Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan untuk mencapai tujuan separuhnya ditentukan oleh rencana yang
telah ditetapkan, dan setengahnya lagi oleh fungsi pengawasan atau monitoring. Banyak
batasan tentang evaluasi, secara umum dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah suatu
proses uuntuk menilai atau menetapkan sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan
tercapai. Evaluasi adalah membandingkan antara hasil yang telah dicapai oleh suatu
program dengan tjuan yang direncanakan, evaluasi merupakan kegiatan lebih lanjut dari
kegiatan pengukuran dan pengembangan indikator. Oleh karena itu, dalam melakukan
evaluasi harus berpedoman pada ukuran dan indikator yang telah disepakati dan
ditetapkan. Evaluasi juga merupakan suatu proses umpan balik atas kinerja masa lalu
yang berguna untuk meningkatkan produktivitas di masa yang akan datang.

Monev atau monitoring dan evaluasi adalah salah satu tahap dalam asuhan gizi
yang sangat bergantung pada intervensi. Begitu pula intervensi sangat bergantung pada
diagnosis, dan diagnosis sangat bergantung pada asesmen dari ahli gizi tersebut.
Jika intervensi yang diberikan kurang tepat, maka monev yang diberikan pun kurang
tepat. Tujuan dari monev adalah untuk menentukan bagaimana perkembangan dan hasil
yang diperoleh setelah dilakukan intervensi. Monev dapat mengidentifikasi kondisi
pasien setelah didiagnosis dan setelah diberi intervensi.dalam monev, terdapat indikator
asuhan gizi yang dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan pasien.

Kegiatan monitoring dan evaluasi gizi dilakukan untuk mengetahui respon pasien
atau klien terhadap intervensi dan tingkat keberhasilannya . Aktifitas ini bukan sekedar
kegiatan mengamati apa yang terjadi saja tetapi membutuhkan komitmen yang kuat
untuk melakukan pengukuran , pencatatan hasil sesuai indikator yang selaras dengan
diagnosis gizi dan intervnsi gizi.
Indikator hasil yang diamati dan dievaluasi harus mngacu pada kebutuhan pasien /
klien /kelompok , diagnosis gizi, tujuan / rencana intervensi dan kondisi penyakit.
Sedangkan waktu pengamatan dari masing - masing indikator sesuai dengan rujukan
yang digunakan .

Dalam pelaksanaan program gizi, terkadang kegiatan monitoring dan evaluasi


sering dilalaikan. Sebagai contoh adalah kegiatan pemberian kapsul iodium di daerah
GAKI. Akibat tidak adanya monitoring dan evaluasi yang baik, program ini pada
akhirnya banyak menimbulkan kejadian hipertiroid, sehingga kegiatan pemberian kapsul
iodium tersebut akhirnya dihentikan. Contoh pelaksanaan program gizi yang berhasil
baik karena monitoring dan evaluasi yang baik adalah pemberian kapsul vitamin A pada
balita dan ibu nifas. Program vitamin A terbukti dapat menurunkan kejadian xeroftalmia
sekaligus mencegah kebutaan di Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan monitoring dan evaluasi ?
2. Apa saja komponen dari monitoring dan evaluasi ?
3. Bagaimanakah hubungan antara diagnosis gizi dan monitoring evaluasi gizi ?
4. Bagaimanakah pengelompokkan monitoring dan evaluasi gizi ?
5. Apa sajakah dokumentasi monitoring dan evaluasi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari monitoring dan evaluasi
2. Untuk mengetahui komponen monitoring dan evaluasi
3. Untuk mengetahui hubungan antara hubungan antara diagnosis gizi dan monitoring
evaluasi gizi
4. Untuk mengetahui pengelompokkan dari monitoring dan evaluasi gizi
5. Untuk mengetahui apa saja dokumentasi monitoring dan evaluasi
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat menjadikan bahan bacaan untuk menambah pengetahan dan
wawasan, serta dapat dijadikan sebagai sumber referensi
2. Mahasiswa dapat meningkatkan kerjasama dalam kelompok

Anda mungkin juga menyukai