Anda di halaman 1dari 12

2. Molekul adalah: Gabungan dari beberapa atom unsur, bisa dua atau lebih.

Artinya ketika berbicara


molekul maka yang dibayangkan adalah gabungan atom2 (bukan 1 atom). Molekul adalah partikel
terkecil dari suatu unsur/senyawa

Beberapa Kesimpulan:

Unsur itu partikelnya bisa berupa atom/molekul unsur. Unsur2 yang partikelnya berupa atom,
berarti unsur tersebut bisa berdiri sendiri atau hanya mengandung satu atom saja, penulisannya
ditulis dengan lambang unsurnya, misalnya C (karbon), He (Helium). Bila partikelnya berupa
molekul maka artinya unsur tersebut dibentuk dari gabungan atom yang berjenis sama, dia tidak
bisa berdiri sendiri, unsur2 tersebut ditulis dengan lambang unsurnya disertai dengan jumlah
atom penyusunya. Contohnya: O2, H2. Makanya unsur oksigen tidak pernah ditulis hanya huruf
O saja, melainkan ditambah angka 2 sebagai arti bahwa Unsur ini dibentuk dari 2 atom oksigen.

Senyawa: Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.
Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda. Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda,
namun senyawa tetap disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak dapat di
temukan pada senyawa. Dengan kata lain

Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel
merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul,
dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg
secara umum disebut partikel

Perbedaan Senyawa dan molekul

“setiap senyawa adalah molekul namun setiap molekul belum tentu senyawa”. Senyawa adalah
gabungan minimal 2 atom berbeda, sedangkan molekul gabungan minimal 2 atom bisa sama bisa
juga berbeda.
2. Senyawa: Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-mengait.
Senyawa dibentuk dari minimal 2 unsur yang berbeda. Walaupun dibentuk dari unsur yang berbeda,
namun senyawa tetap disebut zat tunggal, karena sifat-sifat unsur yang membentuknya tidak dapat di
temukan pada senyawa. Dengan kata lain

Partikel adalah sebuah satuan dasar dari benda atau materi. Bisa juga dikatakan Partikel
merupakan satuan bagian terkecil dari suatu materi. Jenis Partikel ini ada 3 yaitu: atom, molekul,
dan ion. Jadi baik atom, molekul, dan ion ke tiga-nya merupakan satuan terkecil dari materi yg
secara umum disebut partikel
Para Ahli Sains yang Berperan Penting
dalam Penelitian Sel
Posted by: Kalikautsar Mulyana on April 12, 2013 in Tokoh

Robert Hooke, orang pertama yang melihat “sel” pada tahun 1665

SainsMe - Semua makhluk hidup tersusun dari bagian-bagian kecil yang disebut sebagai sel.
Sel-sel tersebut yang kemudian berkumpul dan menghasilkan organ-organ hingga membentuk
makhluk hidup secara sempurna. Sel memang tidak terlihat secara kasat mata. Namun, sudah
berabad-abad lamanya sel diketahui keberadaannya oleh manusia. Inilah kisah singkat mereka
para ahli sains yang memberi peran penting dalam penelitian tentang sel.

Pertama kali sel dikenal pada tahun 1665, seorang kurator untuk Royal Society of London,
Robert Hooke (1635-1703) adalah orang yang pertama kali melihat sel, awalnya ia melihat sel
pada gabus, lalu ia melihat sel lagi pada tulang dan tanaman. Berlanjut pada tahun 1824 Henri
Dutrochet (1776-1847) menemukan bahwa hewan dan tumbuhan memiliki struktur sel yang
sama. Kemudian terdapat penelitian lebih mendalam lagi hingga Robert Brown (1773-1858)
menemukan inti sel pada tahun 1831, dan sekitar tahun yang sama, Matthias Schleiden (1804-
1881) menamai nucleolus untuk struktur dalam nukleus yang kini diketahui terlibat dalam
produksi ribosom.

Schleiden dan Theodor Schwann (1810-1882) melakukan penelitian secara terpisah hingga
keduanya dapat menggambarkan bentuk awal dari teori sel umum pada tahun 1839, mereka
menyatakan bahwa sel adalah unit dasar pembentuk tanaman. Lalu Schwann memperluas ide
tersebut dengan menyatakan sel juga merupakan unit dasar pembentuk hewan. Pada tahun 1855,
Robert Remak (1815-1865) menjadi orang pertama yang dapat menggambarkan pembelahan
sel. Tak lama setelah penemuan Remak ini, Rudolph Virchow (1821-1902) menyatakan bahwa
semua sel berasal dari sel yang sudah ada sebelumnya.

Pada masa-masa berikutnya, hasil penelitian Schleiden, Schwann, dan Virchow menjadi teori
dasar sel sebagai ilmu pengetahuan namun penelitian tidak terhenti sampai di situ. Pada tahun
1868 Ernst Haeckel (1834-1919) menemukan bahwa nucleus bertanggung jawab untuk
perkembangbiakan. Lalu berlanjut 20 tahun setelah itu, pada tahun 1888, kromosom diberi nama
dan diamati dalam inti sel oleh Wilhelm von Waldeyen-Hartz (1836-1921). Hingga pada
akhirnya Walther Flemming (1843 – 1905) menjadi orang yang pertama melihat kromosom
dalam seluruh proses pembelahan sel.

Nah, begitulah kisah singkat perkembangan para ahli sains tersebut dalam meneliti sel. Hingga
sekarang, perkembangan ilmu tentang sel terus berlanjut dan terus diajarkan kepada masyarakat
sebagai ilmu wajib di sekolah-sekolah.

TEORI SEL

Gambar sel tumbuhan dan sel hewan

TEORI SEL merupakan hal penting yang harus kita pahami dalam kajian Biosel (Biologi Sel).
Kita mengetahui bahwa Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil penyusun tubuh
Mahluk Hidup, namun siapakah orang yang pertama kali menemukan sel? siapakah Ilmuan-
ilmuan yang berpendapat tentang Teori sel? bagaimanakah bunyi dari Teori sel yang mereka
kemukakan? Semuanya akan dibahas disini.
TEORI SEL
Banyak sekali ilmuwan-ilmuan yang berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan hewan
tersusun atas sel pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah, namun hal tersebut masih
diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias Jakob Schleiden
menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa semua aspek fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya
nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel,
namun ia salah mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor
Schwann, yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati
nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa
semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan
berbagai bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.

Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah
Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan
Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses
patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh
Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel
berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan
makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal
dari sel).

TOKOH-TOKOH dan ILMUAN PENEMU SEL


Robert Hooke

Penemu sel: Robert Hooke

Robert Hooke merupakan orang yang pertama kali menamai sel atau bisa disebut juga
orang yang menemukan sel. Teori sel ditemukan oleh Robert Hooke setelah mengamati
sayatan gabus kering.

Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke
yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel
berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar
kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi.
Scheilden dan Schwann

Scheilden dan Schwann

Teori Sel menurut Scheilden dan Schwann menyatakan bahwa 'Sel merupakan kesatuan
struktural'

Scheiden dan Schwan adalah tokoh ilmuan yang telah berjasa dalam dunia mikrobiologi,
dengan teori sel merupakan suatu kesatuan struktural (berdasarkan bentuk). Scheilden
mengamati sel pada tumbuhan dan Schwann mengamati sel pada hewan. berikut adalah hasil
pengamatannya:

Sel Hewan

1. tidak memiliki dinding sel

2. tidak memiliki plastida

3. memiliki lisosom

4. memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen

6. bentuk tidak tetap

7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil, sedikit

Sel Tumbuhan

1. memiliki dinding sel dan membran sel

2. umumnya memiliki plastida


3. tidak memiliki lisosom

4. tidak memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa pati

6. bentuk tetap

7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Max Schultze
Teori Sel menurut Max Schelze berbunyi 'Sel merupakan kesatuan fungsional'

Namanya sangat dikenal karena karyanya pada teori sel. Dengan menggabungkan teori Felix
Dujardin dari konsep “sarcode” pada binatang dengan Hugo von Mohl dengan protoplasma
pada sayuran, ia menyatukan keduanya, dan dua hal itu termasuk di bawah nama umum
protoplasma, mendefinisikan sel sebagai nucleated massa dari protoplasma dengan atau tanpa
sel-dinding (Das Protoplasma der Rhizopoden und der Pflanzenzellen; ein Beiträg zur Theorie
der Zelle, 1863).

Rudholf Virchow
Rudholf Virchow
Teori Sel Menurut Rudolf Virchow yang mengatakan bahwa 'Sel merupakan kesatuan
pertumbuhan (omne cellulae e cellula)'

Virchow berperan dalam banyak penemuan penting. Meskipun dia dan Theodor Schwann tidak
disebutkan bersamaan, dia paling banyak diketahui karena teorinya tentang sel. Ia adalah
orang pertama yang menemukan sel-sel leukemia. Dia adalah orang pertama yang menerima
dan menjiplak hasil kerja Robert Remak yang menyatakan asalu usul sel adalah pembagian
unsur sebelumnya. Teori ini ia tuangkan dalam epigram Omnis cellula e cellula (“setiap sel
berasal dari sel sebelumnya”) yang dipublikasikan tahun 1858. (epigram ini sebenarnya
ditemukan François-Vincent Raspail tapi dipopulerkan oleh Virchow). Ini adalah penolakan
terhadap konsep generasi spontan (spontaneous generation), yang menyatakan organisme
berasal dari benda mati.

Thomas huxley
Thomas huxley menyatakan Teori Selnya yang berbutnyi 'Sel merupakan kesatuan fisik kimia'

Watson dan Crick

Watson dan Crick

Teori Sel menutut Watson dan Crick adalah Sel merupakan kesatuan hereditas
Robert Brown
Teori Sel menurut Robert Brown adalah 'Pada sel terdapat inti sel ( Nukleus )'

Robert Brown adalah botanis Skotlandia yang memberikan sumbangan penting terhadap botani
melalui penemuan inti sel dan aliran sitoplasma, pengamatan pertama dari Gerakan Brown,
penelitian awal terhadap penyerbukan dan pembuahan tumbuhan. Brown juga salah satu yang
pertama mengenali perbedaan mendasar antara tumbuhan gimnosperma dan angiosperma,
dan melakukan studi awal palinologi. Dia juga memberikan banyak sumbangan terhadap
taksonomi tumbuhan, termasuk penggolongan sejumlah familia tumbuhan yang masih diterima
saat ini, dan banyak marga dan spesies tumbuhan Australia, hasil penjelajahannya beserta
Matthew Flinders

Felix Dujardin

Teori Sel menurut Felix Dujardin adalah 'Di dalam setiap sel mahkluk hidup terdapat
sitoplasma'

Cara Pembuatan Preparat Dengan Pengamatan


Preparat ada 2 macam yaitu preparat awetan dan preparat basah. Preparat awetan dikerjakan pada
waktu melakukan praktikum mikroteknik tumbuhan dan preparat yang dihasilkan dapat disimpan cukup
lama.
Preparat basah dilakukan pada waktu praktikum struktur tumbuhan dan preparat yang dihasilkan tidak
dapat tersimpan lama. Dilakukan dengan cara pengirisan konvensional, yaitu diiris tipis oleh silet yang
baru atau cutter yang tipis dan tajam
Cara Mengiris :
1. Kaca objek yang telah bersih dari lemak ditetesi (1 tetes) reagen ditengah - tengah kaca objek.
2. Peganglah bahan preparat tegak lurus dengan badan, apabila bahan sangat tipis dapat dibantu dengan
menyelipkan bahan pada empulur batang manihot atau gabus
3. Letakkan silet/pisau/cutter pada bahan tersebut dengan membentuk sudut < 30 derajat supaya
mendapat irisan yang tipis. Arahkan pisau ke arah badan.
4. Buatlah irisan-irisan 3-4 irisan.
5. Letakkan irisan-irisan tersebut pada kaca yang telah ditetesi reagen.
6. Tutuplah dengan kaca penutup yang telah dibersihkan dengan hati-hati dan pelan-pelan.
7. Hindari terbentuknya gelembung-gelembung air, menghindari dengan dibantu dengan meletakkan
kaca penutup di atas kertas saringdan ditutupkan pelan-pelan.
8. Kelebihan air diisap dengan tissue.

Cara Pengamatan

1. Siapkan mikroskop yang telah diketahui kelengkapanya dan keadaan bersih.


2. Letakkan mikroskop pada meja tanpa alas buku.
3. Aturlah pencahayaannya dengan menggunakan lensa objektif perbesaran 10x.
4. Letakkan preparat dibawah lensa objektif pembesaran 10 x dengan posisi yang benar.
5. Carilah bayangan benda pada preparat, dengan memutar makrometer sampai lensa objektif
mendekati preparat kurang lebih 2mm siatasnya(lihatlah dari pinggir), kemudian putar kembali
makrometer keatas secara pelan-pelan, sampai terlihat bayangan.
6. Apabila telah terlihat bayangan benda tersebut, tunjukanlah pada bagian yang akan diamati, Perjelas
dengan cara memutar mikrometer secara perlahan-lahan dan putar lensa objektif ke perbesaran 40x.
dan perjelas lai dengan cara memutar mikrometer perlahan-lahan.
7. Menentukkan benda yang diamati dengan ukuran yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan
menggunakan mikrometer dengan perhitungan :
Y=d/a
Y = panjang sel dalam mikron.
a = jumlah sel disepanjang luas pandang.
d = diameter luas pandang dalam mikron.

A. CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP

Seperti halnya alat-alat kompleks dan halus lainnya, mikroskop pun akan mudah rusak bila
digunakan secara ceroboh. Sebelum dipakai periksalah dahulu apakah semua bagian-bagiannya
lengkap (apakah ada bagian-bagian yang lepas, longgar, pecah dan lain-lain).

Kalau mikroskop itu kotor, bersihkan bagian-bagian non-optiknya dengan flanel yang bersih.
Bagian optik terutama lensa dibersihkan secara hati-hati dengan menggunakan kertas lensa yang
dapat dibeli di toko alat foto/kamera. Untuk menggunakan mikroskop, lakukanlah urutan kerja
berikut ini.

1. Ambillah mikroskop dari kotak tempat penyimpan, dengan cara memegang pemegang
mikroskop dengan satu tangan, dan tangan lain menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop
di atas meja yang datar dengan bagian pemegang di depan kalian.

2. Mikroskop diarahkan ke sumber cahaya dan putarlah (geserkan) revolver sampai terdenga'
"klik", agar lensa objektif yang lemah (10x) tepat berada di tengah meja benda.

3. Naikkan kondenser sampai batas atas dan bukalah diafragmanya.


4. Turunkan tabung sampai batas terbawah (lensa objektif sampai kira-kira 1/2 cm di atas meja
benda) dan carilah sinar dengan cermin yang berada di bawah kondenser. Jika dilihat dari lensa
okuler akan tampak bidang pandang atau bidang optik menjadi terang dan terlihat putih bersih
jika menggunakan sinar matahari. Dalam keadaan ini mikroskop sudah siap dipakai.

5. Cara pemakaian:

a. Jika yang diamati adalah preparat awetan, sebelum preparat dipasang pada meja benda
perhatikan bahwa letak gelas penutup ada di bagian permukaan atas (dapat juga dilihat labelnya
menghadap ke atas) karena ini akan mempengaruhi indeks bias pada waktu pengamatan dengan
lensa objektif perbesaran kuat (lebih 40x). Pengamatan preparat awetan dapat menggunakan
meja benda yang dimiringkan sesuai posisi duduk kalian. Ingat, pengamatan mikroskop yang
tidak sesuai akan merusak mata kalian. |ika preparat yang akan diamati adalah preparat segar
dengan medium air atau cairan tertentu, meja benda tidak boleh terlalu dimiringkan supaya
cairan tidak tumpah ke meja benda. Sebelum preparat dipasang pada meja benda, perlu
diperhatikan bahwa di dalam medium sudah tidak terdapat gelembung udara, karena akan
mengganggu pengamatan. Jika masih terlihat ada gelembung udara, tempelkan sepotong kertas
isap pada satu sisi gelas penutup dan teteskan medium dari sisi lainnya sampai medium tampak
homogen.

b. Pengamatan yang pertama dengan menggunakan lensa objektif 10x. Geserlah revolver sampai
lensa berada persis di atas lubang meja benda (sampai bunyi "klik"). Dengan melihat objek
melalui lensa okuler, kini putarlah sekrup pengarah kasar agar tabung naik kembali dengan
perlahan-lahan, hingga bayangan objek terlihat agak jelas. Setelah itu putarlah sekrup pengarah
halus hingga bayangan tampak jelas.

c. Turunkan kondenser perlahan-lahan sehingga penerangan lebih rata. Bila perlu cermin datar
diatur kembali untuk melenyapkan bayangan yang mungkin mengganggu, seperti misalnya
bayangan jendela. Biasanya lebar bukaan diafragma dibuat hampir sebesar bukaan objektif yang
sedang dipakai. Untuk itu angkatlah okuler, dan aturlah bukaan diaframa sampai 3/4 bukaan
objektif dengan melihat melalui tabung, dan letakkanlah okuler itu kembali pada alasnya.

d. Jika ingin mengamati dengan perbesaran yang lebih kuat (40x) tidak perlu mengangkat tabung
lagi, lensa objektif langsung dipindah dengan perbesaran 40x dengan memutar revolver.
Biasanya, bayangan menjadi kabur. Untuk memperjelas bayangan, putarlah sekrup pengarah
halus dan jangan menggunakan sekrup pengarah kasar lagi supaya gelas penutup tidak pecah.
Jika menggunakan objektif kuat, memfokus dilakukan dengan sekrup pengarah halus saja. Bila
menggunakan perbesaran kuat, fokus harus diganti-ganti terus-menerus sehingga terbentuk suatu
gambaran tiga dimensi. Biasakanlah mengamati dengan kedua mata terbuka untuk mengurangi
kelelahan mata.

e. Pada waktu ingin mengganti preparat, lensa objektif 10x dikembalikan ke atas preparat dan
preparat diambil (tidak usah menggeser tabung karena akan memperlama pencarian fokusnya).

6. Selesai pemakaian mikroskop, periksa kembali bagian-bagiannya. Keluarkan preparat dan


bersihkan kaca benda dan kaca penutup sebelum disimpan. Bersihkan bagian-bagian mikroskop
yang mungkin masih kotor, walaupun selama pengamatan semua cairan ataupun debu yang
mungkin melekat pada mikroskop telah dibersihkan. Setelah itu turunkan kondenser; tutuplah
diafragma; pasanglah objektif 10x berhadapan dengan kondenser, dan turunkan pula lensa
objektif itu; cermin ditegakkan. Lalu simpanlah mikroskop tersebut.

B. MENENTUKAN PERBESARAN

Tujuan : memahami cara penentuan perbesaran objek dan luas bidang pandang mikroskop Alat :
mikroskop, silet, gelas benda dan gelas penutup

Bahan : preparat awetan irisan melintang batang/daun, empulur ketela pohon, air

Langkah Kerja

1. Coba pasanglah preparat irisan melintang batang di bawah mikroskop, atau buatlah risan
melintang dari empulur ketela pohon setipis mungkin dengan silet. Gunakan lensa okuler 10x
dan lensa objektif 10x kemudian amati preparat tersebut dan lakukan butir 5a-e cara pemakaian
di atas! Perbesaran yang kalian lihat adalah perbesaran okuler dikalikan dengan perbesaran
objektif. Berapa perbesaran objek yang kalian peroleh?

2. Hitunglah jumlah sel yang kalian lihat dengan mikroskop! Berapakah jumlahnya?

3. Sekarang putarlah lensa objektif 4x. Berapa sekarang perbesaran yang kalian peroleh?
Bandingkan dengan objek yang terlihat pada perbesaran 10 x 10, bagaimanakah keadaan sel
tadi? Semakin terlihat lebih besar atau lebih kecil? Hitunglah jumlah sel tadi, semakin terlihat
banyak atau lebih sedikit?

Dari kegiatan yang sudah kalian kerjakan, ternyata bahwa objek yang dilihat pada perbesaran
lemah tampak lebih kecil dibandingkan dengan perbesaran kuat. Di pihak lain, dengan
perbesaran kuat, jumlah objek yang menempati bidang pandang menjadi lebih sedikit. Bidang
pandang adalah luas bidang yang dapat diamati melalui lensa okuler.

Anda mungkin juga menyukai