Oleh
KELOMPOK 1
KELAS EF
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
PENAJAMAN MASALAH PENELITIAN KUALITATIF
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini ialah :
2.1. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan pernyataan masalah pada penelitian
kualitatif?
2.2. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan tujuan penelitian pada penelitian
kualitatif?
2.3. Apa saja yang harus diperhatikan dalam penulisan pertanyaan penelitian pada penelitian
kualitatif?
3. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini ialah :
3.1. Untuk mengetahui penulisan pernyataan masalah yang baik dalam penelitian kualitatif.
3.2. Untuk mengetahui penulisan tujuan penelitian yang baik dalam penelitian kualitatif
3.3. Untuk mengetahui penulisan pertanyaan penelitian yang baik dalam penelitian kualitatif
4. MANFAAT
Manfaat yang dapat diambil dari makalah ini ialah:
4.1. Manfaat Teoritis
Melalui makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan serta referensi terkait
penajaman masalah dalam penelitian kualitatif.
4.2. Manfaat Praktis
Secara praktis, makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran umum kepada para
peneliti kualitatif dan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun penelitian
kualitatif yang baik dan benar.
5. PEMBAHASAN
Dasar penelitian terkuat dan paling ilmiah menurut Creswell (2007) berasal dari
literatur ilmiah, yakni adanya kebutuhan untuk menambahkan atau mengisi gap dalam literatur.
Menurut Barritt (1986), rationale penelitian bukanlah tentang menemukan elemen baru,
melainkan menekankan kesadaran terhadap pengalaman yang telah dilupakan dan diabaikan.
Dengan menekankan kesadaran dan menciptakan dialog, diharapkan peneliti dapat lebih
memahami bagaimana orang lain memandang sesuatu dan melalui hal tesebut dapat mengarah
pada kemajuan praktis.
Selain dialog dan pemahaman, studi kualitatif dapat mengisi kekosongan yang terdapat
pada literatur-literatur yang ada, mengajukan cara berpikir baru, atau menilai isu-isu dalam
kelompok atau populasi yang diteliti.
Suatu naskah kualitatif, melalui kajian literatur, selain dapat memberikan rationale
masalah penelitian, juga dapat mengetahui posisi penelitian yang akan dilakukan dalam
literatur yang ada dengan topik sejenis. Sebagai contoh, kita dapat mengembangkan sebuah
gambar atau peta penelitian literatur-literatur yang ada dengan topik sejenis, sehingga kita bisa
tahu apakah penelitian yang akan diajukan cocok atau memperkaya kelompok literatur.
Masalah penelitian harus diperkenalkan peneliti dengan cara yang dapat memberikan
gambaran tentang pendekatan apa yang nanti akan digunakan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menjelaskan pilihan pendekatan yang digunakan mampu mengisi researh gap dalam literatur
tentang masalah penelitian. Creswell memberikan contoh masalah dapat dinyatakan seperti
berikut:
1. Dalam studi naratif: penulis menyampaikan bagaimana cerita satu individu perlu
diceritakan kembali dalam rangka mendapatkan pengalaman pribadi atas masalah
penelitian;
2. Dalam studi fenomenologi: penulis menjelaskan bahwa kita perlu mengetahui lebih
banyak lagi mengenai suatu fenomena dan seperti apa pengalaman umum masing-
masing individu tentang fenomena tersebut;
3. Dalam studi grounded theory: bahwa ada kebutuhan teori baru untuk menjelaskan
suatu proses karena teori-teori yang ada tidak memadai, tidak ada atau perlunya
teori itu dimodifikasi;
4. Dalam studi etnografi: pernyataan masalah mengandung pemikiran tentang
pentingnya untuk menjelaskan dan menginterpretasikan perilaku kultural dari
kelompok masyarakat tertentu atau bagaimana kelompok ini termarjinalkan dan
terbisukan.
5. Dalam studi kasus: peneliti dapat mendiskusikan studi kasus atau beberapa kasus
dapat membantu menerangkan masalah penelitian.
Dengan demikian, perlunya sebuah penelitian, atau masalah penelitian, dapat
dikaitkan dengan fokus spesifik dari salah satu pendekatan penelitian.
5.2. Pernyataan Tujuan
Interrelasi antara desain dan pendekatan penelitian berlanjut pada pernyataan tujuan,
yaitu suatu pernyataan yang menjelaskan tujuan dan maksud utama, atau “road map” sebuah
studi. Tujuan harus dinyatakan dan dituliskan dalam bahasa yang jelas dan ringkas. Cresswel
(1994, 2003) memberikan panduan “naskah” pernyataan tujuan yang dapat dilengkapi sesuai
kebutuhan individu:
Tujuan dari studi ________ (naratif, fenomenologi, grounded theory, ethnografi,
kasus) adalah untuk ________ (memahami, menjelaskan, mengembangkan,
menemukan) ________ (fenomena sentral penelitian) ________ (partisipan) pada
________ (situs penelitian). Pada tahap penelitian ini, ________ (fenomena utama)
pada umumnya didefinisikan sebagai (definisi umum dari konsep sentral).
Pertanyaan pokok
Pertanyaan pokok dapat dituliskan sesuai bahasa masing-masing pendekatan. Hal ini
dibahas Morse (1994) ketika mereview jenis-jenis pertanyaan penelitian: seperti pertanyaan
“deskriptif” mengenai budaya dalam studi etnografi, pertanyaan “proses” dalam studi
grounded theory, dan pertanyaan “makna” dalam studi fenomenologi.
Sub pertanyaan
Sub pertanyaan terkait isu adalah fenomena yang telah dirumuskan ke dalam
pertanyaan pokok dan dipecah ke dalam sub-sub topik kajian. Contoh, jika pertanyaan
pokoknya adalah “Apa makna menjadi seorang profesor kampus?”, pertanyaan ini dapat
dianalisa ke dalam sub-sub pertanyaan topik seperti “Apa makna menjadi seorang profesor
dalam suatu kelas? Sebagai peneliti? Sebagai pembimbing?” dan sebagainya.
Dalam studi fenomenologi mengenai profesionalisme guru yang dilakukan oleh Gritz
(1995), satu pertanyaan pokok dan dua jenis sub-sub pertanyaannya meliputi:
Pertanyaan utama:
Apa makna (bagi para praktisi) menjadi seorang guru yang profesional?
Sub pertanyaan terkait isu:
Apa yang harus dilakukan seorang guru yang profesional?
Apa yang tidak boleh dilakukan seorang guru yang professional?
Seperti tindakan seseorang dapat menunjukkan “profesionalisme guru”?
Apa kesulitan dan kemudahan menjadi seorang pendidik yang profesional?
Bagaimana atau kapan anda sadar menjadi seseorang yang profesional?
Sub pertanyaan prosedural:
Apa makna profesionalisme guru secara struktural?
Tema dan konteks apa yang mendasari profesionalisme guru?
Struktur umum apa yang dapat memberikan gambaran mengenai profesionalisme guru?
Kemudian Asmussen & Creswell (1995) melakukan studi mengenai kasus penembakan
yang terjadi di sebuah kampus di AS. Pertanyaan pokok dan sub pertanyaan meliputi:
Pertanyaan utama:
Bagaimana tanggapan pihak kampus terhadap insiden penembakan yang terjadi di
universitas Midwestern?
Sub pertanyaan terkait isu:
Apa yang terjadi?
Siapa yang terlibat dalam menanggapi insiden tersebut?
Respon seperti apa yang muncul selama delapan bulan setelah kejadian?
Konstruk teoritis apa yang membantu kita memahami respon kampus?
Adakah konstruk yang khusus dari kasus ini?
Sub pertanyaan prosedural:
Bagaimana kasus kampus dan kejadian setelah insiden dideskripsikan?
Topik apa yang diperoleh setelah pengumpulan informasi dilakukan?
Bagaimana interpretasi topik ini terhadap teori sosial dan psikologi yang lebih luas?
Dari ilustrasi-ilustrasi di atas menunjukkan bahwa dalam studi kualitatif, peneliti dapat
menuliskan pertanyaan pokok dan sub pertanyaan yang dapat mengarahkan isu dalam topik
yang dikaji serta penggunaan istilah-istilah yang menunjukkan pendekatan penelitian yang
dipilih. Selain itu sub pertanyaan prosedural dapat memberi bayangan bagaimana nantinya
langkah-langkah pengumpulan data, analisa dan konstruksi bentuk narasi akan dilakukan
peneliti.
6. KESIMPULAN
Dalam mencari dan menuangkan ide ke dalam proposal penelitian, kelompok kami
dapat menyimpulkan bahwa langkah-langkah berikut, walaupun tidak selalu mutlak berurutan
(menunjukkan elemen-elemen desain penelitian yang saling berhubungan), dapat diambil:
1. Menentukan topik;
2. Mengidentifikasi masalah atau isu-isu menyangkut topik yang dipilih;
3. Merujuk literatur-literatur terkait yang ada (berupa text-book, penelitian, dan artikel);
4. Memilih pendekatan penelitian (naratif, fenomenologi, grounded theory, etnografi, atau
studi kasus);
5. Menyatakan tujuan penelitian; dan
6. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan (pokok dan sub pertanyaan) yang jawabannya
diharapkan dapat ditemukan pada hasil penelitian.
Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pertimbangan target, waktu serta biaya
pelaksanaan penelitian, dan berkonsultasi kepada pihak yang memiliki pengalaman berkaitan
dengan penelitian topik yang dipilih.
7. REFERENSI
Creswell, J.W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five
Approaches, London: Sage Publications, Inc.