Oleh :
Kelompok
Segala puji dan syukur kami kelompok 7 panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah memberikan rahmat dan hidayat sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
makalah
sharing jurnal yang berjudul “Optimizing the Implementation of Nursing Round and Nursing Handov
er in Fatmawati Hospital Jakarta: A Mini Project“ dengan tepat waktu. Adapun maksud dari
penulisan makalah sharing jurnal ini untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keperawatan.
Kelompok 7 juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing dalam
penyusunan makalah sharing jurnal ini.
Kelompok kami menyadari bahwa penulisan makalah sharing jurnal ini terdapat banyak
kekurangan oleh karena itu kami menghimbau kepada pembaca dapat memberikan saran dan kritik
yang membangun demi perbaikan jurnal ini. Akhir kata kelompok kami berharap agar jurnal ini
dapat bermanfaaat dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi pihak-pihak yang
memerlukan.
Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan diatur dalam hukum yang
memprioritaskan kualitas layanan. Saat ini, pelayanan keperawatan di rumah sakit memiliki
posisi strategis dan penting dalam menentukan berbagai layanan kesehatan. Oleh karena
itu, dibutuhkan seorang perawat manajer handal yang dapat memahami dan memfasilitasi
Ronde keperawatan dan serah terima keperawatan adalah seri sinergis, yang diperlukan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran manajemen dan fungsi yang
dibutuhkan seorang manajer perawat untuk dapat meningkatkan kualitas dan standar
adalah bagian dari proses keperawatan. Ronde keperawatan adalah rencana proaktif
kolaboratif. Ronde keperawatan juga merupakan Sebuah metode yang berguna untuk
kolaboratif . Perawat sering mengatakan mereka merasa tidak didukung dalam situasi
klinis saat memberi pelayanan pada pasien dan melalui ronde keperawatan ini memberi
mereka kesempatan untuk meminta saran atau mencari bantuan dan dukungan tentang
perawatan atau manajemen isu pasien di bangsal, serta memberi mereka rasa percaya diri.
profesional kesehatan lainnya juga dapat membantu memberikan pengawasan untuk
pengawasan harus memahami semua aspek yang akan dinilai. Tim kesehatan tidak
mengangkat isu-isu karena mereka harus tahu bagaimana menangani semua situasi. Oleh
karena itu, mereka membutuhkan lebih rasa percaya diri dan memiliki pemikiran kritis untuk
membina hubungan dengan kepala perawat. Hal ini berdampak pada kepuasan pelayanan
kali lebih dari pada tidak mengimplementasikannya (Febriana, 2009). kepuasan perawat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti otonomi, kebijakan organisasi, persyaratan tugas,
interaksi, status profesional . Oleh karena itu, peran manajemen keperawatan, yang bisa
keperawatan untuk pasien, hal yang diperlukan adalah untuk memecahkan permasalahan
pada pasien. sehingga dampaknya, kebutuhan dasar pasien terpenuhi, otonomi perawat
meningkat, dan kinerja perawat meningkat . Ronde Keperawatan diaktifkan dengan sistem
pembelajaran di semua tingkat staf perawat, melalui pemberian informasi, update klinis dan
terfokus yang memiliki potensi untuk memberikan efek positif pada perawatan pasien .
pada babak ronde keperawatan, komunikasi intens antara perawat dan pasien terjadi.
dengan serah terima keperawatan menjadi yang paling penting dalam melakukan
menyerahkan tanggung jawab untuk pasien atau dari sekelompok pasien untuk orang lain
atau kelompok profesional. Hal ini dilakukan sementara atau permanen, dan dengan
direncanakan sebagai cara untuk memberikan informasi yang relevan untuk setiap perawat
di setiap serah terima shift. Selain itu, memberikan arah untuk menginformasikan kondisi
pasien, tujuan dan rencana keperawatan, pengobatan, dan prioritas perawatan. Serah
terima keperawatan secara rutin dilakukan oleh perawat untuk terus memantau perawatan
yang diterapkan dalam praktek keperawatan klinis sehari-hari, untuk memenuhi tujuan
kepada pasien. kesalahan komunikasi sering terjadi pada serah konsistensi, dan keamanan
perawatan yang diberikan perawat kepada pasien untuk menghindari terjadinya kesalahan
saat komunikasi yang sering terjadi pada serah konsistensi, dan keamanan perawatan
yang perawat berikan dan dengan demikian, menjadi prioritas yang bertujuan untuk
:
1. Untuk Mengoptimalkan pelaksanaan ronde keperawatan dan serah terima
keperawatan
kesehatan lainnya
Sasaran ronde keperawatan adalah perawat dan pasien. Perawat diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan, dan membina hubungan kolaborasi yang baik dengan tim
PEMBAHASAN
2.1 Identifikasi Jurnal
1. Judul Jurnal :
“Optimizing the Implementation of Nursing Round and Nursing Handover
in Fatmawati Hospital Jakarta: A Mini Project“
2. Penulis : Nani Asna Dewi, Krisna Yetti Malawat, Rita Herawati
3. Nama Penerbit : International Journal Of Nursing and health Nursing
4. Tahun Publikasi : 2019
5. Isu yang diteliti : Ronde Keperawatan untuk meningkatkan dan
memberikan pelayanan keperawatan dan memastikan keselamatan pasien
6. Tempat Penelitian : Rumah sakit fatmawati, Jakarta Indonesia
2.2 Metode
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisis kasus
dengan menggunakan pendekatan diagram tulang ikan yang terdiri dari manusia,
proses, saran, fasilitas, ekonomi, dan lingkungan untuk mencari tahu akar masalah
dari putaran keperawatan dan serah terima keperawatan di rumah sakit. Pada tahap
selanjutnya dijelaskan juga bahwa penelitian ini menggunakan metode tinjauan
literatur dan analisis untuk membuat rekomendasi.
Langkah pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu melakukan
identifikasi masalah melalui wawancara, observasi, dan kuesioner. Di dalam
penelitian ini juga dijelaskan bahwa peneliti membagikan kuesioner kepada 76
perawat sebagai responden mereka. Data yang telah dikumpulkan dari wawancara,
observasi, dan kuesioner kemudian akan dikategorikan dan dianalisis. Analisis
dilakukan dengan menggunakan analisis akar penyebab dengan diagram
pendekatan tulang ikan, sedangkan menentukan masalah manajemen keperawatan
dilakukan dengan menerapkan Focus Group Discussion (FGD). Penelitian ini juga
menjelaskan untuk mengatasi masalah keperawatan penelitian ini menyusun
rencana, melakukan pemeriksaan, dan tindakan pendekatan (PDCA).
2.3 Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dalam jurnal ini sejalan dengan hasil penilaian kelengkapan
serah terima keperawatan yang dilakukan oleh seksi keperawatan sebesar 80-90%,
sedangkan targetnya adalah 100%. Penelitian dalam jurnal ini juga mengungkapkan
beberapa masalah, seperti waktu yang tidak efektif, keterlambatan mulai serah
terima keperawatan, dan teknik SBAR yang tidak optimal, kepemimpinan, serta
dokumentasi serah terima keperawatan. Tugas perawat sebagai asisten kepala
keperawatan selalu memotivasi dan membimbing perawat untuk melakukan serah
terima keperawatan dengan cermat dan benar. Hal tersebut sesuai dengan fungsi
manajemen dalam mengawasi staf perawat.