Pada pasien ini, dari hasil anamnesis pasien mengeluh nyeri perut kanan bagian atas, dan
dari pemeriksaan fisik ditemukan pada kedua mata pasien yang tampak ikterik, perut yang
tambah membesar, keadaan pasien yang tampak lelah dan bengkak pada daerah wajah. Keluhan
pasien pada anamnesis tidak terlalu spesifik, tetapi dari hasil pemeriksaan terutama pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan fungsi hepar yang menetap. Penanda hepatitis
A,B, dan C negative, di tambahkan dengan pemeriksaan ANA yang bermakna.
Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosis hepatitis akut,
namun selama pengobatan di rumah sakit keluhan tidak berkurang dengan hasil pemeriksaan
fungsi hati tetap meningkat dan tidak turun dari nilai normal. Pasien kemudian di sarankan untuk
pemeriksaan lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang lebih memadai dalam pemeriksaan
penunjang.. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut dan Sesuai kriteria diagnosis hepatitis
autoimun menurut AASLD guideline 2010 pada pasien ini di dapatkan hasil
Guideline AASLD 2010 tentang hepatitis autoimun rekomendasi 2 mengatakan, jika gambaran
klinis dan laboratorium, serologi dan histopatologi tidak spesifik, penegakan diagnostik
autoimmune hepatitis bisa menggunakan skoring
Kesimpulan
Perempuan, tahun, dengan riwayat pengobatan hepatatitis autoimun datang untuk control dengan
keluhan mata kuning, badan terasa membesar terutama d bagian perut, dan wajah disertai
keluhan mual, demam minimal. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan menurut AASLD 2010,
pasien didiagnosis sebagai hepatitis autoimun. Terapi hepatoprotektor dan kortikosteroid
memberikan hasil berupa penurunan kadar transaminase (SGOT/SGPT) dan perbaikan gejala.