Anda di halaman 1dari 17

Tumbuh Kembang pada Anak Cukup Bulan

Clarissa Andreas
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jln. Arjuna Utara No 6, Jakarta-11510
clarissa.2017fk134@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Pediatri berkenaan dengan kesehatan bayi, anak, dan remaja, pertumbuhan dan
perkembangan, dan kesempatannya untuk mencapai potensi penuh sebagai orang
dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh oleh berbagai faktor
seperti imunisasi, pemberian makanan, dan pola asuh. Pemberian imunisasi dasar
merupakan imunisasi yang wajib dilakukan. Pemberian makan yang baik harus
memerlukan kerja sama antara ibu dan anak. Hal ini sangat membantu kesehatan
emosional bayi dan anak. Apabila faktor-faktor tersebut tidak terpenuhi maka
pertumbuhan dan perkembangan anak akan terganggu. baik secara fisik maupun
mental. Untuk menunjang tumbuh kembang anak yang optimal dibutuhkan evaluasi
kesehatan dengan melakukan pemeriksaan antropometri, meningkatkan kesehatan
dan kesejahteraan dengan memberikan imunisasi, dan memperhatikan asupan nutrisi.

Kata kunci: pediatri, antropometri, imunisasi

Abstract

Pediatrics deals with the health of babies, children and adolescents, growth and
development, and their opportunities to reach their full potential as adults. Growth
and development are influenced by various factors such as immunization, feeding,
and parenting. Provision of basic immunization is a mandatory immunization.
Providing good food must require cooperation between mother and child. This
greatly helps the emotional health of babies and children. If these factors are not
met, the growth and development of children will be disrupted. both physically and
mentally. To support optimal growth and development of children, health evaluation
is needed by conducting anthropometric examinations, improving health and well-
being by providing immunizations, and paying attention to nutritional intake.

Keywords: pediatrics, anthropometric, immunizations


Pendahuluan

Pertumbuhan ialah proses normal pertambahan ukuran organisme sebagai akibat


pertambahan jaringan pada yang telah ada sebelumnya. Pertumbuhan berkaitan
dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel,
organ maupun individu, yang bias diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram),
ukuran panjang (cm, meter) umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi
kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan ialah proses pertumbuhan dan
diferensiasi. Definisi lain dari perkembangan ialah bertambahnya kemampuan (skill)
dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan
dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Istilah Perkembangan
meliputi pertumbuhan fisik, maupun pematangan fungsi, emosi dan perilaku sosial.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh oleh berbagai faktor seperti
imunisasi, pemberian makanan, dan pola asuh. Pemberian imunisasi dasar
merupakan imunisasi yang wajib dilakukan. Dalam makalah ini penulis akan
membahas tentang pemeriksaan tumbuh kembang pada anak, tatalaksana, imunisasi
serta edukasi kepada orangtua atau ibu anak.

Skenario

Seorang bayi laki-laki dilahirkan spontan pervaginam dipuskesmas dari seorang ibu
berusia 30 tahun G2P1A0 usia kehamilan 38 minggu dengan dibantu oleh dokter
umum. Pada menit ke 1 dan ke 5 bayi menangis kuat, aktif, kulit kemerahan seluruh
badan, nadi 120x per menit, bersih saat dokter membersihkan sekret di mulut dan
hidung. Beberapa saat setelah dilahirkan, dokter memeriksa bayi head to toe.

Pembahasan

Anamnesis

Dalam praktik ilmu kesehetan anak, tidak mungkin membuat diagnosis atau
perencanaan program perawatan yang memadai tanpa data mengenai anak, umur,
ukuran tubuh, kemampuan, dan kepribadiannya. Lebih lanjut, seorang anak adalah
bagian dari sebuah anak. Maka untuk memahami anak, kita harus tahu tentang
keluarganya, orang tuanya, gaya hidupnya, kehidupan keluarganya, kemampuan
keluarga memelihara anak, terutama hubungan keluarga dengan pasien kita serta
sikap keluarga terhadap penyakitnya. Setiap dokter mengembangkan caranya sendiri
dalam mengumpulkan informasi. Kita sebaiknya memulai anamnesis dengan
menanyakan keluhan utama pasien. Jika terdapat banyak masalah, maka kita perlu
menyusun suatu daftar masalah singkat yang dapat mempermudah kita. Kemudian
kita harus mengembangkan dan menetapkan setiap masalah, serta menanyakan
masalah-masalah yang berhubungan. Penyelidikan yang obsesif mengenai seluruh
fungsi tubuh biasanya tidak selalu diperlukan karena hal tersebut membuang waktu
dan dapat mengganggu jalannya anamnesis. Namun, informasi tertentu tentang latar
belakang penyakit merupakan hal yang penting pada sebagian besar malasah
kesehatan dan juga pada setiap anak yang dirawat di rumah sakit. Pertama, kita harus
menanyakan informasi tentang kehidupan anak. Apakah kehamilan, persalinan dan
kelahirannya normal? Berapa berat lahirnya? Bagaimana keadaan anak pada hari-
hari pertama kehidupannya? Mungkin kita juga perlu menayakan apakah anak
mendapat ASI atau susu formula dan kapan anak itu disapih. Apakah anak pernah
mengalami infeksi yang sering ditemukan pada masa kanak-kanak? Apakah sudah
diimunisasi? Apakah pernah dirawat di rumah sakit? Bila pernah, kapan, di mana,
dan untuk apa?1

Pada skenario kita lakukan alloanamnesis yaitu mendapatkan informasi tentang


pasien karena pasien tidak dapat menjelaskan tentang keluhan nya sendiri. Poin-poin
yang dapat kita tanyakan pada ibu dari anak tersebut adalah riwayat kehamilan 38
minggu; tanpa komplikasi dan ANC teratur, riwayat persalinan spontan pervaginam;
tidak ada komplikasi; bayi menangis kuat dan aktif, riwayat penyakit keluarga tidak
ada.

Pemeriksaan Fisik

Tes Antropometri

Antropometri dilakukan pada anak-anak untuk menilai tumbuh kembang anak


sehingga dapat ditentukan apakah tumbuh kembang anak berjalan normal atau tidak.
Ketepatan dan ketelitian pengukuran sangat penting dalam menilai pertumbuhan
secara benar. Kesalahan atau kelalaian dalam cara pengukuran akan mempengaruhi
hasil pengamatan. 2

Berat Badan

Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan hasil semua jaringan yang ada
pada tubuh, antara lain tulang, otok, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya berat badan
dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk mengetehui keadaan gizi
dan tumbuh kembang anak, karena sensitif terhadap perubahan sedikit saja,
pengukurannya objektif dan dapat diulang. Pengukuran dapat menggunakan alat
timbangan dacin dan baby scale untuk anak usia dibawah 2 tahun, dan stadiometer
untuk usia diatas 2 tahun.3

Tinggi Badan

Ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi
maksimal dicapai. Disamping itu dibutuhkan 2 macam teknik pengukuran, pada anak
umur kurang dari 2 tahun dengan posisis tidur telentang menggunakan infantometer,
pada umur lebih dari 2 tahun dengan posisi berdiri menggunakan microtoise.3

Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif kurang sensitif pada
masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap
tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif lama.4

Tabel 1. Berat dan Panjang Badan Rata-Rata5

Umur bayi Berat standar (gram)


Panjang standar (cm)

Lahir 3.400 50.5


0-1 bulan 4.300 55.0
2 bulan 5.000 50.8
3 bulan 5.700 60.0
4 bulan 6.300 62,5
5 bulan 6.900 64,5
6 bulan 7.400 66,0
7 bulan 8.000 67,5
8 bulan 8.400 69,0
9 bulan 8.900 70,2
10bulan 9.300 72,0

Tabel 2. Berat Badan Menurut Tinggi Badan5

Tinggi (cm) Berat (kg)

Normal Kurang Buruk

65 7,2 6,5 5,8

66 7,5 6,8 6,0

67 7,8 7,0 6,4

68 8,1 7,3 6,5

69 8,4 7,6 6,7

70 8,7 7,8 7,0

71 9,0 8,1 7,2

Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala bertujuan untuk mengetahui lingkar kepala anak dalam
batas normal atau di luar batas normal. Lingkaran kepala mencerminkan volume
intrakranial. Dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh
normal maka kepala akan kecil. Sehingga terdapat lingkar kepala (LK) yang lebih
kecil dari normal (mikrosefali), maka menunjukkan adanya retardasi metal.
Sebaliknya kalau ada penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal Laju tumbuh
pesat pada enam bulan pertama bayi, dari 35 cm saat lahir menjadi 43 cm pada 6
bulan. Laju tumbuh kemudian berkurang, hanya 46,5 cm pada usia 1 tahun dan 49
cm pada usia 2 tahun. Selanjutnya berkurang menjadi drastis hanya bertambah 1 cm
sampai usia 3 tahun dan bertambah lagi kira-kira 5 cm sampai usia remaja/dewasa.
Oleh karena itu manfaat pengukuran lingkaran kepala hanya terbatas sampai usia 3
tahun, kecuali bila diperlukan seperti pada kasus hydrocephalus.6

Lingkar Lengan Atas

Lingkar lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot
yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat
badan. Keuntungan penggunaan LLA ini adalah alatnya murah, bisa di buat sendiri,
mudah dibawa, cepat penggunaannya, dapat digunakan oleh tenaga yang tidak
terdidik. Kerugiannya adalah LLA hanya indentifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan
jaringan, dan hanya untuk anak umur 1-3 tahun.3

Tes Apgar Score

Penilaian APGAR adalah metode penilaian yang digunakan untuk mengkaji


kesehatan neonatus dalam 1 sapai 5 menit setelah lahir. Penilaian menit
pertama adalah menentukan tindakan, sedangkan menit kelima adalah
menentukan prognosa. Sesaat setelah bayi lahir, penolong persalinan biasanya
langsung melakukan penilaian terhadap bayi tersebut. Perangkat yang
digunakan untuk menilai dinamakan Skor APGAR. Skor Apgar biasanya dinilai
pada menit pertama kelahiran dan biasanya diulang pada menit kelima. Dalam
situasi tertentu, Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10, 15 dan 20.7

Gambar 1. Tabel Apgar Score

(sumber : dictio.id)
Nilai 7-10: bayi normal .Nilai 4-6 : bayi dengan asfiksia ringan dan sedang. Nilai 1-
3: bayi dengan asfiksia berat. Jika jumlah skor berkisar di 7 –10 pada menit
pertama, bayi dianggap normal. Jika jumlah skor berkisar 4 –6 pada menit pertama,
bayimemerlukan tindakan medis segera seperti penyedotan lendir yang
menyumbat jalan napas dengan suction, atau pemberian oksigen untuk
membantunya bernapas. Biasanya jika tindakan ini berhasil, keadaan bayi akan
membaik dan Skor Apgar pada menit kelima akan naik. Jika nilai skor Apgar antara
0 –3, diperlukan tindakan medis yang lebih intensif lagi. Perlu diketahui, Skor
Apgar hanyalah sebuah tes yang didisain untuk menilai keadaan bayi secara
menyeluruh, sehingga dapat ditentukan secara cepat apakah seorang bayi
memerlukan tindakan medis segera. Skor Apgar bukanlah patokan untuk
memperkirakan kesehatan dan kecerdasan bayi dimasa yang akan datang.7

Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang

Secara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak,
yaitu:

Faktor genetik

Faktor ini merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak yang dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas kecepatan dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitasnya
jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang.
Faktor genetik ini yang menenutkan sifat bawaan anak tersebut. Kemampuan anak
merupakan ciri-ciri yang khas yang diturunkan dari orang tuanya.3

Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya


potensi bawaan. Yang dimaksud lingkungan yaitu suasana di mana anak itu berada.
Dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak untuk
tumbuh kembang sejak dalam kandungan sampai dewasa. Lingkungan yang baik
akan menunjang tumbuh kembang anak, sebaliknya lingkungan yang kurang baik
akan menghambat tumbuh kembangnya.3 Faktor lingkungan di bagi lagi menjadi: 3

a. Faktor pranatal

Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan.
• Gizi

Nutrisi ibu saat hamil terutama dalam trisemester akhir kehamilan, akan
mempengaruhi pertumbuhan janin.

• Mekanis

Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital.

• Toksin / zat kimia

Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat zat teratogen.
Misalnya obat obatan anti kanker dsb, dapat menyebabkan kelainan bawaan.
Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat / peminum alcohol kronis sering
melahirkan bayi berat badan lahir, lahir mati, cacat atau retardasi mental.

• Radiasi

Paparan radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti
mikrosefali, retardasi mental, kelainan congenital mata, kelainan jantung.

• Infeksi

Infeksi padab trisemester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella,
Sitomegalo virus, Herpes simpleks), PMS ( Penyakit Menular Seksual) serta penyakit
virus lainnya dapat menyebabkan kelaianan pada janin seperti katarak, mikrosefali,
retardasi mental dan kelainan jantung congenital.

• Stress

Stress yang dialami ibu saat hamil, dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,
antara lain cacat bawaaan, kelainan kejiwaan dll.

b. Faktor postnatal

Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir.

• Gizi

Untuk tumbuh kembang bayi. Diperlukan zat makanan yang adekuat.

• Penyakit kronis / kelainan congenital

Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi


pertumbuhan jasmani.

• Lingkungan fisis dan kimia


Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar
radioaktif, zat kimia tertentu mempunyai dampak yang negative terhadap
pertumbuhan anak.

• Psikologis

Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh
orang tuanya atau anak yang slalu merasa tertekan akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

• Sosio – ekonomi

Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan


yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat pertumbuhan anak.

• Lingkungan pengasuhan

Interaksi ibu dan anak, sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Imunisasi

Imunisasi adalah prosedur rutin pemberian vaksinasi yang akan melindungi anak
terhadap penyakit tertentu. Vaksin yang diberikan akan menstimulasi sistem
kekebalan tubuh bayi/anak untuk memproduksi zat anti guna melawan suatu
penyakit, sehingga anak menjadi kebal atau bila terkena sakitnya menjadi ringan dan
tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya.8

Keberhasilan pemberian imunisasi pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor,


diantaranya terdapat tingginya kadar antibodi pada saat dilakukan imunisasi, potensi
antigen yang disuntikan, waktu antara pemberian imunisasi dan status nutrisi
terutama kecukupan protein karena protein diperlukan untuk mensintesis antibodi.
Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yan diwajibkan oleh pemerintah(imunisasi
dasar) dan ada juga yang hanya dianjurkan. Beberapa imunisasi dasar yang
diwajibkan oleh pemerintah antara lain:9

1. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG (Bacillus calmette Guerin) merupakan imunisasi yang digunakan


untuk mencegah terjadinya penyakit TBC, sebab terjadinya penyakit TBC yang
primer atau yang ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG.
Vaksin BCG merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang telah
dilemahkan. Vaksin BCG diberikan melalui intradermal. Efek samping pemberian
imunisasi BCG adalah terjadinya ulkus pada daerah suntikan, limfadenitis regionalis,
dan reaksi panas.

2. Imunisasi Hepatitis B

Imunisasi hepatisis B merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah


terjadinya penyakit hepatitis B. kandungan vaksin ini adalah HbsAg dalam bentuk
cair. Frekuensi pemberian imunisasi hepatitis B sebanyak 3 kali dan penguatnya
dapat diberikan pada usia 6 tahun. Imunisasi hepatitis B ini diberikan intramuskular.

3. Imunisasi Polio

Imunisasi polio merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya


poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan pada anak. Kandungan vaksin
ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi polio diberikan melalui oral.

4. Imunisasi DPT

Imunisasi DPT (Diphteria, Pertussis, Tetanus) merupakan imunisasi yang digunakan


untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin DPT ini
merupakan vaksin yang mengandung racun kuman difteri yang telah dihilangkan
sifat racunnya, namun masih dapat merangsang pembentukan zat anti (toksoid).
Imunisasi DPT diberikan melalui intramuskular. Pemberian DPT dapat berefek
samping ringan atau berat. Efek ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada
tempat penyuntikan, dan demam. Efek berat misalnya kesakitan kurang lebih empat
jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dan syok. Upaya pencegahan
penyakit difteri, pertusis dan tetanus perlu dilakukan sejak dini melalui imunisasi
karena penyakit tersebut sangat cepat serta dapat meningkatkan kematian bayi dan
anak balita.
5. Imunisasi campak

Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya


penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin
ini adalah virus yang dilemahkan. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan.
Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadi ruam pada tempat suntikan dan
panas. Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam mempengaruhi angka
kesakitan dan kematian anak.

6. Imunisasi MMR

Imunisasi MMR(Mumps, Measles and Rubella) merupakan imunisasi yang


digunakan dalam memberikan kekebalan terhadap penyakit campak(measles),
gondong(mumps), dan campak jerman(Rubella). Dalam imunisasi MMR, antigen
yang dipakai adalah virus campak strain edmonson yang dilemahkan, virus rubella
strain RA 27/3 dan virus gondong. Vaksin ini tidak dianjurkan untuk bayi usia
dibawah 1 tahun karena di khawatirkan terjadi intervensi dengan antibodi material
yang masih ada.

7. Imunisasi thypus abdominalis

Imunisasi thypus abdominalis merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah


terjadinya penyakit thypus abdominalis. Dalam persediaan khususnya di Indonesua
terdapat 3 jenis vaksin thypus abdominalis, diantaranya kuman yang dimatikan,
kuman yang dilemahkan(vivotif berna) dan antigen capsular Vi
polysaccharida(Thypim Vi, Pasteur Meriux). Pada imunisasi awal dapat diberikan
sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu kemudian penguat setelah 1 tahun
kemudian.

8. Imunisasi varicella

Imunisasi varicella merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya


penyakit cacar air (varicella). Vaksin varicella merupakan virus hidup varicella
zooster strain OKA yang dilemahkan. Pemberian vaksin varicella dapat diberikan
suntukan tunggal pada usia 12 tahun di daerah tropis dan bila di atas usia 13 tahun
dapat diberikan 2 kali suntikan dengan interval 4-8 minggu.
9. Imunisasi Hepatitis A

Imunisasi hepatitis A merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah


terjadinya penyakit hepatitis A. Pemberian imunisasi ini dapat diberikan untuk usia
diatas 2 tahun. Imunisasi awal menggunakan vaksin Havrix (berisi virus hepatitis A
strain HM175 yang dinonaktifkan) dengan 2 suntikan dan interval 4 minggu, booster
pada 6 bulan setelahnya.

10. Imunisasi HiB

Imunisasi HiB (Hemophilus infulezae tipe b) merupakan imunisasi yang diberikan


untuk mencegah terjadinya penyakit influenzae tipe b.

ASI

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa
digantikan oleh makanan jenis apapun. Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk,
madu, air teh, air putih ataupun makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu,
nasi tim ataupun biskuit. Pemberian ASI secara ekslusif ini dianjurkan setidaknya
selama 6 bulan.10 Manfaat pemberian ASI pada bayi khususnya ASI ekslusif yang
diberikan selama enam bulan diantaranya:10

1. ASI sebagai nutrisi

ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan
disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi paling
sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang
benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi
normal sampai usia enam bulan. Setelah usia enam bulan, bayi harus mulai diberi
makanan pendamping, tetapi ASI diteruskan sampai usia dua tahun atau lebih.

2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh

Bayi yang lahir secara alamiah mendapat immunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari
ibunya melalui plasenta. Namun kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera
setelah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan tubuh cukup
banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar Sembilan
sampai duabelas bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan
yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat
kekebalan pada bayi, pada saat inilah peranan ASI sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berabagai macam penyakit.

3. ASI meningkatkan kecerdasan

Faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan


otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk
pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Pemberian ASI eksklusif sampai
bayi berusia enam bulan akan menjamin tercapainya kecerdasan anak secara optimal.
Hal ini karena selain sebagai nutrient yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta
disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien-nutrien khusus
yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien-nutrien khusus tersebut
tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi. Nutrient yang diperlukan
untuk pertumbuhan otak yang tidak ada atau sedikit sekali pada susu sapi, antara lain:

Taurin yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat di ASI

Laktosa merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali
terdapat pada susu sapi

Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, Omega-3, Omega-6) merupakan asam
lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi.

4. Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang

Bayi yang sering dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang
ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat
mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan.
Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan
emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang
baik.Seiring dengan bertambahnya usia bayi, bertambah pula kebutuhan akan zat-zat
gizi. Oleh karena itu mulai usia enam bulan, selain ASI bayi perlu diberi makanan
lain. Makanan ini disebut dengan makanan pendamping ASI. Makanan pendamping
ASI yang diperlukan bayi akan semakin meningkat, sesuai dengan pertambahan
usianya. Makanan pendamping ASI atau makanan tambahan diperlukan karena bayi
membutuhkan makanan padat untuk memberikan energy, protein, vitamin A, vitamin
D, serta tambahan zat besi (Fe), seng (Zn), dan tembaga (Cu).

Makanan pendamping ASI yang merupakan makanan padat pertama yang


diperkenalkan kepada bayi adalah makanan berupa cairan dan lembut, misalnya
bubur susu beras atau bahan hidrat lain yang dicampur ASI atau susu formula
lanjutan. Alpukat, pisang, pepaya, apel atau pir merupakan buah pertama yang
diberikan kepada bayi dengan menghancurkannya menjadi bubur terlebih dahulu.
Baru setelah itu meningkat dari bubur ke beras yang disaring, nasi tim, dan akhirnya
makanan orang dewasa.11

Working diagnosis

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, dalam hal ini pada bayi
yang baru saja dilahirkan, didapatkan tidak ada komplikasi pada riwayat kehamilan
ibu dan ante-natal care (ANC) ibu teratur. Bayi lahir spontan pervagiam,
cukup bulan, tidak terdapat komplikasi dan bayi menangis kuat dan aktif.
Oleh karena itu, didapatkan working diagnosisnya adalah well-baby.

Tatalaksana

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interaksi antar faktor


genetik-lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan
ini yang memberikan segala macam kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak
untuk tumbuh dan berkembang. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secar
garis besar digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar yang meliputi :

1. Kebutuhan fisis-biomedis (“ASUH”)6

Nutrisi

Nutrisi yang adekuat dan seimbang.

Perawatan kesehatan dasar

Imunisasi, penimbangan berat badan, pengobatan kalau sakit.

Papan/pemukiman yang layak


Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak
membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan
penghuninya.

Sandang

Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa pernak pernik
yang mudah menyebabkan anak kemasukan benda benda asing).

Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan

Kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan


penting pada tumbuh kembang anak.

Kesegaran jasmani, meliputi olahraga dan rekreasi.

2. Kebutuhan akan kasih sayang / emosi (ASIH)6

Kasih sayang orang tua

Kasih sayang orang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang
memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak.

Rasa aman

Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya bila ia merasa bahwa,
kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia dan
keluarganya.

Harga diri

Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga,


keinnginannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia dan
keluarganya.

Kebutuhan akan sukses

Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya dapat
dilakukannya dan ia merasa sukses mencapai sesuatu yang diinginkan orang tuanya.

Mandiri

Kemandirian pada anak hendaknya didasarkan pada perkembangan anak. Apabila


orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui kemampuannya, maka
anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu bantuan untuk belajar mandiri, belajar
untuk memahami persoalan.

Dorongan

Anak membutuhkan dorongan dari orang orang di sekitarnya. Dorongan berupa


langkah langkah yang dapat diambil memberi semangat bahwa dia dulu dapat
mengatasi dengan baik.

Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru

Anak anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang orang disekelilingnya
dengan diberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat sifat
bawaannya.

Rasa memiliki

Orang tua harus dapat memberikan “rasa memiliki” pada anak.

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)6

Stimulasi mental merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak yaitu pendidikan
dan pelatihan. Yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan yang datang dari
lingkungan luar anak , antara lain berupa latihan atau bermain. Anak yang mendapat
stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang
kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi.

Kesimpulan
Daftar Pustaka

1. Hull D, Johnston DI. Dasar-dasar pediatri. Jakarta: EGC; 2008.


2. Narendra MB,Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IG, Wiradisuria S.
Buku Ajar Tumbuh Kembang Jilid I. Unit Koordinasi Kerja Tumbuh Kembang-
Pediatri Sosial Ikatan Dokter Indonesia, 2004.
3. Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: penerbit buku kedokteran
EGC;2007.
4. Narendra MB,Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh IG, Wiradisuria S.
Buku Ajar Tumbuh Kembang Jilid II. Unit Koordinasi Kerja Tumbuh Kembang-
Pediatri Sosial Ikatan Dokter Indonesia, 2005.
5. Markum A.H, Ismael S, Alatas H, Akib A, Firmansyah A, Sastroasmoro S.
Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia; 1991.
6. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1.
Jakarta:Sagung Seto; 2008.
7. American Academy of Pediatrics. The apgar score. Diunduh dari
https://www.acog.org/Clinical-Guidance-and-Publications/Committee-
Opinions/Committee-on-Obstetric-Practice/The-Apgar-Score?IsMobileSet=false.
Diunduh pada 6 januari 2019.
8. Suririnah. Buku pintar mengasuh batita. Jakarta: Gramedia Pustaka, 2007.
9. Aziz AHA. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk ilmu kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika, 2008.
10. Nelson. Ilmu kesehatan anak. Jakarta: EGC, 1999.
11. Roesli U. Mengenal ASI eksklusif. Jakarta: Puspa Swara, 2009.

Anda mungkin juga menyukai