Anda di halaman 1dari 9

HIV / AIDS

No. Dokumen : /SOP/PKM-D/I/2019


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 7 Januari 2019
Halaman : 1-2
PUSKESMAS EDI, S.Tr Gizi
NIP. 19800426 200502 1 001
DARIT

1. Pengertian HIV atau Human Immunodefficiency Virus adalah virus yang menyerang sel-sel
kekebalan tubuh.
AIDS atau Acquired Immunodefficieny Syndrome adalah kumpulan gejala akibat
penurunan kekebalan tubuh yang disebabkan pleh infeksi HIV.
1. 2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam penanganan pasien HIV/AIDS.
2. 3. Kebijakan -
3. 4. Prosedur ALAT:
- Stetoskop
- Tensimeter
- Thermometer
- Alat perlindungan diri
4. Langkah – 1. Petugas mengunakan alat perlindungan diri
langkah
2. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
4. Petugas menyarankan konseling dengan konselor HIV
5. Petugas konselor merujuk pasien ke laboratorium puskesmas untuk
pemeriksaan darah.
6. Petugas laboratorium membawa hasil pemeriksaan darah ke konselor
7. Konselor merujuk pasien kembali ke poli umum
8. Jika pasien didiagnosa dengan HIV, pasien dirujuk ke pelayanan kesehatan
tingkat lanjut
9. Jika pasien tidak didiagnosis dengan HIV, pasien diterapi sesuai dengan
pedoman yang berlaku
10. Petugas mencuci tangan
5. Diagram Alir
Petugas mengunakan alat Petugas melakukan anamnesis
perlindungan diri terhadap pasien

menyarankan konseling melakukan pemeriksaan fisik


dengan konselor HIV terhadap pasien

konselor merujuk pasien ke Petugas laboratorium


laboratorium puskesmas untuk membawa hasil pemeriksaan
pemeriksaan darah darah ke konselor

Jika pasien didiagnosa dengan Konselor merujuk pasien


HIV, pasien dirujuk ke kembali ke poli umum
pelayanan kesehatan tingkat
lanjut

Jika pasien tidak didiagnosis


dengan HIV, pasien diterapi Petugas mencuci tangan
sesuai dengan pedoman yang
berlaku
6. Unit terkait 1. Lab
2. Pj. Program/Konselor
3. Farmasi
7. Rekaman
No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai Diberlakukan
historis
perubahan
PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK
DINAS KESEHATAN
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DARIT
JL. Raya Darit Kecamatan Menyuke Kode Pos 79364
Hp. 082250452239 e-mail pusk.darit@yahoo.com

PRGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi


terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya
penaggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan
nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh.

AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala


penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus )
yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem
kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya
tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai
penyakit infeksi, kanker dan lain-lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi
yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih
beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan,
baik melalui vagina, oral maupun anal.

II. LATAR BELAKANG

Strategi penanggulangan HIV-AIDS ditujukan untuk mencegah dan


mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan,
mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Untuk
keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari
kelompok populasi kunci yaitu :
(1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular karena perilaku seksual
berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2) Orang-orang
yang rentan adalah orang yang karena pekerjaan, lingkungannya rentan terhadap
penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; dan
(3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV. Seperti diketahui situasi
epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi terkonsentrasi.
Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi Kunci,
2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks
(WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS
0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di
provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized
epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun
(STHP, Penduduk Papua, 2007). Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu
dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih
intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program
yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan.

III. TUJUAN

a. Tujuan umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Darit adalah
pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS di masyarakat

b. Tujuan khusus program HIV- AIDS dan IMS di Puskesmas Darit adalah;

- menemukan kasus baru penderita HIV

- pencegahan penularan HIV dari ibu keanak

- meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok rentan


tertular HIV tentang HIV – AIDS dan Penyakit Infeksi Menular Seksual
(IMS).
IV. KEGIATAN

1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:

- melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang
berkunjung kelayanan klinis Puskesmas Darit

- melakukan Konseling dan Test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS
baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas Darit

- merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV dan IMS

- memberikan resep obat pasien dengan IMS

- melakukan rujukan pasien dengan HIV positive kelayanan CST dan


pendamping (atas izin pasien)

2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:

- Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi


dan rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.

- Kegiatan mobile VCT

V. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP:

1. Syarat

a.Membawa dokumen administrasi yang diperlukan :

- Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS

- Pengguna layanan umum harus membawa KTP, Kartu Keluarga

b.Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar


diloket.
c. Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu Klinik Anggrek untuk dipanggil
sesuai dengan urutan rekam medik

2. Biaya : Gratis

3. Waktu – Lama Pelayanan

Waktu :

Senin – Kamis : 08.00 – 14.00

Jumat : 08.00 – 11.00

Sabtu : 08.00 – 12.00

Lama Pelayanan : 10 – 30 menit

4. Prosedur pelayanan

a. Datang sendiri atau diantar oleh petugas

b. Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain

c. Membawa persyaratan dokumen administrasi

d. Melalui alur pendaftran

5. Produk / hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan :

a. Pelayanan medis

b. Resep obat

c. Surat pengantar pemeriksaan laboratorium

d. Mengetahui hasil pemeriksan laboratorium

e. Surat rujukan

f. Konseling
6. Kompetensi petugas

Dokter umum :1

Perawat :1

7. Sarana dan Prasarana

a. ruang tunggu

b. ruang konseling

c. alat diagnostik

d. media informasi

8. Pelayanan informasi

Pasien mendapat informasi mengenai :

a. Penyakit yang diderita


b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya

2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM:

a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai denagn kegiatan pada perencanaan
BOK. Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam gedung
dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan
rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS

b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah
berkoordinasi dengan pasien dan Dinas Kesehatan Kabupaten Landak.
VI. SASARAN KEGIATAN

1. Konseling dan test terutama pada

a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja
seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria,
LSL dan pasangan beresiko tinggi
b. Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Darit yang menunjukan
adanya gejala IMS
c. Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas Darit maupun
rujukan dari fasilitas kesehatan lain

2. Merujuk pasien dengan HIV positive kelayanan CST untuk mendapatakan


terapi ARV sebesar 100%
3. Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun
4. Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun
5. Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
1. Konseling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dan test
2. Merujuk √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien
kelayanan
CST
3. Penyuluhan √ √ √
4. Mobile VCT
5. Laporan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
bulanan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan program akan dievaluasi 3 bulan sekali untuk


melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasinya.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. PENCATATAN

a. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format


pencatatn harian kemudian akan direkap pada akhir bulan
b. Kegiatan program pada penyelenggaraan UKM akan didokumentasikan
pada notulen kegiatan

2. PELAPORAN

Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan
dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten Landak.

3. EVALUASI KEGIATAN

1. Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali


2. Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 6 bulan sekali

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Darit Penanggung Jwab UKM

E D I, S. Tr. Gizi Evie Christina BRS,A.Md.Kep


Nip. 19800426 200502 1 001 Nip. 19841203 200904 2 001

Anda mungkin juga menyukai