Anda di halaman 1dari 1

Zaman Penjajahan

Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama islam
dengan pesatnya di Indonesia. Bersama dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan islam
seperti kerajan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka itu
antara lain orang Portugis yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari
pusat tanaman rempah-rempah.

Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang dengan membawa
program 3G (gold, glory, gospel) adalah orang-orang portugis. Pada akhir abad ke XVI bangsa
Belanda datang pula ke Indonesia. Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri,
kemudian mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama V.O.C, yang dikalangan
rakyat dikenal dengan istilah ‘kompeni’.

Praktek-praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat mulai


mengadakan perlawanan. Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk
melawan penindasan belanda, namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan di
antara mereka dalam melawan penjajah, maka perlawanan terebut senantiasa kandas dan
menimbulkan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) berupaya
mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628 dan tahun 1929, walaupun
tidak berhasil meruntuhkan namun Gubernur Jendral J.P Coen tewas dalam serangan Sultan
Agung yang kedua itu.

Adanya system tanam paksa menyebabkan terjadinya puncak penderitaan bagi bangsa
Indonesia sehingga pada tahun 1870 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan
agrarian yang membuka kesempatan pemodal asing masuk ke Indonesia. Namun hal itu malah
menambah penderitaan rakyat Indonesia. Pemerintah Belanda pun akhirnya menerapkan politik
balas budi kepada rakyat Indonesia berupa perbaikan edukasi, perbaikan pengairan dan emigrasi.
Perlu dicatat bahwa dari segi edukasi ternyata melahirkan tokoh-tokoh pimpinan pergerakan
nasional.
Perlawanan terhadap Belanda masih terus ditingkatkan dari abad 17 sampai 20 secara
fisik maupun politik. Setelah menyadari dan melihat perkembangan kondisi dan situasi dunia
khususnya Asia dan Afrika timbul faktor-faktor yang mendorong pergerakan nasional. Dengan
berdirinya organisasi dan partai politik dengan tujuan jelas, Indonesia Merdeka.

Dibuktikan dengan lahirnya Sumpah pemuda yang sangat berperan dalam mendorong
perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia, serta memperkuat persatuan nasional dalam alam
pikiran bangsa Indonesia menuju cita-cita kemerdekaan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai