Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang didefinisikan sebagai getaran yangbersifat
alamiah, yang terjadi pada lokasi tertentu, dan sifatnya tidak berkelanjutan.Gejala fisik dari gempa
bumi ditunjukkan dengan bergetarnya bumi dengan berbagaiintensitas. Getaran gempa bumi yang
sering terjadi diakibatkan oleh peristiwa tektonikyaitu getaran tanah karena gerakan atau benturan
antara lempeng-lempeng tektonik yangterdapat di dalam lapisan permukaan bumi.

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang termasuk dalam deretan Negara yang
rawan terjadi gempa. Oleh karena itu, Negara Indonesia merupakan wilayah yang mempunyai
aktivitas gempa bumi cukup tinggi.

Oleh sebab itu, setiap perencanaan serta penanganan pembangunan di indonesia perlu juga
memperhitungkan resiko-resiko yang disebabkan oleh terjadinya gempa. Resiko-resiko yang
disebabkan oleh terjadinya gempa bumi bukan hanya resiko terjadi pada kegagalan struktur
bangunan saja, namun juga resiko kegagalan yang terjadi pada struktur tanah yang mendukung
bangunan di atasnya. Kerusakan pada struktur tanah yang dapat terjadi salah satunya adalah
likuifaksi.

Fenomena likuifaksi terjadi karena hilangnya kekuatan lapisan tanah akibat getaran gempa
bumi pada tanah pasir halus yang jenuh air. Oleh karena itu, kondisi yang palingmungkin
mengakibatkan terjadinya likuifaksi adalah jika terdapat pasir lepas yang dikombinasikan dengan
muka air tanah yang tinggi.

Gempa bumi yang mengguncang wilayah Petobo, di kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah
pada 28 September 2018 berskala 7,4 Skala Ritcher tersebut juga mengakibatkan peristiwa
likuifaksi dikawasan tersebut. Aktivitas seismik serta geologi dan geoteknik dari lapisan tanah
dikawasan Petobo, Palu menyebabkan wilayah tersebut rentan terhadap likuifaksi.

Kejadian ini berdampak pada kerusakan struktur yang berada di atas tanah tersebut. Sehingga
diperlukan penanganan khusus untuk memperbaiki tanah rentan likuifaksi tersebut agar
mengurangi dampak kerusakan pada stuktur tanah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Kasus apa yang terjadi pada tanah likuifaksi?
2. Apa yang memicu tanah tersebut terlikuifaksi?
3. Bagaimana penanganan atau cara mengatasi tanah likuifaksi?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui kasus yang terjadi pada tanah likuifaksi.
2. Mengetahui pemicu tanah yang terlikuifaksi.
3. Mengetahui cara mengatasi atau penanganan tanah likuifaksi.

Anda mungkin juga menyukai