Anda di halaman 1dari 6

RESUME

Asuhan Keperawatan Pada Tn. S Dengan Abses Hepar


Pav. Darmawan Lantai 6 RSPAD Gatot Soebroto
Minggu 2

Tn. S berusia 42 tahun mengeluh nyeri saat istirahat, bergerak bahkan sampai
tidak bisa duduk. Kemudian klien dibawa ke IGD Rumah Sakit Haji, dilakukan
tindakan pemasangan infuse, serta dirawat 4 hari. Menurut keluarga klien dan
keluarga, klien dirawat di Rumah Sakit Haji karena klien mengalami abses hati.
Setelah dirawat selama 4 hari di Rumah Sakit Haji, klien dirujuk ke RSPAD Gatot
Soebroto dan masuk ke perawatan umum Pav. Darmawan lantai 6 ruangan 604.
Pengkajian pada klien dilakukan pada tanggal 13 September 2019 pada pukul
14.30. Klien mengeluh nyeri pada perut kanan atas. Klien mengatakan nyeri setiap
saat yaitu istirahat maupun bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menjalar ke
punggung, pinggul serta dada, skala nyeri 8 dan lebih dari 30 menit. Klien tampak
meringis karena nyeri. Selain itu, hasil tanda-tanda vital klien menunjukkan tekanan
darah 110/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernafasan 24 kali/menit, dan suhu 37,7°C.
Dengan demikian diagnosa keperawatan utama klien adalah Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Agen Cedera Biologis.
Selain itu, klien mengeluh batuk berdahak dan sesak nafas. Warna sputum klien
tampak berwarna hijau. Hasil tanda-tanda vital klien menunjukkan pernafasan klien
24 kali/menit. Klien tampak bernafas dengan otot bantu nafas. Kemudian hasil
auskultasi paru klien terdengar suara nafas ronkhi. Hasil X-Ray menunjukkan
infiltrate susp. Pneumonia. Dengan demikian diagnosa keperawatan kedua klien
adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Berhubungan Dengan Sekresi
yang Tertahan.
Klien juga mengeluh kulitnya mengelupas, merah-merah, dan kering karena
alergi obat. Klien mengatakan memiliki riwayat diabetes mellitus. Hasil laboratorium
menunjukkan Hb 11,6 g/dL, Eritrosit 3,6 juta u/L dan Ht 33%. Selain itu, hasil GDS
klien 350 mg/dL. Hasil tanda-tanda vital klien menunjukkan suhu klien 37,7°C. kulit
klien teraba hangat. Dengan demikian diagnosa keperawatan ketiga klien adalah
Kerusakan Integritas Kulit Berhubungan Dengan Hipertermia: Agen
Farmaseutika.
Rencana keperawatan klien dengan diagnosa Nyeri Akut Berhubungan
Dengan Agen Cedera Biologis adalah melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif, menentukan akibat pengalaman nyeri, mengevaluasi pengalaman nyeri
dimasa lalu, menggali faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri, mengimplementasikan
tindakan nonfarmakologi maupun farmakologi untuk menurunkan nyeri klien,
menggunakan metode penilaian yang tepat, mendukung istirahat klien, serta
mengobservasi petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan klien.
Rencana keperawatan klien dengan diagnosa Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Napas Berhubungan Dengan Sekresi yang Tertahan adalah memposisikan pasien
agar memaksimalkan ventilasi, memotivasi klien untuk membuang sekret dengan
batuk, mengajarkan teknik batuk efektif, mengauskultasi suara nafas klien, mengelola
nebulizer, mengelola oksigen yang dilembapkan dan memonitor status pernafasan
klien.
Rencana keperawatan klien dengan diagnosa Kerusakan Integritas Kulit
Berhubungan Dengan Hipertermia: Agen Farmaseutika adalah memeriksa kulit
klien terkait kemerahn, ruam, kehangatan ekstrim, kekeringan, dan warna kulit klien.
Selain itu, klien akan dikaji riwayat medis klien dan riwayat alergi dan memberikan
terapi obat sesuai yang diresepkan.
Implementasi hari pertama (Jumat/13-9-2019) pada diagnosa Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Agen Cedera Biologis pada pukul 14.30 telah dilakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif dan didapatkan nyeri setiap saat yaitu istirahat
maupun bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menjalar ke punggung, pinggul
serta dada, skala nyeri 8 dan lebih dari 30 menit. Kemudian mengevaluasi
pengalaman nyeri dimasa lalu didapatkan klien sudah merasakan nyeri pada perut
kanan atas selama satu minggu sebelum masuk rumah sakit yaitu Rumah Sakit Haji.
Selanjutnya, mengobservasi respon non verbal klien yaitu klien tampak meringis
karena nyeri yang dirasakannya. Kemudian menggunakan metode penilaian yang
sesuai yaitu tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 80 kali/menit, pernafasan 24
kali/menit, dan suhu 37,7°C. Klien juga diberikan penurun nyeri secara farmakologi
yaitu durogesic patch 12,5 mg pada pukul 17.00. Sedangkan hasil evaluasi pada
pukul 19.45 didapatkan klien mengatakan masih merasa nyeri skala 7 di perut kanan
atas menjalar ke punggung, pinggul serta dada, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri
setiap saat lebih dari 30 menit. Klien juga tampak meringis jika nyeri muncul.
Dengan demikian masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan
intervensi pada hari berikutnya.
Implementasi hari pertama (Jumat/13-9-2019) pada diagnosa Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas Berhubungan Dengan Sekresi yang Tertahan pada pukul
14.30 telah dilakukan klien diberikan posisi semi fowler 30°. Kemudian memonitor
status pernafasan klien didapatkan klien mengeluh batuk berdahak, sesak nafas dan
pernafasan klien 24 kali/menit. Klien juga diberikan oksigen via nasal kanul 3 lpm.
Selain itu, hasil auskultasi, suara nafas klien ronkhi dan memotivasi klien untuk mau
batuk untuk mengeluarkan dahak klien. Pada pukul 16.00 klien diberikan uap melalui
nebulizer dengan combivent. Sedangkan hasil evaluasi klien pada pukul 19.45
didapatkan klien masih batuk berdahak berwarna hijau, frekuensi nafas klien 19
kali/menit, suara nafas ronkhi, menggunakan otot bantu nafas, dan sudah tidak sesak.
Dengan demikian masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan
intervensi pada hari berikutnya.
Implementasi hari pertama (Jumat/13-9-2019) pada diagnosa Kerusakan
Integritas Kulit Berhubungan Dengan Hipertermia: Agen Farmaseutika pada
pukul 14.30 yang telah dilakukan yaitu memonitor kulit klien didapatkan ruam,
kemerahan, kekeringan pada kulit ekstremitas atas dan bawah klien. Selain itu, kulit
klien mengalami pengelupasan. Kemudian dari hasil riwayat medis didapatkan klien
memiliki riwayat diabetes mellitus dan GDS terakhir 350 mg/dL. Ditambah lagi dari
hasil riwayat alergi klien didapatkan klien alergi paracetamol, cefadroxil, dan
seafood. Pada pukul 15.30 klien diberikan ibuprofen untuk menurunkan demam
klien. Sedangkan hasil evaluasi klien pada pukul 19.45 didapatkan klien tidak
merasakan gatal pada kulit klien. Pada kulit klien masih terdapat ruam, kemerahan,
pengelupasan, dan suhu kulit klien 36,8°C. Dengan demikian masalah dinyatakan
belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan intervensi pada hari berikutnya.
Implementasi hari kedua (Sabtu/14-9-2019) pada diagnosa Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Agen Cedera Biologis pada pukul 15.00 telah dilakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif dan didapatkan nyeri setiap saat yaitu istirahat
maupun bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menjalar ke punggung, pinggul
serta dada, skala nyeri 7 dan lebih dari 30 menit. Selanjutnya, mengobservasi respon
non verbal klien yaitu klien tampak meringis karena nyeri yang dirasakannya.
Kemudian menggunakan metode penilaian yang sesuai yaitu tekanan darah 140/90
mmHg, nadi 100 kali/menit, pernafasan 20 kali/menit, dan suhu 37°C. Klien juga
dianjurkan untuk tidur yang cukup. Kemudian diberikan tindakan penurun nyeri
secara nonfarmakologi mengompres hangat area perut kanan atas klien. Selain itu,
klien ditawarkan selanjutnya akan diajarkan tindakan penurun nyeri secara
nonfarmakologi lainnya yaitu teknik relaksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri
klien. Klien juga diberikan penurun nyeri secara farmakologi yaitu durogesic patch
12,5 mg pada pukul 18.00. Sedangkan hasil evaluasi pada pukul 19.50 didapatkan
klien mengatakan masih merasa nyeri skala 6 di perut kanan atas menjalar ke
punggung, pinggul serta dada, nyeri seperti ditusuk-tusuk, dan nyeri setiap saat lebih
dari 30 menit. Klien juga tampak meringis samba menutup mata. Dengan demikian
masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan intervensi pada hari
berikutnya.
Implementasi hari kedua (Sabtu/14-9-2019) pada diagnosa Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas Berhubungan Dengan Sekresi yang Tertahan pada pukul
14.30 telah dilakukan klien diberikan posisi semi fowler 30°. Kemudian memonitor
status pernafasan klien didapatkan klien mengeluh batuk berdahak berwarna hijau
dan pernafasan klien 20 kali/menit. Klien juga diberikan oksigen via nasal kanul 3
lpm. Selain itu, hasil auskultasi, suara nafas klien ronkhi dan mengajarkan klien
teknik batuk efektif dank klien mengeluh nyeri saat batuk kuat-kuat. Pada pukul
17.30 klien diberikan terapi obat sucralfat dan ambroxol sirup. Sedangkan hasil
evaluasi klien pada pukul 19.50 didapatkan klien masih batuk berdahak berwarna
putih, frekuensi nafas klien 18 kali/menit, dan suara nafas ronkhi. Dengan demikian
masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan intervensi pada hari
berikutnya.
Implementasi hari kedua (Sabtu/14-9-2019) pada diagnosa Kerusakan
Integritas Kulit Berhubungan Dengan Hipertermia: Agen Farmaseutika pada
pukul 15.00 yang telah dilakukan yaitu memonitor kulit klien didapatkan masih
terdapat ruam, kemerahan, kekeringan pada kulit ekstremitas atas dan bawah klien.
Selain itu, kulit klien mengalami pengelupasan dan kulit teraba hangat. Kemudian
dari hasil riwayat medis didapatkan klien memiliki riwayat diabetes mellitus dan
GDS terakhir 225 mg/dL. Pada pukul 17.30 klien diberikan agen topikal burnazin
zalf, citirizine 1x10 mg tab, dan novorapid 1x12 u/L. Sedangkan hasil evaluasi klien
pada pukul 19.50 didapatkan klien tidak merasakan gatal pada kulit klien. Pada kulit
klien masih terdapat ruam, kemerahan, pengelupasan, dan suhu kulit klien 36,9°C.
Dengan demikian masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan akan dilanjutkan
intervensi pada hari berikutnya.
Implementasi hari ketiga (Senin/16-9-2019) pada diagnosa Nyeri Akut
Berhubungan Dengan Agen Cedera Biologis pada pukul 21.00 telah dilakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif dan didapatkan nyeri hilang timbul yaitu
istirahat maupun bergerak, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menjalar ke punggung,
pinggul serta dada, dan skala nyeri 5. Selanjutnya, mengobservasi respon non verbal
klien yaitu klien tampak meringis jika nyeri muncul. Kemudian menggunakan
metode penilaian yang sesuai yaitu tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 81 kali/menit,
pernafasan 20 kali/menit, dan suhu 36,4°C. Klien juga dianjurkan untuk tidur yang
cukup. Kemudian diberikan tindakan nonfarmakologi yaitu teknik relaksasi nafas
dalam untuk menurunkan nyeri klien. Klien juga diberikan penurun nyeri secara
farmakologi yaitu durogesic patch 12,5 mg pada pukul 05.30 (Selasa/17-9-2019).
Sedangkan hasil evaluasi pada pukul 07.30 (Selasa/17-9-2019) didapatkan klien
mengatakan sering melakukan kompres hangat pada area nyeri klien dan teknik
relaksasi nafas dalam jika nyeri muncul. Klien juga mengatakan masih merasa nyeri
skala 3 di perut kanan atas menjalar ke punggung, pinggul serta dada, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, dan nyeri hilang timbul. Dengan demikian nyeri yang dilaporkan
merupakan nyeri yang ringan sehingga masalah dinyatakan dapat teratasi dan tidak
akan ada tindak dilanjutkan karena perawat akan pindah ruangan.
Implementasi hari ketiga (Senin/16-9-2019) pada diagnosa Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Napas Berhubungan Dengan Sekresi yang Tertahan pada pukul
21.00 telah dilakukan klien diberikan posisi semi fowler 30°. Kemudian memonitor
status pernafasan klien didapatkan klien mengeluh batuk berdahak berwarna putih
dan pernafasan klien 20 kali/menit. Selain itu, hasil auskultasi, suara nafas vesikuler.
Pada pukul 05.30 (Selasa/17-9-2019) klien diberikan terapi obat sucralfat dan
ambroxol sirup. Sedangkan hasil evaluasi klien pada pukul 07.30 (Selasa/17-9-2019)
didapatkan klien mengatakan masih batuk berdahak berwarna putih dan sering
melakukan teknik batuk efektif jika dahak tidak bisa keluar. Frekuensi nafas klien 18
kali/menit. Dengan demikian masalah dinyatakan belum dapat teratasi dan dan tidak
akan ada tindak dilanjutkan karena perawat akan pindah ruangan.
Implementasi hari ketiga (Senin/16-9-2019) pada diagnosa Kerusakan
Integritas Kulit Berhubungan Dengan Hipertermia: Agen Farmaseutika pada
pukul 21.00 yang telah dilakukan yaitu memonitor kulit klien didapatkan ruam dan
kemerahan sudah tidak ada, tetapi kekeringan pada kulit ekstremitas atas dan bawah
klien masih ada. Selain itu, kulit klien masih mengalami pengelupasan dan kulit
teraba hangat. Kemudian dari hasil riwayat medis didapatkan klien memiliki riwayat
diabetes mellitus dan GDS terakhir 233 mg/dL. Pada pukul 05.30 (Selasa/17-9-2019)
klien diberikan agen topikal burnazin zalf, citirizine 1x10 mg tab, dan novorapid
1x12 u/L. Sedangkan hasil evaluasi klien pada pukul 07.30 (Selasa/17-9-2019)
didapatkan klien tidak merasakan gatal pada kulit klien, ruam dan kemerahan sudah
tidak ada, tetapi kekeringan pada kulit ekstremitas atas dan bawah klien masih ada.
Selain itu, kulit klien masih mengalami pengelupasan dan suhu kulit klien 36,2°C.
Dengan demikian masalah dinyatakan dapat teratasi dan tidak akan ada tindak
dilanjutkan karena perawat akan pindah ruangan.

Anda mungkin juga menyukai