Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PNEUMONIA

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Penyusunan Karya Tulis Ilmiah


Pada Akademi Keperawatan Pemkab Kapuas
Angkatan XIII Tahun Akademik 2015/2016

Disusun Oleh :
ROBBY YUSUF
NIM. 0562013068

PEMERINTAH KABUPATN KAPUAS


AKADEMI KEPERAWATAN
KUALA KAPUAS
2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
PNEUMONIA

Topik : Pneumonia
Hari/tanggal : Jumat, 02 Juni 2016
Waktu : 20 menit
Sasaran : Keluarga Tn. E
Tempat : Ruang Kenanga BLUD RSUD Seomarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuas
Penyuluh : Robby Yusuf

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL
A. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan klien atau keluarga Tn. E dapat
memahami tentang konsep Pneumonia.
B. Tujuan instruksional khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Pneumonia klien diharapkan
dapat mengetahui :
1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Cara penularan pneumonia
5. Cara pengobatan pneumonia

II. MATERI TERLAMPIR


A. Pengertian pneumonia
B. Penyebab pneumonia
C. Tanda dan gejala pneumonia
D. Cara penularan pneumonia
E. Cara pengobatan pneumonia

No Acara Waktu Langkah kerja Respon klien

1 Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Membalas salam


 Melakukan  Mendengarkan
perkenalan dengan
klien
 Menjelaskan waktu  Mendengarkan
dan tujuan
penyuluhan yang
hendak di capai

2 Penyampaian 10 menit  Menyimak


 Menjelaskan materi
materi  Memberikan  Bertanya dan
kesempatan untuk menjawab
bertanya dan
mengembangkan
variasi stimulus klien
dalam menjawab
pertanyaan seputar
penyakit

 Menjawab
3 Penutup 5 menit  Memberikan beberapa
pertanyaan sebagai  Menjawab
umpan balik
 Menyimpulkan
bersama-sama klien  Mendengarkan
 memberikan
reinforcemen positif
atas jawaban yang
benar  Menjawab salam
 Mengakhiri pertemuan
dan mengucapkan
salam

III. METODE
A. Ceramah
B. Tanya jawab
IV. MEDIA

A. Lembar balik
B. Leaflet

V. EVALUASI

A. Postest
B. Bentuk test
C. Jumlah soal 3
D. Soal :
1. Pengertian pneumonia ?
2. Penyebab pneumonia ?
3. Tanda dan gejala pneumonia ?

VI. DAFTAR PUSTAKA


Mansjoer,Arif; Suprohaita; Wahyu Ika Wardani; Wiwiek Setiowulan;
Kapita Selekta Kedokteran;Penerbit Media Aesculapius FKUI;
2000; Jakarta.
LAMPIRAN MATERI

1. Pneumonia
Pneumonia adalah radang paru-paru yang dapat disebabkan
oleh bermacam-macam, seperti bakteri, virus, jamur, dan benda-benda
asing (Ngastiyah,1997).
2. Penyebab pneumonia
a. Bakteri: pneumokokus merupakan penyebab utama pneumonia,
dimana pada anak-anak serotipe 14 , 1 , 6, dan 9, streptokokus
dimana pada anak-anak dan bersifat progresif, stafilokokus, H
Influenza, klebsiela, tuberkulosis,ikoplasma pneumonia.
b. Jamur: kandida, kistoplasma, koksidioides.
c. Protozoa: pneumokistis karinii.
d. Bahan kimia:
a. Aspirasi makanan/susu/isi lambung
b. Keracunan hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan sebagainya).
3. Tanda dan gejala
a. Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang timbul
dengan cepat ( 39 ,5 ºC sampai 40 ,5 ºC).
b. Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh bernafas dan
batuk
c. Takipnea (25 ± 4 5 kali/menit) disertai dengan pernafasan
mendengur, pernafasan cuping hidung.
d. Nadi cepat dan bersambung
e. Bibir dan kuku sianosis
f. Sesak nafas
4. Cara penularan pneumonia
Cara penularan virus atau bakteri pneumonia sampai saat ini
belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang memungkinkan
seseorang beresiko tinggi terserang penyakit pneumonia.
Hal ini diantaranya adalah :
a. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita
HIV/AIDS dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung,
diabetes mellitus. Begitu pula bagi mereka yang pernah/rutin
menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat
golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka
pada umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
b. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami
irritasi pada saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya
menimbulkan secresi muccus (riak/dahak), apabila riak/dahak
mengandung bakteri maka dapat menyebabkan pneumonia.
Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal
ini menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan
suatu infeksi.
c. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi
dihadapi oleh para petani apabila mereka menyemprotkan
tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai masker
adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru
yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan
masuknya bakteri atau virus.
5. Cara pengobatan pneumonia
Kebanyakan kasus pneumonia dapat diobati tanpa rawat inap.
Biasanya, antibiotik oral, istirahat, cairan, dan perawatan di rumah
yang cukup untuk resolusi lengkap. Namun, orang dengan pneumonia
yang mengalami kesulitan bernafas, orang dengan masalah medis
lainnya, dan orang tua mungkin memerlukan pengobatan lebih maju.
Jika gejala memburuk, pneumonia tidak membaik dengan pengobatan
rumah, atau komplikasi terjadi, seseorang akan sering harus dirawat di
rumah sakit.
SAP Pneumonia
SATUAN ACARA PENGAJARAN
(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang
mengenai parenkim paru. Pneumonia disebabkan oleh bakteri,yaitu
Streptococcus pneumonia dan Haemophillusbinfluenzae. Infeksi saluran
pernafasan akut bagian bawah atau pneumonia masih merupakan
problema klinik bagi Negara tropik / sub tropik dan Negara berkembang
maupun Negara yang sudah maju. Pada bayi dan anak kecil ditemukan
Staphylococcus aureus sebagai penyebab pneumonia yang berat, serius
dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi. Bayi di bawah 2 bulan harus
dirawat karena perjalanan penyakit lebih bervariasi, komplikasi dan
kematian sering terjadi.

II. PENGANTAR
Bidang studi : Ilmu Kesehatan Anak
Topik : Pulmologi anak
Sub topik : Pneumonia
Sasaran : Ibu – ibu yang mempunyai anak balita
Hari/tanggal : Selasa, 30 Desember 2008
Jam : 10.00 WIB – 11.00 WIB
Waktu : 25 menit
Tempat : Rumah Ibu Kader Posyandu

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat
menginformasikan mengenai pneumonia, tanda dan gejala, komplikasi,
penanganan penderita Pneumonia dan pencegahan Pneumonia.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ibu dapat menjelaskan kembali:
1. Pengertian Pneumonia
2. Penyebab, tanda dan gejala
3. Komplikasi Pneumonia
4. Penanganan dan pencegahan.

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VII. MEDIA
Materi SAP

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 3 menit Pembukaan :
a. Memberi salam
b. Menjelaskan tujuan pembelajaran
c. Menyebutkan materi atau pokok bahasan yang akan disampaikan
a. Menjawab salam
b. Mendengarkan dan memperhatikan
2 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi peyuluhan secara berurutan dan teratur. Materi :
a. Pengertian Pneumonia
b. Penyebab, tanda dan gejala
c. Komplikasi Pneumonia
d. Penanganan dan pencegahan.
Menyimak dan memperhatikan
3 5 menit Evaluasi :
a. Meminta peserta untuk menjelaskan atau menyebutkan kembali:
1. Pengertian Pneumonia
2. Penyebab, tanda dan gejala
3. Komplikasi Pneumonia
4. Penanganan dan pencegahan.

b. Memberikan pujian atas keberhasilan ibu menjelaskan pertanyaan dan


memperbaiki kesalahan serta menyimpulkan.
Bertanya dan menjawab pertanyaan
memberikan pujian atas keberhasilan ibu menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan
4 2 menit Penutup :
Mengucapkan terimakasih dan mengucapkan salam.
Menjawab salam

IX. PENGESAHAN

Yogyakarta, Desember 2008

Pembimbing praktek Promosi Kesehatan Pemberi materi


X. EVALUASI
Tanya jawab
Dilakukan secara lisan dengan memberi beberapa pertanyaan di akhir
pengajaran.
a. Apakah Pneumonia itu ?
b. Tanda dan gejala Pneumonia apa saja ?
c. Tanda dan gejala bukan penyakit malaria ?
d. Penanganan klien bagaimana caranya ?
e. Pencegahan Pneumonia bagaimana ?

XI. LAMPIRAN MATERI


1. Pengertian Pneumonia :
Pneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang
mengenai parenkim paru. Menurut anatomis, pneumonia pada anak
dibedakan menjadi pneumonia lobaris, pneumonia interstisialis, dan
bronkopneumonia.
2. Penyebab Pneumonia :
Pneumonia umumnya disebabkan oleh bakteri, yaitu Streptococcus
pneumonia dan Haemophillus influenza. Pada bayi dan anak kecil
ditemukan Staphylococcus aureus sebagai penyebab pneumonia yang
berat dan sangat progesif dengan mortalitas tinggi.
3. Tanda dan Gejala Pneumonia
Gejala umum dari saluran pernafasan bawah berupa batuk, takipnu,
ekspektorasi sputum, napas cuping hidung, sesak nafas, air hunger,
merintih, dan sianosis. Anak yang lebih besar dengan pneumonia akan
lebih suka berbaring pada sisi yang sakit dengan lutut tertekuk karena
nyeri dada.
Tanda pneumonia berupa retraksi ( penarikan doinding dada bagian
bawah ke dalam saat bernafas bersama dengan peningkatan frekuensi
napas ),perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas melemah, dan
ronki.

4. Komplikasi :
a. Abses kulit
b. Abses jaringan lunak
c. Otitis media
d. Sinusitis
e. Meningitis purulenta
f. Perikarditis
g. Epiglotis kadang ditemukan pada infeksi Haemophillus influenza tipe B
5. Penanganan dan Pencegahan ;
a. Oksigen 1 – 2 L/menit
b. IVFD dektrose 10% :NaCl 0,9% = 3:1, +KCl 10 mEq/500 ml cairan.
Jumlah cairan sesuai berat badan, kenaikan suhu, dan status hidrasi.
c. Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimujlai makanan enteral bertahap
melalui selang nasogastrik dengan feeding drip.
d. Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin
normal dan beta agonis untuk memperbaiki transpor mukosilier.
e. Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.
f. Antibiotik sesuai hasil biakan atau berikan:
Untuk kasus pneumonia community base:
Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian
Kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian
Untuk kasus pneumonia hospital base:
Sefotaksim 100 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian
Amikasin 10 – 15 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian
6. Kapan Harus ke Rumah Sakit ???
Bila timbul salah satu atau lebih gejala dan tanda berikut di bawah ini,
maka Klien harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat :
a. Gejala umum saluran pernapasan bawah berupa: batuk, takipnu,
ekspektorasi sputum, napas cuping hiodung, sesak napas, air hunger,
merintih,dan sianosis.
b. Tanda berupa: retraksi, perkusi pekak, fremitus melemah, suara napas
melemah, dan ronki.

XII. DAFTAR PUSTAKA


Mansjoer,Arif; Suprohaita; Wahyu Ika Wardani; Wiwiek Setiowulan; Kapita
Selekta Kedokteran;Penerbit Media Aesculapius FKUI; 2000; Jakarta.
LAMPIRAN - LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai