Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

W DENGAN GANGGUAN
SISTEM ENDOKRIN DIABETES MELLITUS GRADE II

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I
1.NUR ATIKAH
2.MONICA LESTARI
3.EDWARD SIHOMBING

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN AUFA ROYHAN PADANG SIDEMPUAN

T.A 2018/2019

7
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Kepeerawatan Medikal
Bedah II ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes
Mellitus” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan tugas ini banyak hambatan dan kesulitan, namun berkat
bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat terselesaikan. Maka patutlah kiranya
kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dan kepada Dosen mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II
yang telah memberi tugas untuk tambahan pengetahuan mahasiswa. Dengan
segala kerendahan hati kami berusaha menyajikan yang terbaik dalam tugas ini.
Namun, kami menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari harapan,
kritik atau saran yang bersifat konstruktif tetap diharapkan demi kesempurnaan
tugas ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya. Aamiin.

Padang Sidempuan, Mei 2019

Penulis

(KELOMPOK I)

7
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELLITUS GRADE II

Tn.Z (55 th) dirawat di ruang Nuri 2 RSUD Tapsel.Klien telah dirawat
selama 1 minggu.Keluarga klien mengatakan bahwa tubuh Tn.Z semakin kurus
sejak 3 bulan belakangan ini dan Tn.Z juga tidak nafsu makan.Keluarga Tn.Z
mengatakan bahwa Tn.Z telah mengalami batuk berdahak sejak 4 bulan yang lalu
dan tidak kunjung sembuh walaupun sudah dibawa berobat.Saat ini Tn.Z
berkeringat pada malam hari dan tingkat kesadaran samnolen.Berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik didapatkan TD:100/70mmhg,RR:40 x/m,P:98x/m,T:37,5°C.
Saat dilakukan pemeriksaan Thoraks terlihat adanya retraksi dada suprasternal dan
intercosta,perkusi dada dullnes lobus kanan bawah,bunyi nafas crackels.Hasil
AGD menunjukkan PO² : 70 mmhg,PCO² : 50 mmhg,SatO² : 89 ٪.

Identitas Klien
Nama : Tuan Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan :-
Alamat : Tapsel
Agama : Islam
Diagnosa : TB.Paru

Riwayat Sakit dan Kesehatan

1. Keluhan Utama : sesak napas.


2. Riwayat Penyakit Sekarang :

7
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1 DS: Invasi micobacterium tuberculosa PK:Infeksi
Klien mengatakan tumit ↓
nyeri seperti rasa terbakar, Terbentuk tuberkel pada paru
Skala nyeri 5-6 ↓
Kerusakan jaringan alveoli
DO : ↓
-WBC 25,1 103/Μl Pertukaran gas pada alveoli terhambat
-HGB 10,1 gr/dl ↓
- tampak luka ulkus grade Gangguan oksigenasi difusi
2 di tumit kaki kiri

2 DS : Klien mengatakan
tumit kaki kiri rasa nyeri - Infeksi / pneumonia Nyeri akut
seperti terbakar,skala nyeri - Polusi berhubungan
5-6 - Usia dengan agen injury
- Ekonomi rendah
DO :
- wajah tegang saat ulkus Defisiensi enzim alfa-1-antitripsin,
dibersihkan enzim protease
-klien kwsakitan saat ulkus ↓
ditekan Inflamasi

3 DS : Masuknya mikroorganisme TBC Kerusakan


Klien mengatakan nyeri ↓ integritas kulit
pada luka Terjadi reaksi antigen dan antibodi berhubungan
↓ denganfaktor
DO : Kerusakan jaringan paru-paru mekanik:mobilitas
-WBC : 25,1 103/μL ↓ dan penurunan
-HBG : 10,1 gr/dl Suplai O2 ke jaringan berkurang
-Ulkus grade 2 di tumit ↓ neuropati,perubah
diameter ±5cm Merangsang inpuls syaraf
-GDN 28 Maret 2005 154 ↓
mg/dl Respon makan
GD 2 jam PP 28 maret Menurun
2005 327 mg/dl ↓
Intake nutrisi tidak adekuat

7
4 DS : Infeksi kuman TBC pada paru Ketidakseimbangan
-klien mengatakan tidak ↓ nutrisi kurang dari
bisa menghabiskan diit Peradangan pada paru-pare kebutuhan tubuh
yang diberikan dan merasa ↓
berhubungan
bahwa berat badannya Penyekatan membran respirasi
turun meskipun tidak ↓ dengan faktor
ditimbang Oksigen kurang biologis

DO : Metabolisme menurun
-HBG : 10,1 gr/dl ↓
GDN 28 Maret 2005 154 Energi yang dihasilkan menurun
mg/dl ↓
-GD 2 jam PP 28 maret Lemah
2005 327 mg/dl ↓
Intoleransi aktivitas

5 DS :
-klien mengatakan nyeri Intoleransi aktifitas
saat melakukan aktifitas berhubungan
dengan kerusakan
DO :
mobilitas fisik
-seluruh aktifita dan
kebutuhan ADL klien
dibantu

6 DS : Defisit
-Klien mengatakan datang pengetahuan
ke RS hanya karena ulkus tentang penyakit
tersebut,klien menanyakan
dan proses penyakit
rentang penyakitnya.
dan perawatannya
DO : berhubungan
-Klien bingung saat dengan kurang
ditanya tentang prnyakit familiar dengan
DM sumber informasi

7 DS :
-Klien mengatakan sejak Pk : Hypertensi
10 Tahun yang lalu
menderita tekanan darah
tinggi

DO :
-Tekanan dara tanggal 28

7
Maret 2005 = 160/100
mmHg

Diagnosa Keperawatan
1. PK : Infeksi
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury : fisik
3. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat tidak
seimbangnya suplay O2

INTERVENSI
N
Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
o.
1 Gangguan 1. Tidak terjadi 1. bunyi 1. .Atur dan
oksigenasi: difusi gangguan oksigenasi nafas pertahankan posisi
berhubungan dengan difusi normal klien dalam
kerusakan alveoli 2. setelah dilakukan 2. frekuensi semifowler
perawatan akumulasi nafas 2. Observasi
sekret berkurang dalam pernafasan setiap 8
batas jam,termasuk bunyi
normal nafas,frekuensi
3. klien nafas dan
tidak kedalaman
terlihat 3. Kolaborasi
sesak pemberian O2
sesuai kebutuhan.
4. Kolaborasi
pemberian obat
sesuai indikasi
dokter

7
2. Gangguan pertukaran 1. Pertukaran gas pasien
gas berhubungan kembali normal
dengan kerusakan 2. Tidak terjadi 1. Ajari pasien tentang
alveoli perubahan fungsi teknik penghematan
yang reversible pernapasan. energi..
3. Pasien bisa bernapas 2. Bantu pasien untuk
normal tanpa mengidentifikasi
menggunakan otot tugas-tugas yang
tambahan bisa diselesaikan.
pernapasan. 3. Lakukan latihan
4. Pasien tidak pernapasan dalam
mengatakan nyeri dan tahan sebentar
saat bernapas. untuk membiarkan
5. PCO2 , PO2, dan diafragma
SatO2normal mengembangkan
secara optimal..
4. Posisikan pasien
dengan posisi semi
fowler agar pasien
bisa melakukan
respirasi dengan
sempurna.

1.Kaji adanya nyeri


dan tanda vital
berhubungan
dengan latihan yang
diberikan.

2.Kolaborasi :
• Berikan oksigen
sesuai indikasi
• Berikan penekan
SSP (anti ansietas
sedatif atau narkotik)
dengan hati-hati sesuai
indikasi

3 Gangguan Kebutuhan nutrisi Nafsu makan 1. Tingkatkan


pemenuhan terpenuhi. meningkat pemahaman klien
kebutuhan nutrisi dan keluarga klien
berhubungan dangan tentang pentingnya
anorexia akibat sesak nutrisi bagi
tubuhnya serta diit
yang dibutuhkan

7
2. Anjurkan keluarga
klien memberi
makanan dalam
keadaan hangat
3. Atur pola makan
dengan porsi
sedikit tapi sering
4. Motivasi keluarga
untuk memenuhi
klien saat makan
5. Cegah atau atasi
penurunan selera
makan dengan cara
meningkatkan oral
hygiene klien dan
beri motivasi
6. Timbang BB
secara rutin

Intoleransi aktivitas -klien dapat toleran terhadap Klien dapat 1. Siapkan dan
4 berhungan dengan beraktivitas dekatkan peralatan
aktivitas secara bertahap
kelemahan fisik secara bertahap untuk memenuhi
akibat tidak kebutuhan
seimbangnya suplay aktivitasnya
O2 2. Bantu klien
memenuhi
kebutuhan personal
hygiene
3. Libatkan anggota
keluarga untuk
melatih klien
memenuhi
kebutuhannya

Implementasi
Lakukan tindakan sesuai dengan intervensi yang akan diberikan.

Evaluasi
1. Diagnosa 1 :

7
a. Pasien bisa bernapas normal tanpa menggunakan otot tambahan
pernapasan
b. Pasien tidak mengatakan nyeri saat bernapas.
2. Diagnosa 2:
a. Pasien memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif dan mengalami
b. perbaikan pertukaran gas pada paru.
c. Pasien menyatakan faktor penyebab, jika mengetahui.

3. Diagnosa 3:
a.Kebutuhan nutrisi terpenuhi
b.Nafsu makan meningkat

4.Diagnosa 4 :
a.klien dapat bertoleran terhadap aktivitas

Anda mungkin juga menyukai