Disusun oleh:
Kelompok C1
1. Khairunnisa Luthfi N 135180052
2. Nariswari Firjatullah D 135180053
3. Diah Kartiningiyas O 135180054
4. Jihan Khansa K 135180055
5. Rahmawati 135180056
6. Bagus Prastyo 135180057
Disusun Oleh:
Khairunnisa Luthfi N 135180052
Nariswari Firjatullah D 135180053
Diah Kartiningiyas O 135180054
Jihan Khansa K 135180055
Rahmawati 135180056
Bagus Prastyo 135180057
Menyetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Laporan Kunjungan Praktikum Manajemen Agribisnis”
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Siti Hamidah, MP. selaku Kepala Laboratorium Manajemen
Agribisnis UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Stevanus Dannydra Prasetyo selaku asisten praktikum dan seluruh asisten
pendamping.
3. Orangtua dan rekan-rekan mahasiswa Agribisnis yang telah banyak
memberikan dorongan dan semangat sehingga penulisan laporan ini
dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini, maka penulis menerima dengan terbuka kritik serta saran yang membangun
demi kepentingan penulisan selanjutnya. Dan akhirnya, penulis berharap semoga
laporan kunjungan praktikum Manajemen Agribisnis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Strawberry merupakan tanaman buah herba dan ditemukan pertama kali di
Chili, Amerika Latin. Salah satu spesies tanaman stroberi, Fragaria chiloensis
L telah menyebar ke berbagai Negara Amerika, Eropa, dan Asia. Jenis
stroberi ini pula yang jadi pertama kali masuk ke Indonesia dan menyebar
lebih luas dibanding spesies lainnya. Stroberi dikenal juga dengan nama arbei
(Rukmana, 1998). Di Indonesia, walaupun stroberi bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, namun pengembangan komoditas ini yang berpola
agribisnis dan agroindustri dapat di kategorikan sebagai salah satu sumber
pendapatan dalam sektor pertanian. Stroberi ternyata dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik dalam kondisi iklim seperti di Indonesia (Budiman
dan Saraswati, 2008).
Buah stroberi merupakan buah yang memiliki kandungan karbohidrat
(glukosa, fruktosa, sukrosa, dan mioinositol) cukup rendah tetapi kaya akan
vitamin C dan beberapa zat gizi lainnya. (2013), jika dilihat dari tampilan
buahnya, stroberi lokal memiliki bentuk lebih kecil jika dibandingkan dengan
buah stroberi impor. Dari segi rasa, stroberi lokal memiliki perpaduan rasa
asam dan manis, sedangkan stroberi impor lebih banyak didominasi rasa
manis. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah
Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Holibert
(earlibrite), Grella dan California. Varietas stroberi dapat diklasifikasikan
berdasarkan rasa dan ketahanan buah.
Nilai ekonomi buah stroberi terletak pada warna buah, ukuran yang kecil,
bentuk yang unik dan menarik, serta rasa yang manis dan segar. Dewasa ini
stroberi telah banyak dikembangkan dalam sektor agroindustri dan tidak
hanya dapat dinikmati sebagai buah segar. Banyak industri kecil, menengah,
hingga besar yang memanfaatkan stroberi untuk memberikan cita rasa dalam
produk mereka. Minat konsumen terhadap olahan buah strawberry membuat
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil usaha CV Red Fragaria?
2. Bagaimana Perencanaan usaha pada CV Red Fragaria?
3. Bagaimana pengorganisasian usaha pada CV Red Fragaria?
3
C. Tujuan
1. Mengetahui profil usaha CV Red Fragaria
2. Mengetahui Perencanaan usaha pada CV Red Fragaria
3. Mengetahui pengorganisasian usaha pada CV Red Fragaria
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Makna dari logo CV Red Fragria yang pertama warna merah yang
menggambarkan semangat perusahaan untuk terus berinovasi dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Kedua yaitu gerigi yang berjumah
enam yang menggambarkan jumlah pendiri CV Red Fragaria yang
berjumlah enam orang. Ketiga bentuk spiral yang terus berputar
mengerucut ke dalam hingga bertemu di satu titik tengah yang
melambangkan satu tujuan dari CV Red Fragaria yaitu memenuhi
kepuasan konsumen melalui produk dengan inovasi baru.
3. Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan olahan buah strawberry yang dapat memenuhi
kepuasan konsumen dengan inovasi baru dan mampu bersaing di
pasar global
6
Misi
1) Menghasilkan produk olahan buah strawberry dengan
mengembangkan inovasi produk
2) Menghasilkan produk olahan buah strawberry yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau agar dapat diterima oleh seluruh
kalangan masyarakat
3) Perusahaan senantiasa menjamin bahan baku yang memiliki
nutrisi tinggi
4. Peluang Pasar
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami memiliki harga yang
dapat dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, produk-
produk kami memiliki kandungan gula yang rendah sehingga dapat
dikonsumsi oleh masyarakat yang mengurangi konsumsi gula. Produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami dapat dijual di
supermarket, minimarket, online shop, dan tempat oleh-oleh.
5. Lokasi Usaha
Alamat perusahaan kami berada di Jalan Blabak - Boyolali km. 16,
Ketep Pas, Ketep, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. Alasan kami
memilih lokasi tersebut karena berada di dataran tinggi yang dekat
dengan lokasi mitra yaitu petani strawberry. Selain itu, lokasi tersebut
dekat dengan lokasi pemasaran yaitu pusat oleh-oleh. Buah strawberry
yang dihasilkan oleh para petani di daerah tersebut memiliki kualitas
yang memenuhi standar perusahaan. Standar dari perusahaan untuk buah
strawberry adalah buahnya segar, tidak cacat, tingkat kematangan 75%
untuk keripik dan buah strawberry pada tingkat kematangan 90% untuk
sirup dan selai. Di daerah tersebut banyak masyarakat yang dapat
diberdayakan sebagai karyawan perusahaan.
7
kami produksi bagi masyarakat peminat selai buah, produk sirup dan
keripik lebih ditujukan bagi para remaja sampai orang dewasa yang
menyukai makanan dan minuman manis rendah gula .
10. Usaha Meningkatkan Penjualan
Usaha yang perusahaan kami lakukan untuk meningkatkan penjualan
adalah dengan cara menggencarkan promosi seperti membuka stand di
bazar dan festival makanan. Dari segi produksi, perusahaan juga terus
berinovasi dalam mengembangkan desain kemasan agar menarik
konsumen untuk membeli produk kami.
11. Permodalan
Permodalan yang dimiliki perusahaan kami berasal dari gabungan
modal pribadi dari keenam pendiri perusahaan yaitu sebesar Rp.
30.000.000,00. Selain itu, perusahaan kami memiliki sarana penunjang
berupa alat untuk memproduksi selai, keripik, dan sirup.
a. Sirup
1) Asumsi
a. Masa penggunaan wadah pencucian selama 3 tahun
b. Masa penggunaan mesin penghancur buah selama 5 tahun
c. Masa penggunaan mixer selama 5 tahun
d. Masa penggunaan saringan selama 2 tahun
e. Masa penggunaan mesin filling + segel botol selama 5 tahun
f. Masa penggunaan kompor selama 5 tahun
g. Masa penggunaan wadah penampung besar selama 3 tahun
h. Masa penggunaan meja pengemasan selama 5 tahun
2) Variabel Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Total Harga
3) Fixed Cost
No Nama Kuantitas Harga Umur Biaya
Barang Ekonomis Penyusutan
(Bulan)
1 Wadah 1 Rp. 150.000 36 Rp. 3.750
Pencucian
2 Mesin 1 Rp. 2.500.000 60 Rp. 37.500
Penghancur
Buah
3 Mixer 1 Rp. 2.500.000 60 Rp. 37.500
4 Saringan 2 Rp 50.000 24 Rp. 3.750
5 Mesin 1 Rp. 3.000.000 60 Rp. 45.000
filling +
segel botol
6 Kompor 1 Rp. 200.000 60 Rp. 3.000
7 Wadah 2 Rp. 100.000 36 Rp. 5.000
Penampung
Besar
8 Meja 1 Rp. 1.000.000 60 Rp. 15.000
11
Pengemasan
9 Gedung 1 Rp10.000.000 120 Rp. 75.000
Rp.
Biaya Total
225.500
4) Biaya Total
TC = VC + FC
= 11.330.000 + 225.500
= 11.555.500
5) Pendapatan Perbulan
TR = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp30.000 x 400 botol
= Rp 12.000.000
6) Keuntungan Perbulan
Profit = TR – TC
= Rp12.000.000 – Rp11.555.500
= Rp444.500
7) BEP (Unit)
TC
BEP Unit = P
11.555.500
= 30.000
=385 unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk sirup strawberry dengan harga 30.000 sebanyak 400 botol
supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya
yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 385 unit maka akan mendapat keuntungan.
12
8) BEP (Harga)
TC
BEP Harga = Q
11.555.500
= 400
=28.888,75
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
harga dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk sirup strawberry dengan jumlah sebesar 400 bungkus
supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya
yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 28.888,75 maka akan mendapat keuntungan.
b. Selai
1) Asumsi
a. Masa penggunaan etalase selama waktu 4 tahun
b. Masa penggunaan pisau selama waktu 2 tahun
c. Masa penggunaan panci selama waktu 3 tahun
d. Masa penggunaan wadah selama waktu 3 tahun
e. Masa penggunaan pengaduk selama waktu 2 tahun
f. Masa penggunaan kompor + tabung gas selama waktu 5 tahun
g. Masa penggunaan sendok selama waktu 3 tahun
h. Masa penggunaan loyang selama waktu 3 tahun
i. Masa penggunaan meja selama waktu 5 tahun
j. Masa penggunaan kursi selama waktu 5 tahun
k. Masa penggunaan serbet selama waktu 2 tahun
l. Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 2 tahun
m. Masa penggunaan gedung selama waktu 10 tahun
13
2) Variabel cost
Harga
No Nama Barang Kuantitas Total Harga
(Satuan)
1 Strawberry 80 kg Rp. 25.000 Rp2.000.000
2 Gula 40 kg Rp. 8000 Rp320.000
3 Air 40 galon Rp. 10.000 Rp400.000
4 Pewarna Makanan 10 kg Rp. 2000 Rp200.000
5 Toples 400 buah Rp. 3.000 Rp1.200.000
6 Gas LPG 12 kg 5 buah Rp. 150.000 Rp750.000
7 Jeruk Nipis 12 kg Rp. 30.000 Rp. 360.000
8 Gaji Karyawan 5 orang Rp 1.000.000 Rp 5.000.000
9 Biaya Listrik+Air 500 kwh Rp1.400 Rp700.000
Biaya Total Rp 10. 930.000
3) Fixed Cost
No Nama Kuantitas Harga Umur Penyusutan
Barang Ekonomis
(bulan)
1. Etalase 5 Rp. 2.120.000 48 bulan Rp. 198.750
2. Pisau 10 Rp. 35.000 24 bulan Rp. 13.125
3. Panci 5 Rp. 80.000 36 bulan Rp. 10.000
4. Wadah 5 Rp. 55.000 36 bulan Rp. 6.875
5. Pengaduk 5 Rp. 35.000 24 bulan Rp. 6.562,5
6. Kompor + 5 Rp. 250.000 60 bulan Rp. 18.750
Tabung
gas
7. Sendok 10 Rp. 30.000 36 bulan Rp. 7.500
8. Loyang 5 Rp. 40.000 36 bulan Rp. 5.000
9. Meja 5 Rp. 75.000 60 bulan Rp. 5.625
14
4) Biaya Total
Biaya Total = Biaya Variabel + Biaya tetap
= Rp 10.930..000+ Rp 369.687,5
= Rp 11.299.687,5
5) Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp35.000 x 400 bungkus
= Rp 14.000.000
6) Keuntungan Perbulan
Keuntungan Perbulan = Total Pendapatan – Biaya Total
= Rp 14.000.000- Rp 11.299.687,5
= Rp 2.700.312,5
7) BEP (Unit)
𝑇𝐶
BEP (Unit) = 𝑃
Rp 11.299.687,5
= Rp.35.000
= 323 Unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk selai strawberry dengan harga 35.000 sebanyak 400 toples
15
= Rp. 28.249,22
c. Keripik
1) Asumsi
a. Masa penggunaan vacuum frying selama waktu 5 tahun
b. Masa penggunaan mesin pencuci selama waktu 5 tahun
c. Masa penggunaan mesin continuous band sealer selama waktu
5 tahun
d. Masa penggunaan spinner (alat peniris) selama waktu 4 tahun
e. Masa penggunaan wadah penampung selama waktu 2 tahun
f. Masa penggunaan gedung selama waktu 10 tahun
2) Variabel Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Total Harga
3) Fixed Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Umur Biaya
Ekonomis Penyusutan
(satuan)
(Bulan)
4) Biaya Total
Biaya Total = Biaya Variabel + Biaya tetap
=Rp 9.200.000+ Rp 500.947
= Rp 9.700.947
5) Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp27.000 x 400 bungkus
= Rp 10.800.000
6) Keuntungan Perbulan
Keuntungan Perbulan = Total Pendapatan – Biaya Total
= Rp 10.800.000- Rp 9.700.947
= Rp 1.099.053
7) BEP (Unit)
TC
BEP =
𝑃
9.700.947
= 25.000
=388 unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk keripik strawberry dengan harga 27.000 sebanyak 400
bungkus supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan
biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat
menjual melebihi 388 unit maka akan mendapat keuntungan.
8) BEP (Harga)
TC
BEP = 𝑄
9.700.947
= 400
=24.252,3
18
Direktur Utama
Manajer Umum
Manajer
Manajer Manajer Manajer
Produksi dan
Keuangan Personalia Pemasaran
Operasional
c. Produksi
Dibagian produksi ini mengelola tentang penyiapan bahan baku serta
bahan pelengkap yang digunakan. Selain itu juga mengkontrol
terjadinya proses produksi mulai dari persiapan bahan baku hingga
pengemasan produk. Pada bagian produksi dikelola oleh 1 kepala divisi
membawahi 4 orang karyawan lapangan.
d. Operasional
Bagian operasional berfungsi untuk memastikan sarana dan
prasarana untuk produksi sehingga dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya kendala. Selain itu bagian operasional juga melakukan
pengecekkan secara berkala kondisi mesin-mesin yang digunakan. Pada
bagian ini dikelola oleh 1 kepala divisi yang membawahi 2 orang
teknisi lapangan.
e. Pemasaran
Bagian pemasaran bekerja untuk mempromosikan produk olahan ke
masyarakat luas. Mengkontrol penjualan kepada para konsumen. pada
bagian ini dikelola oleh 1 orang kepala divisi.
f. Keuangan
Bidang keuangan mengelola keluar masuknya keuangan serta
membuat laporan keuangan setiap bulannya. Dalam bidang ini terdapat
1 tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
20
DAFTAR PUSTAKA