PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Makanan merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan tubuh. Dalam hal ini makanan
yang dimasukkan kedalam tubuh sebaiknya makanan yang baik dan menyehatkan. Salah satu
syarat dari makanan yang baik dan menyehatkan adalah higienis. Makanan yang higienis yaitu
makanan yang tidak mengandung bibit penyakit dan zat-zat aditif yang membahayakan
kesehatan tubuh.
Seiring dengan berkembangnya zaman, makanan semakin banyak ragamnya. Dilihat dari
makanan yang dikonsumsi oleh pelajar di sekolah, makanan dan jajanan sangatlah beragam.
Salah satu contohnya ialah jajanan yang di konsumsi siswa kelas XI Mipa 3, yaitu Mi Lidi. Mi
Lidi merupakan salah satu jajanan yang sering di konsumsi oleh siswa kelas XI Mipa 3. Dengan
rasanya yang pedas dan gurih, Mi Lidi banyak di gemari oleh siswa kelas XI Mipa 3.
1.3. Tujuan
3.3.1.1 Adapun tujuan daripenulisan yang dapat penulis ambil dari identifikasi masalah
tersebut adalah untuk:
1
1.3.1.1. Mengetahui mengapa siswa kelas XI Mipa 3 menggemari jajanan Mi Lidi.
1.3.1.2. Mengetahui dampak yang disebabkan ketika mengonsumsi Mi Lidi
1.4. Manfaat
1.4.1. Mengetahui apa yang menyebabkan siswa kelas XI Mipa 3 menggemari Mi
Lidi
1.4.2. Memberikan informasi kepada siswa kelas XI Mipa 3 dampak akan
mengonsumsi Mi Lidi.
2
BAB II
TEORI
2.1. Mie
Mie adalahmakanankhasCina.Akan tetapisekarangmiesudahmenjadimakanan yang
hampirada di seluruhdunia.Apalagisetelahadamieinstan,
kitadapatmenikmatinyadimanasajadengancaramemasak yang cukuppraktis.
Berdasarkancarapengolahannyamiedapat di kelompokkanmenjadi4 macam :
1. Mie mentah/miesegar
Mie mentahataumiesegaradalahmie yang tidakmengalami proses
tanbahansetelahpemotongandengankadar air 35%. Mie
segarumunyadibuatdaritepungterigujeniskerasuntukmemudahkanpenanganannya. Mie
jenisinibiasanyadigunakanuntukbahanbakudalampembuatanmieayam (Astawan, 2003)
2. Mie Basah
Mie basahadalahmie yang mengalami proses perebusan air
mendidihsetelahtahappemotongandansebelumdipasarkan. Kadar airnyadapatmencapai
52% sehinggadayasimpannyarelatifsingkat (40 jam padasuhukamar). Di Indonesia,
miebasahlebihdikenaldenganistilahmiekuningataumiebakso.
3. Mie kering
Mie keringadalahmiementah yang dikeringkandengankadar air antara 8-10%.
Pengeringanumumnyadilakukandenganpenjemuran di
bawahsinarmatahariataudenganmenggunakan
oven.Karenasifatkeringinilahmakamiemempunyaidayasimpan yang
relatifpanjangdandalampenanganannyacukupmudah. Mie
keringjugaditambahkandengantelorsegaratautepungtelor,
sehinggadipasaranmieinijugadikenaldenganistilahmietelor (Astawan,2003)
4. Mie Instan
Mie Instanadalahmie yang telahmengalami proses gelatinisasi,
sehinggauntukmenghidangkannyacukupdengan di rebus dengan air mendidih, Mie
instanbiasanyamengacupadaproduk-produk yang dikukusdandigorengdalamminyak
(stemed& deep fried) (Kim,1996)
Mie instanjugadikenaldengannama ramen. Mie inidibuatdenganpenambahanbeberapa
proses setelahmenjadimiesegar. Tahap-tahaptersebutyaitupengukusan,
pembentukandanpengeringan. Kadar air mieinstanumunyamencapai 5-8%
sehinggamemilikidayasimpan yang relatif lama (Astawan,2003)
2.2. Mi Lidi
Mie Lidi – Lidian, disebutjuga Biting atau yang biasa orang
sundamenyebutnyadengannamaMiNyereadalahmakananringan yang
diolahdaritepungterigudanberbagaimacambumbu rempah2 pilihandengan di
buatberbentukmenyerupailidiataunyere. Awalmulamilidi di temukan di daerah Aceh
atausumatera, merekamembuatmilidiuntukdijadikansantapan special
sepertihalnyakitamengolahspagetiataumieinstan. Entahbagaimanacaranya mi
lidimenyebar hamper keseluruhsekolahdasar di Indonesia di era tahun 90an.
Mi nyere atau mi lidi ini di era tahun 90’an adalah termasuk makanan tradisional yang
dijajakan di sekolah- sekolah dasar (SD) diolah dengan cara langsung di goreng dengan
minyak penuh, sehingga tektur bentuk mi lidi tidak berubah tetap berbentuk menyerupai
lidi dibungkus dengan plastic bening dan dibumbui dengan penyedap rasa. Untukpilihan
rasa nyapada era tahun 90an tidakterdapatbanyak rasa, hanyaada rasa asingurihdan rasa
pedas.
3
2.3. Monosodium Glutamat
Monosodium glutamat (MSG) adalah garam natrium (sodium) dari asam glutamat, suatu asam
amino yang terdapat dalam semua jenis protein, memiliki rasa agak manis atau asin, diproduksi
melalui proses fermentasi alami zat tepung dan tetes dari gula tebu atau gula bit. Fungsi MSG
antara lain ketika MSG ditambahkan pada makanan, ia akan memberikan fungsi yang sama
sepeti glutamate yaitu sebagai penguat rasa (flavor enhancer) dan umami (gurih, meaty taste
dan rasa seperti kaldu). MSG sendiri terdiri dari air, sodium dan Glutamate.
Karakteristik
Mono Sodium Glutamat (MSG) yang rumus kimianya HCOCCH (HN2) 2 COO-NA hasil
campuran asam glutamat dan natrium Hidroksid. Produksi L-glutamic acid melalui fermentasi
inilah inti dari MSG, yang berbentuk butiran putih mirip garam. MSG sendiri sebenarnya tidak
memiliki rasa. Tetapi bila ditambahkan ke dalam makanan, akan terbentuk asam glutamat bebas
yang ditangkap oleh reseptor khusus di otak dan mempresentasikan rasa dasar dalam makanan
itu menjadi jauh lebih lezat dan gurih. Bila dikonsumsi melebihi batas normal maka akan
menyebabkan keracunan akut pada seseorang yang memiliki sensitifitas terhadap MSG dan
dapat menyebabkan keracunan kronis.
Reaksi yang menimbulkan keracunan
Reaksi MSG terhadap tubuh manusia yaitu salah satu akibatnya bisa mengganggu kerja sel-sel
otak dan juga proses pengiriman rangsang ke sel-sel saraf di otak. MSG di dalam darah akan
mempengaruhi kerja penghantar rangsang pada sel saraf (neurotransmitter). Glutamat di dalam
MSG akan merangsang sel saraf perasa glutamat, sehingga dapat mengenal rasa gurih.
Rangsang rasa gurih yang diterima tersebut kemudian dikirim ke otak dan membuat tubuh
merasa ingin makanan terus menerus (adiktif). Glutamat yang digunakan oleh sel saraf perasa
glutamat sebagai neurotransmitter dimana sel-sel saraf ini dilengkapi dengan sistem
perlindungan diri mencegah terjadinya keracunan glutamat pada otak. Cara kerjanya, dengan
menyerap kelebihannya dan mengubahnya menjadi glutamin (asam amino). Pasalnya konsumen
tidak bisa mencegah kelebihan glutamat dalam menu makanan sehari-hari, dan akan
mengakibatkan berbagai keracunan.
Keracunan
MSG digunakan secara berlebihan lebih dari 12 gram MSG per hari dapat menimbulkan
gangguan lambung, gangguan tidur dan mual-mual. Bahkan beberapa orang ada yang
mengalami reaksi alergi berupa gatal, mual dan panas. Tidak hanya itu saja MSG juga dapat
memicu kanker, hipertensi, asma, obesitas, autis, serta diabetes, kelumpuhan serta penurunan
kecerdasan bila MSG tersebut sudah terakumulasi lama di dalam tubuh. Sesuai dengan
rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa
batas aman MSG adalah di bawah dua gram.
Jenis – Jenis Keracunan Mono Sodium Glitamat
Jenis keracunan MSG dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis keracunan kronis dan keracunan
akut.
1. Keracunan Kronis
Sebagai pembentuk senyawa protein di dalam tubuh terutama pada kandungan glutamat, MSG
memicu kerja senyawa penghantar rangsang (neurotransmitter) pada sistem saraf pusat, serta
membantu fungsi kelenjar prostat pada pria. Reaksi tubuh terhadap MSG biasanya timbul
apabila pemakaiannya berlebihan atau setelah penggunaannya dalam jangka waktu cukup lama,
dengan begitu sudah terakumulasi cukup banyak di dalam tubuh. Reaksi yang sifatnya kronis
baru akan muncul setelah bertahun-tahun kemudian. Karena MSG bersifat karsinogenik, maka
salah satu reaksinya adalah bisa menjadi kanker. Selain itu menyebabkan gangguan otak,
alzheimer, kebutaan, serta struk.
2. Keracunan Akut
Efek MSG terhadap tubuh mulai mencuat dan disadari oleh masyarakat luas sejak New England
Journal of Medicine edisi bulan April 1968 memuat sebuah artikel tentang Chinese Restaurant
Syndrome. Artikel itu membahas tentang gejala pusing, kebal dan otot kaku pada leher dan
4
punggung, dan tubuh terasa lemas, yang muncul sekitar 15-20 menit setelah makan di restoran
Cina. Setelah dilakukan serangkaian penelitian, terungkap bahwa penyebabnya adalah tingginya
kandungan MSG di dalam makanan yang dihidangkan di restoran tersebut. Ini merupakan reaksi
yang bersifat akut, dimana seseorang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap MSG.
Gejala klinis
Gejala dan tanda Keracunan MSG
A. Keracunan Akut
Degenerasi setelah dewasa antara lain : penunjang kanker, gangguan otak, alzheimer,
kebutaan, sakit kepala kronis, munculnya parkinson, huntington, ALS dan stroke
2.4. Rhodamin B
Rhodamin B merupakan zat warna golongan xanthenes dyes, dan digunakan pada industri
tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun.
Nama lain Rhodamin B adalah: D and C Red no 19, Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen
Rhodamine, dan Brilliant Pink (3,4).
Rhodamin B sering disalahgunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling,
agar-agar, aromanis atau kembang gula, manisan, sosis, sirup, minuman, dan lain-lain.
Ciri-ciri pangan yang mengandung rhodamin B antara lain:
warnanya cerah mengkilap dan lebih mencolok;
terkadang warna terlihat tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk;
bila dikonsumsi rasanya sedikit lebih pahit;
biasanya produk pangan yang mengandung Rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek,
atau identitas lengkap lainnya.
Bahaya Rhodamin B bagi kesehatan
Menurut WHO, Rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan
kandungan logam beratnya. Rhodamin B mengandung senyawa klorin (Cl). Senyawa klorin
merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan, maka senyawa ini
akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan cara mengikat senyawa lain
5
dalam tubuh, hal inilah yang bersifat racun bagi tubuh.
Selain itu, Rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3-CH3) yang bersifat radikal
sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh. Penggunaan zat
pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen
(penyebab kanker) yang kuat.
Konsumsi Rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat
menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati,
gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah pengumpulan data
yang berupa angket . Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden.[1] Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi
atau hal-hal yang ia ketahui. Kami memilih metode ini karena........sehingga.....
3.3.1. Observasi
Teknik observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja,
sistematis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dalam kaitannya dengan
penelitian ini penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan (observer
partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan
fokus penelitian.
Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
3.3.2. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang kami lakukan yaitu dengan
membagikan angket lalu data tersebut kami catat dan foto.
Adapula foto-foto penelitian yang kami ambil. Fungsi
dokumentasi sangat penting yaitu sebagai bukti bahwa kita
benar-benar penelitian.
7
mengklarifkasinya jawaban-jawaban melalui angket pertanyaan
yang telah kami edarkan.
3.4.3. Membuat Kesimpulan
Dari angket yang kami edarkan menujukan bahwa sebagian banyak
Siswa XI MIPA 3ss
8
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Dari data yang telah kami peroleh sebanyak 13 siswa tidak menyukai mi lidi dan
sebanyak 23 siswa menyukai mi lidi. Total ada 36 angket yang di edarkan.
Hal itu menunjukan bahwa kebanyakan siswa kelas 11 IPA 3 menyukai makanan mi lidi
dengan alasan rasanya enak, gurih, asin, pedas, dan lain sebagainya.
4.2 Memakan mi lidi sebenarnya bukan hal yang baik karena di dalam makanan ini terdapat
bermacam-macam zat makanan yang tidak baik untuk kesehatan seperti MSG dan zat
pewarna buatan. Dampak mi lidi bagi kelas 11 IPA 3 yaitu......
BAB V
SIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Mi Lidi yang di gemari siswa kelas XI Mipa
3 mengandung beberapa zat aditif yang berbahaya bagi tubuh, yaitu Rhodamin B dan
Monosodium Glutamat. Didalam zat aditif tersebut menyebabkan dampak yang tidak
baik bagi tubuh.
3.2. Dampak
Konsumsi Mi Lidi dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat
menyebabkan gejala pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati,
gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan bisa menyebabkan timbulnya kanker hati. Selain
itu : penunjang kanker, gangguan otak, alzheimer, kebutaan, sakit kepala kronis, munculnya
parkinson, huntington, ALS dan stroke.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.g-excess.com/pengertian-dan-diskripsi-mie.html .
diaksespadatanggal2 Februari 2018 jam 08:23
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. Halaman ini terakhir diubah pada 13
September 2017, pukul 04.03.
https://id.wikipedia.org/wiki/Angket
http://septianidwii.blogspot.co.id/2011/12/teknik-pengumpulan-data-dengan_5296.html
10
ANGKET PENELITIAN
‘MI LIDI’
2 M.DIMASROMANDA H. Seringmembahayakantubuh
18 NUR ANNISA
24 M.FAUZAN A.F
11
26 ADE RIZKY RAHMANIA Terlalubanyakmicin
33 YUDHYSFIANDA R. Asin
12
13