Anda di halaman 1dari 2

Kajian Senin Masjid Al-Jihad | Ust Rusdian Abdul Hakim

BAB 17.

KEWAJIBAN MENGIKUTI HUKUM ALLAH DAN APA-APA YANG DIUCAPKAN OLEH ORANG-ORANG YANG DIAJAK KE
ARAH ITU DAN YANG DIPERINTAH BERBUAT KEBAIKAN ATAU DILARANG BERBUAT KEBURUKAN.

Allah Ta'ala berfirman:

‫س ِّل ُموا ت َ ْسلِّي ًما‬ َ َ‫ش َج َر َب ْينَ ُه ْم ث ُ َّم ََل َي ِّجدُوا فِّي أ َ ْنفُ ِّس ِّه ْم َح َر ًجا مِّ َّما ق‬
َ ُ‫ضيْتَ َوي‬ َ ‫فَ ََل َو َر ِّبكَ ََل يُؤْ مِّ نُونَ َحتَّى يُ َح ِّك ُموكَ فِّي َما‬
falaa warabbika laa yu/minuuna hattaa yuhakkimuuka fiimaa syajara baynahum tsumma laa yajiduu fii anfusihim
harajan mimmaa qadhayta wayusallimuu tasliimaan

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap
perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap
putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."

(QS. An Nisaa' [4]:65)

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

َ‫ط ْعنَا َوأُولَئِّكَ ُه ُم ْال ُم ْف ِّلحُون‬


َ َ ‫سمِّ ْعنَا َوأ‬ ِّ َّ ‫ِّإنَّ َما َكانَ قَ ْو َل ْال ُمؤْ مِّ نِّينَ ِّإذَا ُدعُوا ِّإلَى‬
َ ‫َّللا َو َرسُو ِّل ِّه ِّليَحْ ُك َم بَ ْينَ ُه ْم أ َ ْن يَقُولُوا‬
innamaa kaana qawla almu/miniina idzaa du'uu ilaa allaahi warasuulihi liyahkuma baynahum an yaquuluu sami'naa
wa-atha'naa waulaa-ika humu almuflihuuna

"Sesungguhnya jawaban orang-orang mu'min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul
menghukum (mengadili) di antara mereka {1046} ialah ucapan. "Kami mendengar, dan kami patuh". Dan mereka
itulah orang-orang yang beruntung."

{1046} Maksudnya: di antara kaum muslimin dengan kaum muslimin dan antara kaum muslimin dengan yang bukan
muslimin. (QS. An Nuur [24]:51)

Keterangan:

Setiap orang sudah pasti mengerti bahwa Islam adalah suatu agama yang sudah cukup lengkap hukum-hukumnya
serta peraturan-peraturannya. Dalam segala macam persoalan Islam sudah menyediakan hukum yang wajib
diterapkan untuknya itu, mulai dari hal yang sekecil-kecilnya seperti berkawan, adab pergaulan,berumah tanggadan
lain-lain, juga sampai yang sebesarnya, misalnya menegakkan tertib hukum, mengatur keamanan dalam negara dan
sebagainya. Dalam hal perselisihan antara orang seorang, antara golongan satu dengan lainnya, bahkan antara
bangsa dengan lain bangsapun tercantum pula hukumnya.

Jadi kita sebagar penganut agama Islam berkewajiban mengamalkan hukum-hukum itu tanpa membantah
samasekali, jika memang benar-benar nyata hukum itu dari Tuhan dan RasulNya dan bukan semata-mata dibuat-
buat sendiri oleh manusia yang gemar pada kebid'ahan, jelasnya orang-orang yang mengada-adakan hukum dari
kehendaknya sendiri dan dikatakan bahwa itulah hukum agama dari Tuhan.

Sementara itu segala persoalan yang terjadi, maka untuk menerapkan hukumnya jangan menggunakan hukum yang
selain dari Tuhan dan RasulNya. Jadi persoalan itu kita cocokkan sesuai dengan hukum yang ada dalam agama Islam.

Manakala kita mengerjakan kebalikannya, tentulah salah, yaitu persoalan yang ada itu kita carikan hukumnya dalam
agama yang kiranya dapat sesuai dengan kehendak atau kemauan hawa nafsu kita sendiri, atau disesuaikan dengan
kemauan orang lain yang kita anggap terhormat agar mendapatkan pujian atau sekedar harta daripadanya.

Oleh sebab itu jikalau hukum agama itu diibaratkan sebagai kepala atau kaki, sekiranya kita ingin membeli kopyah
atau sepatu, hendaknya kopyah dan sepatu itu yang kita cocokkan dengan kepala atau kaki kita dan tidak sebaliknya,
yakni kepala atau kaki yang kita cocokkan dengan kopyah atau sepatu tersebut. Kalau kekecilan, kepala dan kaki
diperkecilkan dan kalau kebesaran, lalu kepala atau kaki dipukuli agar bengkak sehingga cocok dengan kopyah atau
sepatu yang berukuran besar tadi.

Ringkasnya dalam segala hal, jangan sampai hukum agama yang dikalahkan, sebaliknya itulah yang justeru wajib
dimuliakan dan dijunjung setinggi-tingginya, sebab memang datangnya dari Tuhan Rabbul 'Alamin. Semogalah kita
dapat melaksanakan yang sedemikian ini, sehingga berbahagialah hidup kita sejak di dunia sampai di akhirat nanti.
Amin.
Kajian Senin Masjid Al-Jihad | Ust Rusdian Abdul Hakim

Dalam bab ini ada beberapa Hadis, di antaranya ialah Hadis Abu Hurairah yang tercantum dalam permulaan bab
sebelum ini – lihat Hadis no. 156 - dan ada pula Hadis-hadis yang lainnya.

‫ { هلل ما في السموات وما في األرض وإن تبدوا ما في أنفسكم أو‬: ‫ صلى هللا عليه وسلم‬،‫ لما نزلت على رسول هللا‬:‫ قال‬، ‫ رضي هللا عنه‬،‫عن أبي هريرة‬
‫ ثم بركوا‬،‫ صلى هللا عليه وسلم‬، ‫ فأتوا رسول هللا‬،‫ صلى هللا عليه وسلم‬،‫)) أشتد ذلك على أصحاب رسول هللا‬283:‫تخفوه يحاسبكم به هللا} اآلية ((البقرة‬
،‫ قال رسول هللا‬.‫ وقد أنزلت عليك هذه اآلية وَل نطيقها‬،‫ الصَلة والجهاد والصيام والصدقة‬:‫ أي رسول هللا كلفنا من األعمال مانطيق‬:‫على الركب فقالوا‬
‫ سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير" فلما‬:‫ سمعنا وعصينا؟ بل قولوا‬:‫ أهل الكتابين من قبلكم‬:‫ "أتريدون أن تقولوا كما قال‬:‫صلى هللا عليه وسلم‬
‫ {آمن الرسول بما أنزل إليه من ربه والمؤمنون كل آمن باهلل ومَلئكته وكتبه ورسله َل نفرق‬:‫ وذلت بها ألسنتهم؛ أنزل هللا تعالى في إثرها‬،‫اقترأها القوم‬
‫ {َليكلف هللا نفسا إَل وسعها لها‬:‫بين أحد من رسله وقالوا سمعنا وأطعنا غفرانك ربنا وإليك المصير} فلما فعلوا ذلك نسخها هللا تعالى؛ فأنزل هللا عز وجل‬
‫ نعم { ربنا‬:‫ نعم { ربنا وَل تحمل علينا إصرا ً كما حملته على الذين من قبلنا } قال‬:‫ ربنا َل تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا} قال‬، ‫ما كسبت وعليها ما اكتسبت‬
.))‫ نعم" ((رواه مسلم‬:‫ نعم {واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت موَلنا فانصرنا على القوم الكافرين } قال‬: ‫وَل تحملنا ما َل طاقة لنا به} قال‬
Dari Abu Hurairah r.a.katanya: "Ketika ayat ini turun pada Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yaitu-yang
artinya: Bagi Allah adalah apa-apa yang ada di dalam langit dan apa yang ada di bumi. Jikalau engkau semua
terangkan apa-apa yang dalam hatimu alau jikalau engkau semua sembunyikan itu, niscayalah Allah akan
memperhitungkan semuanya," sampai akhir ayat.

Di kala itu, maka hal yang sedemikian tadi dirasa amat beratoleh para sahabat Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi
Wasallam Mereka lalu mendatangi Rasulullah s.a.w. kemudian mereka berjongkok di atas lutut mereka lalu berkata:
"Ya Rasulullah, kita telah dipaksakan untuk melakukan amalan-amalan yang kita semua juga kuat melaksanakannya,
yaitu shalat, puasa, jihad dan sedekah. Tetapi kini telah diturunkan kepada Tuan sebuah ayat dan kita rasanya tidak
kuat melaksanakannya.

Rasulullah s.a.w. lalu bersabda:

"Adakah engkau semua hendak mengatakan sebagaimana yang dikatakan oleh dua golongan ahlul kitab-kaum
Nasrani dan Yahudi -yang hidup sebelummu semua ini, yaitu ucapan: "Kita mendengar tetapi kita menyalahi." Tidak
boleh sedemikian itu, tetapi ucapkanlah: "Kita mendengar dan kita mentaati. Kita memohonkan pengampunan
padaMu,ya Tuhan kita, dan kepadaMulah tempat kembali."

Setelah kaum - sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. - membaca itu, lagi pula lidah-lidah mereka telah tunduk - tidak
bisa bercakap sesuatu, lalu Allah Ta'ala menurunkan lagi sesudah itu ayat - yang artinya:

"Rasul itu mempercayai apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, begitu pula orang-orang yang beriman.
Semuanya percaya kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitabkitabNya, dan rasul-rasulNya. Mereka berkata: "Kita
tidak membeda-bedakan seorangpun di antara rasul-rasul Allah itu." Mereka berkata lagi: "Kita mendengar dan kita
mentaati. Kita memohonkan pengampunan daripadaMu, ya Tuhan kita dan kepadaMulah tempat kembali."

Selanjutnya setelah mereka telah melaksanakan sebagaimana isi ayat di atas itu, lalu Allah 'Azzawajalla menurunkan
lagi ayat - yang artinya:

"Allah tidak melaksanakan kewajiban kepada seseorang, hanyalah sekedar kekuatannya belaka, bermanfaat
untuknya apa-apa yang ia lakukan dan berbahaya pula atasnya apa-apa yang ia lakukan. Ya Tuhan kita, janganlah
Engkau menghukum kita atas sesuatu yang kita lakukan karena kelupaan atau kekhilafan - yang tidak disengaja."

Beliau s.a.w. bersabda: "Benar, kita telah melaksanakan."

"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita beban yang berat, sebagaimana yang telah Engkau pikulkan
kepada orang-orang yang terdahulu sebelum kita."

Beliau bersabda: "Benar."

"Ya Tuhan kita, janganlah Engkau pikulkan kepada kita sesuatu yang kita tidak kuat melaksanakannya."

Beliau bersabda: "Benar."

"Dan berilah maaf dan pengampunan, belas kasihanlah kita. Engkau pelindung kita, maka tolonglah kita terhadap
kaum kafirin itu."

Beliau bersabda: "Benar."

(Ayat di atas dari surat QS. Al Baqarah [2]:286)

(HR. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai