Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki beragam alat musik

tradisional, salah satunya di Kabupaten Donggala yaitu vaino (nyanyian syahdu)

dan dadendate (nyayian pembawa berita). Di Kabupaten Morowali, juga

ditemukan alat musik seperti talali atau suling, nggeso-nggeso atau alat musik

gesek, due atau popondo yang merupakan alat musik bersenar satu, tutubua,

perkusi dari bambu, gong dan gendang. Sedangkan di Kabupaten Poso, kita dapat

menjumpai musik karambangan yaitu gaya dalam memainkan gitar menyerupai

jenis lagu keroncong yang sangat khas.

Berkembangnya zaman musik kakula, secara tidak langsung mengalami

kemunduran, masalah ini karena minat para generasi muda terhadap musik

tradisional kakula kian menurun. Salah satu penyebab menurunya minat akan

musik kakula adalah tingginya harga kakula yang berkualitas dan terbuat dari

logam.

Tingginya harga tersebut tidak sesuai dengan minat masyarakat akan

kakula itu seniri sehingga banyak seniman kakula yang mulai meninggalkan

profesinya sebagai seniman. Berbekal teknologi yang kian maju, maka salah satu

cara untuk membuat kakula yang murah dan harganya dapat dijangkau oleh

generasi muda yaitu membuat sebuah perangkat lunak kakula dengan

memanfaatkan teknologi sinyal suara yang mencerminkan langsung bunyi kakula

1
tersebut sehingga menghasilkan bunyi yang identik antara perangkat lunak kakula

dengan kakula asli.

Ide dasar perancangan aplikasi ini yaitu untuk menggali kekayaan seni

budaya agar dapat bersaing dalam perkembangan ilmu pengetahuan serta

pemanfaatan seni musik bagi kepentingan masyarakat. Pada umumnya kakula

yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah ini juga dapat mengatasi masalah

kekurangan kakula yang dibutuhkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran

praktik di masyarakat.

Seni kakula tidak hanya dimiliki oleh daerah lain, seperti di daerah sunda,

daerah bali dan daerah bugis tetapi seni kakula hampir tersebar di seluruh

indonesia walaupun dengan nama yang berbeda. Adapun perbedaan dari suatu

nama yang mana kakula itu dinamakan di Provinsi Sulawesi Tengah, tapi di

daerah lain dinamakan seni gamelan. Oleh karena itu seni kakula dapat dikatakan

seni budaya bangsa indonesia yang bersumber dari kejayaan nenek moyang

bangsa.

Kompleksitas hubungan antara kakula kreasi baru dan kakula nuada serta

kebijakan kebudayaan yang mempengaruhi keduanya sehingga tidak dapat

dikelompokkan secara sederhana antara kesenian negara dan kesenian yang

tumbuh di masyarakat. Kompleksitas hubungan kedua kakula tersebut berkaitan

fungsi identitas dibalik musik tersebut yang senantiasa berubah. Ini akan

menunjukan peran individu di pemerintahan masyarakat, maupun di kalangan

seniman atau pemangku kepentingan peran individu tersebut menjadi penting

1
dalam memanfaatkan serta bernegosiasi dengan kebijakan kebudayaan serta

pengubahan musik kakula.

1.2 Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan penelitian dan masalah

yang diambil tidak terlalu luas, maka akan dibatasi pada:

1. Suara yang diteliti masing-masing dari 1 suara dari 7 gong pada kakula.

2. QT Media Player sebagai warning dalam memainkan perangkat lunak

kakula.

1.3 Rumusan Masalah

Dalam melakukan penulisan ini, maka rumusan masalah sebagai berikut:

Bagaimana membuat perangkat lunak kakula dengan menggunakan QT

Framework 5.3 C++ ?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu alat

musik tradisional suku kaili di Provinsi Sulawesi Tengah kakula sebagai berikut:

1. Membuat perangkat lunak kakula

2. Membantu para seniman kakula agar tidak harus mengeluarkan biaya besar

untuk membuat sebuah musik kakula yang mudah ditemukan dan

dimainkan.

1
3. Untuk menarik minat generasi mudah dalamm memainkan kakula dan

mudah didapatkan, adanya sentuhan teknologi pada alat musik kakula dan

terus menggali kakula secara mendalam.

1.5 Manfaat

Dengan dilakukan penelitian ini akan memberi manfaat bagi peneliti kakula

agar selanjutnya alat musik kakula ini lebih mudah dipelajari oleh para seniman

musik tradisional yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.

a. Akademik

1. Dapat membantu lebih jauh tentang penerapankakula pada pendekatan

teknologi, agar kedepanya kakula lebih mudah di pelajari oleh para seniman

musik.

2. Dapat melatih dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang di

peroleh di bangku kuliah.

b. Bagi Masyarakat

1. Kakula yang dapat membutuhkan biaya besar untuk di dapatkan, membuat

masyarakat enggan belajar tentang kakula tersebut.

2. Tim peneliti mengharapkan animo masyarakat tentang kakula menjadi lebih

besar karena dengan adanya perangkat lunak kakula yang akan di buat,

membuat masyarakat lebih gampang untuk memiliki kakula itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai