Anda di halaman 1dari 8

Tugas 1

Cermati kasus di bawah ini :


Bambang adalah seorang manajer pemasaran PT Pertamina di Kota Surabaya. Dalam masa
kepemimpinannya ternyata hasil penjualan pelumas di Surabaya ternyata paling rendah di antara
kota yang lain. Berdasarkan data tersebut maka:
1. Rumuskan permasalahan yang dihadapi manajer tersebut
2. Hipotesis apa yang bisa anda kemukakan dari kasus tersebut.
3. Jenis penelitian apakah yang sesuai untuk menganalisis masalah diatas? Jelaskan alasan anda
Marilah kita share pendapat. menurut anda :
1. Mengapa kita perlu mempelajari metode penelitian?
2. Hal apa yang paling sulit dipelajari dalam metode penelitian tersebut?
Jawaban
1. Rumuskan permasalahan yang dihadapi manajer tersebut
Keadaan atau kejadian hasil penjualan pelumas di Surabaya ternyata paling rendah di antara
kota yang lain adalah hanya tanda-tanda ada masalah, gejala adanya masalah atau merupakan
akibat dari adanya masalah.
Keadaan tersebut bukanlah rumusan masalah. Penurunan penjualan hanyalah indikasi (petunjuk
/ tanda-tanda) bahwa perusahaan sedang dalam masalah. Penurunan penjualan / penurunan
produktivitas, bukan masalah-nya.
Pada kasus penjualan menurun, masalahnya mungkin ada pada produk yang tidak beres,
penetapan harga yang salah, strategi promosi atau distribusi yang tidak tepat, bisa jadi perilaku
konsumen yang tidak dipahami. Hadari dan Martini (1991), dalam bukunya, Instrument
Penelitian Bidang Sosial mengemukakan bahwa pertanyaan- pertanyaan berikut dapat diteliti
secara ilmiah:
1) Benarkah sesuatu itu ada?
2) Bagaimana adanya sesuatu?
3) Apakah sebabnya atau mengapa adanya sesuatu itu demikian?
4) Apakah terdapat hubungan/pengaruh antara adanya sesuatu dengan sesuatu yang lain?
5) Seberapa kuat (besar) ketergantungan adanya sesuatu dengan adanya sesuatu yang lain?
6) Apakah adanya sesuatu itu menunjukkan kecenderungan perubahan atau pekembangan
bersamaan dengan waktu secara kronologi?
7) Apakah terdapat kesamaan dan perbedaan antar adanya dua atau lebih keadaan (peristiwa)
yang tampak sama, berdasarkan perbedaan tempat, waktu dan kejadian?
Oleh karena itu berkaitan Contoh Kasus diatas dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:
1) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi rendahnya penjualan pelumas di Surabaya?
2) Bagaimana pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap penjualan pelumas?

2. Hipotesis apa yang bisa anda kemukakan dari kasus tersebut.


Menurut Donald R. Cooper & Pamela S. Schindler dalam bukunya yang berjudul Business
Research Methods (2006), hipotesis didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara
logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat
diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam
kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan
menegaskan perkiraan hubungan dan diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk
mengatasi masalah yang dicapai.
Sehingga dapat dikemukan hipotesis dari rumusan masalah pada Contoh Kasus diatas adalah
sebagai berikut:
1) Diduga faktor yang mempengaruhi rendahnya penjualan pelumas di Surabaya antara lain
kondisi dan kemampuan organisasi, kondisi pasar, modal, kondisi organisasi perusahaan,
dan faktor lain seperti strategi promosi dan distribusi.
2) Diduga seluruh faktor tersebut berkorelasi positif terhadap penjualan pelumas di Surabaya.
Adapun penjabaran hipotesis tersebut sebagai berikut :
a) Kondisi dan Kemampuan Penjual.
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada
prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai
pihak kedua. Disini penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil
mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Tujuan tersebut penjual harus memahami
beberapa masalah penting yang sangat berkaitan,yakni jenis dan karakteristik barang yang
ditawarkan, harga produk, syarat penjualan
b) Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat
pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu
di perhatikan adalah: jenis pasarnya, kelompok pembeli atau segmen pasarnya, daya beli,
frekuensi pembelian serta keinginan dan kebutuhan.
c) Modal
Apabila barang yang dijual belum dikenal calon pembeli maka akan lebih sulit bagi
penjualan barangnya, atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Keadaan seperti
ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ketempat pembeli. Berguna
untuk melaksanakannya diperlukan adanya sarana serta usaha,seperti: alat transport, tempat
peragaan baik didalam perusahaan maupundi luar perusahaan, usaha promosi, dan
sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjualan memiliki sejumlah modal
yang diperlukan untuk itu.
d) Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri
(bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau ahli di bidang penjualan.
e) Faktor lain
Faktor-faktor lain, seperti periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering
mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya,diperlukan sejumlah dana yang
tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan.
Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih
jarang dilakukan. Ada pengusaha yang berpegangan pada suatu prinsip bahwa "paling
penting membuat barang yang baik". Jika prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan
pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembelian
dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan
bungkus yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.

3. Jenis penelitian apakah yang sesuai untuk menganalisis masalah diatas.


Jenis penelitian apakah yang sesuai untuk menganalisis masalah diatas adalah Jenis penelitian
yang termasuk dalam paradigma PENELITIAN KUANTITATIF dengan karakteristik
masalah KORELASIONAL dengan tujuan PENELITIAN TERAPAN.
Dalam kasus Bambang ini jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisa masalah di atas
adalah penelitian kuantitatif dengan melakukan observasi langsung (melalui indera
penglihatan) dan observasi tidak langsung (angket, wawancara, dan sebagainya). Penelitian
kuantitatif bersifat deduktif dan kausal (eksperimen) yang dimaksudkan untuk melakukan
pengujian teori dan hipotesis. Adapun alat yang digunakan untuk melakukan penelitian
kuantitatif antara lain dengan menggunakan angket atau kuesioner dengan berbagai pertanyaan
atau pernyataan tertutup, yaitu alternatif tanggapan untuk setiap pertanyaan atau pernyataan
telah tersedia misalnya alternatif jawaban dalam kuesioner dalam skala Likert. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan pengujian teori. Karakteristik penelitian adalah
korelasional yaitu untuk mengetahui pengaruh varibel "faktor" terhadap variabel "penjualan".

Sharing Pendapat
1. Mengapa kita perlu mempelajari metode penelitian?
Dalam suatu proses penelitian, akan berlangsung secara terus menerus sejalan dengan
kebutuhan umat manusia. Setiap ada masalah baru akan selalu dilakukan suatu penelitian untuk
pemecahannya. Hasil suatu penelitian mungkin tidak sesuai dengan harapan peneliti bila tidak
direncanakan dengan baik. Peneliti harus mampu menarik pelajaran dari setiap pengalaman
penelitian sebelumnya untuk memperbaiki penelitian selanjutnya. Untuk dapat memperoleh
jawaban yang benar mengenai suatu masalah, harus digunakan suatu metode atau tahapan
penelitian yang baik. Penggunaan statistika atau metode kuantitatif dalam penelitian adalah
untuk membuat proses penelitian tersebut atau proses memperoleh jawaban mengenai suatu
masalah menjadi efisien, berlangsung secara iterative menuju titik kekonvergenan yaitu
kebenaran ilmiah.
Mengapa Perlu Mempelajari Penelitian?Metode penelitian memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi masalah serta menghadapi tantangan
lingkungan di mana pengambilan keputusan harus dilakukan dengan cepat. Keputusan yang
diambil akan bersifat lebih ilmiah jika dilakukan melalui proses penelitian. Ada dua faktor yang
mendorong perhatian dalam pengambilan keputusan yang ilmiah: (1) kebutuhan manajer akan
informasi yang lebih banyak dan lebih baik, (2) tersedianya teknik dan peralatan yang lebih
baik untuk memenuhi kebutuhan itu.
Manajer masa depan dituntut untuk mengetahui lebih banyak hal dibandingkan manajer masa
lalu. Untuk ini, penelitian akan memberikan kontribusi yang cukup besar. Penelitian bisnis
merupakan satu diantara alat manajerial yang penting dalam proses pengambilan keputusan.
Akhir-akhir ini, penelitian bisnis menjadi fondasi untuk meningkatkan laba perusahaan juga
mendorong perusahaan tetap bertahan dalam menjalankan usahanya. Penelitian bisnis dapat
mendukung efektifitas manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Penelitian bisnis ini
bermanfaat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menyediakan informasi yang akurat untuk
memperbaiki proses pembuatan keputusan itu.
Para manajer merasa bahwa pengetahuan tentang metode-metode penelitian akan berguna
dalam banyak hal. Bagi mahasiswa saat ini pentingnya mempelajari penelitian bukan hanya
sebagai dasar untuk penulisan skripsi atau tesis saja, akan tetapi juga untuk pelatihan dalam
metode ilmiah serta penerapannya dalam pengambilan keputusan. Dengan kata lain,
mempelajari dan melakukan penelitian pada saat kuliah merupakan suatu pelatihan bagi
mahasiswa tersebut dalam mengambil keputusan.
Ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengapa seorang perlu memiliki keterampilan
dalam bidang penelitian (Cooper & Emory, 1995), di antaranya adalah:
a. Seorang manajer sering memerlukan lebih banyak informasi sebelum mengambil
keputusan tertentu. Jika manajer tersebut memiliki keterbatasan kemampuan dan juga tidak
mempunyai bawahan yang memiliki kemampuan untuk mencari informasi tersebut, maka
manajer tersebut harus mencari sendiri dengan keterampilan yang terbatas atau tidak
mencari informasi itu.
b. Jika Anda sebagai karyawan baru, diminta oleh atasan Anda untuk melakukan suatu
penelitian, hal ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kesan baik kepada
atasan Anda.
c. Jika Anda memiliki keterampilan penelitian, maka Anda dapat menilai proposal yang diajukan
oleh konsultan yang akan melakukan penelitian untuk perusahaan yang Anda pimpin. Anda juga
dapat menilai dari desain penelitian yang dipakai apakah hasil penelitiannya akan bermanfaat
atau tidak, apakah tujuan penelitian akan tercapai atau tidak.
Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan menarik khususnya dalam analisis
keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional. Oleh karena itu, sebelum
memahami pentingnya suatu penelitian, maka perlu dipahami pengertian dari penelitian itu.
Jika Anda memiliki keterampilan dalam penelitian, maka Anda akan mendapat posisi sebagai
ahli dalam penelitian di suatu perusahaan. Penelitian akan menawarkan kesempatan-kesempatan
menarik khususnya dalam analisis keuangan, penelitian pemasaran, dan penelitian operasional.
Oleh karena itu, sebelum memahami pentingnya suatu penelitian, maka perlu dipahami
pengertian dari penelitian itu.
Ada beberapa definisi penelitian yang telah dikemukan oleh beberapa ahli, antara lain:
Penelitian adalah investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis dari suatu proposisi
hipotesis mengenai hubungan tertentu antarfenomena (Kerlinger, 1986: 17-18).
Penelitian merupakan refleksi dari keinginan untuk mengetahui sesuatu berupa fakta-fakta atau
fenomena alam. Perhatian atau pengamatan awal terhadap fakta atau fenomena merupakan awal
dari kegiatan penelitian yang menimbulkan suatu pertanyaan atau masalah (Indriantoro &
Supomo, 1999: 16).
Penelitian pada dasarnya merupakan penelitian yang sistematis dengan tujuan untuk
memperoleh pengetahuan yang bemanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari- hari (Indriantoro & Supomo, 1999: 16).
Pengertian atau definisi penelitian bisnis secara khusus juga dikemukakan. Mereka mengatakan
bahwa penelitian bisnis adalah suatu proses sistematis dan obyektif yang meliputi
pengumpulan, analisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis (Zikmund, 2000:
5).
Suatu penelitian sistematis yang memberikan informasi untuk menuntun keputusan bisnis
(Cooper & Emory, 1995: 11). Suatu upaya sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu
masalah yang muncul dan dunia kerja yang memerlukan solusi (Sekaran, 2000: 3).
Suatu investigasi yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis mengenai suatu fenomena yang
menjadi perhatian pengambilan keputusan manajerial (Davis & Cosenza, 1993: 9).
Berdasarkan beberapa definisi penelitian yang diungkapkan sebelumnya dapat diambil
kesimpulan bahwa penelitian bisnis merupakan suatu proses pengumpulan, pencatatan, dan
analisis data yang sistematis untuk pengambilan kesimpulan yang objektif dalam rangka
membantu dalam pembuatan keputusan-keputusan bisnis. Perhatian utama dalam penelitian
bisnis adalah proses perubahan pembuatan keputusan yang selama ini dilakukan berdasarkan
intuisi menjadi pengambilan keputusan yang berdasarkan pada proses investigasi yang
dilakukan secara sistematis dan objektif.
Sehingga sangatlah penting bagi kita untuk mempelajari metode penelitian yang sesuai untuk
dapat memperoleh jawaban yang benar mengenai suatu masalah yang diteliti.
2. Hal apa yang paling sulit dpelajari dalam metode penelitian tersebut?
Hal yang sulit dalam metode penelitian adalah merumuskan permasalahan. Pernyataan
permasalahan dari suatu penelitian merupakan “jantung” penelitian dan berfungsi sebagai
pengarah bagi semua upaya dalam kegiatan penelitian tersebut. Pernyataan permasalahan yang
jelas (tajam) akan sanggup memberi arah (gambaran) tentang macam data yang diperlukan, cara
pengolahannya yang cocok, dan memberi batas lingkup tertentu pada temuan yang dihasilkan.
Kesalahan dalam perumusan masalah akan berakibat fatal bagi jalannya suatu penelitian.
Cara Mencari masalah penelitian yang benar yang diungkapkan oleh Notoatmodjo (2002),
meliputi:
1. Masalah masih baru.
2. Aktual.
3. Praktis.
4. Memadai.
5. Sesuai dengan kemampuan peneliti.
6. Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah.
7. Ada yang mendukung.
8. Memilih Masalah Penelitian.
Untuk memilih / menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg
(1983: 75-82).yang harus dilakukan yaitu :
1. Mengidentifikasi lingkup masalah.
2. Bekerja pada suatu team proyek penelitian.
3. Membaca literatur-literatur.
4. Meneliti teori-teori yang sudah ada.
5. Melakukan replikasi penelitian.
6. Jenis-Jenis Masalah Penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya masalah penelitian bisa
diklasifikasikan ke dalam tiga jenis bentuk masalah penelitian yaitu deskriptif, komparasi,
dan asosiasi (Sugiyono, 1994:36-39, Arikunto (1993: 28-31).
7. Cara Merumuskan Masalah Penelitian yang Benar.
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Lerbin Roberto. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Tangerang Selatan : Universitas
Terbuka.
Sekaran, Uwa. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
http://irwansahaja.blogspot.com/2014/05/volume-tujuan-dan-faktor-yang.html
https://www.rijal09.com/2016/03/jenis-jenis-penelitian.html
https://www.academia.edu/11621461/METODOLOGI_PENELITIAN_BISNIS
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/24/cara-memilih-masalah/

Anda mungkin juga menyukai