Latar Belakang
Proses terjadinya pancasila dapat di badakan menjadi dua yaitu: asala mula
yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Adapun pengrtian asal mula
tersebut adalah sebagai berikut :
Pengertian asal mula secara ilmiah filsafati di bedakan menjadi empat yaitu: causa
materialis, causa formalis, causa efficient. Adapun rincian asal mual langsung
Pancasila menurut Notonegora adalah sebagai berikut :
Asal mula bahan (causa materialis)
Asal bahan Pancasila adalah bangsa Indonesia itu sendiri karena Pancasila
di gali dari nilai-nilai, adapt-istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius yang
terdapat dalam kehidupan sehari hari bangsa Indonesia.
Asal mula bentuk (causa formalis)
Hal ini di maksudkan bagaimana asal mula bentu atau bagaimana bentuk
Pancasila itu di rumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
maka asal mula bentuk Pancasila adalah ; Soekarno bersama-sam denagn Drs. Moh
Hatta serta anggota BPUPKI lainya merumuskan dan membahas pancasila terutama
hubungan bentuk,rumusan dan nama Pancasila.
Asal mula karya (causa efficient)
Asal mula karya yaitu asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar
Negara menjadi dasar negarayang satu. Adapun asal mula krya adalah PPKI
sebagai pembentuk Negara dan atas dasar pembentuk Negara tang mengesahkan
Pncasila menjadi dasar Negara yang sah, setelah melakukan pembahasan baik yang
di lakuakan oleh BPUPKU , Panitia Sembilan.
Asal mula tidak langsung pancasila bila dirinci adalah sebagai berikut:
Unsur - unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan menjadi
dasar filsafat Negara. Nilai-nilainya yaitu nilai keuhanan, niali kemanusiaan, nilai
persatuan, niali kerakyatan, niali keadilan telah ada dan tercermin dalam kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia sebelum membentuk Negara.
Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia
sebelum membentuk Negara, yang berupa nilai-nilai adapt istiadat, nilai kebudayaan
serta nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam memecahkan
problema kehidupan sehari-hari bangsaIndonesia.
Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa asal mula tidak langsung Pancasila
pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan kata lain bangsa Indonesia
sebagai “Kausa materialis” atau sebagai asal mula tidak langsung nilai-nilai
Pancasila.
Berdasarkan uraian di atas ,dapat membeikan gambaran pada kita bahwa
pancasila itu pada hakikatnya adalah sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia
yang jauh sebelum bangsa Indonesia membentuk Negara.
1
Rumusan Masalah
Apa arti ideologi terbuka ?
Apa faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila ?
Apa batas-batas keterbukaan ideologi pancasila ?
Tujuan
Mengetahui arti ideologi terbuka
Mengetahui faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila
Mengetahui batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
Batasan Masalah
Arti ideologi terbuka
Faktor pendorong keterbukaan ideologi pancasila
Batas-batas keterbukaan ideologi pancasila
2
KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
olehDestutt De Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang
ide". Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan untama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem
berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Definisi Ideologi
Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah
berkomentar : “Tanpa definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada
konsep.” Karena itu menurut beliau, sama pentingnya dengan silogisme (baca :
logika berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita
buat.
Mabda’ secara etimologis adalah mashdar mimi dari kata bada’ayabdau
bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan. Secara terminologis berarti pemikiran
mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang ) [dalam Al-Mausu’ah
al-Falsafiyah, entry al-Mabda’]. Al-Mabda’(ideologi) : pemikiran mendasar (fikrah
raisiyah) dan patokan asasi (al-qaidah al-asasiyah) tingkah laku. Dari segi logika al-
mabda’ adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan [lihat catatan tepi
kitab Ususun Nahdhah ar-Rasyidah, hal 36
Selain definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
Wikipedia Indonesia : Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan atau aqidah
'aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir) yang melahirkan aturan-
aturan dalam kehidupan.
Destertt de Tracy : Ideologi adalah studi terhadap ide – ide/pemikiran tertentu. 2 april
2004
Descartes : Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia. 5 mei 2004
Machiavelli : Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh
penguasa. 1 agustus 2006
Thomas H : Ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah
agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya. 23 oktober 2004
Francis Bacon : Ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep
hidup. 5 januari 2007
Karl Marx : Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat. 1 mei 2005
Napoleon : Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari rival–rivalnya. 22 desember
2003
3
Muhammad Ismail : Ideologi (Mabda’) adalah Al-Fikru al-asasi al-ladzi hubna
Qablahu Fikrun Akhar, pemikiran mendasar yang sama sekali tidak dibangun
(disandarkan) di atas pemikiran pemikiran yang lain. Pemikiran mendasar ini
merupakan akumulasi jawaban atas pertanyaan dari mana, untuk apa dan mau
kemana alam, manusia dan kehidupan ini yang dihubungkan dengan asal muasal
penciptaannya dan kehidupan setelahnya? 24 april 2007.
Dr. Hafidh Shaleh : Ideologi adalah sebuah pemikiran yang mempunyai ide berupa
konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang meliputi akidah dan solusi atas seluruh
problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus mempunyai metode, yang
meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide dan solusi tersebut, metode
mempertahankannya, serta metode menyebarkannya ke seluruh dunia. 12 november
2008.
Ideologi politik
Dalam ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip
yang menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekereja, dan menawarkan
ringkasan order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya
dengan bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering
dikenal dengan marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan
dijelaskan lengkap pada abad 20.
4
Contoh ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme,
komunitarianisme, konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme,
monarkisme, nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan
demokrat sosial.
Kepopuleran ideologi berkat pengaruh dari "moral entrepreneurs", yang
kadangkala bertindak dengan tujuan mereka sendiri. Ideologi politik adalah badan
dari ideal, prinsip, doktrin, mitologi atau simbol dari gerakan sosial,institusi, kelas,
atau grup besar yang memiliki tujuan politik dan budaya yang sama. Merupakan
dasar dari pemikiran politik yang menggambarkan suatu partai politik dan
kebijakannya.
Ada juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini disebabkan
agama tersebut mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang kehidupan. Islam,
contohnya adalah agama yang holistik.
Pengertian Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sansekerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan)Undang-undang Dasar 1945.
Sejarah Perumusan
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945.
Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan, Peri
Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat. Dia
menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah,
peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang
di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin
tersebut.[1]
Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sukarno
mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut: Kebangsaan; Internasionalisme;
Mufakat, dasar perwakilan, dasar permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni
itu, katanya:
Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma,
tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa - namanya
ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita
mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.
5
Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat - tanggal 27
Desember 1949
Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara - tanggal 15
Agustus 1950
Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)
6
PEMBAHASAN
7
Nilai atau norma dasar yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini
tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah pilihan dan hasil konsensus
bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental
(Staatsfundamentealnorm).
Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai praktis
harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
8
PENUTUP
Kesimpulan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia menggunakan Pancasila
sebagai ideologi terbuka karena Indonesia masih ingin terus berinteraksi dengan
bangsa – bangsa lain di dunia, akan tetapi tidak menghilangkan nilai – nilai luhur
bangsa Indonesia sendiri.