Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AGAMA ISLAM

“PERAN KONTRIBUSI DALAM MASYARAKAT”


TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh :
Vyka Lorianno
15/381228/TP/11293

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2018
Target impian yang ingin saya capai adalah membuat panti asuhan untuk
anak-anak yatim piatu atau anak terlantar. Panti asuhan tersebut akan saya beri
nama Panti Asuhan “Alham Azizan” yang memiliki arti cita-cita yang mulia.
Visi,misi dan tujuan dibangunnya panti asuhan ini yaitu:
Visi:
Terwujudnya Panti Asuhan sebagai Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang
dapat membantu memberikan kesempatan anak-anak Yatim Piatu dan anak
anak terlantar agar hidup layak di masyarakat kelak.
Misi:
1. Melindungi, memberikan naungan tempat tinggal dan penghidupan baik anak-
anak yatim piatu dan anak-anak terlantar.
2. Memberikan binaan dan pendidikan bagi anak-anak yatim piatu dan anak-
anak terlantar agar memiliki ilmu pengetahuan formal maupun non formal
untuk bekal hidupnya kelak.
3. Memberikan pendidikan rohani
4. Memberikan bimbingan psikologis
Tujuan:
Dapat memfasilitasi anak-anak Yatim Piatu dan anak anak terlantar dalam
memilih dan menentukan cita-cita yang tepat bagi bekal masa depan
kehidupannya kelak.
Panti asuhan ini dapat menampung 25-30 anak. Layanan yang diberikan
ditujukan agar setiap anak mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan dan hak-hak anak yang seharusnya didapatkan. Layanan yang
diberikan berupa layanan sosial seperti pengganti orang tua. Pengganti orang
tua yaitu menjadikan keluarga panti yang memiliki tanggung jawan dan berperan
sebagai keluarga yang sesungguhnya bagi anak-anak panti Layanan ini
berfungsi untuk membentuk ikatan percaya antara anak-anak dan keluarga panti
agar mempunyai ikatan yang sangat lekat layaknya keluarga. Selain itu terdapat
layanan fisik berupa sandang, pangan, papan. Papan seperti tempat tinggal
berupa kamar asrama, sandang berupa pakaian dan pangan berupa makan 3x
sehari sesuai kebutuhan anak-anak.Selain itu juga adalnya pembinaan
pendidikan, keagamaan dan psikologis. Pembinaan pendidikan berupa
pendampingan dalam belajar bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar.
Pembinaan keagamaan berupa pendampingan kerohanian untuk membentuk
ketaan pada Allah SWT. Sedangkan pembinaan psikologis berupa sharing
mengenai masalah pribadi yang dihadapi anak-anak panti dan pemberian
motivasi yang membangun untuk semua anak panti. Semua anak panti akan
dijamin pendidikannya hingga tingkat SMA dan bagi anak panti yang ingin
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi akan dibantu dalam pencarian
beasiswa.
Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk 25-30 anak-anak dan 10 pengelola
serta karyawan panti asuhan yaitu kurang lebih Rp30.000.000,00 per bulan.
Perkiraan biaya tersebut berasal dari kebutuhan makan anak-anak panti dan
pengurus panti, uang pendidikan, peralatan pribadi, uang saku, serta intensif
pengelola dan karyawan. Untuk memenuhi target biaya yang dibutuhkan,
pengelola panti asuhan membuat proposal kerjasama dengan berbagai donatur
seperti pemerintah,berbagai organisasi maupun perusahaan.. Selain itu, agar
tidak selalu bergantung dengan dana bantuan dari donatur, maka pengelola
panti asuhan mengajak anak-anak panti asuhan untuk aktif mengikuti kegiatan
dari suatu organisasi atau perusahaan yang menawarkan beasiswa pendidikan.
Apabila impian ini terwujud saya membayangkan kondisi dimana anak-anak
yatim piatu dan anak-anak terlantar dapat menemukan kehidupan yang baru
dengan semangat hidup yang baru, serta adanya keluarga baru mampu
memotivasi anak-anak panti asuhan untuk mewujudkan impiannya masing-
masing. Dibuatnya panti asuhan ini diharapkan dapat membuat anak-anak yatim
piatu dan anak-anak terlantar merasakan kehidupan yang layak dan sama
seperti anak-anak pada umumnya.
Langkah awal untuk mewujudkan pendirian panti asuhan ini yaitu dengan
mencari informasi dari beberapa sumber mengenai syarat atau ketentuan untuk
mendirikan panti asuhan. Selanjutnya, untuk merencanakan pendirian panti
asuhan harus mulai menyiapkan modal. Modal bisa didapat dengan menggalang
dana melalui media online maupun offline. Kemudian membentuk sebuah
organisasi atau pengurus kecil untuk merencanakan program atau semua
keperluan yang dibutuhkan dalam pembuatan panti asuhan. Selain itu perlu
dilakukan survey lokasi atau tempat yang cocok untuk mendirikan panti asuhan.
Apabila impian saya tidak terwujud, saya akan merasa sedih. Namun saya
akan tetap berusaha dan tidak akan menyerah untuk mewujudkan impian saya.
Selain usaha yang saya lakukan tentu saja saya juga berdoa dan meminta
ampunan kepada Allah SWT atas dosa yang telah saya lakukan selama ini,
mungkin ada dosa yang saya lakukan dan tidak saya sadari sehingga dapat
menghambat pencapaian impian tersebut. Kemudian saya akan meminta
kelancaran dalam mendapatkan rizky yang halal, serta meminta kepada Allah
SWT untuk diberikan jalan dan kemudahan dalam mewujudkan impian saya.
Selain itu, saya akan meminta kepada Allah SWT untuk memberikan kesehatan
dan umur yang panjang agar saya memiliki kesempatan untuk mengejar dan
mewujudkan impian saya untuk membangun panti asuhan.

Anda mungkin juga menyukai