Assalamu’alaikum wr wb
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya alam semesta ini merupakan bukti bahwa Allah SWT. Tuhan
Yang Maha Kuasa. Tuhan yang menciptakan alam semesta dan yang
mengaturnya. Tidak ada Tuhan selain Allah SWT yang wajib disembah.
Umat islam meyakini adanya Allah SWT dan mengetahui sifat-sifatnya,
agar menjadi mukmin sejati. Dengan modal iman inilah kita akan
menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Beriman
kepada Allah SWT merupakan hal yang pokok dalam agama dan akidah
seorang Muslim, maka dari itu sudah sepatutnya sebagai salah satu bukti
cinta kita kepada sang Pencipta yakni kita mengetahui sifat-sifat agung
yang dimiliki-Nya, serta sifat yang mustahil yang tidak mungkin disifati oleh
Allah SWT, dengan demikian dapat menambah rasa cinta dan rasa
penghambaan yang tinggi kepada Sang Pencipta.
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
B. Sifat-Sifat Allah SWT
Allah SWT adalah zat Maha Pencipta dan Maha Kuasa atas seluruh
alam beserta isinya. Allah SWT memiliki sifat wajib, mustahil dan jaiz
sebagai sifat kesempurnaan bagi-Nya. Sebagai muslim yang beriman,
wajib mengetahui sifat-sifat tersebut.
1. Sifat wajib, artinya sifat-sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT
. sifat wajib Allah berjumlah 13.
2. Sifat mustahil, artinya sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada
pada Allah SWT. Sifat mustahil merupakan kebalikan dari sifat
wajib. Jumlahnyapun sama dengan jumlah sifat wajib bagi Allah
SWT.
3. Sifat jaiz, artinya sifat yang mungkin bagi Allah SWT untuk
berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai dengan
kehendak-Nya. Artinya Allah berbuat sesuatu tidak ada yang
menyuruh dan tidak ada yang melarang. Sifat jaiz bagi Allah
hanya satu, yaitu “Fi’lu kulli mumkinin au tarkuhu.”
Sifat wajib dan mustahil bagi Allah SWT adalah sebagai berikut.
6
4. Mukhalafatu Berbeda dengan Mumasalatu lil Sama dengan
lilhawadisi baru (mahluk) hawadisi mahluk-Nya
Ada banyak implementasi iman kepada Allah yang bisa kita lakukan
dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
1. Takwa kepada Allah SWT
7
Mendirikan Sholat.
Menafkahkan sebagian rezeki.
Beriman Kepada Kitab Allah.
Menafkahkan sebagian hartanya baik disaat waktu
lapang ataupun sempit.
Selalu berbuat kebajikan.
Mampu menahan amarah.
Mampu memaafkan kesalahan orang lain.
Melaksanakan perintah Allah dari segi ibadah.
Berhenti dari perbuatan keji dan tidak mengulanginya
lagi.
Mempercayai dengan benar rukun iman.
2. Berbuat baik kepada orang tua.
a. Berbakti kepada ke dua orang tua ketika masih hidup.
Mematuhi semua perintahnya, selama tidak
bertentangan dengan ajaran agama.
Tidak menyakiti hatinya dan tidak membentak.
b. Berbakti kepada ke dua orang tua ketika sudah meninggal.
Menshalatkan dan mendoakan.
Memohon ampun kepada Allah atas dosa dan
kesalahannya.
Melanjutkan silaturrahmi yang telah terbiasa
dilakukannya.
3. Berbuat baik kepada sesama manusia.
Tolong menolong dalam hal baik dan taqwa, dan tidak
tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.
Mendamaikan mereka yang berselisih.
Tidak saling mengolok-ngolok atau menghina.
8
E. Hikmah yang Terkandung dalam Beriman Kepada Allah SWT
1. Menambah Keyakinan
Kita tahu bahwa Allah SWT lah yang menciptakan segala
sesuatunya dan membuat kita masih hidup sampai sekarang.
Jadi kita harus semakin yakin dan bersyukur kepada Allah
2. Menambah Ketaatan
Dengan beriman kepada Allah dapat menjadikan acuan untuk
taat menjalani perintah Allah dan menjauhi laranganya
sehingga hati kita akan selalu ingat kepada Allah
3. Menentramkan Hati
Dalam surah Ar-Ra'ad ayat 28 dijelaskan bahwa orang-orang
beriman selalu mengingat Allah, dan membuat hati mereka
tentram karenanya.
4. Dapat Menyelamatkan Hidup Manusia di Dunia Maupun Akhirat
Dalam Quran Surah Al-Mukminin, Allah berfirman
: "Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul kami dan orang-
orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada
berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)"
5. Mempunyai Rasa Kasih Sayang yang Tinggi.
Hikmah beriman kepada Allah dapat membuat diri mengingat
orang lain, seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai
sesame muslim dan orang lain. Alhasil sikap kasih sayang, jiwa
sosial orang yang beriman kepada Allah sangat tinggi.
Karena orang yang beriman akan mempunyai jiwa rendah hati,
sering melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk
ciptaan Allah SWT, karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang
sia-sia.
6. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar.
Orang yang dijamin akan diampuni dosanya akan memperoleh
pahala yang besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap
9
perintah dan larangan Allah SWT ketika berada di dunia (lihat
surah Al-Maidah ayat 9).
7. Rasa Syukur Bertambah
Allah SWT yang menciptakan segalanya, memberi nikmat yang
besar kepada kita. Sudah sanngat sepantasnya jika kita terus
dan semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah
berikan.
8. Tidak Akan Musyrik
Dengn mengetahui kebesaran dan keagungan Allah SWT, tidak
mungkin seseorang yang beriman akan berubah menjadi
musyrik, kecuali Allah berkehendak.
9. Mendatangkan Keuntungan dan Kebahagiaan Hidup
Manusia yang beriman kepada Allah hati mereka menjadi
tentram, hidup pastinya akan lebih bahagia dan permasalahan
menjadi lebih mudah diselesaikan karena Allah akan
membantunya.
10. Menyadari kelemahan dirinya dihadapan Allah Yang Maha
Besar sehingga ia tidak mau bersikap dan berlaku sombong
atau takabur serta menghina orang lain.
11. Menyadari bahwa segala yang dinikmatinya berasal dari Allah
yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sikap
menyebabkan ia akan menjadi orang yang senantiasa
bersyukur kepada Allah SWT. Ia memanfaatkan segala nikmat
Allah SWT sesuai dengan petunjuk dan kehendak Nya.
12. Menyadari bahwa dirinya pasti akan mati dan dimintai dirinya
pasti akan mati dan dimintai pertanggungjawaban tentang
segala amal perbuatan yang dilakukan. Hal ini menyebabkan ia
senantiasa terhati-hati dalam menempuh liku-liku kehidupan di
dunia yang fana ini.
13. Merasa bahwa segala tindakannya selalu dilihat oleh Allah
yang Maha Mengetahui dan Maha Melihat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Alhabib Zaen bin Ibrahim bin Sumait Al-Husaeni Al-Alawi. 2007. Syarah
Hadits Jibril atau Hidayah At-Tholibin Fii Bayani Muhimati. Yaman.
El-Jazair, Abu Bakar Jabir. 1990. Pola Hidup Muslim atau Minhajul
Muslim. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
https://www.dakwatuna.com/2007/02/02/89/menatap-
wajah-allah- swt/#ixzz4xYN7zKJK
http://www.infoyunik.com/2015/12/tiga-amalan-agar-dapat-melihat-
wajah.html
https://muslim.or.id/2343-memandang-wajah-allah-kenikmatan-
tertinggi-di- akhirat.html
12