Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAKTERIOLOGI

OLEH :

HARLINDA
PO714203181010

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kemajuan IPTEK seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja
lebih keras lagi.Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari pekerjaan tersebut
sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit akibat kerja ini disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psikologi.
Sebagai contoh orang yang bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang
berkontak langsung dengan lingkungan.
Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu bersih dalam artian bebas dari
sumber –sumber penyakit yang berupa virus,bakteri,protozoa,jamur,cacing,kutu,bahkan
hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit.Akan tetapi virus dan
bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja, khususnya pekerjaan yang
berkontak langsung dengan lingkungan.Untuk mencegah terjangkitnya penyakit yang
diakibatkan oleh virus dan bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja tetapi
juga diperlukan pengetahuan tentang bagaimana virus dan bakteri tersebut dapat masuk ke
dalam tubuh manusia.
Dalam kehidupan sehari - sehari pastinya kita sering mendengar tentang beberapa
penyakit seperti influenza, tipus, demam berdarah, TBC, dll. Penyakit itu semua merupakan
akibat dari virus dan bakteri yang hampir semua menimnulkan bahaya, walaupun pada
dasarnya virus dan bakteri juga memiliki peranan bagi keberlangsungan hidup manusia. Di
dalam makalah ini akan kami bahas mengenai bakteri yang meliputi ciri ciri, reproduksi,
habitat, cara hidup serta peranannya dalam kehidupan baik dari segi keuntungan maupun
kerugian terutama pada gram negatif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bakteri?
2. Apa yang dimaksud dengan bakteri gram negatif?\
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri.
2. Untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan bakteri gram negatif.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Bakteri
2.1.1. Pengertian Bakteri
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil,
yang pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Belanda yang bernama Anthony van
Leeuwenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar bentuk bakteri
pada tahun 1684. Sejak saat itu ilmu yang mempelajari bakteri mulai berkembang , yaitu
disebut bakteriologi.
Bakteri merupakan organism yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas
dibandingkan makhluk hidup lainya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
gurun pasir, salju atau es, hingga laut. Bagi manusia bakteri ada yang menguntungkan dan
merugikan. Bakteri adalah organisme prokariotik, uniseluler, dan umumnya tidak memiliki
klorofil.
2.1.2. Ciri-ciri Bakteri
a. Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki membran sel.
b. Organisme uniseluler yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal.
c. Ukuran tubuh bakteri bervariasi ,dari berdiameter 0,12 mikron sampai panjangnya
ratusan micron. Namun, rata-rata sel bakteri berukuran lebar 0,5-1 mikron dan
panjangnya hingga 10 mikron.
d. Bentuk dasar sel bakteri beraneka ragam yaitu kokus (bulat), basil (batang), spiral,
dan ada juga yang berbentuk kokobasil (antara kokus dan basil).
e. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f. Hidup bebas atau parasit
2.1.3. Bentuk Struktur Morfologi Bakteri
Morfologi bakteri sangat sederhana, sehingga sangat tidak mungkin hanya
menggunakan morfologi sel untuk informasi taksonomi. Namun demikian morfologi tetap
bernilai dalam taksonomi.
Pada umumnya bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa
variasi sebagai berikut:
-Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
-Diplococcus, jka berganda dua-dua
-Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
-Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
-Staphylococcus, jika bergerombol
-Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan
mempunyai variasi sebagai berikut:
- Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
- Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai
berikut:
- Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)
-Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
- Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
- Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi : dinding sel, membrane plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
- Struktur tambahan ( dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi : kapsul, flagellum, pilus, fimbria, klorosom, vakuola gas , dan endospora.
Struktur dan fungsi dasar bakteri meliputi :
 Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Dinding sel
bakteri tersusun dari peptidoglikan, yaitu gabungan protein dan polisakarida.
 Membran plasma bersifat selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur
pertukaran zat antara sel dan lingkungannya. Membran plasma tersusun dari lapisan
fosfolipid dan protein.
 Sitoplasma adalah cairan sel yang mengandung ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan.
 Ribosom merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh RNA.
 DNA (deoxyribonucleic acid) atau Asam Deoksiribosa Nukleat adalah materi
pembawa informasi genetik.
 Granula penyimpanan berfungsi menyimpan cadangan makanan.
 Endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak
menguntungkan. Endospora berdinding tebal, tahan terhadap panas,tahan lama, dan
dapat melakukan dormansi. Dorman adalah istirahat, tidak melakukan aktifitas
kehidupan,tetapi tetap hidup.
 Kapsul adalah lapisan diluar dinding sel pada jenis bakteri tertentu dan berfungsi
untuk mempertahan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
 Flagelum (jamak: flagela) atau bulu cambuk yang berfungsi sebagai alat gerak pada
beberapa jenis bakteri.
 Mesosom berguna untuk menyediakan energy atau pabrik energi bakteri.
 Lembar fotosintetik yang berfungsi untuk fotosintesis.
 Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol
dari dinding sel.
 Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
 Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
2.1.4. Cara Hidup Bakteri
Seperti organisme lainnya , bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan
berkembang biak. Bakteri memperoleh makanan dengan cara beragam. Selain itu, bakteri
juga membutuhkan energi yang diperoleh dari proses perombakan makanan.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi:
a) Bakteri heterotrof adalah bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari
organisme lain. Bakteri heterotrof terbagi menjadi 2 yaitu:
1. Bakeri saprofit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organisme
(daun yang gugur dan kotoran hewan) atau produk organisme (daging dan susu) lain.
2. Bakteri parasit adalah bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya.
b) Bakteri autotrof adalah bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri. Bakteri
autotrof terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:
1. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi cahaya matahari untuk
membuat makanannya.
2. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia untuk
mensintesis makanannya.
Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar memperoleh
energi bakteri dapat di bedakan menjadi:
1. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk memperoleh
energinya.
2. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh
energinya.
Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi bakteri
yaitu:
a. Suhu
Bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi
akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan
mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran
sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses
kehidupan sel akan terhenti.
b. Kelembaban
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti,
misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
c. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara
umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya
normal.Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat
berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri.
d. Radiasi
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat
letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang
mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari
daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae.
2.1.5. Reproduksi Bakteri
1. Reproduksi aseksual yaitu reproduksi secara tidak kawin dengan membelah diri.
Pembelahan sel pada bakteri adalah pembelahan biner yaitu setiap sel membelah
menjadi dua.
2. Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan
bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau
rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
1. Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari
satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
3. Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel bakteri yang
berdekatan.
2.1.6. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Bakteri yang menguntungkan
 Bidang lingkungan
a. Proteus dan Clostridium, bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan
senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang
lebih sederhana.
b. Pseudomonas stutzeri, Pseudomonas aeruginosa, dan Paracoccus denitrificans (
bakteri nitrifikasi).Bakteri nitrifikasi adalah kelompok bakteri yang mampu menyusun
senyawa nitrat dari senyawa amonia yang pada umumnya berlangsung secara aerob di
dalam tanah.
c. Rhizobium leguminosarum yang termasuk dalam bakteri nitrogen. Bakteri nitrogen
adalah kelompok bakteri yang mampu mengikat nitrogen (terutaman N2) bebas di
udara dan mereduksinya menjadi senyawa amonia (NH4) dan ion nitrat (NO3-) oleh
bantuan enzim nitrogenase. Kelompok bakteri ini biasanya bersimbiosis dengan
tanaman kacang-kacangan dan polong-polongan.
d. Nitrosococcus dan Nitrosomonas untuk penyubur tanah yang berperan dalam proses
nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
 Bidang makanan dan minuman
a. Acetobacter pada pembuatan asam cuka.
b. Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt dan keju
c. Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco.
d. Lactobacillus casei pada pembuatan minuman probiotik.
e. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus lactis pada pembuatan kefir.
f. Pediococcus cerevisiae pada pembuatan sosis.
g. Lactobacillus s.p pada pembuatan asinan buah-buahan dan terasi.
 Bidang kesehatan
a. Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin
b. Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline
c. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol
d. Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin
e. Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin
f. Bakteri Escherichia coli. Bakteri ini berperan dalam proses pembusukkan sisa
makanan dan membentuk vitamin K dan vitamin B12 yang berada dalam usus besar
Bakteri yang Merugikan
a. Burkholderia gladioli ( Pseudomonas cocovenenans), menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek
b. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan
pembentukan gas.
c. Ralstonia solanacearum merupakan salah satu bakteri penyebab layu pada tanaman
tomat.
d. Erwinia carotovora adalah penyakit yang menyerang tanaman anggrek yaitu busuk-
busuk lunak yang disebabkan oleh bakteri.
e. Sclerotium rolsfii adalah penyebab penyakit busuk pangkal batang pada tanaman
kedelai .
f. Fusarium oxysporum f.sp. cubense menyebabkan layu fusarium pada tanaman pisang.
g. Salmonella enterica yang menyebabkan penyakit tifus.
h. Mycobacterium tuberculosis yang menyebabkan penyakit TBC.
i. Clostridium tetani yang menyebabkan penyakit tetanus.
j. Bacillus anthracis yang menyebabkan antraks.
k. Mycobacterium leprae dapat menyebabkan penyakit lepra.
l. Treponema pallidum penyebab penyakit sifilis.
2.2.Bakteri Gram Negatif
2.2.1. Pengertian Bakteri Gram Negatif
Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati
dengan mikroskop.
Disisi lain, bakteri gram-positif akan berwarna ungu. Perbedaan keduanya didasarkan
pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur
pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark
bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri.
Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada
manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal
berupa peptidoglikan. Sekitar 90% dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan
sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram
negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya
diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa
peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya.
Banyak spesies bakteri gram-negatif yang bersifat patogen, yang berarti mereka
berbahaya bagi organisme inang. Sifat patogen ini umumnya berkaitan dengan komponen
tertentu pada dinding sel gram-negatif, terutama lapisan lipopolisakarida (dikenal juga
dengan LPS atau endotoksin).
2.2.2. Ciri-ciri Bakteri Gram Negatif
 Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer.
 Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan terdapat
didalamlapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10% dari berat kering,
tidak mengandung asam tekoat.
 Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
 Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna dasar misalnya kristal violet.
 Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
 Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
 Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
 Peka terhadap streptomisin
 Toksin yang dibentuk Endotoksin
2.2.3. Penyakit dari Bakteri Gram Negatif

Genus Penyakit
Gram

Salmonella salmonelosis
Gram Negatif Escherichia gastroenteritis/radang saluran cerna
Shigella disentri
Neisseria meningitis, gonorea
Bordetella batuk rejan
Legionella legionnaires' disease
Pseudomonas infeksi luka bakar
Vibrio kolera
Campylobacter gastroenteritis
Helicobacter tukak lambung
Haemophilus bronkitis, pneumonia
Treponema sifilis
Chlamydia pneumonia, uretritis, trakoma
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani yaitu bakterion yang berarti batang kecil,
Organisme prokariotik yaitu organisme yang tidak memiliki inti sel. Organisme uniseluler
yaitu organisme yang terdiri dari sel tunggal. Struktur dasar bakteri meliputi : dinding sel,
membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya bakteri dibedakan menjadi heterotrof dan
autotrof. Heterotrof meliputi saprofit dan parasit. Autotrof meliputi fotoautotrof dan
kemoautotrof. Berdasarkan kebutuhan oksigen untuk merombak makanannya agar
memperoleh energi bakteri dapat di bedakan menjadi: bakteri aerob dan bakteri anaerob.
Bakteri hidup pada lingkungan yang lembab dengan temperature 25-37ₒC.
Lingkungan tersebut merupakan kondisi optimal untuk perkembangbiakan bakteri dengan
cepat. Bakteri juga mempunyai peranan bagi kehidupan baik itu dari keuntungan maupun
kerugian.
Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet
sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah
mikroskop.Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna kristal
violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna merah bila diamati dengan
mikroskop.
3.2. Saran
Disarankan kepada seluruh masyarakat setelah menegetahui apa yang dimaksud
dengan bakteri terutama jenis bakteri gram positif dan gram negatif dapat mengerti bahwa
terdapat makhluk hidup mikroskopik yang dinamakan bakteri serta mengetahui pengaruh dari
keberadaan bakteri ini. Sehingga dapat memanfaatkan bakteri yang menguntungkan dan
mencegah terjadinya penyakit dari bakteri yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA

Tamher, S. 2008. Mikrobiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Muliawan, S. 2008. Bakteri Spiral Patogen. Jakarta: Erlangga.
Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
http://yhanyoung.blogspot.co.id/2013/03/macam-macam-bakteri.html
http://kliksma.com/2014/09/contoh-bakteri.html

Anda mungkin juga menyukai