Anda di halaman 1dari 3

ANALISA PROSES INTERAKSI

Inisial klien : Nn.R


Status interaksi perawat-klien : Pertemuan ke 2
Lingkungan : Perawat dan klien duduk berhadapan di luar ruang makan pasien ruang Utari
Deskripsi klien : Ekspresi klien tersenyum, sikap mendominasi
Tujuan (berorientasi pada klien) : Mengajarkan klien bercakap-cakap dengan orang lain
Nama Mahasiswa : Cindy Karmila, S.Kep
Tanggal : Kamis, 29 Agustus 2019
Jam : 10.50-11.05
Tempat : Ruang Utari RS Dr. H. Marzoeki Mahdi, Bogor

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT


RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Assalamualaikum Nn.R P : duduk berhadapan, Perawat memulai Klien telah bersedia
tersenyum, tubuh percakapan dengan sikap melakukan interaksi
sikap terbuka, terbuka pertemuan kedua, hal ini
menjulurkan tangan menunjukkan bahwa
untuk berjabat tangan antara klien dan perawat
K : melihat kearah Klien tampak senang telah terbina hubungan
perawat, ekspresi dengan kedatangan saling percaya. Sesuai
tersenyum perawat. dengan teori bahwa
keberhasilan membina
hubungan saling percaya
sangat dipengaruhi oleh
komunikasi verbal dan non
verbal yang disampaikan
oleh perawat
K :Waalaikumsalam Suster K : klien tersenyum, Klien berespon positif Jawaban salam klien
Cindy memandang perawat. dengan salam yang menunjukan mulai terbina
P : sikap terbuka, Ingin interaksi terus disampaikan oleh perawat hubungan terapeutik
mempeertahankan berlanjut. Perawat-Klien.

1
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
kontak mata

P : Wah bagus sekali Nn.R P : tersenyum, kontak Perawat berharap keadaan Evaluasi validasi keadaan
masih mengingat saya. mata dengan klien. klien stabil dan dapat klien merupakan aspek
Bagaimana perasaannya K : tersenyum, melanjutkan interaksi Senang dengan pertanyaan utama yang harus
pagi ini? memandang perawat perawat. dilakukan perawat untuk
dapat mengetahui keadaan
dan kebutuhan klien pada
saat itu.
K : Saya tidak bisa tidur K : tersenyum, kontak Senang dengan kondisinya Jawaban baik merupakan
semalam mata dengan perawat saat ini. data bagi perawat untuk
P : tersenyum Senang klien dalam melakukan kelanjutan
keadaan baik dan siap interaksi.
untuk interaksi
P : Apa yang membuat P : bicara jelas, mata Berharap klien masih ingat Pertanyaan perawat
Nn.R tidak bisa tidur? menatap klien. dengan kontrak kegiatan merupakan upaya untuk
K : kontak mata baik, sebelumnya. Berupaya mengingat membantu daya ingat klien
tampak kontrak yang telah dibuat dan sebagai penghargaan
dengan perawat. atas kemampuan klien
mengingat kontrak yang
telah dibuat.
K : Saya melihat orang K : ekpresi wajah sesuai, Klien merasa tidak Analisa perawat
ganteng lagi sus, jadi kooperatif nyaman karena lupa kesesuaian verbal dan non
gelisah. P : memperhatikan verbal Untuk menilai kesesuaian dengan janji yang telah verbal klien untuk
dan nonverbal klien. verbal dengan non verbal dibuat pada waktu menjadikan rencana
klien. pertemuan sebelumnya. komuniksi selanjutnya.

2
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA BERPUSAT ANALISA BERPUSAT
RASIONAL
VERBAL VERBAL PADA PERAWAT PADA KLIEN
P : Baiklah bagaimana jika P : menyentuh tangan Berharap klien bersedia Sentuhan merupakan sikap
sekarang kita atasi kanan klien, bicara untuk melanjutkan terapeutik yang
perasaan gelisah yang lambat, suara jelas, interaksi. memberikan rasa nyaman
Nn.R alami. Selama 15 selalu kontak mata bagi klien.
menit kita akan dengan klien. Ingin mengetahui rencana
bercakap-cakap K : mendengarkan, kontak kegiatan yang akan
mengenai kegelisahan mata dengan perawat dilakukan bersama
Nn.R. Tujuannya agar perawat.
Nn.R tidak lagi merasa
gelisah ketika di kamar.
K : Boleh sus. K : menganggukkan Setuju dengan interaksi Sikap terapeutik perawat
kepala, tersenyum. yang akan dilakukan. mempertahankan kontak
P : Kontak mata dengan Senang klien bersedia mata bertujuan untuk
klien, tersenyum. dengan kontrak kegiatan menyatakan bahwa
yang disampaikan perawat mempertahankan
perawat. interaksi.

KESAN PERAWAT :
Perawat menganalisis bahwa dalam pertemuan kedua ini menunjukkan bahwa hubungan trust perawat – klien sudah terbina dengan baik. Terapi
menghardik cukup efektif untuk klien dengan halusinasi penglihatan.

Anda mungkin juga menyukai