Qanun No 2 Tahun 2018 Tentang Perubahan Qanun No 4 Tahun 2009 Tentang RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 PDF
Qanun No 2 Tahun 2018 Tentang Perubahan Qanun No 4 Tahun 2009 Tentang RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2009-2029 PDF
MEMUTUSKAN :
Pasal I
Pasal 1
.
Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:
1. Kota adalah Kota Banda Aceh;
2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Banda Aceh;
3. Walikota adalah Walikota Banda Aceh;
4. Dewan ……………
4. Dewan Perwakilan Rakyat Kota yang selanjutnya disingkat DPRK
adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh;
5. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan dalam bidang penataan ruang;
6. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan
ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu
kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup,
melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya;
7. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang;
8. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan
sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hirarkis memiliki hubungan fungsional;
9. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung
dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya;
10. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh yang selanjutnya
disingkat RTRWK adalah rencana mengatur struktur dan pola
pemanfaatan ruang wilayah Kota yang merupakan hasil dari
kegiatan perencanaan tata ruang;
11. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata
ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang;
12. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatan yang meliputi
pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan
penataan ruang;
13. Pengaturan penataan ruang adalah upaya pembentukan
landasan hukum bagi Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
masyarakat dalam penataan ruang;
14. Pembinaan penataan ruang adalah upaya untuk meningkatkan
kinerja penataan ruang yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan masyarakat;
15. Pelaksanaan penataan ruang adalah upaya pencapaian tujuan
penataan ruang melalui pelaksanaan perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang;
16. Pengawasan penataan ruang adalah upaya agar penyelenggaraan
penataan ruang dapat diwujudkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan;
17. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewujudkan struktur
ruang dan pola ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui
penyusunan dan pelaksanaan program beserta pembiayaannya;
18. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upaya untuk
mewujudkan tertib tata ruang;
19. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung
atau budidaya;
20. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi
utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup
sumber daya alam dan sumber daya buatan;
21. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan
fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan
potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber
daya buatan;
22. Kawasan strategis kota adalah wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau lingkungan;
23. Kawasan perumahan adalah bagian dari lingkungan hidup di
luar kawasan lindung, berupa kawasan perkotaan yang
berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan
dan penghidupan;
Pasal 3
3. Ketentuan …………
3. Ketentuan Pasal 13 ayat (1) dihapus dan ayat (2) diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 13
(1) Dihapus.
(2) Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Aceh, hirarki Kota
ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Pasal 14
5. Ketentuan Pasal 17 ayat (2) huruf a, ayat (3) huruf i diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17
Pasal 17 A
Pasal 20
Pasal 21
9. Ketentuan …………
9. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 22
10. Diantara Pasal 22 dan Pasal 23 disisip 1 (satu) pasal yakni Pasal 22a
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 22A
Pasal 23
Pasal 24
13. Diantara Pasal 24 dan Pasal 25 disisip 1 (satu) pasal yakni Pasal 24A
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 24A
14. Diantara Pasal 29 dan Pasal 30 disisip 1 (satu) pasal yakni Pasal 29A
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 29A
Pasal 35A
Pemanfaatan sumber energi terbarukan di Kota Banda Aceh akan
disediakan dengan sumber energi tenaga matahari dan energi
biomassa.
16. Ketentuan Pasal 40 ayat (2) huruf b ditambah dan diubah, huruf c
diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 40
(1) Rencana Penyediaan air bersih sebagaimana dimaksud di dalam
pasal 39 huruf a bertujuan:
a. mendukung berkurangnya pemakaian air tanah dan
terpeliharanya sumber daya air tanah dan air permukaan
sebagai air baku;
b. mendistribusikan air bersih untuk seluruh lapisan
masyarakat; dan;
c. melakukan konservasi air tanah untuk pengendalian muka
tanah, muka air tanah dan kerusakan strukutr tanah.
(2) Rencana penyediaan air bersih meliputi:
a. peningkatan kinerja Penyelengaraan penyediaan air bersih
perpipaan, melalui optimasi pemanfaatan kapasitas
produksi tersisa, serta penambahan kapasitas produksi dan
perluasan jaringan distribusi;
b. peningkatan cakupan wilayah pelayanan distribusi air bersih
perpipaan untuk seluruh wilayah Kota, dengan target
pelayanan 100 % (seratus persen) pada tahun 2019;
c. penurunan tingkat kebocoran air sampai 20% (dua puluh
persen) pada tahun 2020 melalui pemeliharaan dan
perbaikan sistem distribusi;
d. peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan
Intalasi Pengolahan Air; dan
e. pencegahan pencemaran air baku di Krueng Aceh.
17. Diantara Pasal 43 dan pasal 44 disisip 1 (satu) pasal yakni Pasal 43A
sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 43 A
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 53
k. TPU ………….
k. TPU Perkuburan massal korban tsunami terletak di kawasan
Ulee Lheue seluas 1,15 Ha; dan
a. TPU yang ada disetiap gampong baik pemakaman umum
maupun pemakaman keluarga.
(9) Taman pulau jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf g
dengan luas kurang lebih 0,61 Ha tersebar pada area ruas-ruas
jalan di wilayah Kota Banda Aceh.
(10) Hutan bakau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h
dengan luas kurang lebih 328,14 Ha, direncanakan di kawasan:
a. Pesisir Ulee Pata Kecamatan Jaya Baru memanjang hingga
daerah pesisir Alue Naga Kecamatan Syiah Kuala; dan
b. Seluruh area tambak perikanan yang terintergrasi dengan
tumbuhan bakau.
(11) RTH peruntukan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf i dengan luas kurang lebih 342,21 Ha difungsikan dengan
berbagai klasifikasi peruntukan RTH perkotaan dan dapat
dikembangkan sesuai tematik RTH antara lain Hutan Kota,
Taman Kota, Lapangan Olah Raga, RTH Kebun sesuai dengan
potensi kawasan tersebut.
(12) Selain RTH Kota yang direncanakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), juga dapat dikembangkan untuk fungsi skala
pelayanan:
a. RTH skala kecamatan dengan luas minimum 2 Ha;
b. RTH skala Gampong dengan luas minimum 0,25 Ha; dan
(13) Ruang yang dapat dialihfungsikan sebagai RTH pada Central
Bisnis Distric (CBD) atau kawasan-kawasan perdagangan.
21. Diantara Pasal 53 dengan pasal 54 disisip 1 (satu) pasal, yakni Pasal
53A sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 53A
Pasal 54
Pasal 55
Pasal 56
Pasal 57
Pasal 58
Pasal 59
Pasal ...........
Pasal 62
Pasal 63
p. Pembinaan ………..
p. Pembinaan Mental Daerah Militer (Bintaldam) – Iskandar
Muda di Gampong Peunayong;
q. Komando Distrik Militer (Kodim) 0101 Aceh Besar di
Gampong Kampung Baru; dan
r. Komando Rayon Militer (Koramil) di setiap Kecamatan di
Kota.
(3) Kawasan peruntukan keamanan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b, meliputi:
a. Polda Aceh di Gampong Jeulingke;
b. Poltabes Banda Aceh di Gampong Kampung Baru;
c. Mako Brimob di Gampong Keuramat;
d. Dirlantas Polda Aceh di Gampong Lamteumen Barat; dan
e. Polsek di setiap kecamatan di Kota.
(4) Kawasan peruntukan peribadatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, meliputi:
a. Mesjid Baiturrahim Kecamatan Meuraxa;
b. Mesjid Baitul Musahadah Kecamatan Banda Raya;
c. Mesjid Baitusshalihin Kecamatan Ulee Kareng;
d. Mesjid Syuhada Kecamatan Syiah Kuala;
e. Mesjid Subulussalam Kecamatan Jaya Baru;
f. Mesjid At Taqwa Kecamatan Baiturrahman;
g. Mesjid Jami’ Kecamatan Lueng Bata;
h. Mesjid Al Makmur Kecamatan Kuta Alam;
i. Mesjid Tgk. Dianjong Kecamatan Kutaraja;
j. Mesjid di setiap Kecamatan dan Lingkungan;
k. Gereja Katolik Hati Kudus;
l. Gereja HKBP di Jalan Pelangi;
m. Gereja Methodist di Jalan Pocut Baren;
n. Klenteng Tapekong di Peunayong; dan
o. Kuil Palani di Keudah.
(5) Kawasan peruntukan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf d, meliputi:
a. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD. Zainoel Abidin);
b. Rumah Sakit (RS. Ibu dan Anak);
c. Rumah Sakit (RSUD. Meuraxa);
d. Rumah Sakit (RS. Kesdam);
e. Rumah Sakit (RS. Bayangkara Polri);
f. Rumah Sakit (RS. Gigi dan Mulut Unsyiah);
g. Rumah Sakit (RS. Harapan Bunda);
h. Rumah Sakit (RS. Tgk.Fakinah);
i. Rumah Sakit (RS. Malahayati);
j. Rumah Sakit (RS. Price Nayef Bin Abdul Aziz Unsyiah);
k. Rumah Sakit (RS. Rosmiyati Hospital);
l. Rumah Sakit (RS. Meutia); dan
m. Puskesmas di setiap kecamatan.
(6) Kawasan peruntukan pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e, meliputi:
a. Univesitas Syiah Kuala di Darussalam;
b. Universitas Islam Negeri Ar- Raniry di Darussalam;
c. Universitas Iskandar Muda di Surien;
d. Univesitas Muhammadiyah di Lueng Bata;
e. Universitas Serambi Makkah di Lueng Bata;
f. Universitas Ubudiyah di Tibang;
g. STIK Pante Kulu;
h. STIE di Lamlagang;
i. STIE Amba di Lamgugob
j. Komplek Eks. SMK atau Banda Aceh Madani Education
Centre (BMEC) di Jalan T. P.Nyak Makam;
k. Komplek SMK di Lhong Raya; dan
l. Seluruh SMU, SMP dan SD di wilayah Kota.
Pasal 64
Pasal 69
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 75
37. Ketentuan Pasal 81 ayat (2) huruf b, (7) dan (8) diubah sehingga
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 81
Pasal 96
AMINULLAH USMAN
BAHAGIA
AMINULLAH USMAN
Lampiran III
(Revisi 2017)
Lampiran IV
Luas
No Jenis Peruntukan Lahan
Ha %
AMINULLAH USMAN
Lampiran V
(Revisi 2017)
Peta Bahaya Banjir Kota Banda Aceh Tahun 2029
(Revisi 2017)
Peta Bahaya Gempa Kota Banda Aceh Tahun 2029
(Revisi 2017)
Lampiran VI
(Revisi 2017)
Lampiran VII
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
i. Jl. Pocut Baren (0,98 km) – Jl. Syeh M. Yamin (0,46 km)
j. Jl. Mujahiddin (0,849 km) – Jl. Taman Ratu Safiatuddin (1,5
km)
k. Jl. Tgk. Chik Dipineung Raya (0,111 km) – Jl. Tgk Lamgugob
(1,091 km) – Jl. Kebon Raja (1,8 km)
l. Prof. A. Madjib Ibrahim (1,1 km)
m. Jl. Rukoh Utama (2,39 km)
n. Jl. Prada Utama (1,325 km) – Jl. Prada (1,32 km)
o. Jl. Pang Raed (1,119 km)
p. Jl. Politeknik Aceh (1,569 km) – Jl.Jurong Dagang (0,856
km)
q. Jl. M. Thaher (1,476 km) – Jl. AMD ( 1,107 km)
r. Jl. Wedana (1,671 km) – Jl. Tgk. Dilhong II (1,124 km)
s. Jl. Lamgapang (0,3 km)
t. Jl. Lamreung (1,627 km)
7. Pengembangan Jalan Banda Aceh Outer Ring Road (BORR) 12 Km APBN Kemen. PU-PERA
8. Pembangunan Jembatan Fly Over dan Under Pass
a. Fly Over Simpang Surabaya APBN 2016- Kemen. PU – PERA/
2017, APBK Dinas PUPR Aceh,
2016 Dinas PUPR Kota
b. Fly Over Depan Kantor Gubernur APBN, Kemen. PU – PERA/
APBK Dinas PUPR Aceh,
Dinas PUPR Kota
c. Fly Over Simpang Jambo Tape APBN, Kemen. PU – PERA/
APBK Dinas PUPR Aceh,
Dinas PUPR Kota
d. Under Pass Beurawe APBN 2016- Kemen. PU – PERA/
2017, APBK Dinas PUPR Aceh,
2016 Dinas PUPR Kota
TAHUN PELAKSANAAN VOLUME
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
APBK,
PDAM, Dinas PUPR
b. Pengembangan Instalasi Pengolahan Air Minum 1 Paket APBN,
Kota
Donor
c. Peningkatan Pelayanan Instalasi Pengolahan Air (IPA) 1 Paket APBK, PDAM, Dinas PUPR
Lambaro APBN, Kota, Kementerian PU
Donor - PERA
d. Pembangunan Reservoir dan Pompa Boster 1 Paket APBA Dinas Perumahan
APBK Rakyat dan Kawasan
Permukiman Aceh,
Dinas PUPR Kota,
PDAM
e. Pengadaan dan Pemasangan Pipa Jaringan Distribusi 1 Paket APBA Dinas Perumahan
Utama (JDU) APBK Rakyat dan Kawasan
Permukiman Aceh,
Dinas PUPR Kota,
PDAM
f. Pemetaan Jaringan dan Pelanggan Air Bersih 1 Paket APBN, PDAM,
APBK DinasPUPRKota
g. Penerapan Sistem Zonasi Pelayanan 1 Paket/ APBN, Kementerian PU-
Kawasan APBK PERA, PDAM, Dinas
PUPR Kota
h. Penerapan Sistem DMA 1 Paket/ APBN, PDAM, Dinas PUPR
Kawasan APBK Kota
i. Rehabilitasi dan Pemeliharaan TPA (Tempat Pembuangan APBK,
Akhir) Sampah lama 1 Paket APBA, DLHKK Kota
Donor
j. Pengembangan TPA Baru APBK,
1 Paket APBN, DLHKK Kota
Donor
k. Rehabilitasi Jaringan Drainase Yang Telah Ada APBK, Dinas PUPR Kota
Kota
TAHUN PELAKSANAAN VOLUME
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
a. Pengembangan Kuantitas & Kualitas Fasilitas Pendidikan Kota APBK, Dinas Pendidikan dan
APBN, Kebudayaan Aceh,
Donor Dinas PUPR Kota,
Dinas Pendidikan
Aceh.
b. Pengembangan Kuantitas & Kualitas Fasilitas Kesehatan Kota APBK,
APBN, Dinas Kesehatan
Donor
c. Pengembangan Kuantitas & Kualitas Fasilitas Ibadah Kota APBK,
Depag, Dinas Syariat
APBN,
Islam Kota
Donor
d. Pengembangan Kuantitas & Kualitas Fasilitas Umum APBK, Kementerian PU-
Kota APBN, PERA, Dinas PUPR
Donor Kota
e. Peningkatan Fasilitas Kawasan Pusat Kota Pusat Kota Lama APBK, Kementerian PU-
Pasar Aceh – Peunayong APBA, PERA, Dinas
APBN, Perumahan Rakyat
1 Paket
Donor dan Kawasan
Pemukiman Aceh,
Dinas PUPR Kota
f. Pembangunan Fasilitas Kawasan Pusat Kota Pusat Kota APBK, Kementerian PU-
Baru Batoh/Lamdom APBA, PERA, Dinas
APBN, Perumahan Rakyat
1 Paket
Donor dan Kawasan
Pemukiman Aceh,
Dinas PUPR Kota
g. Pembangunan Fasilitas Kawasan Sub Pusat Kota Kementerian PU-
Lamteumen PERA, Dinas
1 Paket APBK,
Perumahan Rakyat
Donor
dan Kawasan
Pemukiman Aceh,
TAHUN PELAKSANAAN VOLUME
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
Pemukiman Aceh
2. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Pusat Kota Baru dan sekitarnya APBN Dinas PUPR Kota
1 Paket APBK Dinas Perumahan
APBA Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
3. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Water Front City APBN Dinas PUPR Kota
1 Paket APBK Dinas Perumahan
APBA Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
4. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Perikanan Samudera Dinas PUPR Kota
APBN,APBK
1 Paket Dinas Perumahan
, APBA
Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
5. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Wisata Tsunami Dinas PUPR Kota
APBN,APBK
1 Paket Dinas Perumahan
, APBA
Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
6. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Simpang Tujuh Ulee Kareng Dinas PUPR Kota
APBN,APBK
1 Paket Dinas Perumahan
, APBA
Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
7. Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kemen PU-PERA
Kawasan Ulee Lheue APBN,APBK Dinas PUPR Kota
1 Paket
, APBA Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan
TAHUN PELAKSANAAN VOLUME
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
- - SATUAN DANA PENANGGUNGJAWAB
2016 2029
Pemukiman Aceh
8. Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Pusat Kota Lama Kemen PU-PERA
Dinas PUPR Kota
APBN,APBK
1 Paket Dinas Perumahan
, APBA
Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
9. Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan Gampong Pande Kemen PU-PERA
APBN Dinas PUPR Kota
1 Paket APBK Dinas Perumahan
APBA Rakyat dan Kawasan
Pemukiman Aceh
AMINULLAH USMAN
Lampiran VIII
A.1.2. Sempadan Pantai Menyediakan ruang untuk Diizinkan untuk Kegiatan ruang luar Diperkenankan adanya
melindungi ruang sempadan pantai yang bersifat rekreatif dan dapat prasarana dan/atau
dari kegiatan kegiatan yang dapat meningkatkan intensitas interaksi sarana vital dengan KDB
merusak ekosistem pantai sosial budaya masyarakat maksimum 2% dan KLB
Diizinkan terbatas untuk Kegiatan 0,2
yang berfungsi sebagai bangunan GSB ditetapkan 30 m dari
utilitas dan pengembangan sarana titik pasang air laut
umum yang menunjang kegiatan tertinggi ke arah daratan
wisata alam terbatas
Diizinkan dilakukan kegiatan
reklamasi pada pesisir pantai dengan
tidak merusak tata air/ekosistem
pantai.
Diizinkan terbatas untuk
pengembangan permukiman,
perdagangan, fasilitas sosial dan
fasilitas umum lainnya.
Dilarang Semua kegiatan yang
berpotensi terjadinya perubahan
lingkungan fisik alamiah ruang.
A.2 Kawasan Cagar Budaya Ruang kota di sekitar atau di diizinkan untuk kegiatan KDB maksimum 60 %
sekeliling bangunan cagar budaya pengembangan rumah dan KLB 1,6 untuk
yangdiperlukan untuk pelestarian adat/arsitektur tradisional bangunan fungsi Cagar
kawasan tertentu dan/atau Diizinkan pemanfaatan ruang untuk Budaya
bangunan tertentu yang berumur ruang terbuka hijau dan KDB maksimum 60 %
sekurang-kurangnya 50 (lima pengembangan sarana umum yang dan KLB 1,6 untuk
puluh) tahun, serta dianggap menunjang kegiatan kawasan Cagar bangunan yang
mempunyai nilai penting bagi Budaya mendukung fungsi Cagar
sejarah, ilmu pengetahuandan diizinkan terbatas untuk kegiatan Budaya
kebudayaan perdagangan dan Jasa yang GSB minimum sesuai
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
memberi perlindungan pada mendukung pelestarian kawasan Hirarki jalan atau sesuai
fungsi, intensitas, tata massa dan cagar budaya pengaturan bangunan
langgam kawasan dan bangunan diizinkan bersyarat kegiatan sekitar
yang perlu dilestarikan pendirian bangunan baru untuk
Menyediakan Lahan untuk penelitian, pendidikan, pariwisata
Kegiatan pelestarian benda, budaya, agama, sosial dan
bangunan dan lingkungan kebudayaan serta menyesuaikan
bersejarah, pengembangan ilmu dengan lingkungan kawasan dan
pengetahuan, pendidikan dan pembangunan prasarana dan sarana
Pariwisata. yang menunjang fungsi kawasan
Diizinkan bersyarat adanya
penyesuaian penggunaan bangunan
(re-adaptive use) dengan tetap
menjaga/ mempertahankan struktur
dan langgam bangunan.
Dilarang kegiatan yang mengganggu
atau merusak kekayaan budaya dan
kegiatan yang mengganggu
kelestarian lingkungan di sekitar
peninggalan sejarah.
A.3 Kawasan Ruang Terbuka Ruang Terbuka Hijau dengan ciri Diizinkan Kegiatan ruang luar yang KDB maksimum 20 %
Hijau khas tertentu, yang mempunyai bersifat rekreatif dan dapat KLB maksimum 0,2
fungsi pokok perlindungan sistem meningkatkan intensitas interaksi GSB minimum sesuai
penyangga kehidupan hayati dan sosial budaya masyarakat. Hirarki jalan.
ekosistemnya. Diberlakukan pada Diizinkan kegiatan ruang terbuka Bangunan pendukung
lahan yang penggunaan utamanya hijau pasif yang multi fungsi. Apabila harus bersifat green
adalah taman atau ruang terbuka, tidak terjadi bencana dapat berfungsi bulding.
atau lahan perorangan yang sebagai ruang terbuka publik dan
pembangunannya harus dibatasi wisata, apabila terjadi bencana dapat
untuk menerapkan kebijakan dimanfaatkan sebagai ruang
ruang terbuka, serta melindungi evakuasi.
kesehatan, keselamatan, dan Diizinkan kegiatan ruang terbuka
kesejahteraan publik. hijau dengan konsep “RTH Kebun”
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
yang produktif.
Menyediakan ruang pada lahan Diizinkan secara terbatas untuk
yang memiliki karakteristik pembangunan prasarana tertentu
alamiah yang perlu dilestarikan yang mendukung Ruang Terbuka
untuk tujuan perlindungan habitat Hijau dan pelayaran.
setempat maupun untuk tujuan Diizinkan secara terbatas Kegiatan
peningkatan kualitas ekologi riang perdagangan dan yang menunjang
kota melalui pembentiuk kegiatan rekreasi ruang luar.
pengikliman mikro ruang kota Dibatasi pengembangan fasilitas
umum sebagai pendukung Jalur
Hijau
Dikendalikan sarana umum yang
menimbulkan bangkitan lalu lintas
tinggi dan kegiatan yang dapat
merusak keberadaaan Ruang
Terbuka Hijau
Dilarang Penggunaan yang dapat
memicu terjadinya pengembangan
bangunan
Diizinkan terbatas untuk
pengembangan IPAL
B Kawasan Budidaya
B.1 Kawasan Perumahan kawasan yang diperuntukan untuk Diizinkan Kegiatan hunian KDB 40% - 60%
tempat tinggal atau lingkungan berkepadatan tinggi berupa rumah KLB maksimum 1,2 sd
hunian dan tempat kegiatan yang deret, rumah kopel maupun rumah 1,8
mendukung bagi peri kehidupan tunggal GSB minimum sesuai
dan penghidupan Diizinkan Kegiatan ruang luar yang Hirarki jalan.
Menyediakan ruang untuk hunian bersifat rekreatif dan dapat Untuk kawasan
baik hunian tunggal maupun meningkatkan intensitas interaksi perumahan dengan
hunian bersama, dengan tingkat sosial budaya masyarakat. luasan 5.000 m², wajib
kepadatan baik kepadatan tinggi, Diizinkan fasilitas pelayanan tersedia ruang terbuka
kepadatan sedang maupun kawasan skala lingkungan hijau/taman untuk
kepadatan rendah Diizinkan bersyarat untuk Kegiatan kebutuhan kawasan
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
yang menyediakan fasilitas perumahan, penyediaan
pelayanan kepada masyarakat infrastruktur perumahan,
(pendidikan dasar – menengah, penyediaan sistem
peribadatan, sosial budaya) fasilitas jaringan sarana dan
kesehatan tingkat lingkungan dan prasarana perumahan.
kecamatan (puskesmas dan
puskesmas pembantu)
Diizinkan terbatas Kegiatan
perdagangan dan jasa yang tidak
menimbulkan dampak bangkitan lalu
lintas yang cukup besar.
Dilarang Kegiatan kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif bagi
lingkungan terutama kegiatan
kegiatan yang menimbulkan polusi
lingkungan (polusi suara, udara, air
dsb) yang dapat menggangu
berlangsungnya kegiatan hunian.
B.2 Kawasan Perdagangan Kawasan yang diperuntukkan Diizinkan kegiatan perdagangan KDB 60% - 80%
dan Jasa untuk kegiatan komersil, termasuk (eceran, penyewaan), dan jasa KLB maksimum 2,4 - 4,8
perdagangan, jasa, hiburan, dan komersial ( jasa perjalanan, jasa GSB minimum sesuai
perhotelan yang diharapkan hiburan/ entertainmen, jasa Hirarki jalan.
mampu mendatangkan kesehatan, jasa pendidikan tinggi, GSB pada kawasan
keuntungan bagi pemiliknya dan jasa telekomunikasi dan informasi, perdagangan di pusat
memberikan nilai tambah pada jasa keuangan, jasa penginapan, jasa kota lama, dapat
suatu kawasan perkotaan. pelayanan bisnis, dan Perkantoran ditetapkan GSB minimum
Menyediakan lahan untuk Diizinkan untuk pembangunan 2 meter.
menampung kegiatan perdagangan prasarana dan sarana yang Pertapakan depan
dan jasa. menunjang fungsi kawasan bangunan sejajar dengan
Menyediakan lahan/area/tempat diizinkan untuk kegiatan ruang luar GSB
untuk perdangangan informal atau yang dapat meningkatkan nilai Untuk bangunan
pedagang kaki lima. estetika kawasan pertokoan deret dan kopel
Diizinkan terbatas untuk kegiatan harus melepaskan hak
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
campuran (hunian, perdagangan, atas tanah sebesar area
pergudangan dan perkantoran) dan GSB.
kegiatan PerkantoranPemerintah Pada area GSB pada
untuk pelayanan Publik. bangunan pertokoan
Diizinkan bersyarat untuk Kegiatan difungsikan sebagai jalur
yang menyediakan fasilitas pejalan kaki, area
pelayanan kepada masyarakat penghijauan dan parkir
(pendidikan dasar – menengah, publik.
peribadatan, sosial budaya) fasilitas Bangunan
kesehatan tingkat lingkungan dan komersil/pertokoan pada
kecamatan (puskesmas dan kawasan rawan bencana/
puskesmas pembantu) koridor jalan yang
Dilarang Kegiatan ruang luar yang berfungsi sebagai mitigasi
tidak selaras dengan penataan bencana, desain
kawasan perdagangan dan jasa bangunan harus
Dilarang Kegiatan kegiatan yang mendukung mitigasi
menimbulkan dampak negatif bencana.
terutama kegiatan yang
menimbulkan polusi (polusi suara,
udara, air dsb) dan menggangu
berlangsungnya kegiatan hunian
serta tidak sesuai dengan kegiatan
perdangan dan jasa.
B.3 Kawasan Perkantoran Kawasan Perkantoran merupakan Diizinkan kegiatan perkantoran KDB 50% - 80%
kawasan untuk tempat kegiatan pemerintah dan perkantoran swasta KLB maksimum 2,4 – 3,6
pemerintahan, baik pemerintahan serta kegiatan Jasa Pelayanan yang GSB minimum sesuai
pusat, provinsi, maupun kota mendukung kegiatan perkantoran Hirarki jalan
Menyediakan ruang untuk dan Pariwisata Pertapakan depan
pengembangan kegiatan Diizinkan terbatas Jasa Pelayanan bangunan sejajar dengan
perkantoran pemerintah dan Bisnis, penggunaan yang GSB.
swasta menyediakan jasa-jasa SDM, Untuk bangunan
pencetakan, fotocopy, fotografi, dan pertokoan deret dan kopel
komunikasi. harus melepaskan hak
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
Diizinkan bersyarat untuk Kegiatan atas tanah sebesar area
yang menyediakan fasilitas GSB.
pelayanan kepada masyarakat
(pendidikan dasar – menengah,
peribadatan, sosial budaya) fasilitas
kesehatan tingkat lingkungan dan
kecamatan (puskesmas dan
puskesmas pembantu)
Diizinkan bersyarat untuk kegiatan
penginapan berupa
Hotel/Wisma/GuestHouse, yang
menunjang fungsi pengembangan
kawasan dan memberikan dampak
ekonomis kawasan.
Dilarang kegiatan perekonomian
atau perdagangan dan jasa skala
kota dan regional serta kegiatan yang
dapat menimbulkan dampak negatif
bagi lingkungan
B.4 Kawasan Pariwisata kawasan yang diperuntukan bagi Diizinkan Kegiatan wisata buatan KDB 40% - 60%
kegiatan pariwisata atau segala yang dapat mempertahankan obyek KLB maksimum 1,2 – 1,8
sesuatu yang berhubungan dengan wisata yang telah ada dan GSB minimum sesuai
wisata termasuk pengusahaan pengembangan obyek baru yang Hirarki jalan
obyek dan daya tarik wisata serta tidak menganggu lingkungan Pertapakan depan
usaha-usaha yang terkait di bidang sekitarnya bangunan sejajar dengan
tersebut Diizinkan Kegiatan hunian yang GSB
Menyediakan lahan untuk mendukung dan selaras dengan Untuk bangunan
pengembangan fasilitas pariwisata pengembangan kegiatan pariwisata pertokoan melepaskan
dan rekreasi perkotaan. Diizinkan kegiatan Jasa Pelayanan hak atas tanah sebasar
Menyediakan fasilitas penunjang yang mendukung kegiatan Pariwisata GSB
atau mendukung sektor Diizinkan Kegiatan pelestarian Untuk bangunan fungsi
keparwisataan. benda, bangunan, lingkungan penginapan berupa
Menyediakan sarana-prasarana bersejarah, pembangunan prasarana Hotel/Wisma/Guest
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
pendukung penunjang dan sarana yang menunjang fungsi House, harus
kepariwisataan. kawasan menyediakan area parkir
Diizinkan terbatas fasilitas sesuai standar
Perkantoran Pemerintah untuk kebutuhan.
pelayanan Publik, Penggunaan Bangunan pada kawasan
untuk, jasa hiburan/ entertainmen, rawan bencana/ koridor
Diizinkan bersyarat untuk Kegiatan jalan yang berfungsi
yang menyediakan fasilitas sebagai mitigasi bencana,
pelayanan kepada masyarakat desain bangunan harus
(pendidikan dasar – menengah, mendukung mitigasi
peribadatan, sosial budaya) fasilitas bencana.
kesehatan tingkat lingkungan dan
kecamatan (puskesmas dan
puskesmas pembatu).
Diizinkan bersyarat untuk kegiatan
penginapan berupa
Hotel/Wisma/Guest House, yang
menunjang fungsi pengembangan
kawasan dan memberikan dampak
ekonomis kawasan.
Dilarang Kegiatan kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb).
B.5 Kawasan Perikanan Kawasan yang dapat dimanfaatkan Diizinkan kegiatan usaha perikanan KDB 40% - 60%
untuk kegiatan penangkapan, budi dan pendukungnya seperti KLB maksimum 1,2 sd
daya, dan industri pengolahan pergudangan, terminal barang, 2,4
hasil perikanan; dan/atau tidak pengolahan limbah, perumahan GSB minimum sesuai
mengganggu kelestarian buruh, lembaga pelatihan tenaga Hirarki jalan
lingkungan hidup. kerja, pelayanan kesehatan,
Menyediakan ruang yang sesuai perdagangan lokal, ruang terbuka
bagi pengembangan budidaya hijau, tambak dengan pengelolaan
perikanan yang berwawasan kelestarian
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
lingkungan serta fasilitas
umum/sosial lainya, pengolahan
hasil perikanan sekala kecil (indusri
rumah tangga)
Diizinkan bersyarat untuk kegiatan
permukiman, industri menengah dan
besar,
Dilarang Kegiatan kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb)
B.6 Kawasan Pelabuhan Menyediakan ruang untuk Diizinkan pengembangan KDB 40% - 60%
pengembangan perdagangan dan perdagangan dan jasa yang KLB maksimum 1,2 sd
jasa, perumahan dan fasilitas sosial mendukung kegiatan pelayaran 3,6
yang berkaitan langsung dengan seperti pergudangan, terminal GSB minimum sesuai
pengembangan kegiatan pelayanan barang, perdagangan eceran, dan Hirarki jalan
penumpang dan barang jasa komersial (jasa perjalanan, jasa
telekomunikasi dan informasi, jasa
keuangan, jasa penginapan, jasa
pelayanan bisnis yang berkaitan
dengan pelayanan penumpang)
Diizinkan perumahan pekerja,
pelayanan kesehatan, ruang terbuka
hijau, dan fasilitas umum/sosial
lainya.
Dilarang kegiatan Perdagangan
yang menghasilkan limbah dan dapat
mencemari lingkungan
Dilarang Kegiatan kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb)
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
B.7 Peruntukan Lainnya
B.7.1. Pertahanan/Militer Menyediakan ruang untuk Diizinkan untuk kegiatan latihan KDB 40% - 60%
kegiatan instalasi Pertahanan, Pertahanan, perbekalan Pertahanan, KLB maksimum 1,2 sd
fasilitas dan perumahan. permukiman dan prasarana 2,0
pelayanan umum pendukung GSB minimum sesuai
kegiatan Pertahanan, yang terbagi Hirarki jalan
menjadi zona inti dan zona
penyangga.
Dilarang kegiatan budidaya yang
terbuka aksesibilitas bagi
masyarakat umum, seperti industri,
perdagangan & jasa.
B.7.2. Keamanan dan Menyediakan ruang untuk Diizinkan keamanan berserta KDB 40% - 60%
keselamatan kegiatan keamanan ketertiban, fasilitas penunjangnya KLB maksimum 1,2 sd
fasilitas dan perumahan Dilarang kegiatan budidaya yang 2,0
terbuka aksesibilitas bagi GSB minimum sesuai
masyarakat umum, seperti industri Hirarki jalan
dan perdagangan
B.7.3. Peribadatan Menyediakan ruang untuk Diizinkan Kegiatan peribadatan dan KDB 50% - 60%
pengembangan fasilitas fasilitas pendukung lainnya KLB maksimum 1,2 sd
peribadatan beserta fasilitas Dilarang kegiatan budidaya yang 1,8
pendukung lainnya terbuka aksesibilitas bagi GSB minimum sesuai
masyarakat umum, seperti industri Hirarki jalan.
dan perdagangan skala besar Bangunan harus
Dilarang Kegiatan yang mendukung kosep
menimbulkan dampak negatif dan aksessibiltas bagi difabel,
menimbulkan polusi lingkungan green building, green
(polusi suara, udara, air dsb) yang energy.
dapat menggangu berlangsungnya
kegiatan peribadatan.
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
B.7.4. Kesehatan Menyediakan ruang untuk Diizinkan kegiatan pelayanan KDB 50% - 70%
pengembangan fasilitas kesehatan kesehatan sekala kota dan sekala KLB maksimum 1,2 sd
skala kota dan sekala regional regional berserta fasilitas 4,8
penunjangnya (apotik, perumahan GSB minimum sesuai
petugas kesehatan) Hirarki jalan.
Dilarang Kegiatan yang berpotensi Bangunan harus
menimbulkan polusi suara yang mendukung kosep
dapat menganggu pelayanan aksessibiltas bagi difabel,
kesehatan masyarakat green building, green
Dibatasi untuk kegiatan energy.
perdagangan (eceran, penyewaan),
dan jasa komersial (jasa pendidikan,
jasa telekomunikasi dan informasi,
jasa keuangan, jasa pelayanan
bisnis, jasa perbaikan).
B.7.5. Pendidikan Menyediakan ruang untuk Kegiatan hunian baik hunian tunggal KDB 50% - 70%
pengembangan fasilitas pendidikan maupun hunian bersama , baik KLB maksimum 1,2 sd
tinggi beserta fasilitas fasilitas lain kepadatan tinggi , kepadatan sedang 4,8
penunjang pengembangan maupun kepadatan rendah untuk GSB minimum sesuai
pendidikan (SD, SMP, SMU, PT/PS) dosen dan asrama mahasiswa Hirarki jalan.
Penggunaan untuk, perdagangan Bangunan harus
(eceran, penyewaan), dan jasa mendukung kosep
komersial ( jasa pendidikan, jasa aksessibiltas bagi difabel,
telekomunikasi dan informasi, jasa green building, green
keuangan, jasa pelayanan bisnis, energy.
jasa perbaikan,) yang menunjang Bangunan fasilitas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan pada kawasan
pendidikan rawan bencana/ koridor
Diizinkan terbatas untuk jalan yang berfungsi
Penggunaan perumahan yang sebagai mitigasi bencana,
berfungsi untuk pemondokan dan desain bangunan harus
Penggunaan perdagangan retail yang mendukung mitigasi
tidak bekaitan dengan bencana.
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
penyelenggaraan kegiatan
pendidikan
Dilarang Kegiatan yang berpotensi
menimbulkan polusi suara dan
polusi udara yang dapat menganggu
kegiatan pendidikan
B.7.6. Transportasi Menyediakan ruang untuk Diizinkan Kegiatan transportasi KDB 40% - 60%
Terminal Bis, Stasiun Kereta Api, barang maupun penumpang beserta KLB maksimum 1,2 sd
Pelabuhan Laut, Terminal kegiatan turunannya yang saling 2,4
Distribusi Barang, Dermaga mendukung GSB minimum sesuai
Penyeberangan, Pelabuhan, Pool Penggunaan untuk, perdagangan Hirarki jalan
Bis, Pool Taksi, Pool Truk (eceran, penyewaan), dan jasa
komersial (jasa pendidikan, jasa
telekomunikasi dan informasi, jasa
keuangan, jasa pelayanan bisnis,
jasa perbaikan) yang menunjang
penyelenggaraan kegiatan
transportasi
Dilarang Kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb) yang
dapat menggangu berlangsungnya
kegiatan transpaortasi.
B.7.7. PLTD Menyediakan ruang bagi kegiatan Diizinkan kegiatan energi berserta KDB 20% - 40%
tertentu yang karena sifatnya fasilitas penunjangnya KLB maksimum 1,2
memerlukan penanganan Dilarang Kegiatan yang GSB minimum sesuai
operasional, desain dan spesfikasi menimbulkan dampak negatif dan Hirarki jalan
yang khusus menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb).
Diizinkan terbatas untuk kegiatan
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
hunian baik hunian tunggal maupun
hunian bersama, baik kepadatan
sedang maupun kepadatan rendah
B.7.8. Pasar Menyediakan ruang bagi kegiatan Diizinkan untuk perdagangan grosir, KDB 50% - 80%
perdagangan (pasar) yang melayani retail dan pasar pada Pusat Kegiatan KLB maksimum 4,8
kegiatan perdagangan retail dan Lokal, perdagangan retail dan pasar GSB minimum sesuai
grosir untuk skala regional dan pada Pusat Pelayanan Kawasan dan Hirarki jalan.
lokal. Pusat Pelayanan Lingkungan, serta Bangunan harus
permukiman dan prasarana mendukung kosep
pendukung kegiatan perdagangan aksessibiltas bagi difabel,
(pasar) green building, green
Diizinkan Kegiatan transportasi energy.
barang beserta kegiatan Bangunan fasilitas pasar
pendukungnya pada kawasan rawan
Dibatasi untuk kegiatan hunian baik bencana/ koridor jalan
hunian tunggal maupun hunian yang berfungsi sebagai
bersama , baik kepadatan tinggi, mitigasi bencana, desain
kepadatan sedang maupun bangunan harus
kepadatan rendah mendukung mitigasi
Dilarang untuk kegiatan industri bencana
besar
B.7.9. Museum Menyediakan ruang untuk Diizinkan untuk tempat KDB 40% - 60%
menyimpan, merawat, penyimpanan, perawatan, KLB maksimum 2,4
mengamankan dan melestarikan benda/barang warisan budaya GSB minimum sesuai
warisan budaya Dibatasi untuk kegiatan hunian baik Hirarki jalan
hunian tunggal maupun hunian
bersama, baik kepadatan tinggi,
kepadatan sedang maupun
kepadatan rendah
Dilarang Kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
(polusi suara, udara, air dsb).
B.7.10. Olah Raga Menyediakan ruang untuk kegiatan Diizinkan penggunaan fasilitas olah KDB 40% - 60%
olah raga dan sarana raga untuk umum dan peningkatan KLB maksimum 1,8
pendukungnya olah raga prestasi GSB minimum sesuai
Diizinkan penggunaan rekreasi aktif Hirarki jalan.
dan fasilitas rekreasi umum
Dibatasi penggunaan untuk
perdagangan dan jasa yang menjadi
pelengkap kegiatan olah raga
Dilarang Kegiatan yang
menimbulkan dampak negatif dan
menimbulkan polusi lingkungan
(polusi suara, udara, air dsb).
B. 7.11. TPA Menyediakan ruang sebagai tempat Diizinkan sebagai tempat KDB 20%
untuk menimbun sampah dan penimbunan, pengelolaan dan KLB maksimum 0,2
merupakan bentuk terakhir pengolahan sampah. GSB minimum sesuai
perlakuan sampah Dizinkan untuk pemanfaatan Hirarki jalan.
fasilitas/sarana & prasarana
pendukung.
Dibatasi untuk kegiatan hunian baik
hunian tunggal maupun hunian
bersama , baik kepadatan tinggi,
kepadatan sedang maupun
kepadatan rendah
B.8 Ruang Terbuka Non Hijau Kawasan di bagian perkotaan yang Diizinkan Penggunaan Rekreasi Aktif KDB maksimum 30%
tidak termasuk dalam kategori dan fasilitas rekreasi untuk umum KLB maksimum 2,4
ruang terbuka hijau, berupa lahan Diizinkan area terbuka non GSB minimum sesuai
yang diperkeras atau yang berupa hijauyang meliputi; parkir, Hirarki jalan
badan air, maupun kondisi tamanbermain, buffer/penyangga,
permukaan tertentu yang tidak serta koridor pada kawasan
dapat ditumbuhi tanaman atau perdagangan dan jasa, perkantoran
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
berpori” serta perumahan.
Menyediakan ruang yang Diizinkan terbatas Penggunaan
difungsikan untuk ruang terbuka untuk perdagangan dan jasa yang
hijau binaan yang merupakan menjadi pelengkap kegiatan olah
fasilitas kota raga
Menyediakan ruang untuk Dilarang Penggunaan yang dapat
meningkatkan mutu lingkungan memicu terjadinya Pengembangan
hidup, yang menggambarkan bangunan
ekspresi budaya lokal, media
komunikasi warga, tempat rekreasi,
wadah serta objek pendidikan,
penelitian dan pelatihan
Melestarikan/melindungi lahan-
lahan sarana kota/lingkungan yang
digunakan rekreasi di luar
bangunan, untuk dinikmati nilai-
nilai keindahan visualnya
B.9 Air/Sungai
B.9.1. Air Kawasan di bagian perkotaan yang Diizinkan untuk kegiatan budidaya KDB 30% Ekosistem
area permukaannya berupa air yang memanfaatkan sumber daya KLB 1,2 pantai
yang terdapat pada pesisir pantai, air. GSB minimum sesuai
sungai dan permukaan air yang di Diizinkan penggunaan Hirarki jalan.
daratan. rekreasi/wisata air yang tidak
menganggu ekosistem air.
Diizinkan terbatas untuk kegiatan
komersil yang tidak menganggu KDB 10% Area Air
ekosistem air. KLB 0,1 Daratan
Diizinkan bersyarat untuk GSB minimum sesuai
kegiatan/usaha penginapan Hirarki jalan.
(hotel/wisma/gues house) yang tidak
menganggu ekosistem air.
Diizinkan dilakukan kegiatan
reklamasi pada area air di pesisir
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
pantai dengan tidak merusak tata
air/ekosistem pantai.
Dilarang kegiatan-kegiatan yang
menimbulkan pencemaran air dan
lingkungan dan yang merusak
ekosistem air baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
B.9.2. Sungai alur atau wadah air alami Diizinkan untuk kegiatan transpotasi KDB 0%
dan/atau buatan berupa jaringan air yang menngunakan area sungai KLB maks 0
pengaliran air beserta air di untuk kepentingan publik. Hanya dapat diberikan
dalamnya, mulai dari hulu sampai Diizinkan untuk pemanfaatan untuk bangunan
muara, dengan dibatasi kanan dan fasilitas penunjang transportasi pendukung fasilitas
kiri oleh garis sempadan. air/sungai. transpotasi air/sungai.
Diizinkan penggunaan
rekreasi/wisatasungai yang tidak
menganggu ekosistem air/sungai.
Diizinkan untuk pemanfaatan
fasilitas khusus penunjang
pertahanan & keamanan.
Dilarang kegiatan-kegiatan yang
menimbulkan pencemaran air dan
lingkungan dan yang merusak
ekosistem air baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
B.10 Jalan Prasarana transportasi darat yang Diizinkan untuk kegiatan KDB maks. 0%
meliputi segala bagian jalan, kepentingan transprotasi. KLB maks 0
termasuk bangunan pelengkap dan Dizinkan untuk pemanfaatan jalur Hanya dizinkan
perlengkapannya yang hijau jalan. bangunan pelengkap
diperuntukkan bagi lalu lintas, Diizinkan untuk fasilitas penunjang jalan.
yang berada pada permukaan jalan.
tanah, di atas permukaan tanah, di Dizinkan jaringan utilitas, media
bawah permukaan tanah dan/atau informasi, bangunan diatas jalan dan
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
air, serta di atas permukaan air, dibawah permukaan jalan untuk
kecuali jalan kereta api, jalan lori, aksesibilitas pejalan kaki.
dan jalan kabel. Dilarang untuk pemanfaatan area
parkir kendaran.
Dilarang untuk pemanfaatan
komersil/perdagangan atupun
kegiatan yang menganggu
kepentingan aksesibilitas pada jalan.
C Kawasan Rawan Bencana
C.1 Rawan Bencana Tsunami Kawasan yang memiliki potensi Diwajibkan penyediaan RTH
terhadap ancaman bahaya tsunami sempadan pantai 30 m - 100 m dari
batas air pasang tertinggi ke arah
darat.
Diwajibkan pengembangan system
mitigasi bencana meliputi system
informasi bencana, system
peringatan dini, bangunan struktural
alami maupun buatan dan
penentuan prosedur standar
operasional kebencanaan
Diwajibkan pengembangan pelindung
buatan seperti terumbu koral,
gumuk pasir, pepohonan, dinding
pemecah gelombang dan hutan
bakau/mangrove
Diwajibkan penyediaan jalur
evakuasi, tempat evakuasi sementara
dan tempat evakuasi akhir
Diizinkan pendirian bangunan
pemantau ancaman bencana
Dilarang pendirian bangunan yang
memuat bahan beracun keras dan
kronik (menahun), bahan peledak
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
atau kimiawi yang mudah terbakar
Dilarang pendirian baru sarana dan
prasarana vital, seperti fasilitas
pendidikan, rumah sakit, kantor
pemerintahan, kantor polisi, instalasi
listrik dan gas
Dilarang kegiatan yang dapat
mengganggu fungsi jalur dan tempat
evakuasi
Dilarang melakukan kegiatan atau
pembangunan yang dapat
mengurangi fungsi kawasan
sempadan pantai
C.2 Rawan Bencana Gempa Kawasan yang memiliki potensi Diwajibkan penyediaan jalur
Bumi terhadap ancaman bahaya gempa evakuasi dan tempat evakuasi akhir
bumi Diizinkan penerapan system
peringatan dini bencana gempa bumi
Dilarang untuk kegiatan strategis.
Dilarang untuk kegiatan budidaya
terbangun pada daerah sempadan
jalur patahan aktif
Dilarang kegiatan yang dapat
mengganggu fungsi jalur dan tempat
evakuasi
C.3 Rawan Bencana Banjir Kawasan yang memiliki potensi Diwajibkan penyediaan jalur
terh adap ancaman bahaya banjir evakuasi dan tempat evakuasi akhir
Diizinkan kegiatan pengembangan
system informasi deteksi dini
bencana banjir
Diizinkan pembuatan sumur resapan
Diizinkan pembuatan tanggul,
kawasan resapan, saluran
Zona Berdasarkan Pola Ketentuan Umum
No. Deskripsi Ketentuan Umum Kegiatan Keterangan
Ruang Wilayah Kota Intensitas Bangunan
1 2 3 4 5 6
pembuangan khusus dan/atau
bangunan air pada kawasan rawan
bencana banjir untuk pengendalian
debit air
Diizinkan membuat saluran
pembuangan yang terkoneksi dengan
baik pada jaringan primer, sekunder,
maupun tersier untuk drainase
Dilarang kegiatan yang dapat
mengganggu fungsi jalur dan tempat
evakuasi
Dilarang pemanfaatan ruang dan
kegiatan di sekitar system pengendali
banjir
Dilarang dataran banjir untuk
kegiatan permukiman dan fasilitas
umum penting lainnya
Dilarang kegiatan yang menghalangi
pengaliran air permukaan.
AMINULLAH USMAN