VALUE AT RISK
Disusun Oleh:
Anggriani Dwi Putriasih (15/385490/TP/11359)
Pada kolom (2) tersebut terlihat bahwa return terendah adalah -8,38%
yang terjadi pada hari ke 7. Sementara return tertinggi terjadi pada hari ke 17
sebesar 9,99%. Selanjutnya bila kita ingin melihat VAR 95% harian. Untuk
VAR 95% sama saja kita mengukur VAR 5% dan hasilnya mengurangi 1
(Ingat total peluang adalah sebesar 1 atau 100%). Untuk data sebanyak 20
maka nilai 5% adalah adalah 1 hari (1/20 x 100% =. 5%). Bila hal ini sudah
diketahui kita dapat menhitung pa yang kita mau misalnya returnt terendah
yaitu yang terjadi pada ke 7 yaitu -8,38%. Misalkan portofolio kita bernilai
Rp1 milyar, maka VAR 95% harian adalah -8,38% x Rp1 milyar = -Rp83,78
juta. Kita bisa mengatakan ’besok ada kemungkinan sebesar 5% kerugian kita
pada saham X sebesar Rp83,78 juta atau lebih’. Alternatif redaksional yang
lain adalah sebagai berikut ini ’kita yakin sebesar 95% bahwa kerugian kita
besok tidak akan melebihi Rp83,78 juta’. Sedangkan keuntungan terbesar
dengan peluan sebesar 5% adalah sebesar 99.97 juta
Untuk menghitung VAR saham Y, maka kita akan mengurutkan return
dari yang paling rendah ke yang paling tinggi (kolom 2). Dari hasil
pengurutan, terlihat bahwa return pada hari keenam, yaitu sebesar -7,14%,
merupakan return paling rendah. Dengan demikian VAR95% harian untuk
saham Y adalah -7,14% x Rp1 milyar = -Rp71,43 juta. Kita bisa mengatakan
’besok ada kemungkinan sebesar 5%, kerugian kita pada saham Y sebesar
Rp71,43 juta atau lebih’. Alternatif lain, kita bisa mengatakan ’besok,
kemungkinan untuk mengalami kerugian maksimal Rp71,43 juta adalah 95%’.
Misalkan kita membentuk portofolio yang terdiri dari saham X dan Y,
dengan proporsi masing-masing sebesar 50%, konstan selama 20 hari.
Return untuk portofolio tersebut bisa dilihat pada kolom (3). Sebagai contoh,
return portofolio pada hari 1 adalah -0,05 ((0,5*1,86)+(0,5*-1,96)). Sama
seperti sebelumnya, kita bisa mengurutkan return portofolio dari yang paling
rendah ke yang paling tinggi (kolom 4). Kolom (5 menunjukkan hasil
pengurutan tersebut. VAR 95% harian untuk portfolio tersebut adalah Rp-
6,11% x Rp2 milyar = Rp122,2juta.
KESIMPULAN
Value at Risk atau VaR adalah suatu metoda pengukuran risiko secara
statistik yang memperkirakan kerugian maksimum yang mungkin terjadi atas suatu
portofolio pada tingkat kepercayaan (level of confidence) tertentu. Tujuan
penghitungan Value at Risk yaitu ingin menjawab pertanyaan seberapa besar
(dalam persen atau sejumlah uang tertentu), investor dapat merugi selama waktu
investasi dengan tingkat kepercayaan. Manfaat dengan menggunakan Value at Risk
dapat memberikan estimasi kemungkinan atau probabilitas mengenai timbulnya
kerugian yang jumlanya lebih besar dari angka, kerugian yang telah ditentukan.
Metode yang digunakan dalam penghitungan adalag metode varian kovarian,
metode simulasi historis, dan metode simulasi Monte Carlo.
Best, Philip. (1998). Implementing Value at Risk. Chicester: John Wiley & Sons.
Devi, Silvia. 2010. Analisis Risiko Portofolio dengan Metode Varian Kovarian. Dalam
Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta.
Jorion, P. (2002), Value at Risk: The New Benchmark for Managing Financial Risk,
2nd ed., Boston: McGraw-Hill.
Nur, Lina Hidayati. 2012. Mengukur Risiko Perbankan dengan VaR (Value at Risk).
Dalam Jurnal Ilmu Manajemen, Vol 5 Hal: 1-15.
Suhardi. 2012.Evaluasi Perhitungan Value at Risk dengan Simulasi Monte Carlo dan
Simulasi Historis pada Tiga Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam
Skripsi Mahasiswa Fakutas Ekonomi Univesitas Idonesia.