“TUGAS INDIVIDU”
OLEH :
(1707522129)
(12)
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
APA ITU MERGER
Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan
yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.640).
KELEMAHAN MERGER
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Adapun kelemahan merger yang lainnya yaitu:
1. Proses integrasi yang tidak mudah
2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat
3. Biaya konsultan yang mahal
4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi
5. Biaya koordinasi yang mahal
6. Seringkali menurunkan moral organisasi
7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan
8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.
MANFAAN MERGER
Pengertian aliansi dalam hubungan internasional adalah kerjasama antara organisasi atau
kelompok tertentu dalam ruang lingkup internasional (antar negara), baik dalam bidang politik
ataupun bisnis dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya pihak-pihak yang melakukan
aliansi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan sebelum melakukan
aliansi.
Dalam bisnis, aliansi diartikan persekutuan antara dua perusahaan atau lebih. Strategi
aliansi adalah suatu kegiatan dimana pihak yang berkepentingan memiliki suatu interest di
masa yang akan datang, maka dengan menyumbangkan sumber daya dan keunggulan
kompetitif yang dimiliki pada hal baru akan menghasilkan suatu nilai baru. Menurut Czinkota,
Ronkainen, dan Moffet mengatakan bahwa aliansi merupakan hubungan partnership baik
formal maupun informal antara dua perusahaa atau lebih untuk tujuan bisnis.
Aliansi internasional adalah perjanjian kerja sama antara dua atau lebih perusahaan
dari latar belakang nasional yang berbeda, yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi
semua mitra. Pentingnya strategi aliansi telah meningkat dalam perjalanan globalisasi.
Aliansi lintas batas ekuitas serta non-ekuitas menimbulkan tantangan khusus bagi
manajemen sumber daya manusia internasional. Seringkali, ini penting untuk keberhasilan
operasi internasional. Sebagaimana dicatat oleh Schuler dan Tarique, 'Beberapa masalah
SDM yang sangat penting bagi keberhasilan aliansi internasional berbasis ekuitas juga dapat
meningkat dalam aliansi non-ekuitas, tetapi mereka sering kurang penting bagi keberhasilan
sekutu'. Oleh karena itu, perbedaan SDM dalam ekuitas dan aliansi non-ekuitas seharusnya
terletak pada perbedaan sejauh mana langkah-langkah SDM spesifik digunakan. Namun,
harus dinyatakan bahwa ada defisit penelitian sehubungan dengan SDM dalam aliansi lintas
batas non-ekuitas dan berada di luar cakupan bab ini untuk membahas implikasi dari semua
mode masuk asing secara rinci.
Kemitraan antara KLM dan Northwest dimulai pada tahun 1991. Dua alasan mengapa
KLM dan Northwest memilih patungan tanpa menciptakan perusahaan baru (Wahyuni, 2003:
171-2). Perama, untuk memaksimalkan jaringan dan memberikan pilihan jalur penerbangan
yang paling efisien kepada para pelanggan. Kedua, peraturan industri penerbangan tidak
mendorong kedua perusahaan ini untuk membentukan patungan murni dengan badan hukum
baru.
Dari sisi KLM,alasan aliansi adalah mencari cara untuk memperluas jaringannya dan
dapat bertahan dalam persaingan global.
Fase Operasional
Pengendalian
Spill-over of control
Konflik
Komunikasi
Keuntungan dibagi merata, operasi pun melonjak dua kali lipat sejak 1989, dan
menawarkan 32 penerbangan setiap hari yang melayani 32 kota.
Aliansi antara KLM dan Northwest menunjukkan contoh yang menarik mengenai cara
perusahaan mengelola secara kritis hubungan kerja sama mereka dan mengatasi masalah-
masalah persaingan yang muncul diantara mereka.
Fase Formasi
Fase Operasi
Fase Evaluasi
Kedua perusahaan penerbangan memandang posotif terhadap aliansi ini, sangat optimis.
Kedua belah pihak menyadari betapa penting aliansi ini untuk bisnis mereka yang memberikan
pendapatan 100% di pasar Trans-Atlantik.
Dengan aliansi yang dilakukan oleh KLM dengan NORTHWEST menyebabkan kedua
perusahaan semakin besar dan dan menyebabkan ke dua perusahaan membutuhkan sumber
daya yang lebih banyak, salah satunya adalah sumber daya manusia. Pembentukan proyek-
proyek baru yang dilakukan oleh kedua perusahaan juga membutuhkan sumber daya tambahan.