Makalah
Makalah
KIMIA LARUTAN
Disusun Oleh :
Ari Akbar : 06101281823064
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Effendi Nawawi, M. Si
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari.Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.Akhir kata, semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan khususnya pembaca pada umumnya.Aamiin.
Kelompok VII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan
perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga
teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan
pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah
suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan
kembali disebut destilat.
Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya dan memisahkan
cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai titik
didih cairan murni yang berbeda. Pada destilasi biasa, tekanan uap diatas cairan adalah
tekanan atmosfer ( titk didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada
termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses distilasi adalah sama dengan
titik didih destilat.
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak
mentahmenjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen
seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga
telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap
larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling. Oleh karena itu agar lebih
mengetahui dan memahami prinsip kerja destilasi maka dilakukanlah percobaan ini dengan
menggunakan destilasi sederhana sebagai awal metode pemisahan bahan kimia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alkohol
1. Definisi Alkohol
Etanol,di sebut jugaetil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah
sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan
alkohol yangpalingseringdigunakandalamkehidupansehari-hari.Senyawa ini merupakan
obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minumanberalkohol dan termometer modern.
Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang palingtua.
Etanol adalah cairan tak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas.
Ia terbakar tanpa asap dengan lidah api berwarna biru yang kadang-kadang tidak dapat
terlihat pada cahaya biasa.
Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan
rumuskimiaC2H5OHdanrumusempirisC2H6O.Iamerupakanisomerkonstitusional dari
dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH,
dengan"Et"merupakansingkatandarigugusetil(C2H5).
2. Kegunaan Alkohol
Etanol (CH3CH2OH) secara luas digunakan sebagai desinfektan dan antiseptik.Etanol
memiliki tingkat desinfeksi menengah dimana mikroorganisme yang dibunuh, kebanyakan
bakterivegetatiftermasuk M.Tuberkulosis,kebanyakan virustermasukhepatitisB
(HBV)danHIVdansebagianbesarjamur terutama spesies Candida (etanol 70%) namun tidak
membunuh spora dan prion. Keberadaan air penting untuk aktivitasnya, maka etanol 100%
tidak efektif. Konsentrasi antara 60% dan 95% adalah efektif sebagai bakterisida,
konsentrasi 70% biasanya digunakan untuk disinfeksi kulit, membersihkan instrumen atau
permukaan. Pada konsentrasi yang lebih tinggi, misal 90%, etanol juga aktif terhadap
kebanyakan virus, termasuk HIV. Etanol juga merupakan pilihan populer pada sediaan
farmasi dan produk kosmetik yaitu sebagai pelarut dan bahanpengawet.
Pertanyaan:
Bagaimanacaramencarialkohol 30% menjadialkohol yang 90%?
Caranya dengan cara destilasi yang berulang kali dikarenakan destilasi yang
pertama belom tentu langsung mencapai dengan konsentrasi yang kitainginkan.Karena
untuk titik didih saja lebih cepat mendidih alcohol daripada air itus endiri. Maka dari itu
untuk pada larutan tersebut ada air dan alkohol. Begitupun pada uapnya, pada uap alcohol
dengan air pada saat suhu yan gsama pun mengandung air dan alkohol.
B. Natrium
1. StrukturNatrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
symbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan
seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa
alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya berwarna kuning, beroksidasi dalam
udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena
sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsurmurni.
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang lunak, ringan, dan
putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai unsur murni di alam. Natrium
mengapung di air, menguraikannya menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika digerus
menjadi bubuk, natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak
meledak di udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam keadaan berikatan
dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu NaOH.
Natrium ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada 1807 di Inggris ( Inggris,
soda; Latin, sodanu: obat sakit kepala). Asal simbol Na berasal dari kata Latin “natrium”.
Dia menemukan dengan cara mengisolasi melalui metoda mengelektrolisis,tetapi
sebenarnya unsur ini sudah dikenal di berbagai senyawa. Unsur ini merupakan logam
terbanyak dalam golongan alkali.Unsur ini merupakan terbanyak di permukaan
bumi,dalam permukaan bumi terdapat 2,7 % (Mohsin, 2006).
2. Keberadaan diAlam
Natrium banyak ditemukan di bintang-bintang. Natrium juga merupakan elemen
terbanyak keempat di bumi, terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini
merupakan unsur terbanyak dalam grup logam alkali. Jaman sekarang ini, sodium dibuat
secara komersil melalui elektrolisis fusi basah natrium klorida. Metoda ini lebih murah
ketimbang mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti yang pernah digunakan beberapa
tahun lalu (Mohsin, 2006).
Kelimpahan Natrium
lapisan bumi = 23000ppm
Air laut = 10500ppm
Matahari = 1910000 relatif terhadap H=1exp12
4. Reaksi danPersenyawaan
Natrium mengapung di air, apabila kita menguraikannya, maka ia akan berubah
menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Jika kita gerus, maka akan menjadi bubuk,
natrium juga akan meledak dalam air secara spontan. Tapi, biasanya natrium tidak
meledak di udara bersuhu dibawah 388 K. Apabila natrium berikatan dengan ion OH–,
maka akan membentuk basa kuat yang sering kita temukan, yaitu NaOH (Morie, 2010).
5. Cara PembuatanNatrium
Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai
sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh
dari air laut dengan cara penguapan (Morie,2010).
NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800° C oleh sebab itu pembuatan natrium
hanya dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat
energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing-masing 40% dan
60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580° C (Morie, 2010).
Reaksi yang terjadi : ( Morie, 2010)
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam
kloridanya. Misalnya logam natrium dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan
NaCl dan CaCl2. Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah menurunkan titik leleh NaCl.
Campuran NaCl dan CaCl2 cair dimasukkan ke dalam sel down kemudian dialiri
listrik. Ion Na+ direduksi di katoda menjadi natrium cair, sedangkan ion Cl– dioksidasi di
anoda menjadi gas Cl2. Natrium cair dikeluarkan melalui samping sel dan gas klor
dikeluarkan melalui bagian atas sel.
6. Pemanfaatan Natrium
Logam Natrium digunakan dalam banyak sintesis senyawa natrium, namun
terdapat dua kegunaan utama. Pertama yaitu untuk ekstraksi logam-logam lain. Cara yang
paling mudah untuk mendapatkan logam-logam yang lebih sedikit kelimpahannya seperti
torium, zirkonium, tantalum dan titaium, yaitu dengan mereduksi senyawanya dengan
natrium. Sebagai contoh, logam titanium dapat diperoleh dari reduksi titanium klorida
dengan natrium menurut persamaan reaksi berikut (Sugiyarto,2003):
Pencucian dengan air akan melarutkan natrium klorida sehingga dapat diperoleh logam
Titanium murni.
Kegunaan kedua yaitu dalam produksi zat aditif bahan bakar minyak, tetraetil timbal
(TEL) yang disintesis dari aloi Na-Pb dengan etil klorida menurut persamaan reaksi
(Sugiyarto,2003) :
Senyawa natrium juga penting untuk industri-industri kertas, kaca, sabun, tekstil,
minyak, kimia dan logam. Sabun biasanya merupakan garam natrium yang mengandung
asam lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak
zaman purbakala. Di antara banyak senyawa-senyawa natrium yang memiliki kepentingan
industrial adalah garam dapur (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda (NaHCO3),
caustic soda (NaOH), Chile salpeter(NaNO3), di- dan tri-natrium fosfat, natrium tiosulfat
(hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 . 10H2O) (Mohsin,2006).
Pertanyaan ke dua
Bagaimana mendapatkan natrium murni melalui proses secara teori elektrolisis?
Jawaban: untuk mendapatkan natrium murni dapat dilakukan dengan proses downs yaitu
elektrolisis kelelehan NaCL. Dari reaksi yang dilakukan akan dihasilkan Na cair yang
nantinya disimpan dalam minyak tanah dengan reaksi yang menghasilkan katoda adalah
Na + dan Anoda CL-
Na cair disimpan dalam minyak tanah karna Na adalah logam alkali yang sangat reaktif
dengan udara teroksidan dengan nyala kuningan dan bereaksi sangat kuat dengan airkarena
air bersifat polar sehingga Na harus disimpan dalam larutan yang bersifat non polar seperti
minyak tanah.