Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ROESITA JUNAEDI PUTRI

KELAS : S1 - 1B KEPERAWATAN

NIM : 1710096

FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN SERTA


HUBUNGAN PARADIGMA DENGAN TEORI KEPERAWATAN

PENGERTIAN

FALSAFAH :

Keyakinan terhadap nilai-nilai yang dijadikan pedoman untuk mencapai tujuan dan
pandangan hidup.

KEPERAWATAN :

Suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan.

FALSAFAH KEPERAWATAN :

Keyakinan seorang perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang dijadikan pedoman dalam
memberikan asuan keperawatan.

Yang menjadi pegangan perawat ada 4 yaitu :

1. Harus tertanam dalam setiap diri seorang perawat


2. Menjadi pedoman perilaku di tempat kerja maupun sosial
3. Menjadi baju yang melekat pada diri seorang perawat
4. Menjadi roh yang mendiami seorang perawat
Falsafah Keperawatan sebagai landasan perawat dalam menjalankan profesinya :

1. Meyakini bahwa manusia sebagai individu yang memiliki kebutuhan Bio-Psiko-


Sosial-Spiritual (BioPsikoSosPi) yang UNIK
2. Keperawatan  Bantuan bagi manusia untuk meningkatkan derajat kesehatan yang
optimal
3. Tujuan ASKEP dapat dicapai melalui kerja sama tim kesehatan dan pasien/keluarga
4. Dalam menjalankan ASKEP perawat menggunakan proses keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan klien
 Prosesnya ada 5 tahap yaitu :
a. Assesment / pengkajian
b. Perumusan masalah / Diagnosa Keperawatan
c. Penyusunan rencana / intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat serta memiliki wewenang untuk
melakukan tindakan keperawatan secara utuh dalam menjalankan ASKEP sesuai
standar keperawatan
6. Pendidikan keperawatan dilaksanakan secara terus-menerus berjenjang dan
berkelanjutan untuk pengembangan staf
PENGERTIAN

PARADIGMA :

Cara pandang seseorang dalam menyikapi kenyataan atau permasalahan yang ada.

PARADIGMA KEPERAWATAN :

Cara pandang secara global yang dianut oleh seorang perawat yang mengatur hubungan teori-
teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

Komponen Paradigma Keperawatan

PERAWAT / KEPERAWATAN

KLIEN SEHAT - SAKIT

LINGKUNGAN
PENJELASAN :

1. KEPERAWATAN : Bentuk asuhan atau pelayanan kesehatan yang bersifat


profesional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia terhadap individu, keluarga,
atau masyarakat.
2. KLIEN / PASIEN : Komponen yang menjadifokus dari pelayanan keperawatan.
Bersifat individu, kelompok dan masyarakat dalam suatu sistem meliputi :
a. Sistem Terbuka  Manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungan baik fisik, psikologi, sosial, maupun spiritual.
b. Sistem Adaptif  Manusia merespon terhadap perubahan yang terjadi di
lingkungan.
c. Sistem Persenol, Interpersonal, dan Sosial  Manusia memiliki persepsi, pola
kepribadian, dan tumbuh kembang yang berbeda.
3. LINGKUNGAN : Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan
manusia dan mencakup lingkungan sosial, status ekonomi, dan kesehatan. Fokus
lingkungan yaitu lingkungan fisik, lingkungan psikologi, sosial, dan spiritual.
4. SEHAT – SAKIT : Memandang bahwa keperawatan itu bentuk pelayanan yang
diberikan kepada manusia dalam rentang sehat sakit.

HUBUNGAN ANTARA PARADIGMA DAN TEORI KEPERAWATAN

Untuk memprediksi tipe teori yang dapat dikembangkan dari setiap paradigma keperawatan,
berdasar pandangan dunia terhadap kehadiran paradigma tersebut. Teori-teori Keperawatan
baru yang muncul ternyata dapat diprediksi melalui paradigma keperawatan. Saya memaknai
hal ini sebagai arahan/pandangan kemana teori itu akan engarah. Karena Paradigma
Keperawatan memberikan pandangan atau arahan kemanakah Keperawatan itu akan
mengarah. Paradigma Keperawatan ibarat sebuah petunjuk arah yang diberikan seseorang,
misalnya bagaimana bepergian ke Surabaya dari Jakarta menggunakan bus. Kita diberitahu
untuk megambil bus malam langsung ke surabaya kemudian turun di terminal bungurasih.
Orang tersebut mengatakan perjalanan ini akan memakan waktu lebih kurang 20 jam. jadi
seperti inilah mungkin pandangan yang diberkan Paradigma Keperawatan terhadap Teori
Keperawatan. Paradigma tidak memberikan kepastian namun memberikan arahan kepada
teori baru. Paradigma dalam keperawatan membuat kontribusi yang signifikan terhadap
pengetahuan dan praktik disiplin ilmu. Paradigma empiris menyediakan struktur untuk
pengujian teori, dan perbandingan intervensi. Paradigma interpretif memfasilitasi pemahaman
dari pengalaman manusia. Paradigma kritis panggilan untuk pengakuan dan perubahan
struktur kekuasaan yang menindas dalam masyarakat. Peran unik, keuntungan, dan kerugian
dari masing-masing paradigma memberi contoh peran masing-masing paradigma dalam
praktek keperawatan. Paradigma tidak merupakan konsep statis, mereka adalah alat yang
nyata digunakan dalam praktik sehari-hari keperawatan. Masing-masing paradigma tersebut
membuat dampak yang sama berlaku pada praktik keperawatan dan penelitian, membentuk
profesi dan disiplin keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai