TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar dan menggunakan kata peta,
misalnya peta politik, peta pikiran, peta sumber daya alam dan lain sebagainya.
mengandung makna yang beda pula. Demikian juga dengan kata peta itu sendiri.
Oleh karena beragam makna peta tersebut yang tergantung dengan penggunaan,
dalam artikel ini kita akan membahas pengertian peta berdasarkan ilmu geografi.
Dalam ilmu Geografi, yang dimaksud dengan peta adalah sebuah gambar dua
dengan skala dan sistem proyeksi tertentu. Dengan kata lain peta adalah lembaran
seluruh atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari
tidak hanya didominasi dengan gambar yang tercetak dalam lembaran kertas atau
kain, namun sudah diwujudkan dalam berbagai bentuk, Google Map, peta digital
permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan bumi maupun
dapat digambarkan dalam bentuk peta dengan skala tertentu. Data geografis atau
unsur-unsur permukaan bumi yang digambarkan pada peta, antara lain benua,
pulau, kepulauan, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, kota, sungai, danau,
laut, samudera, jalan raya, dan jalan kereta api. Ilmu Pengetahuan yang
mempelajari peta disebut Kartografi, yaitu suatu seni, ilmu pengetahuan dan
disebut Kartograf.
Peta umum ialah peta yang menunjukkan kenampakan bumi, mulai dari gejala –
gejala alam hingga budaya. Peta umum sendiri juga dibagi menjadi tiga bagian,
yakni:
Merupakan sebuah peta umum yang menggunakan skala sangat kecil dan cakupan
3. Peta Korografi
Peta korografi adalah peta umum yang menunjukkan sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang sifatnya umum. Umumnya peta ini skalanya sedang. Atlas
4. Peta Topografi
yang lengkap bersama dengan relief permukaan bumi. Untuk relief permukaan
bumi umumnya akan digambarkan pada peta dengan menggunakan bentuk dari
garis kontur.
Untuk garis kontur sendiri merupakan sebuah garis yang ada pada peta dan
5. Peta Khusus
Peta khusus bisa disebut juga sebagai peta tematik, yakni peta yang menunjukkan
gambaran tentang informasi – informasi sesuai dengan suatu tema khusus atau
tertentu. Peta tematik ini contohnya seperti peta geologi, peta persebaran destinasi
wisata, peta politik, peta kepadatan penduduk, peta persebaran barang tambang,
1. Peta Datar
Peta dua dimensi atau peta planimetri merupakan peta yang bentuknya datar dan
dibuat dengan menggunakan bidang datar, misalnya kain atau kertas. Peta ini
dibuat dengan menggunakan warna dan juga symbol atau yang lainnya yang
berbeda – beda.
2. Peta Digital
Peta yang dibuat dari hasil data digital yang disimpan pada computer. Untuk peta
ini bisa disimpan dalam bentuk CD – ROM atau juga disket. Misalnya saja citra
Peta yang dibuat dengan menggunakan mozaik dari foto udara lengkap dengan
4. Peta Timbul
Peta tiga dimensi atau juga peta stereometri yang proses pembuatannya hampir
sama dan bahkan sama dari keadaan muka bumi yang sebenarnya. Pembuatan
peta timbul ini menggunakan tiga dimensi, sehingga tak ayal jika peta ini sama
5. Peta Garis
Peta yang menghasilkan data dari alam dan juga kenampakan dari buatan manusia
Untuk jenis peta berdasarkan skala dibagi menjadi 5 bagian, seperti berikut:
1. Peta Geografis
Peta geografis atau peta sangat kecil ini mempunyai skala > 1 : 1.000.000 ke
2. Peta Kecil
skala > 1 : 500.000 hingga skala > 1.000.000, misalnya saja peta negara.
3. Peta Sedang
skala > 1 : 250.000 hingga skala > 500.000, misalnya saja peta provinsi.
4. Peta Besar
skala > 1 : 5.000 hingga skala 250.000, misalnya saja peta kabupaten atau peta
kecamatan.
5. Peta Kadaster
Peta kadaster atau peta sangat besar ini mempunyai skala > 1 : 100 hingga skala >
Untuk jenis peta berdasarkan tingkat detailnya peta dibagi menjadi 3, yakni:
Untuk jenis peta berdasarkan sumber data dibagi menjadi 2 bagian, yakni:
1. Peta Induk
Yakni sebuah peta yang dibuat berdasarkan dari hasil survei lapangan langsung.
2. Peta Turunan
Peta turunan adalah sebuah peta yang dihasilkan berdasarkan acuan dari peta yang
sebelumnya sudah ada, dengan demikian maka tidak memerlukan survei lapangan
secara langsung.
2.3 Syarat Peta
pixabay.com
Peta bisa dikatakan bagus, jika pada peta tersebut memenuhi syarat – syarat peta
sebagai berikut:
1. Ekuivalen
Maksudnya ialah gambaran untuk bidang maupun daerah yang ada pada peta jika
sudah dihitung dengan skalanya maka akan sama dengan keadaan yang aslinya
2. Ekuidistan
Maksudnya ialah jarak yang ada pada peta jika dikalikan dengan skala pada peta
akan sama dengan jarak yang ada di lapangan atau jarak aslinya.
3. Conform
Maksudnya ialah bentuk dari peta yang dibuat juga harus sama dan sebangun
digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang
ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-
untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat
vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian
Survei dengan menggunakan theodolite dilakukan bila situs yang akan dipetakan
luas dan atau cukup sulit untuk diukur, dan terutama bila situs tersebut memiliki
relief atau perbedaan ketinggian yang besar. Dengan menggunakan alat ini,
keseluruhan kenampakan atau gejala akan dapat dipetakan dengan cepat dan
Instrumen pertama lebih seperti alat survey theodolit benar adalah kemungkinan
yang dibangun oleh Joshua Habermel (de: Erasmus Habermehl) di Jerman pada
Awal altazimuth instrumen yang terdiri dari dasar lulus dengan penuh lingkaran di
sayap vertikal dan sudut pengukuran perangkat yang paling sering setengah
lingkaran. Alidade pada sebuah dasar yang digunakan untuk melihat obyek untuk
pengukuran sudut horisontal, dan yang kedua alidade telah terpasang pada vertikal
setengah lingkaran. Nanti satu instrumen telah alidade pada vertikal setengah
Alat survey theodolite yang menjadi modern, akurat dalam instrumen 1787
terkenal, yang dia buat menggunakan mesin pemisah sangat akurat dari desain
sendiri
Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala
Menurut prinsip kerjanya, theodolit bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis antara
digunakan area yang tidak stabil atau terbatas. Repeating theodolit diklaim
2. Direction Theodolit
menentukan besar suatu sudut. Saat pengaturan lingkaran dilakukan, teleskop juga
perlu disesuaikan pada arah datangnya beberapa sinyal sehingga pembacaan nilai
kedua. Direction theodolit sering diandalan oleh surveyor untuk menentukan titik
dilakukan sebanyak dua kali berturut-turut. Oleh sebab itu, vernier transit
kesalahan. Sayangnya, jenis theodolit ini tidak dilengkapi skala pembesaran dan
pembangunan. Theodolit ini juga tersedia dalam dua tipe yaitu theodolit yang bisa
membaca sudut horisontal dan sudut vertikal, serta theodolit yang hanya mampu
menjadi satu dengan klep sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa
2A KEM.
Lain halnya apabila dilihat dari sistem bacanya, terdapat beberapa jenis
Theodolit Nonius
Theodolit Mikrometer
Theodolit Konsidensi
Theodolit Otomatis
Theodolit Presisi