Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam kehidupan sehari-hari sering didengar istilah larutan. Larutan didefinisikan
sebagai campuran homogen yaitu campuran yang memiliki komposisi serba sama diseluruh
bagian volumenya. Suatu larutan terdiri atas satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu
pelarut. Secara umum zat terlarut didefinisikan sebagai komponen yang jumlahnya sedikit
sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang
memiliki dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut disebut juga sebagai larutan biner,
Kemampuan suatu pelarut melarutkan zat tertentu pada suatu suhu mempunyai batas
tertentu. Larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada suhu tertentu disebut juga
sebagai larutan jenuh. Sebelum mencapai titik jenuh, larutan disebut larutan tak jenuh.
Namun kadang-kadang dijumpai suatu keadaan dengan zat terlarut dalam larutan lebih
banyak daripada yang seharusnya dapat larut dalam pelarut pada suhu tertentu, larutan
dengan kondisi ini disebut sebagai larutan lewat jenuh.
Namun anda juga pernah mendengar bahwa ada istilah larutan ideal. Larutan dapat
dikatakan ideal apabila partikel zat terlarut dan pelarut tersusun sembarang, pada proses
pencampurannya tidak terjadi efek kalor. Secara umum larutan ideal akan memenuhi hukum
Raoult, namun sangat jarang bahkan tidak ada dalam kehidupan nyata larutan yang bersifat
ideal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Hukum Roult ?
2. Bagaimana penyimpangan-penyimpangan dalam hukum Roult ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui bunyi dari Hukum Roult.
2. Untuk mengetahui bagaimana penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam
Hukum Roult.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hukum Roult


Hukum Raoult adalah hukum yang ditemukan oleh seorang kimiawan asal Perancis
bernama Marie Francois Raoult (1830-1901) untuk mempelajari sifat-sifat tekanan uap
larutan yang mengandung zat pelarut yang bersifat non volatil dan membahas mengenai
aktivitas air. Hukum Raoult ini juga sangat penting untuk mempelajari sifat karakteristik fisik
dari larutan seperti menghitung jumlah molekul dan memprediksi massa molar suatu zat
(Mr). Hukum Raoult berhubungan erat dengan larutan ideal. Salah satu ciri suatu larutan
dikatakan ideal apabila larutan tersebut memenuhi Hukum Raoult. Larutan ideal didefinisikan
sebagai larutan yang mempunyai antaraksi yang sama antara partikel-partikelnya. Misalnya,
larutan yang terdiri dari dua komponen yaitu A dan B maka gaya tarik- menarik antar partikel
atau komponen A dan B, A dan A, B dan B adalah sama.
Raoult mendapatkan hubungan antara tekanan uap jenuh pelarut dan konsentrasi larutan
yang dinyatakan ke dalam hukum raoult. Hukum Raoult ini berbunyi: “Tekanan parsial uap
komponen yang mudah menguap dari larutan akan sama dengan tekanan uap pelarut murni
dikalikan dengan nilai fraksi komponen-komponen yang mudah menguap tersebut” atau
secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
Plarutan = Xlarutan . P0pelarut
Ket: Pl : tekanan uap larutan
Xl : fraksi mol larutan
P0 : tekanan uap solven

Untuk larutan ideal, kecenderungan A untuk berubah menjadi fase uap sebanding dengan
fraksi mol A, XA dalam larutan:

PA = k X A (Persamaan 1)

Dengan k tetapan kesebandingan. Jika XA = 1 maka PA = P0A, tekanan uap murni A.


Dengan demikian, persamaan 1 berubah menjadi:

PA = X A P0A (Persamaan 2)

Jika komponen B ditambahkan pada A murni maka tekanan uap A akan turun, maka
persamaan 2 dapat dituliskan dalam bentuk penurunan tekanan uap relatifnya:

2
2.2 Penyimpangan-Penyimpangan Hukum Roult

a. Penyimpangan Positif

Penyimpangan positif dari Hukum Raoult adalah terjadi karena gaya tarik molekul
terlarut dan molekul pelarut dalam larutan lebih kecil daripada gaya tarik antar molekul-
molekul pelarut murninya. Akibatnya, ada kecenderungan yang lebih besar dari molekul-
molekul tersebut untuk berada di fasa uapnya. Hasilnya tekanan uap parsial masing-masing
larutan lebih besar dari yang diramalkan dengan Hukum Raoult dan tekanan total dari larutan
pun menjadi lebih besar dari yang diharapkan.

b. Penyimpangan Negatif

Penyimpangan negatif dari Hukum Raoult terjadi karena gaya tarik terlarut-pelarut
lebih besar daripada gaya tarik terlarut-terlarut, dan pelarut-pelarut. Artinya, kedua zat lebih
senang berada di larutannya. Akibatnya, tekanan parsial larutan lebih kecil daripada yang
dinyatakan dengan Hukum Raoult sehingga tekanan uap totalnya juga lebih kecil daripada
yang diharapkan.

 Contoh soal penurunan tekanan uap yang berkaitan dengan hukum raoult :

1. Jika fraksi mol urea dalam air = 0,2 dan tekanan uap air pada 20 ºC = 17,5 mmHg.
Berapa tekanan uap jenuh larutan pada suhu itu ?…

Jawab :

Xt = 0,2 maka Xp = 1-0,2 =0,8

Po = 17,5 mmHg

P = Xp x Po

P = 0,8 x 17,5 mmHg = 14 mmHg

3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hukum Raoult berhubungan erat dengan larutan ideal. Salah satu ciri suatu larutan
dikatakan ideal apabila larutan tersebut memenuhi Hukum Raoult. Larutan ideal didefinisikan
sebagai larutan yang mempunyai antaraksi yang sama antara partikel-partikelnya. Misalnya,
larutan yang terdiri dari dua komponen yaitu A dan B maka gaya tarik- menarik antar partikel
atau komponen A dan B, A dan A, B dan B adalah sama.

Anda mungkin juga menyukai