Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN SDM INTERNASIONAL

“TUGAS INDIVIDU”

OLEH :

NI KADEK RAHAYU YULIANTI

(1707522129)

(12)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REGULER DENPASAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2019
 APA ITU MERGER

Merger adalah suatu keputusan untuk mengkombinasikan/menggabungkan dua atau


lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Merger adalah penggabungan dua perusahaan
menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan
liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki
paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang
sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey,Myers,
& Marcus, 1999, p.598).

Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan
yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya.
Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli.
Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan
Sudomo, 2001, p.640).
 KELEMAHAN MERGER
Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada persetujuan
dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk mendapatkan
persetujuan tersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.642)
Adapun kelemahan merger yang lainnya yaitu:
1. Proses integrasi yang tidak mudah
2. Kesulitan menentukan nilai perusahaan target secara akurat
3. Biaya konsultan yang mahal
4. Meningkatnya kompleksitas birokrasi
5. Biaya koordinasi yang mahal
6. Seringkali menurunkan moral organisasi
7. Tidak menjamin peningkatan nilai perusahaan
8. Tidak menjamin peningkatan kemakmuran pemegang saham.

 MANFAAN MERGER

Perusahaan yang melakukan merger perusahaan lain


mempunyai berbagai tujuan yang memberikan manfaat kepada perusahaan
tersebut.
1. adanya merger akan dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan. Peningkatan pendapatan perusahaan dikarenakan perusahaan
melakukan pemasaran yang baik, strategi yang lebih dan terfokus, serta
penguasaan pasar. Pada sisi lain, pendapatan perusahaan menjadi
terdiversifikasi karena perusahaan melakukan penggabungan usaha
2. salah satu alasan utama mengapa perusahaan mau melakukan merger
karena perusahaan akan mengalami efisiensi dalam biaya operasi
dibandingkan dengan dua perusahaan yang terpisah. Salah satu contoh
penurunan biaya dapat dilakukan dengan melakukan pemasaran secara
bersama untuk produk berbeda dibandingkan dengan dua perusahaan
terpisah. Operasi perusahaan dapat diefisienkan, terutama dalam bidang
sumber daya manusia yang menangani kepegawaian. Pembayaran gaji dapat
dilakukan dengan satu divisi yang menggunakan teknologi lebih baik.
Pengiklanan perusahaan dapat dilakukan sekaligus dibandingkan dengan dua
perusahaan yang sendiri-sendiri. Biaya iklan lebih murah karena biaya
iklan hanya satu dengan adanya merger. Cara ini efektif dan sangat
menguntungkan perusahaan.
3. Penggabungan dua perusahaan juga memberikan keuntungan terhadap jaringan
perusahaan yang semakin besar bila dibandingkan dengan sendiri-sendiri.
Dalam kasus ini akan timbul biaya produksi yang mengalami penurunan dan
kuantitas produksi akan mengalami peningkatan sehingga pendapatan
perusahaan mengalami peningkatan. Dengan adanya efisiensi yang
dilakukan, maka laba perusahaan akan meningkat sehingga harga saham akan
mengalami peningkatan.
4. kapitalisasi pasar perusahaan mengalami peningkatan bila
perusahaan melakukan merger. Bila perusahaan berdiri sendiri, maka
kapitalisasinya tidak mengalami peningkatan secara cepat dikarenakan
pertumbuhan laba yang kecil. Tetapi, dengan merger perusahaan, maka
kapitalisasi saham perusahaan lebih besar dikarenakan adanya harapan
investor terhadap perusahaan yang akan mengalami peningkatan pendapatan
sesuai dengan tujuan merger tersebut.
5. adanya merger akan memberi peningkatan kualitas sumber daya
manusia di perusahaan merger. Pegawai yang baik akan bekerja dan
mentransfer pengetahuan kepada pegawai yang belum memahami. Artinya,
antarpegawai akan saling memberi pengetahuan untuk meningkatkan kemajuan
perusahaan. Diskusi antarpegawai akan terjadi karena mereka saling
bertukar informasi untuk meningkatkan pengetahuan yang dimiliki.
6. adanya merger bagi dua perusahaan akan memperbaiki posisi
keuangan perusahaan serta kualitas neraca perusahaan. Semakin baiknya
posisi dan kualitas neraca perusahaan, membuat perusahaan semakin
mempunyai bargaining di pasar, baik dalam rangka memasarkan produk
perusahaan maupun mendapatkan bahan baku. Kualitas neraca perusahaan
juga memberikan citra yang baik kepada investor dan akhirnya
meningkatkan nilai saham perusahaan di bursa. Bagi bank yang mempunyai
pinjaman di perusahaan tersebut semakin yakin dananya akan kembali
sehingga perusahaan dapat meningkatkan kreditnya dengan kualitas neraca
tersebut.
7. keuntungan pajak merupakan salah satu tindakan merger. Bila
perusahaan melakukan merger atau akuisisi, maka perusahaan dapat
memperoleh keuntungan pajak dengan adanya kerugian operasi dari
perusahaan yang diakuisisi. Laba bersih yang besar pada perusahaan yang
mengakuisisi mengakibatkan perusahaan membayar pajak yang tinggi, tetapi
dengan masuknya perusahaan yang rugi mengakibatkan pajak yang dibayarkan
berkurang. Keuntungan pajak juga dapat diperoleh dengan cara
meningkatkan kapasitas utang perusahaan yang belum terpenuhi. Perusahaan
menggunakan seluruh utangnya sehingga pajak yang dibayarkan mengalami
penurunan.
8. adanya merger akan memberi kualitas keputusan yang diambil
menjadi lebih berkualitas. Pengambil keputusan perusahaan merger akan
diperoleh dari pegawai yang berkualitas karena pegawai yang tinggal di
perusahaan merger adalah mereka yang mempunyai kualitas. Akibatnya,
pegawai yang mengambil keputusan akan selalu mempertimbangkan
keputusannya untuk kepentingan perusahaan dan umum, serta tidak
melanggar peraturan yang ada.

 BAGAIMANA HR DI PERUSAHAAN MERGER


Penggabungan perseroan tersebut menyebabkan struktur dari perseroan tersebut bersatu
baik itu organ perusahaan (RUPS, direksi, komisaris), dan juga pekerja dalam sebuah
perseroan yang menerima penggabungan. 135 Dapat dianalisis bahwa tindakan penggabungan
tersebut berdampak pada pekerja sebab dengan bersatunya perseroan misalnya perseroan A
bergabungan dengan perseroan B dan perseroan A bubar oleh karena hukum sehingga pekerja
dari perseroan A juga akan turut bergabung dengan perseroan B. Pasal 11 jo. Pasal 20
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1998 tentang Penggabungan, Peleburan, dan
Pengambilalihan mengatur bahwa perseroan terbatas yang melakukan penggabungan bahwa
dalam setiap rancangan penggabungan (perjanjian penggabungan) harus membuat penegasan
dari perseroan terbatas yang akan menerima penggabungan, mengenai penerimaan peralihan
segala hak dan kewajiban dari perseroan yang akan menggabungkan diri, termasuk penegasan
apakah akan menerima pekerja untuk bekerja kembali pada perseroan hasil penggabungan
atau tidak melanjutkan hubungan kerja (pemutusan hubungan kerja). Sehingga dari hal
tersebut dapat dianalisis terdapat dua dampak dari bergabungnya perseroan tersbut terhadap
pekerja yaitu dampak positif yaitu berupa pekerja dipekerjakan kembali pada perseroan hasil
penggabungan dan dampak negatif berupa pemutusan hubungan kerja.

 APA ITU ALIANSI INTERNASIONAL


Pengertian Aliansi adalah penggabungan antara dua atau lebih kelompok menjadi satu
dengan tujuan agar dapat mencapai tujuan masing-masing dengan lebih baik karena adanya
kerjasama yang saling menguntungkan. Aliansi dapat juga diartikan sebagai persekutuan yang
dilakukan oleh perseorangan, kelompok atau organisasi, yang mempunyai sumberdaya (sarana,
prasarana, dana, keahlian, akses, pengaruh, informasi) dan bersedia untuk terlibat aktif atau
berperan dalam menjalankan fungsi dan tugas tertentu.

Pengertian aliansi dalam hubungan internasional adalah kerjasama antara organisasi atau
kelompok tertentu dalam ruang lingkup internasional (antar negara), baik dalam bidang politik
ataupun bisnis dalam rentang waktu tertentu. Pada umumnya pihak-pihak yang melakukan
aliansi akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan sebelum melakukan
aliansi.

Dalam bisnis, aliansi diartikan persekutuan antara dua perusahaan atau lebih. Strategi
aliansi adalah suatu kegiatan dimana pihak yang berkepentingan memiliki suatu interest di
masa yang akan datang, maka dengan menyumbangkan sumber daya dan keunggulan
kompetitif yang dimiliki pada hal baru akan menghasilkan suatu nilai baru. Menurut Czinkota,
Ronkainen, dan Moffet mengatakan bahwa aliansi merupakan hubungan partnership baik
formal maupun informal antara dua perusahaa atau lebih untuk tujuan bisnis.

Aliansi internasional adalah perjanjian kerja sama antara dua atau lebih perusahaan
dari latar belakang nasional yang berbeda, yang dimaksudkan untuk memberi manfaat bagi
semua mitra. Pentingnya strategi aliansi telah meningkat dalam perjalanan globalisasi.

 Aliansi internasional non-ekuitas ‘adalah kendaraan investasi di mana keuntungan


dan tanggung jawab lainnya diberikan kepada masing-masing pihak sesuai dengan
kontrak. Setiap pihak bekerja sama sebagai badan hukum yang terpisah dan
menanggung kewajibannya sendiri ’. Contohnya termasuk aliansi teknologi
internasional atau aliansi penelitian dan pengembangan strategis serta perjanjian kerja
sama di berbagai bidang fungsional seperti pemasaran atau produksi.
 Mode ekuitas melibatkan ‘pembelian saham perusahaan asing oleh investor asing di
suatu negara selain miliknya sendiri'. Ini termasuk pendirian anak perusahaan
sebagaimana disebutkan dalam Bab 3, baik melalui investasi atau akuisisi Greenfield,
serta melalui usaha patungan atau merger. Yang terakhir ini biasanya melibatkan
strategi kolaboratif jangka panjang, yang membutuhkan dukungan praktik SDM yang
tepat. Mereka mewakili aliansi berbasis lintas batas yang khas.

Aliansi lintas batas ekuitas serta non-ekuitas menimbulkan tantangan khusus bagi
manajemen sumber daya manusia internasional. Seringkali, ini penting untuk keberhasilan
operasi internasional. Sebagaimana dicatat oleh Schuler dan Tarique, 'Beberapa masalah
SDM yang sangat penting bagi keberhasilan aliansi internasional berbasis ekuitas juga dapat
meningkat dalam aliansi non-ekuitas, tetapi mereka sering kurang penting bagi keberhasilan
sekutu'. Oleh karena itu, perbedaan SDM dalam ekuitas dan aliansi non-ekuitas seharusnya
terletak pada perbedaan sejauh mana langkah-langkah SDM spesifik digunakan. Namun,
harus dinyatakan bahwa ada defisit penelitian sehubungan dengan SDM dalam aliansi lintas
batas non-ekuitas dan berada di luar cakupan bab ini untuk membahas implikasi dari semua
mode masuk asing secara rinci.

 MANFAAT ALIANSI INTERNASIONAL


Manfaat dari aliansi internasional adalah dimana perusahaan dapat memperluas akses
pasar, dan memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar korporasi
dapat berjalan lancar. Selain itu aliansi juga dapat mengurangi biaya melalui skala ekonomi
atau pengingkatan pengetahuan. Meningkatkan akses pada teknologi baru dan melakukan
perbaikan posisi terhadap pesaing memasuki pasar baru. Mengurangi waktu siklus produk dan
Memperbaiki usaha-usaha riset serta pengembangan.

 HAMBATAN ALIANSI INTERNASIONAL


Hambatan aliansi (biasanya karena kesalahan manajemen) yang sering terjadi :
1. Asset / milik perusahaan digunakan perusahaan rekan untuk kepentingan
perusahaannya sendiri, karena perusahaan tidak menjaga dengan baik.
2. Ada pihak yang tiak mau tahu tentang masalah operasi padahal efektivitas operasi
kegiatan aliansi tergantung pada manajer operasional, yang lebih parah jika CEO tidak
mengetahui bagaimana proses operasional dari suatu aliansi.
3. Sulit menemukan rekan usaha yang paling sesuai dan dapat dipercaya.

 CONTOH PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN ALIANSI INTERNASIONAL

ALIANSI ANTARA KLM DAN NORTHWEST

Sejarah mencatat, aliansi KLM dan Northwest merupakan aliansi maskapai


penerbangan yang pertama didunia yang amat terintegrasi, saling menguntungkan, namun tetap
beroperasi sebagai perusahaan yang terpisah. Kemitraan antara kedua maskapai penerbangan
ini dimulai pada tahun 1989 ketika KLM mengakusisi 19,3% saham Northwest.

Kemitraan antara KLM dan Northwest dimulai pada tahun 1991. Dua alasan mengapa
KLM dan Northwest memilih patungan tanpa menciptakan perusahaan baru (Wahyuni, 2003:
171-2). Perama, untuk memaksimalkan jaringan dan memberikan pilihan jalur penerbangan
yang paling efisien kepada para pelanggan. Kedua, peraturan industri penerbangan tidak
mendorong kedua perusahaan ini untuk membentukan patungan murni dengan badan hukum
baru.

Dari sisi KLM,alasan aliansi adalah mencari cara untuk memperluas jaringannya dan
dapat bertahan dalam persaingan global.

Northwest adalah perusahaan penerbangan dari Amerika Utara yang memulai


operasinya pada tahun 1926. Perusahaan ini memiliki 48.708 karyawan, memiliki 40 tujuan
internasional dengan armada 428 pesawat dan mengangkut 54,7 juta penumpang pada tahun
2001. Perusahaan AS tertua ini merupakan maskapai penerbangan terbesar keempat didunia.
Ada 3 alasan yang mendasari keputusan manajemen KLM. Pertama dilihat dari cakupan
bisnis,Northwest memiliki kombinasi yang kuat dalam penumpang dan kargo, yang juga
merupakan bisnis inti KLM. Kedua, mengingat potensi pasar pasifik, sangat penting bagi KLM
untuk mengombinasikan pasar di AS, Eropa dan Pasifik. Ketiga, pada waktu itu Northwest
merupakan maskapi internasional Amerika yang memiliki pengalaman yang cukup
dibandingkan maskapai Amerika yang lain seperti Delta dan United Airlines.

Fase Operasional

Untuk mengelola dan mengkoordinasi aktivitas aliansi ini, kedua maskapai


penerbangan sepakat mendirikan Alliance Steering committee dan sejumlah tim keja, yang
terdiri dari subbisnis penumpang,keuangan, operasi dan kargo secara teratur mengadakan
pertenuan setiap 3 bulan di Amsterdam atau Minneapolis.

Kontribusi Mitra Bisnis

Adanya perbedaan kontribusi kapasitas tidak menyebabkan perbedaan konflik karena


mereka secara bersama memutuskan jadwal penerbangan.

Pengendalian

Settlement control aliansi ini dapat dibagi ke dalam 3 aspek, yaitu:

1. Pada umumnya,alliance steering committe secara keseluruhan pengawasan aliansi


ini.
2. Kontrol sedikit berbeda saat dihubungkan dengan pasar
3. Kedua mitra (partner) memiliki keahlian yang berbeda yang menghasilkan
pengendalian divisi yang berbeda dan menciptakan pertukaran keahlian yang berbeda
pula diantara kedua perusahaan.

Spill-over of control

Mengenail Spill-over of control,Northwest tidak memiliki masalah karena keterbukaan


dengan perusahaan merupakan unsur yang vital.

Konflik

Ada banyak Perspektif yang berbeda-beda yang berkaitan dengan konflik :

· Orientasi Jangka pendek Northwest dan orientasi jangka panjang KLM


· Memposisikan aliansi pada pasar kompetitif
· Strategi bagaimana menghadapi aliansi pesaing seperti Lufthanaslta/ Air France

Komunikasi

Komunikasi membuat mereka dapat salingberbincang, membangun kepercayaan dan


mengurangi ketidakpastian dalam kemitraannya.
Tahap Evaluasi

Keuntungan dibagi merata, operasi pun melonjak dua kali lipat sejak 1989, dan
menawarkan 32 penerbangan setiap hari yang melayani 32 kota.

Pelajaran yang dapat dipetik

Aliansi antara KLM dan Northwest menunjukkan contoh yang menarik mengenai cara
perusahaan mengelola secara kritis hubungan kerja sama mereka dan mengatasi masalah-
masalah persaingan yang muncul diantara mereka.

Fase Formasi

Kedua perusahaan penerbangan mempunyai motivasi yang sama dalam membangn


aliansi yang dapat dikelompokkan dalam tiga kategori : perluasan jaringan diseluruh dunia,
perbaikan dalam pendapatan bisnis dan mencapai suatu tingkat biaya kompetitif.

Fase Operasi

· Kontribusi Mitra Bisnis


· Pengandalian Wilayah Rawan Konflik dan Hubungan dengan Kontribusi Mitra
Kerja dan pengendalian
· Peran Komunikasi dalam aliansi

Fase Evaluasi

Kedua perusahaan penerbangan memandang posotif terhadap aliansi ini, sangat optimis.
Kedua belah pihak menyadari betapa penting aliansi ini untuk bisnis mereka yang memberikan
pendapatan 100% di pasar Trans-Atlantik.

 BAGAIMANA HR DI PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN ALIANSI


INTERNASIONAL
Aliansi memungkinkan korporasi meningkatkan keunggulan bersaing bisnisnya melalui
akses kepada sumber daya partner atau rekanan. Akses ini dapat mencakup pasar, teknologi,
kapital dan sumber daya manusia. Pembentukan tim dengan korporasi lain akan menambahkan
sumber daya dan kapabilitas yang saling melengkapi (komplementer).

Dengan aliansi yang dilakukan oleh KLM dengan NORTHWEST menyebabkan kedua
perusahaan semakin besar dan dan menyebabkan ke dua perusahaan membutuhkan sumber
daya yang lebih banyak, salah satunya adalah sumber daya manusia. Pembentukan proyek-
proyek baru yang dilakukan oleh kedua perusahaan juga membutuhkan sumber daya tambahan.

Anda mungkin juga menyukai