Anda di halaman 1dari 2

Kandungan Kimia

Umbi bawang putih per 100 gram mengandung protein sebesar 4,5 gram, lemak
0,20 gram, hidrat arang 23,10 gram, vitamin B1 0,22 miligram, vitamin C 15
miligram, kalori 95 kalori, fosfor 134 miligram, kalsium 42 miligram, besi 1
miligram dan air 71 gram. Beberapa penelitian melaporkan bahwa umbi bawang
putih mengandung zat aktif allicin, allin, enzim alinase, germanium, sativine,
sinistrine, selenium, scordinin, nicotin acid. Kandungan kimia lain adalah
methylallyl trisulfide, sugar regulating factor, antiarthritic faktor, antitoksin dan
allithiamine (Thomas, 1989).

Khasiat dan penggunaan

Kandungan kimia yang terdapat pada bawang putih adalah Allisin yang berperan
memberi aroma pada bawang putih sekaligus berperan ganda membunuh bakteri
Gram negatif dan positif karena mempunyai gugus asam amino para amino
benzoat, serta scordinin merupakan senyawa komplek thioglosida yang berfungsi
sebagai antioksidan. (Yuwono, 1991).
Daya antibiotik bawang putih dapat bekerja ke seluruh tubuh, tidak hanya ditempat
yang sakit dan sebagai antibiotik alami, bawang putih biasa dimakan langsung
dalam bentuk mentah, atau pula direbus terlebih dahulu atau dicampurkan ke
dalam masakan. Bawang putih digunakan sebagai obat dalam, seperti : mengurangi
kadar influenza, dan obat jerawat. Getah batang ditambahkan dengan sedikit garam
dapat dipergunakan sebagai obat sakit tenggorokan (Tampubolon, 1981).
kolesterol dalam darah, mencegah serangan jantung, menstabilkan sistem
pencernaan yang terganggu, meningkatkan daya tahan tubuh, mengobati nyeri
sendi, menghambat penuaan sel otak, mengurangi gejala diabetes mellitus, asma
dan lain sebagainya. Sebagai obat luar, bawang putih banyak digunakan untuk
mengobati jerawat, bisul, sakit gigi, infeksi jamur pda kaki, infeksi telinga,
mengobati panu, kadas, kurap dan lain sebagainya. (Syamsiah dan Tajudin., 2003).
Kandungan Kimia

Kandungan kimia bawang putih antara lain: aliin, allisin, ajoene, alilpropil
disulfida, dialil trisulfida, s-alilsistein, vinildithiine, s-alilmerkaptosistein, enzim-
enzim antara lain: alinase, peroksidase, mirosinase, asam amino dan glikosidanya
(arginin), selenium, germanium, tellurium (Prapti, Pramono, dan Widiyastuti,
2013). Sebuah sampel dari allicin murni terbukti antijamur (Hughes dan Lawson,
1991). Bawang putih mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans secara
efektif (Sari, 2014).
Bawang putih menghasilkan limbah berupa kulit. Menurut penelitian (Ichikawa et
al., 2003) ekstrak kulit bawang putih menunjukkan aktivitas antioksidan.
Antioksidan merupakan salah satu cara dalam menghambat dan mencegah reaksi
radikal bebas (Olajire dan Azeez, 2011).
Dengan demikian, umbi bawang putih dan kulit bawang putih yang merupakan
limbah, memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai anti jamur. Oleh sebab itu
peneliti ini bertujuan untuk mengetahui potensi kulit bawang putih dalam
menghambat pertumbuhan jamur kulit khususnya Malassezia furfur.

Anda mungkin juga menyukai