Anda di halaman 1dari 25

KONSEP PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN

AGRIBISNIS USAHA OLAHAN BUAH STRAWBERRY


PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS

Disusun oleh:
Kelompok C1
1. Khairunnisa Luthfi N 135180052
2. Nariswari Firjatullah D 135180053
3. Diah Kartiningiyas O 135180054
4. Jihan Khansa K 135180055
5. Rahmawati 135180056
6. Bagus Prastyo 135180057

LABORATORIUM MANAJEMEN AGRIBISNIS


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
KONSEP PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN
AGRIBISNIS USAHA OLAHAN BUAH STRAWBERRY
PRAKTIKUM MANAJEMEN AGRIBISNIS

Laporan ini disusun sebagai syarat untuk


melengkapi praktikum Manajemen Agribisnis pada Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Yogyakarta.

Disusun Oleh:
Khairunnisa Luthfi N 135180052
Nariswari Firjatullah D 135180053
Diah Kartiningiyas O 135180054
Jihan Khansa K 135180055
Rahmawati 135180056
Bagus Prastyo 135180057

Yogyakarta, Oktober 2019

Menyetujui :

Kepala Laboratorium Asisten Praktikum


Manajemen Agribisnis Manajemen Agribisnis

Dr.Ir. Siti Hamidah MP. Stevanus Dannydra Prasetyo


NIP. 19590824 198503 2 002 NIM. 135160074

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Laporan Kunjungan Praktikum Manajemen Agribisnis”
Tersusunnya laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang membantu,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Siti Hamidah, MP. selaku Kepala Laboratorium Manajemen
Agribisnis UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Stevanus Dannydra Prasetyo selaku asisten praktikum dan seluruh asisten
pendamping.
3. Orangtua dan rekan-rekan mahasiswa Agribisnis yang telah banyak
memberikan dorongan dan semangat sehingga penulisan laporan ini
dapat terselesaikan.
Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
ini, maka penulis menerima dengan terbuka kritik serta saran yang membangun
demi kepentingan penulisan selanjutnya. Dan akhirnya, penulis berharap semoga
laporan kunjungan praktikum Manajemen Agribisnis ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Yogyakarta, Oktober 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii


KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 4
A. Konsep Perencanaan Usaha ...................................................................... 4
1. Profil Perusahaan ...................................................................................... 4
2. Rangkuman Eksekutif .............................................................................. 4
3. Visi dan Misi ............................................................................................ 5
4. Peluang Pasar ........................................................................................... 6
5. Lokasi Usaha ............................................................................................ 6
6. Tata Letak Usaha ...................................................................................... 7
7. Ukuran Tempat Usaha .............................................................................. 7
8. Barang dan Jasa yang dihasilkan .............................................................. 8
9. Pemasaran ................................................................................................. 8
10. Usaha Meningkatkan Penjualan............................................................ 9
11. Permodalan ........................................................................................... 9
B. Konsep Pengorganisasian Usaha ............................................................ 18
1. Struktur Ogranisasi ................................................................................. 18
2. Klasifikasi Tenaga Kerja ........................................................................ 18
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20
Kesimpulan ........................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strawberry merupakan tanaman buah herba dan ditemukan pertama kali di
Chili, Amerika Latin. Salah satu spesies tanaman stroberi, Fragaria chiloensis
L telah menyebar ke berbagai Negara Amerika, Eropa, dan Asia. Jenis
stroberi ini pula yang jadi pertama kali masuk ke Indonesia dan menyebar
lebih luas dibanding spesies lainnya. Stroberi dikenal juga dengan nama arbei
(Rukmana, 1998). Di Indonesia, walaupun stroberi bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, namun pengembangan komoditas ini yang berpola
agribisnis dan agroindustri dapat di kategorikan sebagai salah satu sumber
pendapatan dalam sektor pertanian. Stroberi ternyata dapat tumbuh dan
berproduksi dengan baik dalam kondisi iklim seperti di Indonesia (Budiman
dan Saraswati, 2008).
Buah stroberi merupakan buah yang memiliki kandungan karbohidrat
(glukosa, fruktosa, sukrosa, dan mioinositol) cukup rendah tetapi kaya akan
vitamin C dan beberapa zat gizi lainnya. (2013), jika dilihat dari tampilan
buahnya, stroberi lokal memiliki bentuk lebih kecil jika dibandingkan dengan
buah stroberi impor. Dari segi rasa, stroberi lokal memiliki perpaduan rasa
asam dan manis, sedangkan stroberi impor lebih banyak didominasi rasa
manis. Varietas stroberi introduksi yang dapat ditanam di Indonesia adalah
Osogrande, Pajero, Selva, Ostara, Tenira, Robunda, Bogota, Holibert
(earlibrite), Grella dan California. Varietas stroberi dapat diklasifikasikan
berdasarkan rasa dan ketahanan buah.
Nilai ekonomi buah stroberi terletak pada warna buah, ukuran yang kecil,
bentuk yang unik dan menarik, serta rasa yang manis dan segar. Dewasa ini
stroberi telah banyak dikembangkan dalam sektor agroindustri dan tidak
hanya dapat dinikmati sebagai buah segar. Banyak industri kecil, menengah,
hingga besar yang memanfaatkan stroberi untuk memberikan cita rasa dalam
produk mereka. Minat konsumen terhadap olahan buah strawberry membuat

1
2

pengusaha strawberry makin gencar dalam penemuan inovasi untuk


menemukan produk olahan baru dari buah strawberry.
Perusahaan kami memiliki tiga bentuk olahan dari buah strawberry yaitu
sirup, selai dan keripik. Keunggulan dari produk – produk yang kami hasilkan
antara lain bahan yang kami gunakan berupa strawberry segar, tanpa
menggunakan bahan pengawet, dan memiliki kandungan nutrisi yang tinggi.
Untuk produk sirup perbandingan yang kami gunakan antara sari buah
strawberry dengan air adalah 60:40. Pada produk selai strawberry, kami
memiliki tekstur yang lembut, rasa yang lezat dan aroma yang sedap.
Sedangkan pada produk keripik, memiliki tekstur yang renyah dan warna
yang cerah. Perusahaan kami memilih produk sirup karena masyarakat
Indonesia dominan menyukai minuman yang segar untuk bisa disajikan
dalam jumlah yang banyak. Kami memilih produk olahan selai karena ada
sebagian masyarakat Indonesia yang lebih memilih mengonsumsi roti yang
diberi topping selai dibanding nasi, selain itu di Indonesia sendiri selai masih
impor karena tingkat produksi selai yang masih rendah, karena itu perusahaan
kami ingin menambah produksi selai agar kebutuhan selai di Indonesia bisa
terpenuhi tanpa impor. Kemudian, alasan kami memproduksi keripik buah
strawberry adalah karena masyarakat Indonesia yang menyukai camilan.
Selain itu di Indonesia masih sedikit yang memproduksi keripik buah yang
berbahan dasar strawberry, karena itu perusahaan kami berinovasi untuk
membuat camilan sehat rendah gula sehingga dapat dikonsumsi oleh
masyarakat yang mengurangi konsumsi gula seperti pengidap penyakit
diabetes dan masyarakat yang sedang menjalani program diet.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil usaha CV Red Fragaria?
2. Bagaimana Perencanaan usaha pada CV Red Fragaria?
3. Bagaimana pengorganisasian usaha pada CV Red Fragaria?
3

C. Tujuan
1. Mengetahui profil usaha CV Red Fragaria
2. Mengetahui Perencanaan usaha pada CV Red Fragaria
3. Mengetahui pengorganisasian usaha pada CV Red Fragaria
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Perencanaan Usaha


1. Profil Perusahaan
a. Nama Perusahaan : CV. Red Fragaria
b. Pemilik Usaha : Bagus Prastyo
c. Jenis Usaha : Perusahaan Industri
d. Bentuk Usaha : CV
e. Tahun Berdiri : 2014
f. Bidang Usaha : Pengolahan Buah Strawberry
g. Jenis Produk : Selai Strawberry, Sirup Strawberry, dan
Keripik Strawberry
h. Jumlah Karyawan : 50
i. Nomor Telepon : 0274-412728
j. Alamat E-mail : red.fragaria@gmail.com
2. Rangkuman Eksekutif
Perusahaan kami bergerak dalam bidang olahan makanan dan
minuman. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami antara lain selai
strawberry, sirup strawberry dan keripik strawberry. Nama perusahaan
kami yaitu Red Fragaria yang memiliki makna kata red selain merupakan
warna dari strawberry itu sendiri juga melambangkan semangat
perusahaan untuk menyediakan produk terbaik bagi konsumen.
Sedangkan kata Fragaria merupakan bahasa latin dari buah strawberry
karena perusahaan kami hanya mengggunakan bahan baku dari buah
strawberry.
Perusahaan Red Fragaria didirikan pada tanggal 1 April 2014 oleh 6
orang yang memiliki tujuan yang sama. Di Indonesia buah strawberry
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Maka dari itu, perusahaan
memanfaatkan peluang tersebut untuk membangun usaha olahan
makanan dan minuman dengan bahan baku buah strawberry. Selain

4
5

karena buah strawberry dapat tumbuh dengan baik di Indonesia, buah


strawberry juga mengandung nutrisi dan vitamin yang memiliki banyak
manfaat untuk kesehatan. Buah strawberry juga mudah diolah menjadi
berbagai produk olahan yang digemari oleh masyarakat. Perusahaan kami
berbentuk Commanditaire Vennootschap (CV) karena bentuk CV tidak
terikat dengan Undang-Undang dan peraturan pemerintah. Selain itu,
modal yang diperlukan dalam membentuk CV tidak ditentukan minimal
besarnya.
Logo CV Red Fragaria

Makna dari logo CV Red Fragria yang pertama warna merah yang
menggambarkan semangat perusahaan untuk terus berinovasi dalam
memenuhi kebutuhan konsumen. Kedua yaitu gerigi yang berjumah
enam yang menggambarkan jumlah pendiri CV Red Fragaria yang
berjumlah enam orang. Ketiga bentuk spiral yang terus berputar
mengerucut ke dalam hingga bertemu di satu titik tengah yang
melambangkan satu tujuan dari CV Red Fragaria yaitu memenuhi
kepuasan konsumen melalui produk dengan inovasi baru.
3. Visi dan Misi
 Visi
Menjadi perusahaan olahan buah strawberry yang dapat memenuhi
kepuasan konsumen dengan inovasi baru dan mampu bersaing di
pasar global
6

 Misi
1) Menghasilkan produk olahan buah strawberry dengan
mengembangkan inovasi produk
2) Menghasilkan produk olahan buah strawberry yang berkualitas
dengan harga yang terjangkau agar dapat diterima oleh seluruh
kalangan masyarakat
3) Perusahaan senantiasa menjamin bahan baku yang memiliki
nutrisi tinggi
4. Peluang Pasar
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami memiliki harga yang
dapat dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Selain itu, produk-
produk kami memiliki kandungan gula yang rendah sehingga dapat
dikonsumsi oleh masyarakat yang mengurangi konsumsi gula. Produk-
produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami dapat dijual di
supermarket, minimarket, online shop, dan tempat oleh-oleh.
5. Lokasi Usaha
Alamat perusahaan kami berada di Jalan Blabak - Boyolali km. 16,
Ketep Pas, Ketep, Sawangan, Magelang, Jawa Tengah. Alasan kami
memilih lokasi tersebut karena berada di dataran tinggi yang dekat
dengan lokasi mitra yaitu petani strawberry. Selain itu, lokasi tersebut
dekat dengan lokasi pemasaran yaitu pusat oleh-oleh. Buah strawberry
yang dihasilkan oleh para petani di daerah tersebut memiliki kualitas
yang memenuhi standar perusahaan. Standar dari perusahaan untuk buah
strawberry adalah buahnya segar, tidak cacat, tingkat kematangan 75%
untuk keripik dan buah strawberry pada tingkat kematangan 90% untuk
sirup dan selai. Di daerah tersebut banyak masyarakat yang dapat
diberdayakan sebagai karyawan perusahaan.
7

6. Tata Letak Usaha

7. Ukuran Tempat Usaha


a. Luas tempat usaha : 3 hektar
b. Isi tempat usaha:
Pertama, yaitu ruangan kantor yang digunakan sebagai tempat
seluruh manajer mengerjakan tugasnya. Kedua, yaitu ruangan yang
digunakan untuk menyortir buah strawberry yang sesuai dengan
standard perusahaan. Ketiga, yaitu tempat untuk memproduksi sirup
strawberry, keempat yaitu tempat untuk produksi selai strawberry dan
kelima yaitu tempat untuk memproduksi keripik strawberry yang
merupakan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami.
Serta lahan parkir yang dapat digunakan untuk meletakkan kendaraan
yang digunakan oleh seluruh karyawan perusahaan. Serta Oulet untuk
penjualan produk.
8

Ruangan kantor tempat manajer mengerjakan tugasnya terletak di


depan pintu masuk dan agak berjauhan dengan lokasi produksi agar
kegiatannya tidak terganggu dengan suara bising dari mesin tempat
produksi. Tempat sortir buah strawberry berada di dekat tempat parkir
agar memudahkan pemindahan buah dari truk pengangkut buah.
Gudang diletakan dekat dengan tempat sortir dan tempat produksi
supaya memudahkan dalam penyimpanan dan pengangkutan bahan
produksi. Tempat produksi dari ketiga produk diletakan berjejer agar
terlihat rapi.
8. Barang dan Jasa yang dihasilkan
Perusahaan kami menghasilkan produk olahan dengan bahan dasar
buah strawberry. Produk-produk tersebut antara lain selai strawberry,
sirup strawberry, dan keripik strawberry. Keunggulan dari produk –
produk yang kami hasilkan antara lain bahan yang kami gunakan berupa
strawberry segar, tanpa menggunakan bahan pengawet, dan memiliki
kandungan nutrisi yang tinggi. Selain itu, harga dari tia-tiap produk dapat
dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat. Untuk produk sirup
perbandingan yang kami gunakan antara sari buah strawberry dengan air
adalah 60:40. Pada produk selai strawberry, kami memiliki tekstur yang
lembut, rasa yang lezat dan aroma yang sedap. Sedangkan pada produk
keripik, memiliki tekstur yang renyah dan warna yang cerah. Sedangkan
untuk kekurangan dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan kami
adalah kurangnya minat konsumen dalam mengkonsumsi olahan buah
strawberry apabila dibandingkan oleh buah coklat.
9. Pemasaran
Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan kami adalah offline
dan online. Pemasaran secara offline dilakukan dengan cara menyebarkan
brosur dan memberikan testimony produk di supermarket, minimarket,
serta bekerja sama dengan warung, dan toko oleh-oleh. Sedangkan
penjualan online dilakukan melalui media social seperti instagram,
facebook, e-commerce, dan website. Target pemasaran dari produk selai
9

kami produksi bagi masyarakat peminat selai buah, produk sirup dan
keripik lebih ditujukan bagi para remaja sampai orang dewasa yang
menyukai makanan dan minuman manis rendah gula .
10. Usaha Meningkatkan Penjualan
Usaha yang perusahaan kami lakukan untuk meningkatkan penjualan
adalah dengan cara menggencarkan promosi seperti membuka stand di
bazar dan festival makanan. Dari segi produksi, perusahaan juga terus
berinovasi dalam mengembangkan desain kemasan agar menarik
konsumen untuk membeli produk kami.
11. Permodalan
Permodalan yang dimiliki perusahaan kami berasal dari gabungan
modal pribadi dari keenam pendiri perusahaan yaitu sebesar Rp.
30.000.000,00. Selain itu, perusahaan kami memiliki sarana penunjang
berupa alat untuk memproduksi selai, keripik, dan sirup.
a. Sirup
1) Asumsi
a. Masa penggunaan wadah pencucian selama 3 tahun
b. Masa penggunaan mesin penghancur buah selama 5 tahun
c. Masa penggunaan mixer selama 5 tahun
d. Masa penggunaan saringan selama 2 tahun
e. Masa penggunaan mesin filling + segel botol selama 5 tahun
f. Masa penggunaan kompor selama 5 tahun
g. Masa penggunaan wadah penampung besar selama 3 tahun
h. Masa penggunaan meja pengemasan selama 5 tahun

2) Variabel Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Total Harga

1 Strawberry 70 kg Rp. 25.000 Rp. 1.750.000

2 Gula 45 kg Rp. 8000 Rp. 360.000


10

3 Air 30 galon Rp.10.000 Rp. 300.000

4 Pewarna Makanan 10 kg Rp. 2000 Rp. 20.000

5 Botol+ tutup 400 buah Rp. 2.500 Rp. 1.000.000

6 Gas LPG 12 kg 8 buah Rp.150.000 Rp. 1.200.000

7 Biaya Listrik 500 KWH Rp.1.400 Rp. 700.000

8. Gaji Karyawan 6 orang Rp. 1.000.000 Rp. 6.000.000

Biaya Total Rp. 11.330.000

3) Fixed Cost
No Nama Kuantitas Harga Umur Biaya
Barang Ekonomis Penyusutan
(Bulan)
1 Wadah 1 Rp. 150.000 36 Rp. 3.750
Pencucian
2 Mesin 1 Rp. 2.500.000 60 Rp. 37.500
Penghancur
Buah
3 Mixer 1 Rp. 2.500.000 60 Rp. 37.500
4 Saringan 2 Rp 50.000 24 Rp. 3.750
5 Mesin 1 Rp. 3.000.000 60 Rp. 45.000
filling +
segel botol
6 Kompor 1 Rp. 200.000 60 Rp. 3.000
7 Wadah 2 Rp. 100.000 36 Rp. 5.000
Penampung
Besar
8 Meja 1 Rp. 1.000.000 60 Rp. 15.000
11

Pengemasan
9 Gedung 1 Rp10.000.000 120 Rp. 75.000
Rp.
Biaya Total
225.500

(Jumlah Harga) − (Jumlah x 10% Harga)


Rumus Penyusutan = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

4) Biaya Total
TC = VC + FC
= 11.330.000 + 225.500
= 11.555.500
5) Pendapatan Perbulan
TR = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp30.000 x 400 botol
= Rp 12.000.000
6) Keuntungan Perbulan
Profit = TR – TC
= Rp12.000.000 – Rp11.555.500
= Rp444.500
7) BEP (Unit)
TC
BEP Unit = P
11.555.500
= 30.000

=385 unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk sirup strawberry dengan harga 30.000 sebanyak 400 botol
supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya
yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 385 unit maka akan mendapat keuntungan.
12

8) BEP (Harga)
TC
BEP Harga = Q
11.555.500
= 400

=28.888,75
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
harga dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk sirup strawberry dengan jumlah sebesar 400 bungkus
supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya
yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 28.888,75 maka akan mendapat keuntungan.

b. Selai
1) Asumsi
a. Masa penggunaan etalase selama waktu 4 tahun
b. Masa penggunaan pisau selama waktu 2 tahun
c. Masa penggunaan panci selama waktu 3 tahun
d. Masa penggunaan wadah selama waktu 3 tahun
e. Masa penggunaan pengaduk selama waktu 2 tahun
f. Masa penggunaan kompor + tabung gas selama waktu 5 tahun
g. Masa penggunaan sendok selama waktu 3 tahun
h. Masa penggunaan loyang selama waktu 3 tahun
i. Masa penggunaan meja selama waktu 5 tahun
j. Masa penggunaan kursi selama waktu 5 tahun
k. Masa penggunaan serbet selama waktu 2 tahun
l. Masa penggunaan peralatan tambahan selama waktu 2 tahun
m. Masa penggunaan gedung selama waktu 10 tahun
13

2) Variabel cost
Harga
No Nama Barang Kuantitas Total Harga
(Satuan)
1 Strawberry 80 kg Rp. 25.000 Rp2.000.000
2 Gula 40 kg Rp. 8000 Rp320.000
3 Air 40 galon Rp. 10.000 Rp400.000
4 Pewarna Makanan 10 kg Rp. 2000 Rp200.000
5 Toples 400 buah Rp. 3.000 Rp1.200.000
6 Gas LPG 12 kg 5 buah Rp. 150.000 Rp750.000
7 Jeruk Nipis 12 kg Rp. 30.000 Rp. 360.000
8 Gaji Karyawan 5 orang Rp 1.000.000 Rp 5.000.000
9 Biaya Listrik+Air 500 kwh Rp1.400 Rp700.000
Biaya Total Rp 10. 930.000

3) Fixed Cost
No Nama Kuantitas Harga Umur Penyusutan
Barang Ekonomis
(bulan)
1. Etalase 5 Rp. 2.120.000 48 bulan Rp. 198.750
2. Pisau 10 Rp. 35.000 24 bulan Rp. 13.125
3. Panci 5 Rp. 80.000 36 bulan Rp. 10.000
4. Wadah 5 Rp. 55.000 36 bulan Rp. 6.875
5. Pengaduk 5 Rp. 35.000 24 bulan Rp. 6.562,5
6. Kompor + 5 Rp. 250.000 60 bulan Rp. 18.750
Tabung
gas
7. Sendok 10 Rp. 30.000 36 bulan Rp. 7.500
8. Loyang 5 Rp. 40.000 36 bulan Rp. 5.000
9. Meja 5 Rp. 75.000 60 bulan Rp. 5.625
14

10. Kursi 10 Rp. 70.000 60 bulan Rp. 10.500


11. Serbet 5 Rp. 20.000 24 bulan Rp. 3.750
12. Peralatan 5 Rp. 60.000 24 bulan Rp. 11.250
tambahan
13. Gedung 1 Rp 10.000.000 120 bulan Rp 75.000
Total Fix Cost Rp.
369.687,5

(Jumlah Harga) − (Jumlah x 10% Harga)


Rumus Penyusutan = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

4) Biaya Total
Biaya Total = Biaya Variabel + Biaya tetap
= Rp 10.930..000+ Rp 369.687,5
= Rp 11.299.687,5

5) Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp35.000 x 400 bungkus
= Rp 14.000.000
6) Keuntungan Perbulan
Keuntungan Perbulan = Total Pendapatan – Biaya Total
= Rp 14.000.000- Rp 11.299.687,5
= Rp 2.700.312,5
7) BEP (Unit)
𝑇𝐶
BEP (Unit) = 𝑃
Rp 11.299.687,5
= Rp.35.000

= 323 Unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk selai strawberry dengan harga 35.000 sebanyak 400 toples
15

supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya


yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 322 unit maka perusahaan akan mendapat keuntungan.
8) BEP (Harga)
TC
BEP (Harga) = Q
Rp 11.299.687,5
= 400

= Rp. 28.249,22

Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)


harga dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk selai strawberry dengan jumlah sebesar 400 toples supaya
dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya yang
dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi Rp. 28.249,22 maka perusahaan akan mendapat
keuntungan.

c. Keripik
1) Asumsi
a. Masa penggunaan vacuum frying selama waktu 5 tahun
b. Masa penggunaan mesin pencuci selama waktu 5 tahun
c. Masa penggunaan mesin continuous band sealer selama waktu
5 tahun
d. Masa penggunaan spinner (alat peniris) selama waktu 4 tahun
e. Masa penggunaan wadah penampung selama waktu 2 tahun
f. Masa penggunaan gedung selama waktu 10 tahun
2) Variabel Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Total Harga

1 Strawberry 80 kg Rp25.000 Rp2.000.000

2 Gas LPG 2 buah Rp150.000 Rp300.000


16

3 Biaya Listrik 500 kwh Rp1.400 Rp700.000

4 Minyak Goreng 10 liter Rp10.000 Rp100.000

5 Plastik keripik+label 10 pak Rp10.000 Rp100.000

6 Gaji Karyawan 6 orang Rp 1.000.000 Rp 6.000.000

Total Biaya Rp9.200.000

3) Fixed Cost
No Nama Barang Kuantitas Harga Umur Biaya
Ekonomis Penyusutan
(satuan)
(Bulan)

1 Vacuum 1 Rp26.000.000 84 Rp 278.571


frying

2 Mesin 1 Rp3.000.000 60 Rp 45.000


Pencuci

3 Mesin 1 Rp5.000.000 60 Rp 75.000


continous
band sealer

4 Spinner 1 Rp1.200.000 60 Rp18.000

5 Wadah 5 Rp50.000 24 Rp 9.375


Penampung

6 Gedung 1 Rp 10.000.000 120 Rp 75.000

Total Biaya Rp 500.947


17

(Jumlah Harga) − (Jumlah x 10% Harga)


Rumus Penyusutan = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠

4) Biaya Total
Biaya Total = Biaya Variabel + Biaya tetap
=Rp 9.200.000+ Rp 500.947
= Rp 9.700.947
5) Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan = Harga Produk x Jumlah Produksi
= Rp27.000 x 400 bungkus
= Rp 10.800.000
6) Keuntungan Perbulan
Keuntungan Perbulan = Total Pendapatan – Biaya Total
= Rp 10.800.000- Rp 9.700.947
= Rp 1.099.053
7) BEP (Unit)
TC
BEP =
𝑃
9.700.947
= 25.000

=388 unit
Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)
unit dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk keripik strawberry dengan harga 27.000 sebanyak 400
bungkus supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan
biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat
menjual melebihi 388 unit maka akan mendapat keuntungan.
8) BEP (Harga)
TC
BEP = 𝑄
9.700.947
= 400

=24.252,3
18

Berdasarkan perhitungan metode analisis titik impas (BEP)


harga dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan harus menjual
produk keripik strawberry dengan jumlah sebesar 400 bungkus
supaya dapat mencapai titik impas atau dapat memulihkan biaya
yang dikeluarkan. Akan tetapi, apabila perusahaan dapat menjual
melebihi 24.252,3 maka akan mendapat keuntungan.

B. Konsep Pengorganisasian Usaha


1. Struktur Ogranisasi
Struktur organisasi terdiri dari manajer-manajer yang menangani kegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan.
Bagan Struktur Oganisasi Perusahaan

Direktur Utama

Manajer Umum

Manajer
Manajer Manajer Manajer
Produksi dan
Keuangan Personalia Pemasaran
Operasional

2. Klasifikasi Tenaga Kerja


a. Direktur
Sebagai kepala perusahaan akan bertanggung jawab mengenai semua
hal yang berkaitan dari proses sampai pemasaran. Selain itu direktur
bekerja sebagai pemilik modal utama perusahaan.
b. Manajer Umum
Manajer bertugas sebagai pengatur segala jalannya proses produksi
dan membawahi manajer produksi, operasional, pemasaran dan
keuangan. Selain itu manajer bertanggung jawab langsung kepada
direktur.
19

c. Produksi
Dibagian produksi ini mengelola tentang penyiapan bahan baku serta
bahan pelengkap yang digunakan. Selain itu juga mengkontrol
terjadinya proses produksi mulai dari persiapan bahan baku hingga
pengemasan produk. Pada bagian produksi dikelola oleh 1 kepala divisi
membawahi 4 orang karyawan lapangan.

d. Operasional
Bagian operasional berfungsi untuk memastikan sarana dan
prasarana untuk produksi sehingga dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya kendala. Selain itu bagian operasional juga melakukan
pengecekkan secara berkala kondisi mesin-mesin yang digunakan. Pada
bagian ini dikelola oleh 1 kepala divisi yang membawahi 2 orang
teknisi lapangan.
e. Pemasaran
Bagian pemasaran bekerja untuk mempromosikan produk olahan ke
masyarakat luas. Mengkontrol penjualan kepada para konsumen. pada
bagian ini dikelola oleh 1 orang kepala divisi.
f. Keuangan
Bidang keuangan mengelola keluar masuknya keuangan serta
membuat laporan keuangan setiap bulannya. Dalam bidang ini terdapat
1 tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Perusahaan CV Red Fragaria merupakan perusahaan industri pengolah


makanan yang memproduksi sirup strawberry, selai strawwbery, dan keripik
buah strawberry. Didirikan pada 1 April 2014.
2. CV Red Fragaria bergerak dalam bidang olahan makanan dan minuman
memiliki visi dan misi menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kepuasan
konsumen dengan jaminan kualitas produk. Produk ditujukan untuk semua
kalangan. Pabrik terletak di Ketep, Magelang dengan luas 3 hektar. Modal
yang digunakan yaitu 35 juta.
3. CV Red Fragaria terdapat 1 Direktur, 1 Manajer Umum, 1 Manajer Produksi,
1 Manajer Operasional, 1 Manajer Pemasaran dan 1 Manajer Keuangan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Peluang Usaha Sirup dan Analisa Usahanya.


http://www.agrowindo.com/peluang-usaha-sirup-dan-analisa-
usahanya.htm diakses pada 25 Oktober 2019
Anonim. 2017. Bisnis Plan Kripik Pisang Aneka Rasa.
https://bisnisplansite.wordpress.com/2017/06/04/bisnis-plan-kripik-
pisang-aneka-rasa/amp/ diakses pada 24 Oktober 2019
Anonim.2017. Peluang Usaha Selai Strawberry Tanpa Bahan Pengawet dan
Analisa Usahanya. https://www.tokomesin.com/peluang-usaha-selai-
strawberry-tanpa-bahan-pengawet-dan-analisa-usahanya.html diakses
pada 25 Oktober 2019.
Erma, Lucy. 2017. Proposal Bisnis Plan Sirup. Makalah.
https://www.academia.edu/11584021/Proposal_Bisnis_Plan_Sirup
diakses pada 24 Oktober 2019.
Ilkha, Firman. 2013. Pengertian Break Event Point. Jurnal.
https://zahiraccounting.com/id/blog/break-even-point-bep/ diakses pada
26 Oktober 2019.
Jannah, Kurniasih.M. 2018. Prospektifnya Bisnis Keripik Buah, Begini Hitung-
hitungan Modalnya. Jurnal.
https://economy.okezone.com/amp/2018/04/06/320/1883295/prospektifn
ya-bisnis-keripik-buah-begini-hitung-hitungan-modalnya diakses pada 24
Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai