti dan berbagai produk
makanan.
 Pengawet Buatan
Macam – macam Pengawet Buatan Dalam Makanan antara lain :
 ASAM ASETAT
Asam asetat dikenal di kalangan masyarakat sebagai asam cuka. Bahan ini
menghasilkan rasa masam dan jika jumlahnya terlalu banyak akan mengganggu
selera karena bahan ini sama dengan sebagian isi dari air keringat kita. Asam
asetat sering dipakai sebagai pelengkap ketika makan acar, mi ayam, bakso, atau
soto. Asam asetat mempunyai sifat antimikroba. Makanan yang memakai
pengawet asam cuka antara lain acar, saos tomat, dan saus cabai.
 BENZOAT
Benzoat banyak ditemukan dalam bentuk asam benzoat maupun natrium benzoat
(garamnya). Berbagai jenis soft drink (minuman ringan), sari buah, nata de coco,
kecap, saus, selai, dan agar-agar diawetkan dengan menggunakan bahan jenis ini.
 SULFIT
Bahan ini biasa dijumpai dalam bentuk garam kalium atau natrium bisulfit.
Potongan kentang, sari nanas, dan udang beku biasa diawetkan dengan
menggunakan bahan ini.
 PROPIL GALAT
Digunakan dalam produk makanan yang mengandung minyak atau lemak dan
permen karet serta untuk memperlambat ketengikan pada sosis. Propil galat juga
dapat digunakan sebagai antioksidan. Propianat Jenis bahan pengawet propianat
yang sering digunakan adalah asam propianat dan garam kalium atau natrium
propianat. Propianat selain menghambat kapang juga dapat menghambat
pertumbuhan bacillus mesentericus yang menyebabkan kerusakan bahan
makanan. Bahan pengawetan produk roti dan keju biasanya menggunakan bahan
ini.
 GARAM NITRIT
Garam nitrit biasanya dalam bentuk kalium atau natrium nitrit. Bahan ini
terutama sekali digunakan sebagai bahan pengawet keju, ikan, daging, dan juga
daging olahan seperti sosis, atau kornet, serta makanan kering seperti kue kering.
Perkembangan mikroba dapat dihambat dengan adanya nitrit ini. Misalnya,
pertumbuhan clostridia di dalam daging yang dapat membusukkan daging.
 SORBAT
Sorbat yang terdapat di pasar ada dalam bentuk asam atau garam sorbat. Sorbat
sering digunakan dalam pengawetan margarin, sari buah, keju, anggur, dan acar.
Asam sorbat sangat efektif dalam menekan pertumbuhan kapang dan tidak
memengaruhi cita rasa makanan pada tingkat yang diperbolehkan.
 Pemanis

Pemanis dibagi menjadi dua yaitu :

 Pemanis Alami
Macam – macam Pemanis Alami antara lain :
 MADU
Madu merupakan larutan yang mengandung 80% gula dan mempunyai
kandungan fruktosa, yaitu suatu monosakarida yang banyak terdapat dalam buah
sehingga sering juga disebut sebagai gula buah. Madu mengandung fruktosa
sekitar 41 %, 35% glukosa, dan 1,9 % sukrosa. Fruktosa adalah gula paling
manis, mempunyai tingkat kemanisan 1,7 kali dibanding gula sukrosa yang
banyak terdapat dalam gula pasir. Meskipun termasuk karbohidrat simpleks
(sederhana), fruktosa mempunyai indeks glisemik rendah -sekitar 20- sehingga
tidak cepat menaikkan kadar gula dalam tubuh. Madu juga diketahui
mengandung 80% karbohidrat, 0,5 % protein, asam amino, vitamin, dan mineral.
Dalam satu sendok makan madu terkandung sekitar 60 – 70 kalori. Kalorinya
kecil, tapi kaya nutrisi.
 GULA AREN
Gula aren sama dengan gula pasir, mempunyai kandungan karbohidrat yang
disebut sukrosa yaitu suatu disakarida yang dalam pencernaan akan diubah atau
dipecah menjadi glukosa dan fruktosa. Dibandingkan dengan gula pasir, gula
aren mempunyai kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi. Gula
aren mempunyai cita-rasa dan aroma khas yang tidak terdapat dalam gula pasir
sehingga lebih disukai untuk membuat minuman dan makanan. Dan indeks
glikemik gula aren sekitar 35.
 STEVIA
Stevia berasal dari tumbuhan perdu, mempunyai rasa manis yang unik dan khas
– tidak meninggalkan rasa pahit setelah dikonsumsi. Daun stevia mengandung 3
glikosida yaitu steviosida, rebaudisida, dan dulkosida yang mempunyai ikatan
dengan karbohidrat seperti dengan glukosa, fruktosa, silosa, arabinosa. Stevia
juga mengandung mineral, beberapa vitamin dan sedikit protein. Tubuh Anda
tidak dapat mencerna daun stevia maka tidak terjadi penyerapan karbohidrat.
Sehingga, tidak ada kalori yang dihasilkan dan indeks glisemiknya
rendah.Tingkat kemanisannya bisa 30–300 kali dibanding gula pasir. Rahasia
kemanisannya terletak pada bahan kimia alaminya yang bernama steviosida.
Stevia aman dikonsumsi, juga oleh penderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau
kelebihan berat badan. Hebatnya, stevia juga memiliki sifat antibiotik ringan
seperti mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan gangguan
gigi dan penyakit gusi.
 GULA KELAPA
Sama dengan gula pasir, gula kelapa mengandung disakarida sukrosa atau
sakarosa. “Dan serupa dengan gula aren, gula kelapa mempunyai kandungan
kalsium, fosfor, dan zat besi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan gula
pasir.
 GULA JAGUNG
Gula jagung adalah gula yang diperoleh dari jagung, mempunyai kandungan
monosakarida berupa glukosa. Daya kemanisannya lebih rendah daripada gula
pasir maupun gula merah.
 Pemanis Buatan
 SAKARIN

Bahan ini memiliki tingkat kemanisan hingga 300 kali lipat daripada gula
alami.Dijual dipasaran dalam bentuk senyawa Na atau Ca.Merupakan bahan
yang tidak mengandung kalori, sehingga sering ditemukan pada pengolahan
makanan yang ditujukan untuk diet kalori.Pemakaian yang berlebihan akan
menimbulkan rasa manis yang terasa pahit ditenggorokan.Pengujian pada hewan
menunjukan bahan ini bisa menimbulkan kanker, namun belum diketahui pasti
efek yang sama pada manusia.

 ASPARTAM

Tingkat kemanisan yang terkandung dalam bahan ini mencapai 200 kali lebih
manis dari gula alami.Termasuk dalam pemanis buatan yang mengandung
kalori.Merupakan bahan tambahan pangan yang mudah mengalami hidrolisasi
dan reaksi kimia lainnya, yang akan menyebabkan rasa manis yang terkandung
hilang.

 ASESULFAM K

Tingkat kemanisan yang dimiliki oleh bahan ini mencapai 200 kali lipat dari
gula.Pengujian reaksi yang dilakukan terhadap bahan ini menunjukan bahan ini
aman dikomsumsi oleh manusia dalam kadar yang telah ditentukan.Kestabilan
yang dimiliki oleh bahan ini selama pengolahan termasuk dalam kategori sangat
baik.

 SIKLAMAT

Tingkat kemanisan yang dimiliki oleh bahan ini termasuk rendah, hanya sekitar
30 kali lipat dari gula alami.Dan termasuk pemanis buatan yang tidak
menimbulkan rasa pahit pada tenggorokan.

 Pewarna
Pewarna dibagi menjadi dua yaitu :

 Pewarna Alami

 KUNYIT

Kunyit dapat digunakan sebagi pewarna makanan alami , apabila kunyit


ditambahkan maka warna makanan akan menjadi berwarna kuning.Kunyit
mengandung zat Kurkunin.

 DAUN SUJI

Daun Suji dapat digunakan sebagai pewarna makanan , apabila makanan


tersebut ditambahkan Daun Suji maka makanan tersebut akan berwarna Hijau
Dadar.

 WORTEL

Wortel dapat dijadikan sebagai pewarna makanan , apabila makanan tersebut


ditambahkan Wortel maka makanan tersebuat akan berwarna Oranye.
 CABAI

Cabai dapat dijadikan sebagai penambah warna makanan , apabila pada makanan
tersebut di tambahkan Cabai dalam Jumlah Besar maka makanan tersebut akan
berubah warna menjadi warna , tetapi efeknya makanan tersebut menjadi pedas .
Cabai Mengandung Zat Kapisin.

 GULA KELAPA

Gula Kelapa dapat dijadikan sebaagai penambah wrna makanan , apabila pada
makanan tersebut di tambahkan Gula Kelapa dalam Jumlah tertentu, maka
makanan tersebut berubah warna menjadi warna Coklat

Anda mungkin juga menyukai