Anda di halaman 1dari 2

PERSETUJUAN / PENOLAKAN

TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT)


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 /1
RSUD BUOL ........................... ...........................
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur

PROSEDUR
TETAP
................................... dr. H. ARIANTO S.
PANAMBANG
NIP. 197608062010011012
A. Pengertian
B. Tujuan 1. Terpenuhinya aspek medico legal atas pelayanan yang
diberikan para tenaga kesehatan kepada pasien.
2. Ada dokumentasi yang jelas dan lengkap mengenai
persetujuan pasien atau keluarga pasien, setelah pasien
atau keluarga pasien memperoleh penjelasan terkait
dengan keadaan pasien.
C. Kebijakan 1. Semua pengobatan dan atau tindakan Medis kepada
pasien harus dengan seizin dan persetujuan pasien atau
walinya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
secara lisan maupun tertulis.
2. Harus ada persetujuan khusus (informed consent)
sebelum dilakukan untuk tindakan Medis yang
mengandung resiko tinggi, invasive, baik untuk
pengobatan maupun untuk diagnostic.
3. Pasien mempunyai hak untuk menerima atau menolak
pengobatan atau tindakan Medis yang akan dilakukan
terhadap dirinya, dan untuk itu harus
didokumentasikan dengan baik, jelas dan lengkap.
D. Prosedur 1. Dokter penanggung jawab perawatan pasien
berkewajiban untuk memberikan penjelasan tentang
pengobatan / tindakan Medis / perawatan yang
diperlukan terhadap penyakit yang diderita pasien,
meliputi keuntungan atau kerugian yang mungkin
timbul.
2. Demi kepentingan pasien, maka tidak diperlukan
informed consent bagi pasien dalam keadaan gawat
darurat, tidak sadar dan tidak didampingi keluarga /
wali yang berhak memberikan persetujuan / penolakan
tindakan medis.
3. Yang berhak memberikan persetujuan dilakukan
tindakan Medis (Informed Concent) atas diri pasien
adalah :
a. Pasien sendiri, bila telah berusia > 21 tahun atau
sudah menikah, sadar, kompetensi mental baik.
b. Bila pasien berusia > 21 tahun, sudah menikah,
tidak sadar, maka urutan orang yang berhak
memberikan persetujuan adalah : suami / istri,
orang tua kandung, anak kandung, saudara
kandung.
c. Bila pasien berusia < 21 tahun, maka urutan orang
yang berhak memberikan persetujuan adalah :
orang tua kandung, orang tua angkat, saudara
kandung, wali pasien.
4. Format informed consent :
a. Diberikan secara tertulis
b. Ditandatangani oleh orang yang memberikan
persetujuan
c. Diketahui dan ditandatangani oleh 2 (dua) orang
saksi, dan petugas keperawatan atau kebidanan
bertindak sebagai salah seorang saksi.
d. Dokumen asli harus disimpan dalam berkas rekam
Medis pasien.
e. Sebagai ganti tandatangan pasien atau keluarga
yang buta huruf, maka dapat diganti dengan cap
ibu jari tangan kanan
5. Apabila pasien / keluarga pasien setuju dengan
pengobatan / tindakan Medis / perawatan yang akan
diberikan, maka pasien / keluarga pasien mengisi Surat
Persetujuan Tindakan Medis, sedangkan apabila tidak
setuju maka pasien mengisi Surat Penolakan Tindakan
Medis.
E. Unit Terkait - URM
- URJ
- URI
- UGD
F. Lampiran -

Anda mungkin juga menyukai