Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SMARTING: BERTANI DENGAN KONSEP AUGMENTED REALITY SOLUSI


UNTUK PERTANIAN YANG LEBIH EFISEIN DAN MODERN

BIDANG KEGIATAN
PKM GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:
Irfan Ayyash; 195040100111136; 2019

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Modernitas merupakan era dimana semua hal terintegrasi dengan baik. Berbagai macam
sektor sudah mulai terhubung dengan teknologi. Salah satu sektor yang berperan penuh dalam
keberlangsungan bangsa ini adalah sektor pertanian. Namun, untuk sektor ini sangat
disayangkan sekali negara kita masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Indonesia saat ini
masih belum memanfaatkan keunggulan dalam sektor pertanian ini dengan baik.
Menurut direktur IndoBIC, Bambang Purwantara, pertanian Indonesia sebeneranya sudah
memiliki keinginan untuk berubah dari pertanian konvensional menuju pertanian yang
modern, namun salah satu penghambat perkembangan teknologi adalah adanya regulasi dari
kementerian pertanian regulasi. Oleh karena itu sebenarnya untuk mencapai cita-cita negara
kita menuju pertanian yang modern sudah ada titik terang, tiggal kita bersinergi dengan
pemerintah lebih baik lagi.
Di Indonesia pertanian merupakan sektor yang berpengaruh besar dalam perekonomian
negara ini. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) sektor pertanian menyerap 35.9% dari total
angkatan kerja di Indonesia dan menyumbang 14.7% bagi GNP Indonesia, dari data diatas
dapat dilihat bahwa sektor pertanian menjadi sektor yang sangat penting bagi pertumbuhan
perekonomian Indonesia..
Sangat disayangkan jika sektor pertanian di Indonesia ini tidak ditingkatkan dari era
konvensional menuju era modern. Karena jika terus dibiarkan 10 atau 15 tahun kedepan
Indonesia bisa saja terjadi krisis pangan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
memprediksi bahwa negara ini akan mengalami krisis petani pada 10 hingga 20 tahun kedepan.
Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika masalah ini tidak kunjung diselesaikan, bisa jadi
akan terjadi masalah besar di Indonesia.
Profesi petani di Indonesia juga sering dianggap sebelah mata oleh masyarakat, oleh karena
itu banyak dari anak muda di Indonesia yang enggan menjadi seorang petani, karena mereka
merasa malu akan pekerjaan itu. Padahal petani adalah salah satu penentu keberlangsungan
ekonomi suatu negara. Jika mind set ini tidak juga diubah maka jangan harap julukan Indonesia
sebagai negara agraris akan tetap tertera dalam diri kita.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah-masalah diatas Smarting bisa menjadi solusi untuk
masalah-masalah pertanian di Indonesia dengan konsepnya yaitu membuat pertanian Indonesia
menjadi modern dengan metode Augmented Reality (AI). Dengan konsep ini petani tidak perlu
lagi bercapek-capek untuk mengontrol ladangnya ia tinggal duduk manis dan mengawasi lahan
pertaniannya.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari gagasan ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Membantu memajukan industri pertanian di Indonesia
1.2.2 Mengatasi masalah yang sering dihadapi para petani
1.2.3 Meningkatkan produktivitas pertanian negara Indonesia

1.3 Manfaat
1.3.1 Petani bekerja jadi lebih efisien dari sebelumnya
1.3.2 Hasil panen lebih berkualitas dan bermutu tinggi
1.3.3 Meningkatkan daya beli masyarakat terhadap hasil panen lokal
2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian
Perkembangan industri pertanian di Indonesia saat ini sedang menuju konsep industry
4.0 dimana ada suatu konsep yaitu Augmented Reality (AI) dan Internet of Things (IoT).
Internet of Things adalah sensor-sensor yang terhubung ke internet dan berperilaku seperti
internet dengan membuat koneksi-koneksi terbuka setiap saat, serta berbagi data secara
bebas dan memungkinkan aplikasi-aplikasi yang tidak terduga, sehingga komputer-
komputer dapat memahami dunia di sekitar mereka dan menjadi bagian dari kehidupan
manusia. (Ashton, 1999) Dengan menggunakan konsep Augmented Reality (AI) dan
Internet of Things (IoT) diharapkan produktivitas pertanian Indonesia dapat meningkat.

Tabel 2.1 Produktivitas Kopi Menurut Provinsi di Indonesia, 2015-2018 (Kg/Ha)


Growth
No. Provinsi 2015 2016 2017 2018 2017 over
2016
1 Aceh 698 717 754 752 5.20
2 Sumatera Utara 1,050 1,141 1,072 1,088 -6.03
3 Bali 632 622 493 554 -20.79
4 Jawa Barat 866 856 746 808 -12.81
Sumber: Direktorat Jendral Perkebunan
Dari data diatas bisa kita lihat bahwa produktivitas kopi di Indonesia mengalami
penurunan yang cukup drastis dibeberapa provinsi, seperti di Bali pada tahun 2017 mereka
mengalami penurunan yang cukup drastis dari tahun sebelumnya. Beberapa provinsi pun
mengalami hal yang sama. Bisa dilihat dari data di atas bahwa Indonesia sebenarnya
memiliki potensi untuk menjadi negara agraris yang maju dan modern, dengan hasil tani
yang melimpah namun, setiap tahun angka produktivitas selalu mengalami penurunan.

2.2 Solusi yang Pernah Ditawarkan


Untuk saat ini solusi yang pernah ditawarkan hanya baru sebatas konsep belum ada yang
benar-benar direalisasikan, dan juga belum dikomersialkan. Dari konsep-konsep itu ada
beberapa yang mempunyai ide jika menggunakan konsep Augmented Reality (AI) para
petani bisa memantau lahan mereka atau tanaman yang sedang meraka tanam. Namun,
menurut saya yang dibutuhkan petani saat ini bukanlah hanya bisa memantau saja tetapi
lebih dari itu. Ada juga yang menawarkan bisa mendesain suatu lahan dan juga mengatur
sistem pengairan namun, kembali itu hanyalah konsep belaka.Seorang peneliti yang berasal
dari Tiongkok yang bernama Dr. Mingze Xi, pernah menciptakan suatu konsep yang mirip
dengan konsep ini. Namun ini hanyalah suatu desain belaka atau belum bisa diterapkan
secara langsung atau nyata.

2.3 Gagasan yang Diajukan


a. Menggunakan konsep Augmented Reality sebagai penunjang pertanian. Petani yang
biasanya harus pergi langsung ke ladang untuk mengontrol tanamannya dan juga
melakukan pemupukan cukup memakan waktu dan energi yang banyak, belum lagi
mereka harus melawan terik matahari yang cukup panas. Oleh karena itu dengan
konsep ini diharapakan petani cukup di dalam ruangannya dan bisa langsung
mengontrol tanamannya di ladang.
b. Konsep kedua yang digunakan adalah Internet of Things (IoT), Internet of Things
memiliki potensi untuk mengubah dunia seperti pernah dilakukan oleh Internet, bahkan
mungkin lebih baik. (Ashton,2009) jika konsep ini diimplementasikan ke dalam sektor
pertanian maka ini akan sangat membantu para petani dalam mengembangkan dan
meningkatkan produktivitas pertanian.
Hasil dari gabungan kedua konsep itu dapat dijadikan suatu sistem pertanian yang sudah
cocok untuk keadaan saat ini yaitu Industri 4.0. dari konssep itu petani cukup menggunakan
virtual reality yaitu sebagai alat untuk menampilkan atau menggambarkan kondisi lahan
yang sedang digarap petani
Gambar 2.3 Desain kacamata VR dan kondisi lahan pertanian yang menggunakan konsep
IoT.
2.4 Pihak yang Membantu Meingimplementasikan
1. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Peran dari LIPI disini adalah sebagai pusat pengembangan dan riset dalam teknologi ini. Karena
ini adalah hal yang baru maka membutuhkan tenaga yang cukup banyak, baik serta berkualitas.
Disini konsep ini bisa dikembangkan lebih lanjut lagi
2. Kementerian Pertanian
Kementerian Pertanian disini berperan sebagai penyambung ke para petani kemudian juga
kementerian membantu untuk mengurus segala perizinan yang dibutuhkan agar konsep ini dapat
berkerja dengan baik serta maksimal.
3. Produsen Pembuat Peralatan
Produsen disini berperan sangat penting dalam mewujudkan konsep ini. Karena, ditangan
merakalah peralatan-peralatan itu ditentukan kualitasnya dan juga mereka bisa membantu
mengembangkan ide atau desain yang lebih baik lagi.
2.5 Langkah-Langkah Strategis Untuk Mengimplementasikan Gagasan
Langkah-langkah yang perlu dilakukan agar konsep dapat terealisasi dan berjalan dengan baik
yaitu:
1. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalaha melakukan pengembangan dan riset agar
memiliki tujuan han hasil yang maksimal.
2. Langkah berikutnya melakukan kerja sama dengan Lembaga-lembaga yang dapat membantu
mengimplementasikan konsep ini
3. Langkah ketiga adalah melakukan percobaan secara langsung untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan konsep ini, serta dilangkah ini dapat melakukan sosialisasi kepada petani, dilangkah
ini kita bisa meminta bantun pemerintah untuk membantu mengenalkan konsep ini ke para petani
4. Langkah keempat adalah melakukan evaluasi, dilangkah ini kita bisa apakah konsep yang kita
buat telah mencapai tujuan yang kita buat sebelumnya.

3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang diajukan
SMARTING (Smart Farming) merupakan suatu konsep yang menggabungkan antara internet of
things dengan Augmented Reality. Dengan konsep ini diharapakan dapat membantu meningkatkan
produktivitas pertanian, serta konsep ini dapat menerapkan kondisi saat ini yaitu Industri 4.0,
dimana segala sesuatu sudah menggunakan teknologi yang canggih. Dengan adanya konsep ini
para petani bisa bekerja lebih efisien dan juga dapat merasakan era digital saat. Petani tidak
dipandang kuno atau ketinggalan jaman, petani saat ini haruslah menjadi petani yang melek akan
teknologi. Dengan konsep ini diharapkan para petani dapat lebih sejahtera lagi.
3.2 Teknik Implementasi
Untuk mewujudkan konsep ini dibutuhkan kerjasama yang baik dari seluruh pihak, baik dari pihak
yang membantu mengimplementasikan maupun dari petani itu sendiri. Dikonsep ini para nantinya
akan dilatih untuk menggunakan perlatan yang berfungsi untuk menunjang konsep ini nantinya
bisa meminta pihak dari Lembaga Swadaya Masyarakat untuk membantu merealisasikan konsep
ini. Mungkin untuk dapat merealisasikan konsep ini membutuhkan waktu yang tidak singkat. Oleh
karena itu seluruh elemen perlu untuk membantu satu sama lain agar terciptanya konsep yang kita
inginkan.
3.3 Prediksi Hasil
Apabila gagasan dapat diimplementasikan maka diprediksi bahwagagasan dapat:
1. Meringankan beban para petani, sehingga petani bisa bekerja lebih efisien dan lebih produktif
lagi dari sebelumnya.
2. Meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia
3. Menjadikan Indonesia sebagai negara agraris dengan berbasis teknologi yang tinggi, dengan ini
Indonesia dapat dijadikan contoh oleh negara tetangga ataupun negara lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Pusat Oseanografi LIPI (2019, 7 Januari) Tugas dan Fungsi Pusat Penelitian Oseanografi LIPI
Dikutip 22 September 2019 Oseanografi: https://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-
pustaka-dari-internet/cara-menulis-daftar-pustaka-internet.htm
Kementerian Pertanian Republik Indonesia (2019) Data Lima Tahun Terakhir Dikutip 22
September 2019 Petanian: https://www.pertanian.go.id/home/?show=page&act=view&id=61
Ashton, Kevin. 2015. How to Fly a Horse Amerika Serikat: Doubleday

Anda mungkin juga menyukai