Anda di halaman 1dari 2

Teknologi pertanian dikhawatirkan akan mengancam pertanian tradisional, dikarenakan ada

potensi tidak meratanya penyebaran teknologi pertanian sehingga masih banyak petani
yang menggunakan cara tradisional tidak dapat mencoba teknologi baru tersebut sehinggga
kualitasnya kalah saing. Dan mereka percaya bahwa semakin besar hasil pertanian maka
akan semakin baik. Teknologi robot abad 21 dipercaya membawa banyak kemudahan.
Walaupun teknologinya sudah ada, namun kebanyakan penelitian tentang teknologi
pertanian masih dalam laboratorium dan belum ada perusahaan yang mau membiayainya.

Sebagian hasil panen dunia hilang tiap tahun dikarenakan pestisida dan herbisida, namun
pasar menuntut makanan dengan sedikit pestisida dan herbisida. Sebagai contoh penerapan
teknologi pertanian adalah penggunaaan drone untuk mengidentifikasikan secara otomatis
tentang adanya hama atau masalah pada lahan pertanian yang nantinya dapat diketahui
oleh petani. Sebuah perusahaan analisis data di Boulder memasok drone yang
menggunakan inframerah untuk memetakan serta mengidentifikasikan masalah pada lahan
pertanian seperti hama dan irigasi. Serta juga diupayakan penggunaan drone untuk
penyebaran pestisida dari udara, jadi lebih cepat prosesnya serta dapat dikirimkan dengan
tepat, sehingga dapat mengurangi penggunaan pestisida secara berlebihan.

Sumber daya terbesar dari petani adalah tanah, namun kebanyakan petani menggunakan
pupuk nitrogen sehingga merusak kualitas tanah serta lingkungan. Masalah ini dapat diatasi
dengan bantuan teknologi dan robotika. Dapat diketahui bahwa vegetasi yang sehat adalah
yang lebih banyak mendekati inframerah daripda vegetasi yang tidak sehat. Pemetaan tanah
membuka pintu untuk menanam varietas tanaman lebih banyak lagi, Menanam banyak
tanaman secara bersama-sama juga dapat menyebabkan penggunaan bahan kimia
pertanian yang lebih cerdas

Anda mungkin juga menyukai