Pengamat benda pada jarak yang tak terbatas dari bidang gambar sehingga garis – garis
proyeksi dari mata ke obyek menjadi sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang gambar atau
bidang proyeksi. Pada proyeksi orotogonal benda yang dipandang akan digambarkan pada bidang
proyeksi dengan bentuk dan dimensi yang sebenarnya, sedangkan gambar yang dihasilkan pada bidang
proyeksi hanya menampilkan satu sisi saja, oleh karena itu untuk mendapatkan gambar yang lengkap
diambil beberapa bidang proyeksi kemudian dari beberapa gambar tersebut digabungkan menjadi satu
Gambar proyeksi ortogonal dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat
dari suatu benda tiga dimensi. Untuk mendapatkan hasil demikian, benda diletakkan sedemikian rupa
sehingga bidang – bidangnya sejajar dengan bidang proyeksi, terutama bidang yang penting diletakkan
sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Berikut ini beberapa contoh proyeksi ortogonal (titik, garis dan
bidang datar).
Untuk menampilkan gambar secara utuh yang paling lengkap adalah dengan pandangan
tunggal. Gambar tersebut dapat digambar dengan perspektif, aksometri atau proyeksi miring.
Pada gambar teknik, terutama pada gambar kerja yang bentuknya rumit gambar pandangan
tunggal jarang dipakai karena sulit menampakkan seluruh bagian benda kerja terutama pada bentuk –
bentuk yang rumit (misal susunan suatu mesin). Disamping itu tidak bisa memberikan informasi yang
lengkap dan tepat serta kurang mampu menunjukkan dimensi yang sebenarnya dari benda kerja yang
bentuknya rumit.
Oleh karena itu gambar pandangan tunggal biasanya dipakai sebagai ilustrasi dalam buku pegangan
pemakai atau katalog dari produk – produk industri mesin dan untuk gambar shet / bagan, diagram
sistem pipa dan sebagainya.
Pada menggambar teknik terutama untuk menggambar benda kerja dipergunakan proyeksi
ortogonal, dimana garis – garis proyeksi dari pandangan pengamat sejajar satu sama lain dan tegak
lurus bidang proyeksi.
Bagian atau sisi benda yang akan digambar diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi.
Adapun bidang – bidang yang tegak lurus satu sama lain yang berfungsi sebagai bidang –
bidang proyeksi ialah bidang proyeksi horisontal (H), bidang proyeksi vertikal (V) dan bidang proyeksi
profil (P). Bidang – bidang tersebut membagi seluruh ruang dalam empat kuadran (gambar 4.4).
Kuadran atau sudut pertama yaitu diatas H dan dimuka V
Kuadran atau sudut kedua yaitu diatas H dan dibelakang V
Kuadran atau sudut ketiga yaitu dibawah H dan dibelakang V
Kuadran atau sudut keempat yaitu dibawah H dan dimuka V
Penempatan bidang proyeksi profil bisa di sebelah kiri atau kanan dan bidang ini biasanya untuk
menggambarkan pandangan samping kanan atau samping kiri suatu benda atau obyek. Bila dengan
pandangan depan atau atas belum mampu menggambarkan bentuk benda dengan selengkapnya.
Ketiga bidang proyeksi H, V dan P saling berpotongan menurut tiga buah garis yang tegak lurus
satu sama lain maka diperoleh sumbu – sumbu utama OX = sumbu X, OY = sumbu Y dan OZ = sumbu
Z (gambar 4.4).
2. Macam-
Macam Konstruksi Pengelasan Digambar Secara Proyeksi Ortogonal Sudut Pertama
(Proyeksi Eropa) dan/atau Proyeksi Ortogonal Sudut Ketiga (Proyeksi Amerika )
Gambar 4.7-a adalah benda kerja yang akan digambar dengan arah memandang yang berbeda
– beda.
A = Arah pandangan depan
B = Arah pandangan atas
C = Arah pandangan kiri
D = Arah pandangan kanan
E = Arah pandangan bawah
F = Arah pandangan belakang
Gambar 4.7-b menunjukkan seolah – olah benda tersebut diletakkan di dalam kotak kaca dimana
keenam sisinya yang saling tegak lurus sebagai bidang – bidang proyeksi.
Benda kerja tersebut digambar atau diproyeksikan ke enam sisi kotak kaca. Selanjutnya
gambar 4.7-c, sisi – sisi kotak tersebut dibentangkan menjadi sebuah bidang datar, gambar 4.7
menunjukkan gambar proyeksi atau pandangan benda kerja tersebut menurut proyeksi sudut pertama
atau Eropah.
Seperti halnya pada proyeksi sudut pertama atau Eropah tampak pandangan depan merupakan
pandangan utama sedangkan pandangan sisi lain hanya melengkapi bila diperlukan untuk menunjukkan
bagian – bagian yang belum diwakili oleh tampak depan. Tata letak gambar pandangan menurut
proyeksi sudut ketiga atau Amerika sebagai berikut :
Gambar pandangan sisi kanan terletak di sebelah kanan pandangan depan
Gambar pandangan sisi kiri terletak di sebelah kiri pandangan depan
Gambar pandangan atas terletak di sebelah atas pandangan depan
Gambar pandangan belakang terletak di sebelah kanan pandangan kanan
Gambar pandangan bawah terletak di sebelah bawah pandangan depan
Proyeksi Sudut Pertama Proyeksi Sudut Ketiga
Catatan :
1 = Pandangan depan
2 = Pandangan atas
3 = Pandangan kiri
4 = Pandangan kanan
5 = Pandangan bawah
6 = Pandangan belakang
Bagian-bagian seperti misalnya lubang yang dibor, lubang yang diream, dsb diberi
ukuran dengan garis penunjuk, beserta ukuran dan catatannya. Garis penunjuk harus
berujung anak panah, yang berakhir pada titik potong antara garis sumbu dan garis gambar
untuk gambar berbentuk silinder, dan berakhir pada garis gambar untuk lingkaran. Garis
penunjuk harus ditarik miring dan dianjurkan membuat kemiringan kira-kira 60° dengan garis
horizontal (Gambar 4.17)
c) Angka-angka Ukur
Angka-angka atau huruf-huruf harus diletakkan kira-kira di tengah-tengah di atas garis
ukur (Gambar 4.19). Angka ukur tidak boleh dipotong atau dipisahkan garis gambar lain
(Gambar 4.20 )
Jika angka ukur harus ditempatkan pada bagian yang diarsir maka arsiran harus
dihilangkan untuk member tempat untuk angka (Gambar 4.21)
Dalam keadaan tertentu angka ukur dapat ditempatkan agak mendekat pada salah satu
anak panah, untuk mencegah bertumpuknya angka-angka ukur, dan jika terdapat banyak
ukuran, garis ukurannya boleh ditarik hanya sebagian agar angka ukurnya tidak terlalu jauh
dari bagian yang diberi ukuran (Gambar 4.22)
Pada bagian yang sempit angka ukurnya dapat ditempatkan di luar garis ukur. Untuk ini
garis ukurnya diperpanjang, lebih diutamakan perpanjangan ke sebelah kanan dan angka
ukurnya di atas garis perpanjangan (Gambar 4.23)
Gambar 4.21 Angka dan arsiran Gambar 4.23 Angka diatas perpanjangan garis ukur
Untuk penghematan waktu dan tempat gambar benda simetri boleh digambar separuh
saja. Dengan demikian garis ukurnya tidak dapat digambar lengkap pula. Untuk itu cukup
dibuat garis ukur yang sedikit melewati garis sumbu benda (Gambar 4.27).
Gambar 4.27 Memberi ukuran benda simetris
Y = Ø 12
Z = Ø 10
Angka ukur dari bagian benda yang tidak sesuai dengan ukuran gambarnya harus
dijelaskan dengan menggaris bawahi angka ukur yang bersangkutan. Jika seluruh gambar
dibuat tidak menurut skala, biasanya diberi keterangan “TIDAK SESUAI SKALA ” pada kotak
nama atau ditempat lain dalam gambar secara jelas.