Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua spesies (mahluk hidup), baik itu mikroba, tumbuhan, hewan, atau manusia, memiliki gen
yang amat beragam. Jumlah gen berkisar dari sekitar 1.000 pada bakteri dan lebih dari 400.000
pada tanaman berbunga banyak. Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting
dalam sintasan dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah,
variasi gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies
yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan memiliki
lebih banyak variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi
cenderung memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi
yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui
pada penangkaran.
Adanya keanekaragaman genetik dalam suatu lingkup ekosistem tertentu akan sangat
menunjang timbulnya keserasian dalam tubuh ekosistem itu sendiri, keanekaragaman genetik
yang ada dalam suatu ekosistem akan memberikan corak dan ciri keunikan tersendiri, namun
suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.
Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan
perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat
merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Beberapa contoh
gangguan-gangguan tersebut antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan
perburuan hewan secara liar, pemanfaatan SDA yang dilakukan dengan tidak bijaksana.
Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi
keanekaragaman tingkat ekosistem, bahkan dampak lainnya ialah semakin berkuranganya
keanekaragaman genetik akibat kepunahan beberapa varietas dalam suatu spesies.
Pentingnya keberadaan keanekaragaman genetika dalam suatu ekosistem hendaknya
menjadi perhatian kita untuk terus menjaga dan melestarikannya, banyak cara yang semestinya
dapat kita lakukan. Upaya - upaya yang dapat dilakukan, seperti melalui usaha perlindungan
ragam satwa dan tumbuhan, melakukan usaha-usaha pelestarian misalnya dengan usaha
penagkaran untuk melestarikan ragam spesies yang terancam punah, melakukan pemanfaatan
SDA secara arif, dan lain sebagainya.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui arti keanekaragaman genetik


2. Mahasiswa memahami penyebab keanekaragaman genetik
3. Mahasiswa mengetahui arti degradasi keanekaragaman genetik

1
4. Mahasiswa mengetahui penyebab terjadinya degradasi keanekaragaman genetik
5. Mahasiswa mengetahui dampak terjadinya degradasi keanekaragaman genetik

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian keanekaragaman genetik?


2. Apakah penyebab keanekaragaman genetik?
3. Apakah pengertian degradasi keanekaragaman genetik?
4. Apa penyebab terjadinya degradasi keanekaragaman genetik?
5. Apa saja dampak terjadinya degradasi keanekaragaman genetik?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Keanekaragaman Genetik

2.1.1 Pengertian Keanekaragaman Genetik

Keanekaragaman gen (gen diversity) adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup
dalam satu spesies (Indrawan dkk., 2007). Pengetahuan tentang keragaman genetik sangat
penting karena akan memberikan suatu informasi dasar dalam pengembangan tanaman
selanjutnya. Dalam keanekargaman yang tinggi menyimpan gen berpotensi yang tinggi pula.
Hal ini terjadi melalui proses pertukaran gen, dan dinamika genom yang terjadi pada tingkat
DNA yang menghasilkan evolusi pada suatu spesies tertentu. Juga sebagai akibat dari reproduksi
seksual, dimana perbedaan genetik antara individu digabungkan dalam keturunan mereka untuk
menghasilkan kombinasi gen baru atau dari mutasi yang menyebabkan perubahan DNA. Hampir
tidak ada dua anggota dari spesies yang sama yang secara genetik identik.
Keanekaragaman genetik mengacu pada variasi genetika di dalam spesies. Ini meliputi
variasi genetika antara populasi yang berbeda dari spesies yang sama. Contohnya seperti empat
varietas rosella pipi putih (Platycercus eximius) di Australia. Burung pipit Rosella Putih ini
mengekspresikan variasi genetiknya dalam kombinasi warna yang berbeda antara satu sama
lainnya. Perbedaan ini berhubungan juga dengan letak dan kondisi alam di masing-masing
tempat.

2.1.2 Penyebab Keanekaragaman Genetik

Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya
berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang
menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies.
Secara umum keanekaragaman genetik dari suatu populasi dapat terjadi karena adanya
mutasi, rekombinasi, atau migrasi gen dari satu tempat ke tempat lain. Keanekaragaman genetik
juga dipengaruhi oleh perkawinan antara jantan dan betina. Adanya perkawinan sedarah akan
mempengaruhi frekuensi alel dan menambah variasi genetic dalam suatu populasi. Jumlah jantan
dan betina di alam yang seimbang sebagai faktor adanya variasi genetik. (Reddy dkk., 2007)
Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebab
keanekaragaman jenis genetik. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen
yang berasal dari kedua induk atau orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua
induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-
varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami
adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan.

3
Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) dari suatu
individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Genotip merupakan kombinasi
alel yang dimiliki oleh setiap individu. Genotip ini berperan dalam mempengaruhi karakteristik
keturunan seperti warna mata, golongan darah, dan bentuk enzim tertentu. Fenotip suatu individu
menggambarkan karakter morfologi, fisiologi, anatomi, dan biokimia dari suau individu tersebut.
Sementara keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang
(hibridisasi). Hibridisasi merupakan proses persilangan dua individu berbeda komposisi
genetikanya, seperti berlainan ras, varietas, jenis, atau berlainan marga.
Contoh keanekaragaman genetika dapat ditunjukan dengan variasi dalam satu jenis,
misalnya :
1. Variasi jenis kelapa : kelapa gading dan kelapa hijau
2. Variasi jenis kucing : kucing biasa dan kucing angora
3. Variasi jenis rambut manusia : rambut keriting dan rambut lurus

2. 2 Erosi Genetik

Erosi genetik atau pengikisan genetik spesies adalah peristiwa terjadinya penurunan jumlah
(degradasi), berkurang dan hilang atau punahnya suatu spesies dari variasi gen yang ada dan
hidup di suatu ekosistem tertentu dan juga di bumi. Erosi genetik merupaka masalah yang cukup
serius karena erosi genetik akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman genetik pada hewan
dan tumbuhan. Keanekaragaman hewan dan tumbuhan dapat berkurang atau bahkan hiang akibat
ada proses pengurangan kelengkapan gen unik dari setiap spesies secara bertahap ataupun drastis.
Erosi atau pengikisan genetik dari spesies sebenarnya sedang terjadi saat ini di dalam
kehidupan kita sehari-hari. Akibatnya keseimbangan alam berkurang dan muncul berbagai
macam fenomena alam, penyakit, kesuburan tanah menurun dan punahnya berbagai spesies
lainnya.

2.2.1 Penyebab Terjadinya Erosi Genetik

Penyebab erosi genetika dapat disebabkan karena faktor alami dan juga faktor manusia. Proses
erosi genetika pada hewan dapat terjadi karena beberapa macam faktor yaitu karena hilangnya
habitat alami, jarak geografis antar spesies dan fragmentasi habitat. Hilangnya habitat alami dari
suatu spesies dapat menyebabkan tingkat kematian hewan menjadi lebih tinggi sehingga banyak
hewan yang mati sebelum berkembang biak dengan spesies lain. Keterbatasan tersebut
menjadikan banyak terjadi perkawinan sedarah yang menyebabkan rendahnya keanekaragaman
genetik dan banyak keturunan yang mengalami cacat fisik akibat perkawinan sedarah. Hilangnya
habitat alami juga menjadi penyebab adanya erosi genetika pada tumbuhan.
Erosi genetika pada tanaman juga dapat disebabkan oleh pembukaan hutan dan
pembuangan zat kimia. Penyebab lainnya antara lain adanya penangkaran terhadap
berbagai jenis spesies sehingga tidak bisa berkembang secara alami, pemusnahan
ekosistem dan pengambilan berbagai jenis tumbuhan dari alam liar ke dalam pot.

4
2.2.2 Dampak Erosi Genetik

Hilangnya gen pada suatu spesies tertentu dapat menjadikan spesies tersebut menjadi punah.
Punahnya suatu spesies tertentu dapat mempengaruhi kehidupan spesies lain, yang bisa jadi
kehidupannya bergantung pada keberadaan spesies yang punah tersebut.akhirnya hilangnya suatu
spesies akibat dari adanya erosi genetika akan berpengaruh secara menyeluruh kepada
lingkungan sekitar. Selain itu, kurang beragamnya genetik dimungkinkan menjadi lebih rentan
terhadap patogen atau penyakit dan kondisi tekanan lingkungan

2. 2.3 Usaha Mempertahankan Keanekaragaman Genetik Spesies

Mengingat pentingnya spesies dalam keanegaraman genetiknya bagi kehidupan di suatu


ekosistem dan di bumi, maka yang dapat dilakukan adalah melindungi (proteksi), memelihara
dan merawatnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:

a. Larangan pemindahan dari habitatnya atau merusak habitatnya.


b. Memelihara dengan memberi nutrinya untuk tumbuh kembang spesies tersebut
c. Merawat memberikan pertolongan yang memadai untuk mempertahankan hidupnya
diekosistemnya sendiri.
d. Membuat cagar alam

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam satu spesies, baik diantara
populasi-populasi yang terpisah secara geografis maupun diantara individu-individu dalam
satu populasi.
2. Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebab
keanekaragaman jenis genetik.
3. Contoh keanekaragaman jenis genetik dapat kita jumpai pada variasi jenis kelapa, variasi
jenis kucing dan variasi jenis rambut manusia.

3.2 Saran

Dalam kehidupan di dunia ini terdapat berbagai jenis keanekaragaman hayati, yaitu terdiri dari
manusia, hewan, dan tumbuhan yang beranekaragam. Adapun beberapa usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki dan melestarikan keanekaragaman hayati tersebut seperti
penghijauan(reboisasi), pemuliaan, pelestarian in situ maupun ex situ serta penegakan hukum
dan kebijakan nasional dan internasional.

6
DAFTAR PUSTAKA

Campble.2004 . Biology Jilid 1 Edisi Delapan : Jakarta . Erlangga


Indrawan, M., Primack, R. B., dan Supriatna, J. 2007. Biologi Konservasi. Jakara : Yayasan
Obor Indonesia
Kimball, John W. 1983. Biology : Massachusetts. Addison-Wesley

Anda mungkin juga menyukai