OLEH:
KELOMPOK II
Ahyal Yusuf 21702039
Ajuadi 21702040
Ameliah 21702043
Fadly Arifin 21702048
Hardianti 21702051
Irma Supiana Kahe 21702053
Nurafdah Ramadhana 21702061
Ruswan 21702064
St. Aysha 21702067
Syarifah Ayu 21702070
Wiwid WidiArty 21702078
Yuspiar Andi Pangguriseng 21702081
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Berkat limpahan karunia-Nya kami selaku
(Hazard Identification And Risk Assessment), serta dalam rangka pemenuhan nilai
khalayak umum dan untuk intropeksi bagi kami selaku penyusun. Semoga makalah
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan
dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Karena kebenaran hanya
Kelompok II
2
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
B. Risiko ................................................................................................
Control) .............................................................................................
A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran .....................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada intinya ialah suatu program yang
kesehatan dan keselamatan kerja biaya untuk membiayai karyawan yang sakit
hal. Dua hal paling besar sebagai penyebabnya kecelakaan kerja yakni : tingkah
laku yg tidak aman dan keadaan lingkungan yg tidak aman. berdasar pada data
dapat dihindarkan (seperti bencana alam), diluar itu 24% karena lingkungan
atau perlengkapan yg tidak penuhi prasyarat, dan 73% karena tingkah laku yg
tidak aman. Cara efisien untuk menghindar terjadinya kecelakaan kerja yaitu
dengan hindari terjadinya lima tingkah laku tidak aman yang sudah dijelaskan
diatas.
Dengan tahu beberapa hal ini, maka kita dapat melakukan identifikasi
bahaya, menilainya kemungkinan dan mengatur risiko atau hazard atau umum
4
yang dimaksud dengan metode HIRARC (Hazard Identification, Risk
B. Rumusan Masalah
dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan
peraturan dan prosedur kerja yang baik serta penyedian alat pelindung diri, akan
tetapi kecelakaan kerja masih terjadi lebih tinggi dibandingkan plant atau divisi
Hal ini merupakan alasan bagi peniliti tersebut untuk menjadikan masalah
kecelakaan kerja bagi pekerja untuk di anlisa melalui suatu penilitian dengan
C. Tujuan Makalah
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kecelakaan Kerja
dalam proses tersebut yaitu ketika terjadi kontak antara manusia dengan alat,
alat atau material yang kurang baik atau berbahaya. Kecelakaan juga dapat
dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi,
Disamping itu, kecelakaan juga dapat bersumber dari manusia yang melakukan
seperti Heinrich, Frank Birds, James Reason, Petersen dan lainnya. Mereka
manajemen, sistem, dan perilaku. Menurut Frank Bird yang dikutip dari
suatu sumber energi seperti mekanis, kimia, kinetik, fisis yang dapat
6
Faktor penyebab kecelakaan dikemukakan oleh H.W. Heinrich (1930) yang
menggolongkan atas :
1. Tindakan tidak aman dari manusia (unsafe act), misalnya tidak mau
membahayakan. Sebagai contoh lantai yang licin, tangga yang rusak dan
B. Risiko
1. Pengertian Risiko
7
2. Risiko K3
Menurut OHSAS 18001, risiko K3 adalah kombinasi dari
sumber bahaya yang timbul dalam aktivitas bisnis yang menyangkut aspek
C. Hazard (Bahaya)
Dalam dunia keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sering kita dengar ada
istilah Hazard. Hazard adalah segala bentuk kegiatan (task), pekerjaan (job),
benda tajam, benda yang berukuran lebih besar dan berat yang dapat
8
menimbulkan risiko pada pekerja seperti tersayat, tertusuk, terjepit,
2. Bahaya Listrik
Bahaya listrik bersumber dari energi listrik yang dapat mengkibatkan
listrik
lebih besar dari kemampuan diri pekerja menerimanya. Energi berlebih ini
banyak berasal dari alat-alat kerja yang ada disekitan tempat kita bekerja.
Contohnya bising yang dapat berasal dari penggunaan alat bersuara tinggi
(seperti speaker, mesin las, bahkan suara knalpot yang sudah dimodifikasi
berpotensi terjadi tuli; getaran yang dapat berasal dari benda bergetaran
hingga lumpuh; energi listrik, radiasi ion dan non-ion, suhu ekstrim, dan
sebagainya.
9
turunannya, timbal, dll (intinya semua bahan kimia yang ada di tabel
periodik. Masih ingat kan?..). Potensi risiko gangguan yang dapat muncul
bahan kimia yang terpajan pada diri pekerja, seperti merkuri dapat berisiko
Jepang). Bahaya dan risiko dari semua bahan kimia ini dapat dilihat
disemua kemasan bahan kimia tsb. Risiko dari penggunaan bahan kimia ini
tidak hanya pada kesehatan saja tetapi juga kecelakaan seperti ledakan,
kebakaran, dll.
mikroorganisme tak kasat mata yang berada disekitaran tempat kerja dan
merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin dengan lingkungan yang
ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun dengan fasilitas
10
mengalami stress hingga efek-efek buruk lainnya dari stress. Contohnya:
aksi bullying, kata-kata kasar dari rekan kerja, tekanan dan himpitan
pekerjaan, deadline pekerjaan yang tidak masuk akal, persaingan kerja tidak
sehat, kerjaan yang monoton, jenjang karir tidak bagus, alat bantu kerja
batas, bekerja dengan postur tubuh yang janggal seperti berputar di area
tinggi, mengangkat beban berat, statis duduk dipan komputer dalam waktu
lama, dll.
bahaya tersebut agar dapat diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah
11
menentukan jenis kegiatan kerja yang kemudian diidentifikasi sumber
E. Tujuan HIRARC
menimpa siapa pun disituasi dan kondisi kasus tertentu dan tingkat
keparahan yang mungkin bisa bersumber dari hasil hal tersebut (risiko).
12
Department of Occupational Safety and Health Ministry of Human
Resources Malaysia).
F. Tahapan-Tahapan HIRARC
HIRARC.
risiko dengan baik. Menurut Stuart Hawthron cara sederhana adalah dengan
13
a) Mengurangi peluang kecelakaan Identifikasi bahaya dapat mengurangi
14
dilakukan pemilahan risiko yang memiliki dampak besar terhadap
yang telah ditetapkan atau standard dan norma yang berlaku untuk
menentukan apakah risiko tersebut dapat diterima atau tidak. Jika risiko
dinilai tidak dapat diterima, harus dikelola atau ditangani dengan baik.
langkah dari strategi pengendalian risiko. Nilai risk rating adalah nilai yang
menunjukkan tingkat resiko yang didasar pada skala likelihood dan skala
severity.
Tabel 1
Keterangan
15
d. High (H), dengan Nilai Risiko 9 – 15
yang ada.
a. Eliminasi
16
b. Subtitusi
c. Engineering control
peralatan.
d. Administratif control
dilingkungan kerja serta zat pencemar, agar tetap selalu aman dan sehat.
17
3) Apabila belum dapat mengendaalikan risiko, dapat dialihkan kepada
berbahaya.
d) Pengukuran kinerja K3
lingkungan.
G. Contoh HIRARC
Kegiatan yang dilakukan dibagian Office antara lain pengolahan data dan
sebagai berikut:
Tabel 1
18
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pada Bagian Office
Identifikasi Bahaya
Proses / Risk
Aktivitas Potensi Bahaya Risiko Ket
Aktivitas Mesin Rating
Kontak Tangan
Cidera Pada Otot
Komputer Pengolahan data Dengan Perangkat 6 M
Jari Tangan
Komputer
Tersengat Arus
Kabel Tengangan
Printer Cetak Dokumen Listrik Memar 12 H
Tinggi
Hingga Kematian
Terkena Cairan
Printer Cetak Dokumen Iritasi Kulit 6 M
Tinta
Tabel 2
19
Proses /
Aktivitas Engineering Administratif APD
Aktivitas Mesin
Informasi ke
Memasang cover
Komputer Pengolahan data karyawan dan -
untuk kabel
Rambu bahaya
Rambu tanda
Komputer Pengolahan data - Kaca Mata
bahaya
Olahraga jari
Komputer Pengolahan data - -
tangan
Informasi ke
Kondisi Sepatu
Kondisi Lantai - karyawan, dan
Ruangan pabrik
Rambu bahaya
Informasi ke
Memasang cover
Printer Cetak Dokumen karyawan, dan -
untuk kabel
Rambu bahaya
Informasi ke
karyawan,
Printer Cetak Dokumen - -
membuat WGS
dan SOP
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui mengenai bahaya apa saja yang ada
20
berdasarkan skala Likelihood dan Severity. Berdasarkan potensi bahaya dan risiko
pengendalian pada tabel 2. Berikut hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendalian risiko:
tersengat arus listrik, dan kelalahan pada jari tangan akibat mengetik. Bahaya
penggunaan printer tersengat arus listrik dan iritasi akibat terkena tinta.
2. Penilaian Risiko
Penilaian risiko mengenai di bagian Office PMD dapat dilihat pada gambar
1 sebagai berikut:
21
Penilaian risiko di bagian Office PMD yaitu katagori level negligible 0%,
low risk 0%, moderat risk 50%, high risk 50%, dan extreme 0%
3. Pengendalian Risiko
a. Pengendalian Enggineering
operator.
b. Pengendalian Administratif
22
Tabel 3
Proses /
Potensi Risk
Aktivitas Aktivitas Risiko Ket Engineering Administratif APD
Bahaya Rating
Mesin
Informasi ke
Kabel Tersengat Memasang
Pengolahan karyawan
Komputer Tegangan Arus 12 H cover untuk -
data dan Rambu
Tinggi Listrik kabel
bahaya
Kontak Iritasi
Monitor Minus
23
Dengan Jari
Perangkat Tangan
Komputer
Informasi ke
bahaya
Tersengat
Arus Informasi ke
Kabel Memasang
Cetak Listrik karyawan,
Printer Tengangan 12 H cover untuk -
Dokumen Memar dan Rambu
Tinggi kabel
Hingga bahaya
Kematian
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
alat atau material yang kurang baik atau berbahaya. Kecelakaan juga dapat
dipicu oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak aman seperti ventilasi,
terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau
(Ramli, 2010).
bahaya tersebut agar dapat diminimalisir tingkat risikonya ke yang lebih rendah
25
dengan tujuan mencegah terjadi kecelakaan. Implementasi K3 dimulai dari
Tahapan HIRARC
1. Identifikasi Bahaya
2. Penilaian Risiko
3. Pengendalian Risiko
B. Saran
atau karyawan lain dating ke area suspension preheater tidak diberikan APD
2. Pengawasan dari karyawan HSE harus dilakukan dengan rutin dan berskala
lain.
mempunyai pilar hokum dengan kuat dan dapat mematuhi peraturan yang
berlaku.
26
Daftar Pustaka
Ari Wibowo, Dwi 2016. Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ahmad, Anugrah 2017. Implementasi Job Safety Analysis (JSA) Pada Kegiatan
(https://anakkatiga.blogspot.com/2018/03/jenis-jenis-bahaya-hazard-
Adi, Kreesna 2015. Pengendalian Kecelakaan kerja dan Potensi Sumber Bahaya
(https://www.academia.edu/18361626/HIRARC_dan_Risk_Maaping_b
27
Fil, Muhammad 2013. Analisa Risiko Keselamatan Kerja Dengan Metode
Supriyadi, Ahmad, Abu 2015. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko K3 Pada
28