Di Susun Oleh :
Kelompok 8
1. Nurrul Fithriani Ikhwan (171410222)
2. Ayu Rizkia Fatma (171410187)
3. Dani Kurniawan (171410205)
4. Fikri Pratama Putra (171410199)
Kelas: Ekonomi Syariah F
EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN
SERANG-BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 2
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Shalat Rawatib 3
B. Shalat Duha 6
C. Shalat Qususf 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Rasullah saw. bersabda, “bagi muslim yang mendirikan shalat sunnah setiap hari
sebanyak dua belas rakaat akan di bangunkan rumah disurga oleh allah.” Pada hadis lain,
“siapa yang konsisten melaksanakan dua belas rakaat sehari semalam, pasti masuk surga.
Yaitu, empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah
magrib, dua rakaat sesudah isya,dan dua rakaat sebelum subuh.”
Rangkaian shalat sunnah ini disebut shalat rawatib karena dikerjakan mengiringi
shalat fardhu. Ada dua macam shalat rawatib:
a. Qabliyyah adalah shalat sunnah yang dikerjakan seblum shalat wajib (2 rakaat sebelum
shalat subuh, 2 rakaat sebelum zuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum asar, dan 2 rakaat sebelum
isya).
Niatnya:
Artinya:
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum dzuhur 2 rakaat, sambil menghadap qiblat
karena Allah ta'ala
*Kata zuhur diganti sesuai dengan shalat wajib yang akan di kerjakan
b. Ba’diyyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu (2 atau 4
rakaat sesudah zuhur, 2 rakaat sesudah magrib, dan 2 rakaat sesudah isya).
Niatnya :
Artinya:
4
Aku niat melakukan shalat sunat sebelum subuh 2 rakaat, sambil menghadap qiblat
karena Allah ta'ala
*kata “zuhur” diganti sesuai dengan shalat wajib yang telah dikerjakan
Atau
Sebelum 2 Surat al-kảfirủn dan surat al- Sunnah muakkad (sangat
subuh Ikhlas dianjurkan)
Sebelum zuhur 2 Sunnah muakkad (sangat
Atau dianjurkan)
4
Sebelum zuhur 2 Sunnah muakkad (sangat
Atau dianjurkan)
4 Sunnah ghairu muakkad
(tidak sangat dianjurkan)
4
Sesudah 4 Sunnah ghairu muakkat
jum’at (tidak sangat diajurkan)
Catatan
1. HR. Ibnu Majah
2. H.R Ahmad, al Tirmidzi, dan abu Dawud dari Ibn’ umar. Menurut al-albani,hadis
tersebut sahih.
Petunjuk Nabi
Aisyah ditanya tentang shalat rasulullah. Aisyah menjawab. “ beliau shalat isya
bersama masyarakat kemudian pulang kerumah dah shalat (sunnah) empat
rakaat...”(HR.Abu Dawud).
5
Rasulullah saw. bersabda, “ jika kalian shalat sunnh setelah shalat jumat, shalatlah
empat rakaat.” Amr dalam riwayatnya menambahkan, Ibnu Idris berkata, suhail,
berkata, “ jika engkau sedang terburu-buru, maka shalatlah dua rakaat di masjid dan
dua rakaat di rumah saat engkau pulang.”(HR Muslim)
Petunjuk Nabi
Dari Abdullah Ibn Mugaffal, rasulullah bersabda, “Di antara setiap dua ajan terhadap
shalat,” ( beliau mengulang ucapan tersebut tiga kali),dan pada kali tiga beliauy
berkata, “ bagi yang mau,” (HR Bukhari).
Ibnu Umar berkata, rasulullah bersabda, “Allah akan merahmati orang yang shalat
sunnah empat rakaa “Allah akan merahmati orang yang shalat sunnah empat rakaat
sebelum asar,” (HR Abu Dawud)
Shalat sebelum shalat magrib, dan pada kali ketiga beliau bersabda: “bagi yang mau,
kahawatir umat manusia akan menganggapnya wajib,” (KH Bukhari)
Abdulah ibn syaqiq berkata, “ aku bertanya pad ‘aisyah tentang shalat sunnah
Rasulullah. Aisyah menjawab, “ nabi shalat dirumah sebelum duhur empat rakaat
kemudian masuk lalu shalaat dua rakaata
2. Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu pagi atuau waktu
dhuha yakni ketika matahari naik setimggi tombak atau naik sepenggalah yang kira-kira
antara jam tujuh, delapan, sembilan sampai masuk waktu shalat dzuhu. Shalat dhuha
sedikitnya dikerjakan dua rekaat dan sebanyak-banyaknya ua belas rakaat dengan setipa
dua rekaat satu salam. Shalat duha hukumnya sunah muakkad (sangat dianjurkan). Sebab
6
Rasulullah senantiasa mengerjakannya dan membimbing sahabat-sahabatnya untuk
mengerjakan sekaligus berpesan untuk selau mengerjakannya dengan menjadikannya
sebagai wasiat, sepetri didalam hadis Rasulullah bersapdah
او ﺻﺎ ﻧﻲ ﺧﻠﯿﻠﻲ ﺻﻠﻲ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ ﺑﺜﻼ ث ﺻﺎ م ﺛﻼ ﺛﺔ اﯾﺎ م ﻣﻦ ﻛﻞ ﺷﮭﺮ ور ﻛﻌﺘﻲ اﻟﻀﺤﻲ
وان او ﺗﺮ ﻗﺒﻞ ان اﻧﺎ م
Cara melaksanakan shalat dhuha sama dengan shalat fardu dalam setiap
gerakannya, yang membedakan hanyalah niat shalatnya. Lafaz niat shalat dhuha dua
rakaat adalah:
“ Aku niat sahalat sunah dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala.”
7
3. Shalat gerhana
Aisyah r.a., istri nabi, berkata : Aku pernah shalat gerhana ,matahari dalam masa
hidup Nabi. Beliau keluar dari masjid menuju masjid dan membaiskan masyarakat di
belakang beliau. Beliau kemudian berakbir dan melantunkan bacaan panjang , kemudian
mereka takbir dan rukuk yang panjang kemudia beliau mengucapkan ﺳﻤﻊ ﷲ اﻟﻤﻦ ﺣﻤﺪه
lalu berdiri tanpa sujud. Dan beliau membaca bacaan yang panjang , lebih pendek dari
bacaan rakaat pertama , kemudian beiau sujud dan rukuk yang panjang , namun lebih
pendek dari rakaat pertama . kemudian beliau membacakan اﻟﻤﻦ ﺣﻤﺪه وﻟﻚ ال
ﺳﻤﻊ ﷲkemudian sujud dan melakukan hal yang sama (sepertipada rakaat lke tiga
)padarakaat yang ke empat , maka lengkalah empat rakaat dalam empat sujud. Maka
gerhana matahari berakhir sebelum masyarakat bubar dari shalat. Kemudian beliau
berdiri dan memuji Allah kemudian ia bersabda : ( Gerhana matahari dan bulan)
merupakan dua dari tanda-tanda Allah, bukan karena hilangnya seseorang atau krna
lahirnya seseorang . Jika kalian melihatnya , bergegaslah untuk shalat( HR Bukhari).
8
b. Niat Shalat gerhana matahari
Artinya : Saya niat shalat gerhana matahari dua rakaat ( sebgai imam/makmum lillahi
taala .
9
KESIMPULAN
Shalat sunah rawatib merupakan shalat sunnah yang dilakukan sebelum melakukan
shalat fardlu ( Qabliyah, ba’diyah).
Shalat dhuha adalah shalat sunah yang dikerjakan pada waktu pagi atuau waktu dhuha
yakni ketika matahari naik setimggi tombak atau naik sepenggalah yang kira-kira
antara jam tujuh, delapan, sembilan sampai masuk waktu shalat dzuhu. Shalat dhuha
sedikitnya dikerjakan dua rekaat dan sebanyak-banyaknya ua belas rakaat dengan
setipa dua rekaat satu salam. Shalat duha hukumnya sunah muakkad (sangat
dianjurkan).
Shalat qusuf merupakan shalat yang di laksanakan ketika terjadi gerhana (matahari
dan bulan) Sebagai tanda mengagungkan kekuasaan allah dan tanda-tanda
kekuasaan Allah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wajdi firdaus dan Rahmani Saira, 2009. Buku Pintar Shalat Wajib dan Sunnah. Jakarta :
Zaman
Zuhri Minan, 1956. Tuntunan Shalat Lengkap dan Wiridan dan Shalat-Shalat Sunah.
Kudus : Menara Kudus
Cholil, 1995. Keutamaan dan Keistimewaan Shalat Tahajjud, Shalat hajat, Shalat
istikharah, Shalat Dhuha, Beserta Wirid dan Doa-doa Pilihan. Surabaya : Ampel Suci
11