Halaman Judul………………..…………………………………………………….. i
Halaman Pengesahan………………………………………………………………… ii
Kata Pengantar………………………………………………………………………… iii
Daftar Isi………………………………………………………………………………… iv
A. Topik……………………………………………………………………………. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………. 2
C. Uraian Materi…………………………………………………………………….. 3
D. Penjelasan Singkat Teori
1. Mengenal Pascal ……………………………………………………...… 5
2. Elemen-eleman Program Pascal …………………………………. 5
3. Input dan Output ……………………………………………………… 5
4. Perulangan ………………………………………………………….. 5
5. Penyeleksian Kondisi …………………………………………….. 5
E. Contoh dan Pembahasan…………………………………………………… 10
F. Latihan……………………………………………………………..…………. 11
Daftar Pustaka………………………………………………………..…………….. 12
HALAMAN PENGESAHAN
DIKTAT
PEMROGRAMAN DASAR UNTUK KELAS X
SMK N 1 SAPTOSARI
Hari : Senin
Tanggal : 30 Juli 2019
SURAT KETERANGAN
Nomor :
Menerangkan bahwa,
Nama : Anna Novita, S.Si.
NIP : 19841126 201001 2 015
Jabatan : Guru Produktif TKJ
telah menyerahkan:
Dengan ini menyatakan “ KEASLIAN “ dari karya publikasi ilmiah / karya inovatif yang
dibuat oleh :
Nama :Anna Novita, S.Si.
NIP :19841126 201001 2 015
NUPTK :4458762663210080
Pangkat/golonganruang/TMT : Penata / III c / 1 Oktober 2018
Jabatan : Guru Muda
Unit Kerja : SMK N 1 Saptosari
Judul : Diktat “ Pemrograman Dasar X”
Demikian surat pernyataan kami buat untuk keperluan pengajuan penilaian publikasi
ilmiah/ karya inovatif yang merupakan bagian dari kewajiban pengembangan profesi
guru.
Saptosari, 30 Juli 2019
Kepala Sekolah
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME atas segala karunia dan
rahmat Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan diktat mata
pelajaran Pemrograman Dasar X.
Diktat ini kami susun dengan tujuan memudahkan para siswa dalam
memahami materi pelajaran. Pembuatan diktat ini dapat kami selesaikan atas bantuan
beberapa pihak. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepala Sekolah SMK N 1 Saptosari yang telah memberikan dukungan baik
material maupun non material
2. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Kami berharap semoga diktat ini dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas
pengajaran Pemrograman Dasar pada khususnya dan peningkatan kualitas pendidikan
pada umumnya.
Kami menyadari bahwa pembuatan diktat ini jauh dari sempurna, maka kami
mohon saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan dalam penyusunan diktat kami
selanjutnya.
C. URAIAN MATERI
D. PENJELASAN SINGKAT TEORI
1. Mengenal Pascal
Begin
Pernyataan;
End.
Bagian pernyataan ini menunjukkan suatu tindakan yang akan dikerjakan oleh program.
Tindakan yang dilakukan oleh program tergantung daru instruksi-instruksi yang diberikan.
Pernyataan merupakan instruksi program. Pernyatan-pernyataan yang diberikan untuk
dikerjakan ditulis diatara kata Begin dan End. Akhir penulisan End yang harus diakhiri
tanda titik.
Bentuk umum dari bagian pernyataan ini adalah sebagai berikut.
Begin
Pernyataan;
End.
Contoh
Begin
Writeln(‘Saya pascal’);
End.
Begin
writeln(‘Saya Pascal’);
End.
Di Turbo Pascal, judul program sifatnya adalah opsional dan tidak terlalu berarti dalam
program. Jika ditulis dapat digunakan untuk memberi nama program dan daftar dari
parameter tentang komunikasi program dengan lingkungannya yang sifatnya sebagai
dokumentasi saja. Judul program bila ditulis, harus terletak pada awal dari program dan
diakhiri dengan titik koma.
Judul program ditulis dalam satu kata, jika lebih dari dua kata harus disambung dengan
tanda hubung bawah (tidak boleh ada spasi kosong).
Contoh
Program Contoh_awal;
Begin
Writeln(‘Saya Pascal’);
End.
Judul program sifatnya sebagai dokumentasi saja, tidak berkaitan dengan proses
program.
1.5 Bagian Deklarasi
Bagian deklarasi sering juga kamus program. Bagian deklarasi digunakan bila di dalam
program menggunakan pengenal (identifier). Pengenal dapat berupa label, tipe, variabel,
prosedur, atau fungsi. Kalau suatu program menggunakan pengenal, Pascal menuntut
supaya pengenal tersebut dikenalkan dahulu sebelum digunakan, yaitu dideklarasikan
atau dibuat kamusnya dulu pada bagian deklarasi.
a. Deklarasi konstanta
Bila ingin menggunakan pengenal yang berisi nilai-nilai konstanta (tetap),
maka harus didefinisikan terlebih dahulu pada bagian ini. Definisi konstanta
diawali dengan kata cadangan Const diikuti oleh kumpulan pengenal yang
diberi suatu nilai konstanta.
Contoh
Program Contoh_Konstanta;
Const
Potongan=0.2;
Gaji=1000000;
Nama_PT=’PT Maju’;
Begin
Writeln(‘Gaji =’,Gaji);
Writeln(‘Potongan=’,Potongan);
Writeln(‘Nama =’,Nama_PT);
End.
Bila program dijalankan akan menghasilkan:
Gaji = 1000000
Potongan = 2.00000000E-01
Nama = PT Maju
Turbo Pascal mempunyai beberapa konstanta yang tidak perlu didefinisikan dapat
dipergunakan langsung, diantaranya yaitu:
False dengan tipe Boolean, bernilai logika salah
True dengan tipe Boolean, bernilai logika benar
MaxInt dengan tipe numerik integer, bernilai 32767
MaxLongInt dengan tipe numerik integer, bernilai 2147483647
Contoh
Program Contoh_Konstanta_Terdefinisi;
Begin
End.
Const a=8;
Const c='8';
Const s='konstanta';
Const Is=sizeof(integer);
Const b=length('konstanta');
Const z=ord(#64);
const a=integer:=10;
const a(integer):=10;
const integer(a):=10;
const x.1=2.7182818;
P=5;
L=4;
Var
Luas:integer;
Begin
Luas:=P*l;
Writeln(‘Panjang=’;p);
Writeln(‘Lebar =’;l);
Writeln(‘Luas =’;Luas);
End.
Panjang=5
Lebar =4
Luas =20
Pada contoh di atas terdapat 2 konstanta dan 1 variabel, yaitu Luas dengan tipenya
datanya integer.
c. Deklarasi Prosedur
Prosedur merupakan bagaian yang terpisah dari program dan dapat diaktifkan di
manapun di dalam program. Prosedur dapat berupa prosedur standar (sudah
disediakan oleh Pascal) maupun prosedur yang akan dibuat sendiri. Prosedur dibuat
sendiri bilamana program akan dibagi-bagi menjadi beberapa modul-modul. Prosedur
dibuat di dalam program dengan cara mendeklarasikannya di bagian deklarasi
prosedur. Kata cangan Procedure digunakan sebagai judul dari bagian deklarasi
prosedur, diikuti oleh pengenal yang merupakan nama prosedurnya dan secara
opsional dapat diikuti lagi oleh kumpulan parameter yang diakhiri dengan titik koma.
Contoh
Program prosedur;
HASIL:=X+Y;
END;
VAR
Z:INTEGER;
{program utama}
BEGIN
HITUNG(2,3,Z);
WRITELN(‘2 + 3 = ‘,Z);
END.
Bila program dijalankan akan menghasilkan:
2+3=5
2. Elemen-Elemen Program Pascal
Untuk mempelajari suatu bahasa komputer guna dapat membuat program dengan benar dan
dapat mengembangkannya, langkah pertama yang harus kita ketahui terlebih dahulu adalah
mengenal struktur dari program yang akan dibuat dengan bahasa tersebut. Selanjutnya
mengetahui elemen-elemen yang membentuk program tersebut.
Elemen-elemen program Pascal sebagai berikut.
1. Simbol-simbol dasar
2. Kata-kata cadangan
3. Pengenal didefinisikan oleh pemakai
4. Data
5. Karakter kontrol
6. Tanda Operasi
7. Komentar Program
8. Pernyataan
9. Prosedur
10. Fungsi
Program Pascal dapat dibentuk dari simbol-simbol yang terdiri dari huruf-huruf, angka-
angka dan simbol-simbol khusus.
1. Huruf
Huruf yang digunakan adalah huruf A sampai dengan Z, a sampai dengan z dan garis
bawah _ (garis bawah). Huruf besar dan huruf kecil dianggap sama, tidak dibedakan.
2. Angka
Angka yang digunakan adalah angka 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Simbol khusus
Simbol khusus yang dapat digunbakan adalah:+ - * / = ^ ()[]{}.,:;’#$ <= >= :=
.. (* *) (. .)
Kata cadangan adalah kata-kata yang sudah didefiniskan oleh Pascal yang mempunyai
maksud tertentu. Kata-kata cadangan tidak boleh didefinisikan ulang oleh pemakai,
sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai pengenal.
Contoh kata cadangan:
Nama yang dipergunakan di dalam program Pascal disebut dengan pengenal. Pemakai
dapat mendefinisikan sendiri suatu nama sebagai pengenal untuk tipe, pengenal
konstanta, pengenal variabel, pengenal prosedur, pengenal fungsi, pengenal unit,
pengenal program dan pengenal record.
Pengenal yang didefinsikan sendiri bebas, tetapi harus mengikuti ketentuan sebagai
berikut.
1. Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.
Huruf besar dan huruf kecil dianggap sama.
2. Tidak boleh mengandung spasi kosong.
3. Tidak boleh mengandung simbol-simbol khusus, kecuali garis bawah.
Pengenal Keterangan
NamaSiswa Benar
No_Induk Benar
P3K Benar
1X Salah, karakter pertama harus huruf
Kalau kita menggunakan pengenal variabel di dalam program, maka variabel tersebut
harus kita deklarasikan terlebih dahulu. Pada waktu kita mendeklarasikan suatu variabel,
maka kita harus menentukan tipe dari datanya. Tipe data data ini menunjukkan suatu nilai
yang dapat digunakan oleh variabel bersangkutan.
Data numerik integer merupakan nilai bilangan bulat baik dalam bentuk desimal
maupun hexadesimal. Nilai integer hexadesimal diawali dengan tanda dollar ($).
Turbo Pascal menyediakan 5 macam tipe data integer yang masing-masing
mempunyai jangkauan nilai yang berbeda seperti di bawah
ini.
Tipe Ukuran Memori Jangkauan Nilai
Byte 1 byte 0..255
ShortInt 1 byte -128..127
Integer 2 byte -32768..32767
Word 2 byte 0..65535
LongInt 4 byte -2147483648..2147483647
Contoh:
Misalnya kita akan menggunakan suatu pengenal variabel yang bernama Jumlah dan
nilai akan dikandungnya tidak lebih dari 255, maka dapat digunakan tipe data byte.
Oleh karena itu digunakan suatu variabel, maka pengenal variabel ini harus
dideklarasikan terlebih dahulu, sebagai berikut.
Var
Jumlah:byte;
Begin
Jumlah:=200;
Writeln(‘Nilai Jumlah=’,Jumlah);
End.
Nilai konstanta numeril real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38 dengan
mantisa yang signifikan sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai
konstanta numeril real menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh
Milsanya kita akan membuat pengenal variabel yang bernama Luas dan akan bernilai
desimal atau ada pecahannya. Seperti Luas segi tiga atau ada proses matemaika
yang benilai bilangan real.
Contoh
Program Luas_Segi_Tiga;
Var
Luas:real;
Alas,tinggi:byte;
Begin
Alas:=5;
Tinggi:=10;
Luas:=0.5*Alas*Tinggi;
Writeln(‘Alas =’,Alas);
Writeln(‘Tinggi=’,Tinggi);
Writeln(‘Luas =,’Luas);
End.
Bila program dijalankan akan menghasilkan
Alas =5
Tinggi=10 Luas
=2.5E+1
Var Karakter:char;
Begin Karakter:=’A’;
Var
Tanggal:string[10];
Hari :string[6];
Pasaran:string[6];
Begin
Tanggal:=’26-12-2005’;
Hari :=’Senin’;
Pasaran:=’Pahing’;
End.
Assignment operator adalah operator pengerjaan, operator ini menggunakan simbol titik
dua diikuti oleh tanda sama dengan (:=).
Contoh
Luas:=panjang*lebar;
Kota:=’Kuningan’;
Binary operator adalah tanda operasi biner, karena operator ini dignakan untuk
mengoperasikan dua buah operand. Operand dapat berbentuk konstanta ataupun
variabel. Operator ini digunakan untuk operasi aritmamtika yang berhubungan dengan
nilai tipe data integer dan real.
Begin
Writeln(15*5);
Writeln(23/3);
End.
Operator DIV digunakan untuk pembagian dengan hasil yang dibulatkan ke bawah atau
menghilangkan angka pecahannya.
Bitwise operator digunakan untuk operasi bit per bit pada nilai binari (biner).
Acuan bilangan desimal ke bilangan biner sebagai berikut.
desimal binner
0=0 0
1=20 1
2=21 10
4=22 100
8=23 1000
16=24 10000
32=25 100000
dst… dst…
Contoh
desimal binner
25= 16 10000
8 1000
1 1
10001
1. Operator NOT
Operator Not digunakan untuk pembalikan bitwise, yaitu nilai bit 1 menjadi bit 0 dan
sebaliknya nilai bit 0 menjadi bit 1.
Contoh
End.
-1 -
6-
19
16
2. Operator And
Operator And digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan
benar bila keduanya benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah diberi
simbol 0, maka hubungan operator And tampak pada tabel berikut.
Tabel Hubungan operator And
A B A And B
1 1 1
1 0 0
0 1 0
0 0 0
Contoh
Begin
End.
Operator And bekerja dengan membandingkan bit demi bit dari elemen-elemen
yang dibandingkan, sebagai berikut.
3. Operator Or
Operator Or digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan benar
bila salah satu atau keduanya benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika salah
diberi simbol 0, maka hubungan operator Or tampak pada tabel berikut.
Tabel Hubungan operator Or
A B A Or B
1 1 1
1 0 1
0 1 1
0 0 0
Contoh
Begin
Writeln(12 Or 23);
End.
31
4. Operator Xor
Operator Xor digunakan untuk membandingkan dua buah elemen, hasilnya akan
benar bila salah satunya saja yang benar. Bila logika benar diberi simbol 1 dan logika
salah diberi simbol 0, maka hubungan operator Xor tampak pada tabel berikut.
Tabel Hubungan operator Xor
A B A Or B
1 1 0
1 0 1
0 1 1
0 0 0
Contoh
Begin
End.
27
Ungkapan 12 XOR 23 bernilai 27 didapat dari:
5. Operator Shl
Operator Shl digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kiri dengan nilai bit 0 atau
menambah jumlah nol (0) ke kanan.
Contoh
Begin
End.
6. Operator Shr
Operator Shr digunakan untuk menggeser sejumlah bit ke kanan dengan nilai bit 0
atau membuang angka paling kanan.
Contoh
Begin
End.
= sama dengan
<> tidak sama dengan
Cara yang paling banyak digunakan untuk memasukkan data dalah dengan cara
mengetikannya lewat papan ketik. Turbo Pascal menyediakan prosedur untuk maksud
tersebut, yaitu prosedur standar Read dan Readln. Prosedur standar Read dan Readln
mempunyai aturan tertentu untuk beberapa tipe pengenal variabel. Tiap-tiap data yang
dimasukkan harus sesuai dengan tipe variabelnya.
Tipe variabel dan data yang diizinkan.
Program Masuk;
Var
A,B : Integer;
C : Real;
D : String[10];
E: Char;
Begin
Write(‘Data A=’);Readln(A);
Write(‘Data B=’);Readln(B);
Write(‘Data C=’);Readln(C);
Write(‘Data D=’);Readln(D);
Write(‘Data E=’);Readln(E);
Writeln(‘Data A=’,A);
Writeln(‘Data B=’,B);
Writeln(‘Data C=’,C);
Writeln(‘Data D=’,D);
Writeln(‘Data E=’,E);
End.
Bila program dijalankan, pertama kali menunggu memasukkan data mulai dari data A
sampai dengan E. Setelah semua diisi, maka akan menampilkan data yang dimasukkan
tadi. Prosedur Readln untuk memasukkan data perbaris, artinya setelah mengetikkan
data harus diakhiri dengan menekan ENTER, maka akan ganti baris.
3.2 Menampilkan Hasil
Untuk menampilkan hasil dengan bahasa Pascal digunakan prosedur standar Write dan
Writeln. Perbedaannya adalah, prosedur Write menampilkan hasil tanpa ganti baris dan
tampilan berikutnya akan disambung dalam baris yang sama. Sedangkan proseur standar
Writeln digunakan untuk menampilkan tampilan perbaris, akan ganti baris untuk tampilan
berikutnya.
Contoh:
Program Tampil;
Var
Nama:string[10];
Begin
Nama:=’Nina’;
Write(‘Nama : ‘);
Write(Nama);
Writeln;
Writeln(Nama: ’);
Writeln(Nama);
End.
Nama:
efek dari writeln
Nina ----------
4. Perulangan
Pengulangan (loop) merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program
aplikasi. Di dalam bahasa Pascal, dikenal tiga macam perulangan, yaitu dengan
menggunakan pernyataan For, While-Do, dan Repeat…Until.
4.1 Struktur Perulangan For
Perulangan dengan pernyataan For digunakan untuk mengulang pernyataan atau satu
blok pernyataan berulang kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan dengan pernyataan
For dapat berbentuk perulangan positif, perulangan negatif dan perulangan tersarang.
1. Perulangan positif.
Perulangan positif adalah perulangan dengan penghitung dari kecil ke besar atau
pertambahan positif. Perulangan positif dapat dibentuk dengan menggunakan
pernyataan For-To-Do, dengan bentuk umum:
For variabel-kontrol:=nilai awal To nilai akhir Do pernyataan Variabel kontrol, nilai
Contoh
Var I:Integer;
Begin
Pascal
Pascal
Pascal
Pascal
Pascal
Penjelasan:
Apabila pernyataan diulang lebih dari satu pernyataan maka seteleh DO harus
memakai Begin kemudian beberapa pernyataan yang akan diulang dan diakhiri
dengan End;.
Contoh:
Var I:Integer;
Begin
For I:= 1 to 2 Do
Begin
Write(‘Pascal’);
Writeln(‘Turbo’);
End;
End.
2. Perulangan negatif
Perulangan negatif adalah perulangan dengan penghitung dari besar ke kecil atau
pertambahan negatif. Perulangan negatif dapat dibentuk dengan menggunakan
pernyataan For-DownTo-Do, dengan bentuk umum:
For variabel-kontrol:=nilai awal DownTo nilai akhir Do penyataan Contoh:
Var I:integer;
Begin
Writeln(I);
End;
End.
Bila program dijalankan maka akan menghasilkan:
5
4
3
2
1
3. Perulangan tersarang
Begin
For I:=1 to 5 Do
Begin
For j:=1 to 3 Do
Begin
Write(I:8,J:3);
End;
Writeln;
End;
End.
1 1 1 2 13
2 1 2 2 23
3 1 3 2 33
4 1 4 2 43
5 1 5 2 53
Contoh
Var
I:Integer;
Begin
I:=0;
While I<5 Do
Begin
Writeln(I);
I:=I+1;
End;
End.
1
2
3
4
Penjelasan:
Perulangan dari while akan terus menerus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam
hal ini kondisinya adalah I dan bila nilai I kurang dari 5, berarti kondisi di dalam While
masih terpenuhi dan perulangan akan selesai setelah nilai I lebih besar atau sama dengan
5.
5. Penyeleksian Kondisi
Hampir setiap program yang kompleks mengandung suatu penyeleksian kondisi. Dengan
menyeleksi suatu kondisi, program dapat menentukan tindakan apa yang harus
dikerjakan, bergantung dari hasil kondisi yang diseleksi tersebut. Untuk menyeleksi suatu
kondisi, di dalam bahasa Pascal dapat dipergunakan pernyataan IF dan CASE.
5.1 Pernyataan IF
Struktur pernyataan IF dapat berupa If—Then atau If—Then—Else dengan bentuk umum:
If ungkapan Then pernyataan
Ungkapan adalah kondisi yang akan diseleksi oleh pernyataan If. Bila kondisi yang
diseleksi terpernuhi, maka pernyataan yang mengikuti Then akan diproses. Sebaliknya,
bila kondisi tidak terpenuhi, maka yang akan diproses adalah pernyataan berikutnya.
Contoh:
Var
Nilai:ral;
Ket : string[11];
Begin
Ket:’Tidak Lulus’;
Readln(Nilai);
{Penyeleksian kondisi}
Writeln(Ket);
End.
pernyataan1;
Else
pernyataan2;
Contoh:
Var
Nilai:Real;
Begin
Readln(Nilai);
If Nilai>60 Then
Writeln(‘Lulus’);
Else
Writeln(‘Tidak Lulus’);
End.
Contoh Soal
1. Perulangan
Var
I:Integer;
Begin
For I:= 1 to 2 Do
Begin
Write(‘Pascal’);
Writeln(‘Turbo’);
End;
End.
2. Percabangan
Var
Nilai:Real;
Begin
Readln(Nilai);
If Nilai>60 Then
Writeln(‘Lulus’);
Else
Writeln(‘Tidak Lulus’);
End.
Bila program dijalankan akan menghasilkan:
Nilai Ujian =75
Lulus
Nilai Ujian = 60
Tidak Lulus
Soal Latihan
SOAL-SOAL DEKLARASI
1. Manakah yang mendeklarasikan tipe enumerasi dengan tepat?
a. Type a=integer;
b. Type a=1..300;
c. Type a=(baik, jelek, buruk);
d. Type a=[baik, jelek, buruk];
e. Type a=baik, jelek, buruk;
2. Tipe di bawah ini mana yang tidak dapat melakukan operasi aritmatika?
a. integer
b. byte
c. real
d. boolean
e. word
Begin I:=2;
Case I of
1,3,5,7,9:writeln(‘Ganjil’);
2:writeln(‘Prima genap’);
0..10:writeln(‘Normal’);
end;
a. Prima genap
b. Normal
c. Prima genap
Normal
d. Normal
Prima genap
e. Prima genap
Tidak normal
var I,j,k:integer;
L:byte;
begin
i:=3;
j:=4;
k:=32;
L:=0;
{If – 1 }
if i + j and k =0 then
writeln(‘Betul’)
else
writeln(‘Salah);
{If – 2 }
else
writeln(‘Salah);
{If – 3}
writeln(‘Betul’)
else
writeln(‘Salah’);
end.
Program diatas berisi tiga perintah if then else yang saling tidak berkaitan, masing-
masing IF diberi nama IF – 1, IF – 2, IF – 3.
const
var i, j : byte;
begin
for i:= 1 to 3 do
begin
write(Data[i,j]):
writeln;
end;
end.
’8’’4’’4’
e. 124
124
248
15. Perhatikan program dibawah ini :
var setchar:data;
s:string;
i:integer;
begin
setchar:=[];
readln(s);
begin
begin
setchar:=setchar+[s[i]];
write(s[i]);
end;
end;
writeln;
end.
Output dari program di atas jika input 'To be or Not To be that is the question' adalah
a. ‘To berNthaisqun.'
b. ‘To berNhaisqu`
c. ‘to@bernhaisquN'
d. ‘T N.'
e. ‘OBERTHAISQUN’
16. Gunakan program berikut untuk menjawab pertanyaan :
var setint:data;
i:integer;
begin
setint:=[1];
setint:=setint+[3];
setint:=[5];
for i:=1 to 5 do
begin
end;
end.
Joni, petugas statistik yang baru saja belajar Pascal. Mencoba membuat
program perata-rata sebagai berikut.
Jumlah:Integer;
RataRata:Integer;
I:Integer;
begin
for I:=1 to 5 do
begin
Write('Amatan ke-',I,' : ');
Readln(Amatan[I]);
end;
Jumlah:=0;
For I:=1 to 5 do
begin
Jumlah:=Jumlah+Amatan[I];
RataRata:=Jumlah/5;
end;
Writeln('Jumlah = ',Jumlah);
Writeln('Rata-rata = ',RataRata); Readln;
end.
DAFTAR PUSTAKA