Cara Kerja Blast Furnnace Gambar 1. Daer
Cara Kerja Blast Furnnace Gambar 1. Daer
A. Pemasukan Burden Material( iron ore, flux, kokas) dan peniupan hot blast air di daerah tuyer.
Ketika coke dan burden material yang disusun secara berlapis-lapis dimasukan pada blast
furnace di bagian atas blast furnace , seiring dengan itu udara panas juga dihembuskan di daerah
tuyere yang akan berjalan ke daerah atas blast furnace, burden materials dan udara panas akan
bertemu di daerah stack, yang akan memicu mulainya pembakaran kokas, kokas akan terbakar
dengan intensitas yang tinggi ketika mencapai daerah bawah tungku berdekatan dengan tuyere.
Namun dikarenakan suhu pembakaran yang tinggi diantara 1650-1700 celcius carbon dengan
intensitas tinggi dan carbon dioksida (CO2) yang terbentuk dalam keadaan tidak stabil , sehingga
bereaksi dengan karbon lainnya membentuk carbon monoksida (CO).
Moisture(H2O) di dalam blast furnace juga bereaksi dengan carbon,dari kokas didaerah
pembakaran. Pada reaksi ini tidak memproduksi panas seperti proses pembakaran , namun
mengkonsumsi panas, namun setiap unit carbon dalam reaksi ini memproduksi gas pereduksi lebih
banyak daripada karbon yang terbakar di udara. (ketika karbon terbakar di udara , carbon
memproduksi hanya satu unit CO, namun ketika bereaksi dengan H20 akan menghasilkan satu unit
CO dan satu unit H2)
Gas yang naik keatas mulai meruduksi iron okside dari burden material di daerah atas
blast furnace dimana temperaturnya dibawah 925 C . Pada suhu ini, kesetimbangan kimia
mencegah seluruh CO dan H2 untuk digunakan dalam proses reduksi( rasio kesetimbangan
CO/CO2 kira-kira 2,3 untuk proses reduksi wustite, ketika rasio reduksi lebih rendah iron akan
mengalami proses reoksidasi). Sebagai konsekuensinya rasio molekul dari CO dan H2 dengan iron
okside kira-kira harus tiga kali dari jumlah yang ditunjukan reaksi stoikiometri di bawah ini :
Ada dua reaksi berbeda untuk silicon masuk ke dalam hot metal. Silikon dapat berupa gas silicon
monoksida ketika ada pembakaran kokas didepan tuyer, silica di dalam abu direduksi dan diuapkan.
Gas silicon monokside bereaksi dengan dengan molten iron dan membenntuk besi oksida :
Sulfur masuk kedalam furnace dari kokas dan dilepaskan kedalam blast furnace dalam aliran gas
H2S atau senyawa gas carbon monoksida sulfur COS ketika kokas di bakar. Off gas naik keatas
melalui stack beberapa sulfur berkombinasi dengan lime di dalam flux , sebagaian dengan besi.
Sulfur yang bereaksi dnegan besi harus di hilangkan pada suhu yang tinggi ada pada daerah hearth
ini terjadi oleh reduksi iron sulfide dengan adanya flux seperti lime CaO . Persamaan kimianya
sebagai berikut :
FeS + CaO + C = CaS + Fe + CO; H = +182,422 kJ/kmol
Jumlah sulfur yang dihilangkan tergantung dari temperatur heart , colume slag dan rasio CaO dan
MgO banding SiO2 dan Al2O3 di dalam slag
Dari uraian A samapai C dapat disimpulkan bahwa blast furnace adalah proses conter
current flow gas dan solid , dan .proses thermodinamika, perpindahan panas, mekanika fluida yang
terjadi di dalam satu reaksi besar di balam tungku blast furnace yang menghasilkan hot metal dan
slag.