Anda di halaman 1dari 5

1.

1.a epitolomilogis filsafat

epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat metode dan keahlian pengetahuan

1b. Arti pancasil bersifat hierarkis

(b) Pancasila bersifat hirarkis dan berbentuk piramida karena bacasila terdiri dari 5 dasar sila yang
berurutan yang mana hirarkis artinya tingkatan sementara piramida bentuk tingkatannya . sila
pertama didahulukan karna agama merupakan yang paling penting meski semua sangat penting dan
saling berkaitan. sila pertama menduduki posisi terbanyak yaitu di bawah karna merupakan yang
terpenting , sila kedua menduduki pisisi kedua pada piramida , begitu juga seterusnya

1.c sila – sila pancasila sebagai kesatuan filsafat

epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber
pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas – batas, sifat metode dan keahlian pengetahuan

2.

2a Pengertian HAM

sebuah konsep hukum dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang
melekat pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku
kapanpun, di manapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya universal
2bTeori mengenai HAM
2. (B) 1) Teori Perjanjian Masyarakat / Theory Society Agreement (1632-1704)

Teori ini dikemukakan oleh John Locke. Teori ini menyebutkan bahwa ketika manusia berkeinginan
membentuk negara maka semua hak yang ada pada manusia harus dijamin dalam undang-undang
(Masyhur Effendi: 2005).

2) Teori Trias Politika / Theory Trias Politica (1688-1755)

Teori ini dikemukakan oleh Montesquieu. Teori ini menyatakan bahwa kekuasaan negara dipisahkan
menjadi tiga, yaitu legislatif, yudikatif, dan eksekutif. Pemisahan ini dilakukan untuk melindungi hak
asasi dan kekuasaan penguasa (Masyhur Effendi : 2005).

3) Teori Kedaulatan Rakyat / Theory of Sovereignty of the People (1712-1778)

Teori ini dikemukakan oleh J.J. Rousseau. Teori ini menyatakan bahwa penguasa diangkat oleh rakyat
untuk melindungi kepentingan rakyat, termasuk hak asasi (Masyhur Effendi : 2005).

4) Teori Negara Hukum / Theory State of Law (1724-1904)

Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant. Teori ini menyatakan bahwa negara bertujuan untuk
melindungi hak asasi dan kewajiban warga negara (M. Tahir Azhary : 1992).
2c ruang lingkup dari HAM

2. (C) Hal-hal yang menjadi ruang lingkup HAM antara lain :

a) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak
miliknya.

b) Setiap orang berhak atas pengakuan didepan hukum sebagai manusia pribadi dimana saja ia berada.

c) Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan
untuk

berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

d) Setiap orang tidak boleh diganggu yang merupakan hak yang berkaitan dengan kehidupan pribadi
didalam tempat

kediamannya.

e) Setiap orang berhak atas kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan komunikasi melalui sarana
elektronik tidak

boleh diganggu, kecuali atas perintah hakim atau kekuasaan lain yang sah sesuai dengan Undang-
undang.

f) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang kejam, tidak
manusiawi,

penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.

h) Setiap orang tidak boleh ditangkap, ditek,an disiksa, dikucilkan, diasingkan, atau dibuang secara

sewenang-wenang.

i) Setiap orang berhak hidup dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman dan
tenteram. yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi manusia dan
kewajiban dasar manusia sebagaimana di atur dalam Undang-undang.

3.

3a.Peristilahan konstitusi

 Prancis = constituare
 Belanda =contitutie
 Inggris = constitution

3b.pengertian konstitusi menurut para ahli

3.b pengertian konstitusi para ahli

Pengertian Konstitusi Menurut KC Wheare: konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraan dari
suatu Negara berupa kumpulan peraturan-peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah
dalam pemerintahan suatu Negara. Peraturan disini merupakan gabungan antara ketentuan-
ketentuan yang memiliki sifat hukum (legal) dan yang tidak memiliki sifat hukum (non legal).

Pengertian Konstitusi Menurut C.F. Strong konstitusi memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi
rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka
mewujudkan tujuannya dalam bentuk Negara;

Pengertian Konstitusi Menurut James Bryce: konstitusi adalah suatu kerangka masyarakat politik
(Negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum. Dengan kata lain, hukum menetapkan adanya
lembaga-lembaga permanen dengan fungsi yang telah diakui dan hak-hak yang telah ditetapkan.

Pengertian konstitusi menurut Lasalle: konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat
di dalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata di dalam masyarakat
misalnya kepala negara angkatan perang, partai politik

Pengertian konstitusi menurut Herman heller: konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi
tidak hanya bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis.

Pengertian konstitusi menurut L.j Van Apeldoorn: konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
peraturan tak tertulis.

Pengertian konstitusi menurut Koernimanto soetopawiro: konstitusi berasal dari bahasa latin cisme
yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi
konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

3c. Tujuan dari konstitusi

3 c tujuan konstitusi

C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan merumuskan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi senantiasa memiliki dua
tujuan, yaitu (Utomo, 2007:12):

Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.

Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan batas-batas
kekuasaan bagi penguasa.

Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan membatasinya
melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan penguasa terhadap
rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara.

4.

4a.dimuat dimana politik luar negeri Indonesia

4. (A) Rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan dasar hukum
yang sangat kuat bagi politik luar negeri RI.
Selain dalam pembukaan terdapat juga dalam beberapa pasal contohnya pasal 11 ayat 1, 2,3; pasal 13
ayat 1,2,3 dan lain-lain.

4b. Garis politik luar negeri Indonesia

4. (B) Politik luar negeri Indonesia adalah bebas aktif. Bebas, artinya negara Indonesia tidak memihak
salah satu blok kekuatan yang ada di dunia. Aktif artinya negara Indonesia selalu aktif dalam
menciptakan perdamaian dunia. Negara Indonesia aktif dalam menyelesaikan permasalahan-
permasalahan internasional.

5.

5a. Syarat memperoleh kewarganegaraan

Persyaratan untuk memperoleh kembali status WNI yang telah hilang sama saja dengan persyaratan
bagi WNA lainnya yang akan menjadi WNI, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 UU 12/2006, yakni:

 Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin meskipun belum 18 tahun.


 Pada saat mengajukan permohonan, telah tinggal di Indonesia selama 5 tahun berturut-turut
atau 10 tahun tidak berturut-turut.
 Sehat jasmani dan rohani.
 Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
 Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana / penjara karena terbukti melakukan tidak pidana /
kejahatan yang diancam dengan hukuman penjara 1 tahun atau lebih.
 Dengan memperoleh kewarganegaraan Indonesia tidak menyebabkan statusnya menjadi
berkewarganegaraan ganda, sebab hal itu tidak diakui dalam sistem hukum di Indonesia.
Dengan kata lain, status kewarganegaraan dari negara lain harus dilepaskan.
 Mempunyai pekerjaan atau memiliki penghasilan tetap.
 Membayar uang / biaya pewarganegaraan ke Kas Negara. Untuk keterangan lebih lanjut
mengenai besarnya biaya ini silahkan hubungi Kantor Imigrasi RI terdekat

5b. Diatur dalam brp kewarganegaraan

 UU No 12 thn 2006tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.


 Pasal 26 pembukaan UUD 1945

6a.asas pokok

6. (A) (B) Bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA menganut beberapa asas-asas yakni sebagai berikut:

1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan
seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukankan satu kewarganegaraan bagi
setiap orang.
4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

6b pengertian ius soli dan blood

7.

7a. Pengertian identitas

Identity adalah cara, tanda2 atau jati diri yang melekat pada seseorang atau membedakan dengan
yanh lain.

7b. Pendapat para ahli

^ Kunto wibisono (ugm). Hakekat identitas itu manifestasi, nilai2 budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa

^Tim Dosen Kewarganegaraan, identitas nasional adalah kepribadian nasional, jati diri nasional yang
dimiliki suatu bangsa yang dapat membedakan suatu ciri bangsa satu dengan bangsa lain

7c. Faktor – faktor identitas

7. (C) Faktor Pembentuk Identitas Nasional

Primordial, meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga keluarga) , kesamaan kesamaan suku bangsa,
daerah asal (home land), bahasa dan adat istiadat.

Sakral, dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat atau ideologi doktriner y g an diakui
oleh masyarakat yang bersangkutan. Agama dan ideologi merupakan faktor sakral yang dapat
membentuk bangsa negara.

Tokoh, (Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani disegani dan dihormati dihormati) Pemimpin
Pemimpin dibeberapa dibeberapa negara dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, pemersatu
rakyat dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Sukarno di Indonesia, Nelson
Mandela di Afrika Selatan, Mahatma Gandhi di India, dan Tito di Yugoslavia.

Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan (unity in diversity).

Sejarah, Persepsi yang sama diantara warga masyarakat masyarakat tentang tentang sejarah sejarah
mereka, pengalaman pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan, tidak
hanya melahirkan solidaritas tetapi juga melahirkan tekad dan tujuan yang sama antar anggota
masyarakat itu.

Perkembangan Ekonomi, akan melahirkan spesialisasi spesialisasi pekerjaan pekerjaan profesi profesi
sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat,
semakin saling tergantung di antara jenis pekerjaan.

Kelembagaan, seperti birokrasi, angktaan bersenjata, pengadilan, dan partai politik. Lembaga-
lembaga itu melayani dan mempertemukan warga tanpa membeda-bedakan asal usul dan
golongannya dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai